Anda di halaman 1dari 10

DISSONANCE THEORY

KELOMPOK 7

IDAH MAULIDAH
IVANKA EKA DAMAYANTI
MAUDY LILA KARTIKA
NADERA DWI PUTRI
SITI LIANI
DIV KEBIDANAN KELAS B2
PENGERTIAN
Disonansi kognitif adalah suatu
kondisi tidak nyaman dari
tekanan psikologis ketika
seseorang memiliki dua atau
lebih kognisi (sejumlah informasi)
yang tidak konsisten atau tidak
sesuai dengan satu sama lain.
(Vaughan dan Hogg, 2005)
Macam Hubungan Antar Elemen
1. Hubungan tidak relevan, yaitu
yang tidak ada kaitannya antara
dua elemen kognitif, seperti
pengetahuan bahwa merokok
buruk bagi kesehatan dengan
pengetahuan bahwa di
Indonesia tidak pernah turun
salju
2. Hubungan relevan, hubungan
yang terkait sehingga salah satu
elemen mempunyai dampak
Hubungan relevan terbagi menjadi
2 macam, yaitu :

Disonan,jika dari kedua Konsonan, terjadi jika


elemen kognitif, satu kedua elemen
elemen diikuti bersifat relevan dan
dengan penyangkalan tidak disonan,
(observe) dari elemen dimana suatu kognisi
lainnya. Contoh : diikuti secara selaras,
seseorang contoh : seseorang
mengetahui bahwa yang mengetahui
merokok tidak sehat bahwa merokok tidak
untuk tubuh, namun sehat untuk tubuh
saat merokok ia tidak dan memang
merasakan keanehan merokok akan selalu
dalam tubuhnya merusak tubuh.
Sumber Penyebab
Inkonsistensi logika, yaitu logika yang
mengingkari logika lain. Contohnya :
seorang bidan yang percaya dapat
mengurangi nyeri persalinan dan juga
percaya bahwa metode tersebut tidak ada.
Nilai budaya, yaitu bahwa kognisi yang
dimiliki seseorang di suatu budaya
kemungkinan akan berbeda di budaya
lainnya. Contohnya : suatu daerah di
pedasaan yang masih percaya melahirkan
di paraji, sedangkan di perkotaan tidak.
Opini umum, yaitu disonansi mungkin
muncul karena sebuah pendapat yang
berbeda dengan yang menjadi pendapat
umum. Contohnya : seorang bidan yang
percaya bahwa melakukan dorongan
fundus akan efektif untuk melahirkan bayi,
ternyata opini tersebut tidak sesuai dengan
peraturan yang ada.
Pengalaman masa lalu, disonansi akan
muncul bila sebuah kognisi tidak konsisten
dengan pengalaman masa lalunya.
Contohnya : bidan yang mengetahui bahwa
melakukan dorongan fundus akan
menyebabkan beberapa masalah, tetapi
ketika ia melakukannya tidak terjadi hal
yang serius.
Upaya Mengatasi
1. Pengurangan disonansi, terbagi menjadi 3
yaitu :
 Mengubah elemen tingkah laku, contohnya :
seseorang ingin merokok karena mengalami
tekanan, lebih memilih untuk mencari
kegiatan lain.
 Mengubah elemen kognitif lingkungan,
contohnya : seorang bukan perokok yang
mempercayai bahwa merokok menggangu
kesehatan dan mengetahui orang lain
berpendapat berbeda, berusaha
mempengaruhi orang lain tersebut untuk
mendukung pendapatnya.
Menambah elemen kognitif baru,
contohnya : seorang perokok
berat yang percaya bahwa
merokok lebih baik daripada
konsumsi miras dan narkoba.
2. Penghindaran disonansi.
contohnya : seorang perokok
berat berusaha tidak
mendengarkan atau
mengacuhkan orang lain dan
hal-hal lain yang
menginformasikan bahaya
merokok.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai