PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kondisi dimana kita berada jauh atau
terbebas dari penyakit. Merupakan suatu yang mahal jika dibandingkan
dengan hal-hal yang lain. Bagaimana tidak, harta yang melimpah,
memiliki paras tampan atau cantik, memiliki badan tegap dan gagah,
semuanya itu akan sirna dengan sekejap jika kita terserang penyakit atau
tidak sehat. Dengan penyakit harta bisa habis digunakan untuk berobat,
paras tampan atau cantik berubah menjadi pucat dan tidak enak untuk
dipandang, badan yang tegap dan gagah seketika roboh dikarenakan lemas
dan lesu akibat kondisi tubuh yang menurun drastis.
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari keluarga berencana dari masyarakat,
oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta
pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana .
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Bagaimana konsep pos pelayanan terpadu (Posyandu)
3. Bagaimana konsep desa siaga?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Untuk mengetahui tentang pos pelayanan terpadu (Posyandu)
3. Untuk mengetahui tentang desa siaga
2
BAB II
PEMBAHASAN
4
tenaga kesehatan untuk persalinan, menjadi akseptor KB, dan Iain-
Iain.
c. Kelompok PHBS bidang Penyakit dan Kesehatan Lingkungan,
yaitu misalnya: menghuni rumah sehat, memiliki persediaan air
bersih, memberantas jentik nyamuk, dan Iain- Iain.
d. Kelompok PHBS bidang Pemeliharaan Kesehatan, yaitu misalnya:
memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan, aktif dalam UKBM,
memanfaatkan Puskesmas. dan Iain-Iain. PHBS merupakan tujuan
yang akan dicapai oleh Program Promosi Kesehatan.
2. Tujuan PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) memiliki tujuan
yaitu meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat agar hidup bersih dan sehat serta masyarakat
termasuk swasta dan dunia usaha berperan serta aktif mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal.
3. Tatanan PHBS
PHBS berada di lima tatanan yakni:
a. Sepuluh Indikator PHBS di Tatanan Rumah Tangga:
1) Persalinan ditolong oleh Tenaga Kesehatan.
2) Memberi bayi ASI eksklusif.
3) Menimbang bayi dan balita.
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
5) Menggunakan air bersih.
6) Menggunakan jamban sehat.
7) Memberantas jentik di rumah
8) Makan sayur dan buah setiap hari.
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
10) Tidak merokok di dalam rumah.
b. Indikator PHBS di Tatanan Sekolah :
1) Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun.
2) Mengkonsumsi jajanan di warung /kantin sekolah.
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
4) Olahraga yang teratur dan terukur.
5) Memberantas jentik nyamuk.
6) Tidak merokok.
7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap
bulan.
8) Membuang sampah pada tempatnya.
6
B. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
1. Pengertian Posyandu
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu
program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi
pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program kb dengan
kesehatan atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan masyarakat (BKKBN, 1989).
Pelayanan yang diberikan di posyandu bersifat terpadu , hal ini
bertujuan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi
masyarakat karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperolah
pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama (Depkes RI,
1990).
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam
pelayanan kesehatan masyarakat dari keluarga berencana dari
masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan
pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga
berencana .
Pembentukan posyandu sebaiknya tidak terlalu dekat dengan
puskesmas agar pendekatan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat
lebih tercapai sedangkan satu posyandu melayani 100 balita.
3. Pengelola Posyandu
a. KIA
b. KB
c. lmunisasi.
d. Gizi.
e. Penggulangan diare.
a. meja 1 : pendaftaran.
b. meja 2 : penimbangan
c. meja 3 : pengisian kms
d. meja 4 : penyuluhan perorangan berdasarkan kms.
e. meja 5 : pelayanan KB dan; Kesehatan
8
Pelayanan di meja 5 berupa:
1) Imunisasi
2) Pemberian vitamin a dosis tinggi berupa obat tetes ke mulut tiap
bulan februari dan agustus.
3) Pembagian pil atau kondom
4) Pengobatan ringan.
5) Konsultasi KB-kesehatan
6. Sasaran Posyandu
a. Bayi/balita.
b. Ibu hamil/ibu menyusui.
c. WUS dan PUS.
C. Desa Siaga
1. Pengertian Desa Siaga
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan
sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan, secara mandiri. Desa Siaga dapat dikatakan merekonstruksi
atau membangun kembali berbagai Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM). Pengembangan Desa Siaga juga merupakan
revitalisasi Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
sebagai pendekatan edukatif yang perlu dihidupkan kembali,
dipertahankan, dan ditingkatkan.
Desa siaga ini merupakan program pemerintah Indonesia untuk
mewujudkan Indonesia sehat 2010. Desa yang dimaksud dalam desa
siaga adalah kelurahan / istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum
yang mempunyai batas-batas wilayah, yang berwenang untuk
mengatur dan mengukur kepentingan masyarakat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan RI.
b. Tujuan khusus :
1) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa
tentang pentingnya kesehatan dan melaksanakan PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
2) Meningkatnya kemampuan dan kemauan masyarakat desa
untuk menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan.
3) Meningkatnya kesehatan di lingkungan desa.
4) Meningkatnya kesiagaan dan kesiapsediaan masyarakat desa
terhadap risiko dan bahaya yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan (bencana, wabah penyakit, dsb).
3. Sasaran Desa Siaga
Sasaran desa siaga dibedakan menjadi tiga jenis untuk mempermudah
strategi intervensi, yaitu :
a. Semua individu dan keluarga di desa, yang diharapkan mampu
melaksanakan hidup sehat, serta peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayah desanya.
10
b. Pihak-pihak yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan
perilaku individu dan keluarga atau dapat menciptakan iklim yang
kondusif bagi perubahan perilaku tersebut, seperti tokoh
masyarakat, termasuk tokoh agama, tokoh perempuan, dan
pemuda, kader, serta petugas kesehatan.
c. Pihak-pihak yang diharapkan memberi dukungan kebijakan,
peraturan perundang-undangan, dana, tenaga, sarana, dll. Seperti
kepala desa, camat, para pejabat terkait, swasta, para donatur, dan
Apemangku kepentingan lain.
12
2) Posyandu Usila
Posyandu Usila merupakan wahana pelayanan bagi
kaum usia lanjut (usila), yandilakukan dari, oleh dan
untuk kaum usila titik berat pelayanannya pada upaya
promotif dan preventif, tanpa mengabaikan upaya
kuratif dan rehabilitatif.
3) Pondok Bersalin Desa (Polindes)
Polindes adalah salah satu UKBM yang dibentuk
dalam upaya mendekatkan dan memudahkan
masyarakat untuk memperoleh pelayanan profesional
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta Keluarga
Berencana (KB), yang dikelola oleh Bidan Di Desa
(BDD) dan pamong desa.
4) Pos Obat Desa (POD) atau Warung Obat Desa (WOD)
POD atau WOD adalah wahana edukasi dalam
rangka alih pengetahuan dan keterampilan tentang obat
dan pengobatan sederhana dari petugas kepada kader
dan dari kader kepada masyarakat, guna memberikan
kemudahan dalam memperoleh obat yang bermutu dan
terjangkau. Sasarannya adalah: kelompok masyarakat
yang masih rendah keterjangkauannya dalam hal obat
dan pengobatan.
5) Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
Pos UKK adalah wadah dari serangkaian upaya
pemeliharaan kesehatan pekerja. diselenggarakan oleh
masyarakat pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha
yang sama dalam meningkatkan produktivitas kerja.
6) Saka Bhakti Husada (SBH)
SBH adalah wadah pengembangan minat,
pengetahuan dan keterampilan di bidang kesehatan bagi
generasi muda, khususnya anggota Gerakan Pramuka,
untuk mernbaktikan dirinya kepada masyarakat di
lingkungan sekitar.
7) Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
Poskestren merupakan wahana dalam mendekatkan
pelayanan kesehatan kepadamasyarakat pondok
pesantren dengan prinsip dari, oleh, dan untuk warga
pondok pesantren yang mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif tanpa mengabaikan pelayanan
kuratif dan rehabilitatif
14
Secara garis besar, langkah pokok yang perlu ditempuh
untuk mengembangkan desa siaga meliputi :
a. Pengembangan tim petugas
b. Pengembangan tim masyarakat
c. Survei mawas diri (SMD)
d. Musyawarah mufakat desa (MMD)
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas
kesadaran, sehingga keluarga beserta semua yang ada di dalamnya dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Antara lain : Mandi dua kali
sehari dengan sabun mandi, menggosok gigi sehabis makan dan waktu akan
tidur, buang air besar WC, mencuci tangan setelah buang air besar &
sebelum makan dengan sabun, membuang sampah ditempat sampah,
mengganti pakaian sekali sehari dan pakaian jangan tetrlalu sempit, pakaian
dicuci sampai bersih dengan sabun cuci, Memotong kuku setiap minggu,
mencuci rambut minimal dua kali seminggu atau setiap kali rambut kotor
dan tidur dengan waktu yang cukup.
Posyandu adalah sistem pelayanan yang dipadukan antara satu
program dengan program lainnya yang merupakan forum komunikasi
pelayanan terpadu dan dinamis seperti halnya program kb dengan kesehatan
atau berbagai program lainnya yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat
(BKKBN, 1989).
Sasaran Posyandu diantaranya bayi dan balita, Ibu hamil dan ibu
menyusui. , WUS dan PUS.
Desa Siaga didefinisikan sebagai desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemandirian serta kemauan untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
secara mandiri.
Tujuan dari desa siaga adalah terwujudnya desa dengan masyarakat
yang sehat, peduli, dan tanggap terhadap masalah- masalah kesehatan,
bencana, dan kegawatdaruratan di desanya.
16
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya
dan dapat berguna bagi penulis khususnya dan umumnya para pembaca.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, anik. 2013. Perilaku hidup bersih dan sehat. Jakarta : trans info
media
http://kumpulanbahankesehatan.blogspot.co.id/2011/03/konsep-desa-siaga.html
http://pohaciansyah.blogspot.co.id/2015/01/desa-siaga.html
18