Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN SPESIMEN

DEFENISI

Spesimen merupakan sampel atau bahan


pemeriksaan yang diambil dari penderita.

Peranan spesimen :
Spesimen diperlukan sebagai bahan untuk diagnosa
penyebab suatu penyakit atau untuk meyakinkan
kebenaran penyebab penyakit.
- Untuk mengetahui penyebab penyakit infeksi
diperlukan identifikasi mikroorganisme dari
spesimen (sampel) yang diambil dari penderita.
- Hasil pemeriksaan ini digunakan sebagai pedoman
dalam pengobatan, perawatan ataupun tindakan
lainnya dari penderita.
Ketepatan hasil identifikasi mikroba penyebab
penyakit sangat ditentukan oleh beberapa faktor
yaitu :
a.Bahan pemeriksaan
b.Alat dan reagensia yang dipakai
c.Metode pemeriksaan
d.Orang yang mengambil spesimen dan
melakukan identifikasi.
Aturan umum pengambilan sampel

1. Pengambilan harus dilakukan sebelum penderita


diberi pengobatan antimikroba.
2. Alat maupun wadah tempat spesimen harus steril.
3. Spesimen yang telah diambil harus dijaga agar
tetap steril dan tidak terjadi kontaminasi.
4. Spesimen harus diambil pada saat dimana
kemungkinan besar mikrobanya ditemukan.
5. Jumlah spesimen yang diambil harus cukup.
6. Spesimen harus segera di bawa ke laboratorium
untuk diperiksa.
7. Wadah tempat spesimen sebaiknya tidak
dipegang dengan tangan telanjang dan dibawa ke
laboratorium di atas talam khusus tempat
spesimen.
8. Pengiriman spesimen harus disertai informasi
yang lengkap.
Contoh cara pengambilan sputum
untuk pemeriksaan

- Penderita disuruh berkumur beberapa kali


- Penderita mengeluarkan dahak dari bagian dalam.
- Dahak ditampung dalam botol/ tabung kemudian
ditutup rapat.
- Botol diberi label dan dikirim ke laboratorium
dengan surat pengantar.
Pemeriksaan laboratorium

Secara umum pemeriksaan yang dilakukan


di laboratorium adalah :
- Pemeriksaan mikroskopik
- Perbenihan / penumbuhan mikroba pada medium
buatan atau binatang percobaan.
- Test serologis

Anda mungkin juga menyukai