Anda di halaman 1dari 22

KELOMPOK 5

STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SECARA BERKALA


PADA NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAH
PENGERTIAN STIMULASI
Menurut (Dinkes,2009), Orang tua harus selalu memberikan
rangsang/stimulasi kepada anak dalam semua aspek perkembangan
baik motorik kasar maupun halus, bahasa dan personal sosial.
Stimulasi ini harus di berikan secara rutin dan berkesinambungan
dengan kasih sayang, metode bermain dan lain-lain. Sehingga
perkembangan anak akan berjalan optimal. Kurangnya stimulasi dari
orang tua dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan anak,
karena itu para orang tua atau pengasuh harus diberi penjelasan
cara-cara melakukan stimulasi kepada anak-anak.
Tujuan Stimulasi Pada Anak
Tujuan tindakan memberikan stimulasi pada anak adalah
untuk membantu anak mencapai tingkat perkembangan yang
optimal atau sesuai dengan yang diharapkan. Tindakan ini
meliputi berbagai aktifitas untuk merangsang perkembangan
anak, seperti latihan gerak, berbicara, berfikir, kemandidian
dan sosialisasi. Stimulasi dilakukan orangtua dan keluarga
setiap ada kesempatan atau sehari hari, secara berkala dan
terus-menerus. Stimulasi disesuaikan dengan umur dan
prinsip stimulasi
(Suherman, 2000).
prinsip dari stimulasi adalah sebagai
berikut :
Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa Lakukan stimulasi secara bertahap dan
cinta dan kasih sayang. berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap 4
(empat) aspek kemampuan dasar anak.
Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik,
karena anak akan meniru tingkah laku orang- Gunakan alat bantu atau permainan yang
orang yang terdekat dengan anak. sederhana, aman dan ada disekitar anak.
Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok Berikan kesempatan yang sama pada anak
umur anak. laki-laki dan perempuan.
Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak Berikan selalu pujian bila perlu hadiah atas
bermain, bernyanyi, bervariasi menyenangkan, keberhasilannya.
tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
Tahapan Stimulasi Sesuai Usia
1. Usia 0 - 3 bulan
Berikan si kecil stimulasi yang mengutamakan rasa nyaman aman, dan menyenangkan, adapun
yang perlu dilatih diantaranya :
A. Motorik kasar
B. Motorik halus
- Refleks menghisap (sucking reflex)
- Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)
- Refleks leher (tonic neck reflex)
- Refleks mencari (rooting reflex)
- Refleks Moro (Moro reflex)
2. Usia 3 - 6 bulan

