Anda di halaman 1dari 14

PENGANTAR

EKONOMI PERTANIAN
KEBIJAKAN HARGA (SUBSIDI PUPUK/UPAH MINIMUM)

KELOMPOK 5
Nama Kelompok 5 :
01 MIFTACHUL ZANNAH
165040200111007

02 ROBITHOTUL UMMAH
165040200111085

03 AHMAD ALI YUDDIN FITRA


165040200111105

04 FADHILA FIRDAUSARI
165040200111148

05 HARI AKBAR GUNAWAN


165040201111071
KEBIJAKAN HARGA
SUBSIDI PUPUK/ UPAH MINIMUN
PENGERTIAN
KEBIJAKAN HARGA

“ Kebijakan harga adalah suatu kebijakan yang sering di ambil oleh pemerintah untuk
melindungi masyarakat secara luas, baik itu produsen maupun konsumen.
Menurut definisi, kebijakan harga adalah suatu kebijakan yang diambil pemerintah dan
merupakan alat/tool untuk dapat mempengaruhi harga produk tertentu (misalnya produk “
pertanian).
Contoh :
Pada negara yang pangsa pengeluaran pangan penduduknya
masih besar selalu dijumpai permasalahan kurang pangan
sehingga memerlukan perhatian pemerintah. Perhatian
tersebut di antaranya berupa kebijakan harga pangan yang
bertujuan memberi insentif bagi petani untuk memproduksi
pangan dan menjamin harga pangan yang stabil bagi
konsumen.
TUJUAN
KEBIJAKAN HARGA

Memenuhi permintaan dalam negeri Menjaga stabilitas harga

Input industri dengan harga tertentu/ wajar Memenuhi kebutuhan bahan baku

Meningkatkan produksi Meningkatkan ekspor produk pertanian


HAL-HAL YANG DIPERHATIKAN
MENENTUKAN KEBIJAKAN HARGA

Tingkat harga dasar


01 pembelian 04
(administered price)
Adanya perubahan permintaan
02 02 dan penawaran komoditas
02 pertanian
Adanya perbaikan infrastruktur,
03 baik itu menunjang produksi
maupun pemasaran
Permasalahan Upah Minimum
Perusahaan memiliki kecenderungan menekan upah semurah mungkin demi memperbesar
Keuntungannya. Hal ini sudah menjadi kebiasaan. Kaum buruh hanya bisa membendung hal ini
dengan memaksa perusahaan agar tidak mempraktekkan upah murah. Namun di luar buruh
dan perusahaan, terdapat pihak yang bernama “Negara”. Negara seharusnya bertanggung
jawab atas kesejahteraan rakyatnya, termasuk kaum buruh. Karenanya negara harus
memperhatikan buruh dan memaksa perusahaan agar tidak mempraktekkan upah murah

1 2
Negara cenderung memihak pihak perusahaan dan
Perusahaan dengan praktik upah murah demi meraih
melindungi privatisasi, sehingga membiarkan
keuntungan sebanyak-banyaknya, yang mana hal ini
perusahaan mengambil keuntungan tinggi tanpa
mengancam kesejahteraan pekerja buruh
memperhatikan kesejahteraan buruh
Melepaskan
kita perlu membangun ekonomi sektor
SOLUS ketergantungan pada
Swasta publik yang kuat, dimana berbagai
macam unit ekonomi berada di bawah
I kepemilikan Negara sebagai organisasi
publik tertinggi. Tentu saja, agar Negara
tidak berperilaku seperti pengusaha
swasta dan kehilangan watak publiknya,
maka Negaranya juga harus demokratis.
Dengan ekonomi sektor publik yang kuat,
kontrol atas ekonomi berada di tangan
publik/masyarakat (melalui Negara),
bukan di tangan para pengusaha swasta.
Permasalahan Subsidi Pupuk
Kebijakan pemerintah yang cenderung terus meningkatkan subsidi pupuk bertujuan untuk
meningkatkan kinerja sektor pertanian, khususnya subsektor tanaman pangan. Subsidi
pupuk diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani.
Selanjutnya, kebijakan subsidi pupuk juga bertujuan untuk memenuhi prinsip enam tepat
dalam penyaluran pupuk, yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, dan mutu.

1 2
Sistem distribusi pupuk bersubsidi memberi peluang Kesenjangan antara ketersediaan dan kebutuhan,
adanya penyelewengan distribusi. Akibatnya, petani muncul karena kesulitan dalam membuat data yang
yang seharusnya memperoleh pupuk bersubsidi akurat mengenai kebutuhan pupuk bersubsidi.
sering mengalami kesulitan dari segi volume maupun
harga.
Permasalahan Subsidi Pupuk
Kebijakan pemerintah yang cenderung terus meningkatkan subsidi pupuk bertujuan untuk
meningkatkan kinerja sektorpertanian, khususnya subsektor tanaman pangan. Subsidi pupuk
diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. Selanjutnya,
kebijakan subsidi pupuk juga bertujuan untuk memenuhi prinsip enam tepat dalam penyaluran
pupuk, yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, dan mutu.

1 2 3 4

Sistem distribusi pupuk Kesenjangan antara Kurang adil karena petani Petani harus membayar
bersubsidi memberi ketersediaan dan kebutuhan kaya lahannya luas dapat biaya transportasi dari
peluang adanya karena kesulitan membuat pupuk bersubsidi jauh lebih pengecer sampai ke lahan
penyelewengan distribusi. data yang akurat mengenai banyak dibanding petani karena lokasi toko jauh dari
kebutuhan pupuk bersubsidi. miskin berlahan sempit. jangkauan.
Subsidi Pupuk
SOLUS Dilanjutkan
Subsidi Pupuk Dicabut,
Diganti dengan Program
I Salah satu alternatif melakukan subsidi Kompensasi
langsung ke petani dengan menggunakan Kelompok pertama, kebijakan kompensasi
kupon (voucher) atau kartu pintar yang bisa menggantikan subsidi pupuk antara
(smart card), seperti yang diusulkan lain adalah mengalihkan subsidi pupuk ke
PSEKP. Untuk meminimalkan peluang subsidi benih karena penggunaan benih
penyelewengan tersebut, diperlukan unggul dinilai masih rendah. Selain itu,
suatu pangkalan data yang akurat pemberian subsidi benih lebih mudah
tentang individu petani yang berhak pelaksanaannya, peluang penyelewengan
mendapatkan subsidi, luas lahan, distribusi lebih kecil, dan tidak menimbulkan
intensitas tanam, serta jenis komoditas dampak negatif seperti takaran berlebihan
yang diusahakan. (PSE- KP 2009). Alternatif lain adalah subsidi
diarahkan pada kredit lunak atau bantuan
teknologi.
Dampak Positif dan Negatif Subsidi Pupuk

1. Peningkatan modal petani, 1. Adanya dualisme pasar,


2. Pengembangan pasar pupuk yang sebelum 2. Penggunaan pupuk berlebihan atau tidak
nya belum berfungsi sehingga menekan sesuai takaran dosis,
biaya distribusi, 3. Industri pupuk tidak berkembang secara
3. Adopsi teknologi dengan mengurangi risiko optimal,
dalam pembelajaran teknologi baru, 4. Biaya lebih besar dari manfaat.
meningkatkan efektivitas penyuluhan, dan
organisasi petani,
4. Peningkatan produktivitas petani,
5. Perbaikan pendapatan usaha tani.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai