IKTERIK
Suatu keadaan yang ditandai dengan kulit dan sklera
berwarna kuning, yang disebabkan oleh akumulasi
bilirubin pada kulit dan membrana mukosa, karena kadar
bilirubin pada tubuh tinggi atau disebut juga
hiperbilirubinemia
1) Timbul pada hari ke-2 dan ke-3 yang tampak jelas IKTERUS
pada hari ke-5 dan ke-6.
2) Kadar bilirubin indirek (tak terkonjugasi) setelah 2 PATOLOGIS 02
x 24 jam tidak melewati 15 mg% per hari pada
neonatus cukup bulan dan 10 mg% per hari pada
bayi kurang bulan.
3) Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tak
melebihi 5 mg% per hari.
4) Kadar bilirubin direk kurang dari 1 mg%
5) Ikterus hilang pada 10 hari pertama
6) Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan
keadaan patologis tertentu.
EPIDEMIOLOGI
01 02 03 04
01 02 03
D
D
D
Tata Laksana
EDUKASI & MEDIKAMENTOSA
PEMBERIAN ASI
Makanan :
Bayi lahir SC a/i Secondary Kualitatif Nasi, ikan buah, Nasi, ikan, buah, sayur, susu Nasi, ikan, buah, sayur, susu
arrest et causa malpresentasi sayur 2-3 kali sehari 3 kali sehari
Kuantitatif 3 kali sehari
letak puncak, post date,
Riwayat PPT dengan VE atas
indikasi ibu kelelahan tanggal
22 Oktober 2018
Jamu - - -
Rokok - - -
PEMERIKSAAN FISIK 25/10/2018 (4 hari)
Berat badan: 3350 gram
Panjang badan: 50 cm
Tanda vital
Kesadaran : menangis kuat, gerak aktif Respirasi : 44 kali/menit
Denyut jantung: 142 kali/menit Capillary Refill Time: < 2 s
Suhu : 37,4 °C
Kulit : ikterik kremer 3
Kepala/leher
Kepala : Bentuk kepala simetris mesosefali. Tidak ada sefal hematoma dan kaput suksadenum
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-/-), produksi air mata cukup
Telinga : Pinna terbentuk sempurna, rekoil cepat kembali
Hidung : Hidung berbentuk normal, simetris, pch (-) epistaksis (-)
Mulut : Bentuk tidak ada kelainan, mukosa bibir lembab, sianosis (-). Leher :Tidak terdapat massa.
Toraks : Bentuk simetris
Jantung : S1 S2 tunggal, bising (-)
Paru : retraksi (-) tidak ada benjolan.
Abdomen : bising usus normal dan tidak ditemukan adanya massa
Ekstremitas : Akral hangat. Sianosis (-) Ikterik kremer 3
Genitalia : Jenis kelamin perempuan
Neurologi : Refleks Moro (+) hisap (+) pegang (+) Refleks rooting (+)
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 18,1 14.0 – 24,00 g/dL
Lekosit 23.0 4,65 – 10,3 rb/μL
Eritrosit 5.64 4.80 – 7.10 Juta/μL
Hematokrit 53.9 44 – 64 Vol%
Trombosit 263 150 – 450 ribu/μL
RDW-CV 16,6 11.5 – 14.7 %
MCV.MCH.MCHC
MCV 95,6 75.0 – 96.0 Fl
LABORATORIUM MCH
MCHC
HITUNG JENIS
32,1
33,6
28.0 – 32.0
33.0 – 37.0
Pg
%
25 OKTOBER 2018
DIAGNOSIS & TALAK
KASUS TEORI
Bayi disebut ikterus fisiologis, jika :
a. Ikterus yang timbul pada hari kedua atau ketiga lalu
menghilang setelah sepuluh hari atau pada akhir minggu
• By perempuan, 4 hari kedua.
• Badan kuning dari kepala hingga lutut sejak usia 2 b. Tidak mempunyai dasar patologis
hari c. Kadarnya tidak melampaui kadar yang membahayakan
• Panas (-) Kejang (-) d. Tidak mempunyai potensi menjadi kern-ikterus
• Faktor risiko 1 mayor + 1 minor e. Tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi
• SC a/i Secondary arrest et causa malpresentasi letak f. Sering dijumpai pada bayi dengan berat badan lahir rendah.
puncak, post date, Riwayat PPT dengan VE atas Ikterus baru dapat dikatakan fisiologis apabila sesudah
indikasi ibu kelelahan pengamatan dan pemeriksaan selanjutnya tidah
menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai potensi
berkembang menjadi kern-icterus.
KASUS TEORI
KASUS vs TEORI
KASUS TEORI
Pada kasus pasien termasuk dalam ikterik kremer 3 yaitu
badan kuning sampai badan bawah hingga tungkai. WHO
dalam panduannya menerangkan cara menentukan ikterus
• Pada pemeriksaan fisik di umur 4 hari, tanda vital bayi secara visual, sebagai berikut:
HR 142x/menit, suhu 37,4, dengan respirasi a. Pemeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup
44x/menit. Dalam pemeriksaan status generalis hanya (di siang hari dengan cahaya matahari) karena ikterus bisa
didapatkan gambaran ikterik kremer III lainnya dalam terlihat lebih parah bila dilihat dengan pencahayaan buatan
batas normal. dan bisa tidak terlihat pada pencahayaan yang kurang.
b. Tekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk
mengetahui warna di bawah kulit dan jaringan subkutan.
c. Tentukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan
bagian tubuh yang tampak kuning.
KASUS TEORI
KASUS vs TEORI KASUS