Berbalik dari telungkup ke telentang Memegang tangannya sendiri


Mengangkat kepala setinggi 900 Berusaha memperluas pandangan
Mempertahankan posisi kepala tetap Mengarahkan matanya pada benda-
tegak dan stabil benda kecil
Menggenggam pensil Mengeluarkan suara gembira
bernada tinggi atau memekik
Meraih benda yang ada di dalam
jangkauannya Tersenyum ketika melihat mainan /
gambar yang menarik saat bermain
sendiri
Usia 6 - 9 bulan
4 hal cara stimulasi bayi yang benar benar harus diperhatikan, yaitu :
1. Bicaralah selalu padanya,apa pun yang Anda lakukan ajaklah bayi Anda
berbicara
2. Biarkan bayi bermain di lantai, tentunya lantai harus bersih dan aman,
seringlah menaruh bayi dilantai untuk merangsangnya lebih leluasa bergerak
dan bisa mengontrol gerakannya
3. Berikan aktivitas fisik, berrmainan permainan yang menggunakan fisik akan
membantu perkembangan dan kerja otot - otot tubuhnya
4. Dengan memberikan pujian, setiap kali bayi menunjukan kemajuan pesat
berilah pujian, ia pasti sering dan bersemangat untuk selalu mencoba serta
mengulang kembali kemampuannya.
Usia 9 - 12 bulan
Pada retang masa mur 9-12 ◦ Mengulang menirukan bunyi yang
didengar
bulan si kecil sudah ◦ Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa
menunjukkan beberapa arti
◦ Mengeksplorasi sekitar, ingin tahu, ingin
aktivitas : menyentuh apa saja
◦ Mengangkat badannya ke posisi berdiri ◦ Bereaksi terhadap suara yang perlahan
◦ Belajar berdiri selama 30 detik atau atau bisikan
berpegangan pada kursi ◦ Senang diajak bermain ”CILUK BA”
◦ Dapat berjalan dengan dituntun ◦ Mengenal anggota keluarga, takut pada
◦ Mengulurkan lengan / badan untuk orang yang belum dikenal.
meraih mainan yang diinginkan
◦ Menggenggam erat pensil
◦ Memasukkan benda ke mulut
Usia 12 - 18 bulan
Si kecil bermain bersama menyusun kubus, menyusun
potongan gambar sederhana, memasukkan dan
mengeluarkan benda kecil dari wadahnya, atau bermain
boneka. Ajari juga ia cara menggunakan peralatan makan dan
memegang pensil lalu biarkan ia mencoret-coret kertas
dengan pensil warna. Lanjutkan stimulasi dengan melatihnya
berjalan tanpa berpegangan, berjalan mundur, memanjat
tangga, menendang bola,melempar dan menangkap bola,
melepas celana, mengerti dan melakukan perintah sederhana,
menyebutkan nama, dan menunjukkan benda-benda.
Usia 18 - 24 bulan

Di usia ini mulailah merengasang si kecil dengan memintanya


menyebutkan, dan menunjukkan bagian tubuh seperti mata, hidung,
telinga, dan mulut. Minta pula ia menyebutkan nama-nama binatang,
gambar atau benda-benda di sekitar rumah. Cobalah membiasakan
mengajak si kecil berbicara tentang kegiatan sehari-hari (makan, minum,
mandi, main, dan sebagainya). Latih ia menggambar garis, mencuci
tangan, memakai celana, baju, melempar bola, dan melompat.,selain itu
bisa melatih keseimbangan berdiri dengan satu kaki bergantian,melatih
anak menggambar bulatan dan segitiga, Melatih anak mau menceritakan
apa yang dilihatnya, Melatih anak tentang kebersihan diri (buang air
kecil/besar pada tempatnya), melatih anak bernyanyi.
Usia 2 - 3 tahun
Saatnya Anda mengajari si kecil untuk mengenal warna,
menghitung benda, menggunakan kata sifat (besar-kecil,
panas-dingin, tinggi-rendah, banyak-sedikit), menggambar
garis, lingkaran dan manusia. Ajari pula cara memakai baju,
menyikat gigi, buang air kecil dan besar di toilet. Stimulasi
juga bisa diberikan dengan mengajaknya latihan berdiri satu
kaki, menyebutkan nama teman, bermain kartu, boneka,
dan masak-masakan, Melatih anak menyusun balok.
Usia 3 tahun ke atas
Stimulasi yang bisa Anda berikan pada si kecil lebih mengarah
padapengembangan kemampuan kognitif, psikomotorik, dan bahasa
serta untukkesiapan sekolahnya. Ajari ia melakukan motorik kasar
seperti berlari, senam sehat, lalu latih juga motorik halusnya seperti
memegang pensil dengan baik, menulis, mengenal huruf dan angka,
berhitung sederhana, mengerti perintah sederhana, buang air kecil
dan besar di toilet, berbagi dengan teman, serta kemandirian. Tidak
hanya dirumah, stimulasi juga bisa dilakukan di kelompok bermain
dan taman kanak-kanak.
4 MACAM-MACAM STIMULASI
A. KOMUNIKASI C. TEMAN SEBAYA
1. Ceritakan kesibukan Kita.
2. Jadi ‘role model’ Mengajak anak bertemu dan
3. Berlagak “bodoh”. bermain dengan teman sebaya
4. Tetap nyata merupakan salah satu cara untuk
5. Mengenalkan anggota tubuh
6. Menggunakan Bahasa Isyarat
menstimulasi kecerdasan anak
dalam bersosialisasi. Melatih anak
B. PERMAINAN
bersosialisai sebenarnya dapat
1. Main senyum, cium, dan suara (0-3 bulan) dilakukan di rumah. Misalnya anak
2. Main gerak dan tebak (Usia 3-6 bulan). diajak berkenalan dengan anak
3. Main “Petak Umpet”(Usia 6-9 bulan) sebaya di sekitar rumah, atau diajak
4. Bermain kreatif
ke playground agar bayi bisa
melihat anak-anak seusianya.
DEFINISI

