Anda di halaman 1dari 21

Pembimbing:

Oleh:
Pendahuluan
Non Allergic Rhinitis (NAR)

Paling sering terjadi pada usia 30-60 th

Dialami oleh 30% populasi Barat

30% kasus rhinitis  Non Alergic Rhinitis (NAR)

Gejala NAR:
Obstruksi, rhorea, post nasal drip  dialami secara kronik
Pendahuluan
Gastroesophageal Reflux (GER)

Merupakan aliran balik isi gaster berisi asam dan pepsin ke dalam
esofagus

Refluks yang melebihi esofagus memberi gejala ekstra esofagus:


Laryngitis, asma & batuk kronik  extra esofageal reflux (EER) /
Laryngopharyngeal reflux (LPR)

LPR memiliki gejala yang sangat mirip dengan NAR

LPR dipercaya sebagai etiologi meningkatnya diagnosa NAR


karena kemiripan gejala tersebut.
Tujuan Artikel

Untuk membuktikan hipotesis dan menilai


hubungan yang mungkin antara
gastroesophageal reflux (GER) dan Non
Allergic Rhitis (NAR)
Metode
Perekrutan Sampel
Sampel Pasien

31 pasien dari kunjungan Semua pasien Skin prick test dan CT


rawat jalan THT ke The Affiliat- merasakan keluhan scan sinus dilakukan
P ed Jinling Hospital of Nanjing
University Medical School dan NAR tipikal dan
menjalani
untuk menyingkirkan
The Affiliated BenQ Hospital of rhinitis alergi dan
Nanjing Medical Universitya nasoendoscopy sinusitis

42 sampel kontrol sehat Mereka mendapat


diikutsertakan dari Tongji skor 0 pada Reflux Kisaran usia antara
S Hospital at Tongji
University School of
Disease 22-66 tahun.
Medicine, Questionnaire (RDQ)

Sampel Kontrol
Tabel 1. Karakteristik Demografi Seluruh Pasien

Parameter N=31
Pria/wanita 22/9
Kisaran sia 21-60
Usia rerata 32
Kisaran tinggi (cm) 155-182
Kisaran berat (kg) 50-85
Kisaran Hitung eosinofil 0-90
Partisipan dengan riwayat merokok 3
Partisipan dengan riwayat peminum 1
Partisipan dengan riwayat penyuka 8
makanan pedas
Gagal untuk memberikan informasi 13
tambahan
Tabel 2. Karakteristik Demografi Seluruh Subjek Kontrol Sehat

Parameter N=42

Pria/wanita 11/31
Usia 22-66
Usia rerata 37
Partisipan dengan riwayat 6
merokok
Tabel 3. Skor Respon Rerata dari Evaluasi Mandiri Reflux Disease
Qustionnaire

Respon rerata Total respon


0-2 10
3-5 8
6-8 6
9-12 6
13+ 1
5,16
Pengumpulan Data RDQ

Pasien dan Kontrol

Semua partisipan diminta untuk melengkapi Reflux Disease Questionnaire


(RDQ)
Pengumpulan Sampel
Pepsin Salivary Pasien Kontrol

Pengambilan saliva pada Pengambilan saliva pada 1


3 waktu, yakni: waktu:

Semua saliva dan sampel • Postprandial • Post prandial


nasal disimpan dan • Pagi hari
didinginkan pada 40C • Setelah merasakan
sebelum dianalisa untuk . Sampel nasal lavage
keberadan pepsin gejala dilakukan saat pasien
menggunakan Peptest (RD
Biomed Limited, UK).
datang ke klinik
Sampel nasal lavage
dilakukan saat pasien
datang ke klinik
Analisis Pepsin Salivary
Pengumpulan Sampel
Hitung eosinofil

Pasien dan Kontrol


Klinisi mendorong dengan lembut swab melalui hidung masing-masing pasien
dengan NAR ke dalam nasofaring dengan berputar; memastikan jumlah nasal
lavage yang cukup terkumpul
Analisis Hitung Eosinofil

• Swab diputar ke kaca slide mikroskop memindahkan spesimen. Slide spesimen


dikeringkan dan dicelupkan ke dalam CAMCO STAIN selama 10 detik sebelum
dipindahkan ke dalam air suling selama 20 detik.

• Slide spesimen ditempatkan di bawah mikroskop dan diobservasi melalui lensa


kering tinggi dan konfirmasi morfologi menggunakan lensa minyak tinggi mengacu
ke Clinical Haematology Atlas (14).

• Jumlah eosinofil kurang dari 5% ditetapkan normal


Hasil

• Pepsin terdeteksi pada seluruh 31 pasien NAR pada setidaknya 1 sampel. Level pepsin
yang lebih tinggi ditemukan pada sampel postprandial (rata-rata 142 ng/mL) dibanding
dengan sampel pagi hari (rata-rata 67 ng/mL), p=0,0126.

• Konsentrasi patologi pepsin ditetapkan lebih besar dari 75 ng/mL. Total 39/39 (41,94%)
sampel saliva dan 4/31 sampel nasal lavage (12,9%) lebih besar dari konsentrasi ini
pada sampel pasien. Pada kelompok kontrol sehat ada 16 dari 42 sampel postprandial
positif (38,1%).

• Rata-rata skor RDQ pada pasien NAR adalah 5,16 dengan hanya 2 subjek dengan skor
yang sama atau lebih besar dari 12, nilai batas untuk diagnosis GERD (Tabel 3).
Hasil

• Lima belas dari 31 (43,39%) sampel air irigai nasal dianalisa untuk keberadaan pepsin
dinyatakan positif

• Hitung eosinofil yang diperoleh dari keseluruhan 31 pasien NAR dan dicatat. Respon
rata-rata untuk jumlah eosinofil adalah tinggi dengan nilai abnormal 23,84; meskipun
18 dari 31 subjek (58,06%) memiliki jumlah dalam kisaran normal

• Perbandingan antara sampel saliva postprandial kelompok kontrol sehat dan pasien
NAR menunjukkan perbedaan yang nyata, jumlah sampel positif yang lebih besar
ditemukan pada sampel pasien postprandial (22/32) dibanding dengan kelompok
kontrol sehat (n=15)
Tabel 4. Hasil Tes Akhir dan Perbandingan Statistik Antara
Sampel Saliva dan nasal Lavage

Parameter Jumlah Partisipan dengan Sampel dalam Kisaran Konsentrasi


Pagi Postprandial Setelah gejala Irigasi nasal
Kisaran
konsentrasi
(ng/mL)
0-50 17 10 15 26
51-100 5 5 4 4
101-150 4 2 4 0
151-200 0 4 3 1
201-250 2 3 1 0
251-300 1 3 1 0
301-350 0 2 1 0
351-400 1 1 0 0
401+ 0 1 2 0
Tes gagal 1 0 0 0
Konsentrasi 67 142 105 25
rerata (ng/mL)
Standar deviasi 99 126 129 38
Nilai p 0,0324 <0,0001 0,0015 N/A
Tabel 5. Jumlah Eosinofil Rerata pada Pasien
dengan Rhinitis Non Alergi (n=31)

Kisaran Respon Rerata Total Respon


0 1
1-4 18
5-10 2
11-30 2
31+ 8
Respon rerata 23,48
Tabel 6. Konsentrasi Pepsin Rerata (ng/mL) pada Sampel Postprandial Pasien NAR
(n=31) Dibanding dengan Konsentrasi Pepsin Postprandial pada Kelompok Kontrol
Sehat (n=42)

Parameter N=42
Pasien NAR (n=31) 142
Kontrol Sehat (n=42) 45
Tabel 7. Senitivitas, spesifisitas, nilai prediksi postif dan nilai
prediksi negatif pada pasien degan rhinitis non alergi (n=31)

Variabel %

Sensitivitas 87,1
Spesifisitas 61,9
Positive predictive value 62,8
(PPV)
Negative predictive value 86,7
(NPV)
Diskusi

Terdapat level pepsin yang tinggi di dalam sampel saliva pasien


dibanding dengan populasi kontrol sehat

Terdapat keterkaitan dan hubungan yang jelas dari penyakit


reflux pada pasien dengan NAR

Kemudahan dalam penggunaan Peptest memberikan metode


yang cepat dan efisien

Dokter yang menterapi pasien dengan NAR harus mempertimbangkan


terapi refluks untuk pasien yang menunjukkan konsentrasi pepsin
yang tinggi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai