Anda di halaman 1dari 29

Dokumen Persyaratan Administratif BLUD

Pola Tata Kelola merupakan peraturan internal SKPD atau


Unit Kerja yang akan menerapkan PPK-BLUD, yang memuat
antara lain: Struktur Organisasi, Prosedur Kerja,
Pengelompokkan Fungsi yang logis dan Pengelolaan sumber
daya manusia”.
Agency Governance BLUD Frame Work

Pemerintah Kreditur AG dalam


(Regulator) ORGAN UTAMA arti luas

LPJ D Pengawas
AG dalam
Instansi
arti sempit
Pembina
Pejabat Pengelola BLU
Pelanggan

Pemasok
Agency
Manajemen Manajemen Manajemen Manajemen Manage-
Unit Unit Unit Unit
ment
Karyawan

Kelompok
Masyarakat Lainnya
 Struktur Organisasi;
 Prosedur Kerja;
 Pengelompokan Fungsi yang Logis;
 Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
(Permendagri 61 Psl 31 (1) )
Menggambarkan posisi jabatan, pembagian
tugas, fungsi, tanggungjawab, dan wewenang
dalam organisasi (Permendagri 61 Psl 32 (1) )
• Memperhatikan kebutuhan organisasi;
• Merupakan sarana dalam mewujudkan visi, misi, dan
strategi organisasi;
• Menggambarkan posisi jabatan dan hubungan
wewenang/tanggung jawab antarjabatan dalam
pelaksanaan tugasnya;
• Menggambarkan pengelompokan fungsi yang logis;
• Memenuhi prinsip efektivitas biaya (cost effectiveness);
• Memenuhi unsur pendayagunaan SDM.
– menggambarkan hubungan dan mekanisme kerja
antar posisi jabatan dan fungsi dalam organisasi
(Permendagri 61 Psl 32 (2) )
Prosedur kerja setiap proses pengelolaan dan sistem
manajerial didokumentasikan dalam Prosedur Mutu dan
Standar Operasional dan Prosedur (SOP).
SOP memuat:
 Pengertian arti atau maksud prosedur tetap;
 Tujuan;
 Kebijakan;
 Prosedur;
 Unit Terkait.
– menggambarkan pembagian yang jelas dan rasional
antara fungsi pelayanan dan fungsi pendukung yang
sesuai dengan prinsip pengendalian intern dalam
rangka efektifitas pencapaian organisasi
(Permendagri 61 Psl 32 (3) )
 Adanya pemisahan fungsi yang tegas.
 Adanya pembagian tugas pokok dan kewenangan yang
jelas.
 Terdapat fungsi audit internal /SPI yang bertanggung
jawab langsung kepada Pimpinan BLU.
 Kelompok jabatan fungsional memiliki kode etik
 pengawasan oleh komite-komite yang dibentuk.
 Adanya sistem pengendalian intern yang memadai.
– merupakan pengaturan dan kebijakan yang jelas
mengenai sumber daya manusia yang berorientasi
pada pemenuhan secara kuantitatif dan
kualitatif/kompeten untuk mendukung pencapaian
tujuan organisasi secara efisien, efektif, dan produktif
(Permendagri 61 Psl 32 (4) )
– Jenis Kriteria SDM
– Perencanaan SDM
– Pengadaan SDM
– Seleksi dan Proses Orientasi
– Penempatan Pegawai
– Pengembangan Pegawai
– Penghargaan dan Sanksi
– Mutasi dan Pemberhentian
– Renumerasi
– Transparansi;
– Akuntabilitas;
– Responsibilitas;
– Independensi.
– merupakan asas keterbukaan yang dibangun atas
dasar kebebasan arus informasi agar informasi secara
langsung dapat diterima bagi yang membutuhkan.
(Permendagri 61 Psl 33 (1) )
 Transparansi (Transparancy); yaitu
keterbukaan informasi baik dalam proses
pengambilan keputusan maupun dalam
mengungkapkan informasi material dan
relevan mengenai BLUD.
 Efek terpenting dari dilaksanakannya
prinsip transparansi ini adalah terhindarnya
benturan kepentingan (conflict of interest)
berbagai pihak dalam manajemen.
Menyajikan:
Kejelasan tugas dan wewenang
Berupa pemberian informasi atas tugas dan
kewenangan dari masing-masing Pejabat
Pengelola BLU yang terdiri dari pimpinan,
pejabat keuangan, dan pejabat teknis, Pegawai
BLU, serta Dewan Pengawas.
 Ketersediaan informasi kepada publik
Pengungkapan atas ketersediaan informasi bagi
publik.
– merupakan kejelasan fungsi, struktur, sistem yang
dipercayakan pada BLUD agar pengelolaannya dapat
dipertanggungjawabkan
(Permendagri 61 Psl 31 (2) )
Mencakup pertanggungjawaban dlm pengelolaan sumber daya
serta pelaksanaan kebijakan yg dipercayakan kepadanya, dlm
mencapai tujuan, Terdiri dari:
 Akuntabilitas Program
Merupakan uraian mengenai program satker dlm melaksanakan
seluruh kebijakannya sesuai dg core business, disertai dg
seperangkat indikator kinerja non keuangan.
 Akuntabilitas Kegiatan
Merupakan uraian kegiatan satker yg akan dilaksanakan sbg
wujud pelaksanaan program yg telah ditetapkan, disertai dg
seperangkat indikator kinerja non keuangan.
 AkuntabilitasKeuangan
Merupakan uraian pola pertanggungjawaban satker dlm
pengelolaan sumber daya keuangan dlm rangka pelaksanaan
kebijakan, program, dan kegiatan yg telah ditetapkan.
– merupakan kesesuaian atau kepatuhan di dalam
pengelolaan organisasi terhadap prinsip bisnis yang
sehat serta perundang-undangan
(Permendagri 61 Psl 31 (3) )
– merupakan kemandirian pengelolaan organisasi
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan
prinsip bisnis yang sehat.
(Permendagri 61 Psl 31 (4) )
merupakan sistem pelayanan, baik pelayanan
publik maupun pelayanan klinis dilakukan melalui
penerapan prinsip-prinsip keselamatan pasien dan
jaminan mutu (quality assurance/quality
management) serta melalui standardisasi dan
perbaikan proses pelayanan secara
berkesinambungan(continuous qualityimprovement)
..
untuk menjaga agar pelayanan kesehatan dapat
terselenggara dengan baik berdasarkan standar
pelayanan yang tinggi serta dilakukan pada
lingkungan kerja yang memiliki tingkat
profesionalisme tinggi. Dengan demikian pada
gilirannya akan mendukung dalam upaya
mewujudkan peningkatan derajat kesehatan melalui
upaya klinik yang maksimal dengan biaya yang
paling costeffective)
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Bab I PENDAHULUAN
Pengertian Pola Tata Kelola
Prinsip-Prinsip Tata Kelola
Tujuan Penerapan Tata Kelola
Sumber Referensi Pola Tata Kelola
Perubahan Pola Tata Kelola
 BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN PROSEDUR KERJA
Struktur Organisasi
Pengelompokan Fungsi
Prosedur Kerja
 BAB III PROSES TATA KELOLA
 BAB IV AKUNTABILITAS
 BAB V TRANSPARANSI
 BAB VI PENUTUP
 Lampiran :
– Struktur Organisasi dan Uraian Tugas RSUD setelah PPK- BLUD
– Uraian lengkap SOP RSUD
PROSES TATA KELOLA
 Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Pengawas
 Pengangkatan dan Pemberhentian Pejabat Pengelola
 Pembentukan Komite-komite Rumah Sakit dan Sumber Daya
 Program Pengenalan (Induction Program)
 Rencana Strategi Bisnis dan Rencana Bisnis Anggaran
 Pendelegasian Wewenang
 Pengambilan Keputusan
 Penatausahaan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi
 Pelaporan
 Penilaian Kinerja
 Pengendalian Intern
 Pengadaan Barang dan Jasa
 Kerjasama Pihak Ketiga
(Lanjutan) PROSES TATA KELOLA
 Pemberian Layanan Jasa (Standar dan Tarif)
 Rapat Dewan Pengawas, Rapat lainnya, Risalah Rapat
 Media Komunikasi dan Informasi
 Penunjukkan Auditor Eksternal
 Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Rumah Sakit
 Tanggung Jawab Sosial Rumah Sakit
 Konflik Kepentingan
 Budaya Organisasi, Budaya Kerja dan Kode Etik
 PP No 23/2005 : Pengelolaan Keuangan BLU
 Permendagri No 61/2007 : Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan BLUD
 Permenkeu No 109/PMK.05/2007: Dewan
Pengawas pada BLU
 Permenpan No PER/02/M.Pan/1/2007 :
Pedoman Organisasi Satuan Kerja di
Lingkungan Instansi Pemerintah yg
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
BLU
 Permenkeu No 08/PMK.02/2006: Kewenangan
Pengadaan Barang/Jasa pada BLU
 Permenkeu No 10/PMK.02/2006: Pedoman
Penetapan Remunerasi bagi Pejabat
Pengelola, Dewan Pengawas dan Pegawai
BLU
 Permenkes No 703/Menkes/SK/IX/2006:
Petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
pasa Instansi Pemerintah PPK BLU di
Lingkungan Dep Kesehatan
SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR:900/2759/SJ
TANGGAL:10September2008
Indikator Unsur yang dinilai
Adanya kebijakan mengenai a. Struktur Organisasi
organisasi dan tata laksana b. Prosedur Kerja
c. Pengelompokan Fungsi yang logis
d. Pengelolaan SDM (penerimaan pegawai,
penempatan, sistem remunerasi, jenjang
karir, pembinaan termasuk sistem reward
dan punishment, serta pemutusan hub kerja
Adanya Kebijakan tetang a. Sistem akuntabilitas berbasis kinerja
akuntabilitas b. Kebijakan unit cost dan subsidi, sistem
akuntansi dan keuangan
c. Kebijakan pengelolaan lingkungan dan
limbah

28

Anda mungkin juga menyukai