Pertumbuhan (growth) berkaitan Perkembangan (development)


dengan masalah perubahan adalah bertambahnya
dalam besar, jumlah, ukuran atau kemampuan (skill) dalam
dimensi tingkat sel, organ struktur dan fungsi tubuh yang
maupun induvidu, yang bisa lebih kompleks dalam pola yang
diukur dengan ukuran berat teratur sebagai hasil dari proses
(gram, kilogram), ukuran panjang pematangan. Menyangkut
(cm, meter). perkembangan emosi, intelektual
dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya.
CIRI-CIRI TUMBUH KEMBANG ANAK
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kotinu sejak dari konsepsi sampai maturitas atau
dewasa, yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatannya berbeda
antara anak yang satu dengan yang lain berbeda.
3. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi sistem susunan saraf.
4. Aktivitas seluruh tubuh diganti respon individu yang khas
5. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
6. Refleks primitif seperti refleks memegang dan berjalan akan menghilang sebelum gerakan
volunter tercapai.
Empat parameter yang dipakai dalam
menilai perkembangan anak
1. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh).
2. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda
dll).
3. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah,
berbicara spontan).
4. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya).
JENIS-JENIS STIMULASI YANG DI
BUTUHKAN OLEH ANAK
1. Stimulasi aspek fisik
2. Stimulasi aspek emosi
3. Stimulasi aspek spiritual
4. Stimulasi aspek intelektual
5. Stimulasi aspek sosial
TOILET
TRAINING
Toilet training pada anak merupakan suatu usaha untuk
melatih anak agar dapat mengontrol dalam melakukan
buang air kecil dan buang air besar. Toilet training ini dapat
berlangsung pada fase kehidupan anak yaitu umur 18 bulan
sampai 2 tahun. Dalam melakukan latihan buang air kecil
dan besar pada anak membutuhkan persiapan baik secara
fisik, psikologis, maupun secara intelektual, melalui
persiapan tersebut diharapkan anak mampu mengontrol
buang air besar atau kecil secara sendiri.
Cara Toilet Training
pada Anak

1. Teknik Lisan 2. Teknik Modelling


Pengkajian
intelektual

Pengkajian Pengkajian
fisik Masalah
Tolilet
Training

Pengkajian
psikologis
Dampak toilet training
Dampak yang paling umum dalam kegagalan toilet training seperti
adanya perlakuan atau aturan yang ketat bagi orang tua kepada
anaknya yang dapat mengganggu kepribadian anak atau cenderung
bersifat retentif dimana anak cenderung bersikap keras kepala bukan
kikir. Hal ini dapat dilakukan oleh orang tua apabila sering memarahi
anak pada saat buang air besar atau kecil, atau melarang anak saat
berpergian. Bila orang tua santai dalam memberikan aturan dalam
toilet training maka anak akan dapat mengalami kepribadian
ekspresif dimana anak lebih tea, cenderung ceroboh, suka membuat
gara-gara,emosional dan seenaknya dalam melakukan kegiatan
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai