DERMATITIS ATOPIK
Disusun Oleh:
Julio Lorenzo Penna-112017060
Pembimbing :
dr. Budi Susetyo, Sp.OG (K) KFM
Identitas Pasien
Nama : Ny. F. W.
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 33 tahun
Alamat : Jemur Wonosari
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Status Perkawinan : Menikah
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 14 Januari 2019
Anamnesis
Diambil dari : Autoanamnesis. Tanggal : Senin, 14 Januari 2019
Keluhan Utama : Kedua kaki terasa sangat gatal sejak 2 minggu SMRS
Riwayat Atopi:
Pasien memiliki alergi terhadap telur ayam sejak kecil (+ 23 tahun SMRS).
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis :
• Keadaan umum : tampak sakit ringan
• Kesadaran : compos mentis
• Status Gizi : baik
• Kepala : dalam batas normal
• Leher : dalam batas normal
• Thorax : dalam batas normal
• Abdomen : dalam batas normal
• Extremitas : dalam batas normal
Pemeriksaan Fisik
Status Dermatologis:
• Lokasi :
Dorsum pedis dekstra dan sinistra
• Efloresensi :
Terdapat plak hiperpigmentasi berbatas
tegas dengan ukuran 6 cm x 4 cm, disertai
skuama, likenifikasi, dan papul disekitarnya
Resume
Pasien datang dengan keluhan kedua kaki terasa gatal sejak 2 minggu SMRS. Keluhan
muncul pertama kali bersamaan dengan bejolan kecil dikaki. Pasien sering menggaruk benjolan
tersebut hingga timbul luka yang semakin lama semakin melebar. Pasien juga merasakan kulit pada
kedua kakinya terasa kering, dan pasien sangat jarang membasahi kakinya. Keluhan dirasakan
pasien 1 hari setelah pasien memakan mie instan dan telur. Pasien sehari-hari lebih sering
menggunakan sepatu. Pasien menyangkal adanya riwayat terkena bahan iritan pada kaki. Pasien
sudah mengobati luka pada kaki pasien dengan mengunakan cetirizine dan salep kalmet, namun
tidak sembuh.
Status Dermatologis:
Lokasi : Dorsum pedis dekstra dan sinistra
Efloresensi : Terdapat plak hiperpigmentasi berbatas tegas dengan ukuran 6 cm x 4 cm, disertai
skuama, likenifikasi, dan papul disekitarnya
Diagnosis Banding
1. Neurodermatitis Sirkumskripta
2. Dermatitis Kontak
Diagnosis Kerja
1. Dermatitis Atopik
Rencana Diagnostik :
• IgE RAST (Radioallergosorbent Test)
• Uji Kulit : Atopic patch test
Penatalaksanaan
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
DERMATITIS ATOPIK
DEFINISI
• Dermatitis Atopik (DA) adalah peradangan kulit berupa dermatitis yang kronis residif, disertai
rasa gatal, dan mengenai bagian tubuh tertentu terutama di wajah pada bayi ( fase Infantil) dan
bagian fleksural ekstremitas (pada fase anak).
• Asal Kata Atopos ( Coca dan Cooke tahun 1923) yang berarti berbeda, dan yang dimaksud
adalah penyakit kulit yang tidak biasa, baik lokasi kulit yang terkena, maupun perjalan
penyakitnya.
• Sinonim Eczema
Epidemiogi
2. Faktor Psikologis
3. Faktor Eksogen
Patogenesis Genetik
Kaskade sitokin
Inflamasi + Proliferasi epidermis
• Ditegakan secara klinis dengan gejala utama gatal, penyebaran simetris di tempat predileksi
(sesuai usia), terdapat dermatitis kronik-residif, riwayat atopi pada pasien atau keluarganya.
• Kriteria tersebut disebut sebagai kirteria mayor Hanifin Rajka, untuk memastikan diagnosis
dibutuhkan 3 tanda minor lainnya
Kriteria Hanifin-Rajka
Harus ada :
Kulit yang gagal ( atau tanda garukan pada anak kecil)
Ditambah 3 atau lebih tanda berikut :
Riwayat perubahan kulit/kering di fosa kubiti, fosa poplitea, bagian anterior dorsum pedis atau
seputar leher (termasuk kedua pipi pada anak < 10 tahun)
Riwayat asma atau hay fever pada anak ( riwayat atopi pada anak < 4tahun pada generasi-1 dalam
keluarga
Riwayat kulit kering sepanjang tahun
Dermatitis di fleksural ( pipi, dahi, dan paha bagian lateral pada anak < 4 tahun
Awitan dibawah umur 2 tahun ( tidak dinyatakan pada anak < 4 tahun
Diagnosis Banding
• Pelembab
Memulihkan disfungsi sawar kulit, contoh : Humektam ( gliserin dan propilen glikol), natural
moisturizing factor (urea 10% dalam euserin hidrosa), emolien ( lanolin 10%, minyak tumbuhan)
digunakan secara teratur 2 kali sehari segera setelah mandi.
• Kortikosteroid topikal
Pada fase bayi/anak yang ringan : Kortikosteroid golongan VII ( hidrokortison krim 1-2,5%,
metilprednisolon, atau flumetason
Pada DA derajat sedang : Kortikosteroid gol VI (desonid, triamsinolon asetonoid, prednikarbat,
flusinolon asetonoid, hidrokortison butirat.
Pada Kondisi DA lebih parah : Golongan V ( Flutikason, betametason 17 valerat), atau golongan IV
(Mometason furoat, atau aklometason)
Penatalaksanaan
• Pengobatan Sistemik
Antihistamin sistemik mampu mengurangi rasa gatal
Sedatif : Klorfeniramin maleat, hidroksisin
Non-sedatif : loratadin, cetirizin, terfenadin, feksofenadin)
Algoritma Tatalaksana Dermatitis Atopik sesuai Konsensus Internasional Dermatitis Atopik (ICCAD II)
Pelembab, edukasi