Anda di halaman 1dari 102

Dalam dunia bisnis _ kontrak sangat banyak

dipergunakan , bahkan hampir semua kegiatan bisnis


diawali dengan adanya kontrak walaupun dlm tampilan yg
sederhana sekalipun.
Istilah-istilah kontrak:
* Kontrak – Contract dlm bhs inggris
* “ _ Agreement
* “ _ Overeenkomst
* “ _ Contract -Modern, luas, dan paling
lazim dipergunakan dlm bisnis.
 Pemakaian Istilah Kontrak menimbulkan
konotasi Sbb:
• Hk kontrak dimaksudkan sbg hk yg mengatur
perjanjian-perjanjian yg tertulis semata.
• Hk kontrak dimaksudkan sbg hk yg
mengaturperjanjian-perjanjian dlm dunia
bisnis semata
• Hk kontrak semata-mata dimaksudkan sbg hk
yg mengatur perjanjian-perjanjian
internasional .
• Hk kontrak semata-mata dimaksudkan
mengatur perjanjian-perjanjian dg prestasi dr
kedua belh pihak.
Pengertian Kontrak
 Kontrak : Suatu kesepakatan yg diperjanjikan
(promissory agreement) diantara dua atau lebih
pihak yg dapat menimbulkan ,memodifikasi atau
menghilangkan hubungan hukum.

 Berdasarkan Ps 1313 KUHPdt Kontrak : suatu


perbuatan dimana satu orang atau lebih
mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau
lebih lainnya .
SUMBER-SUMBER HK KONTRAK
 - KUHPdt (Kitab Undang Undang Hk Perdata
 -PerUndang-Undangan Lain yg mengaturkontrak.
 - Yurisprudensi (Putusan Pengadilan yg tetap).
 -Perjanjian Internasional( bilateral, multilateral).
 - Kebiasaan-kebiasaan dlm dunia bisnis.
 - Docterin(pendapat para sarjana terkemuka).
 - Hukum Adat di daerah-daerah tertentu.
BAGIAN-BAGIAN DARI KONTRAK
 Bagian dr Kontrak yg Esensial : merupakan bagian
utama ari kontrak tsb , tanpa bagian tsb kontrak
dianggap tdk pernah ada ( mis harga)

 Bagian dr kontrak yg Natural : merupakan bagian dari


kontrak yg telah diatur oleh aturan hukum yang
bersifat mengatur.

 Bagian dr kontrak yg aksidental : bagian dr kontrak


yg sama sekali tidak diatur oleh aturan hukum , tetapi
diserahkan kepada para pihak untuk mengaturnya.
ASAS-ASAS KONTRAK DLM
KUHPdt
* Hukum Kontrak Bersifat Mengatur : Hk tersebut baru
berlaku sepanjang para pihak tidak mengaturnya lain,
apabila para pihak mengaturnya lain dilur hukum
,maka yg berlaku yg diatur sendiri oleh para pihak.

* Asas Kebebasan Berkontrak (Freedom of Contract) : para


pihak bebas membuat kontrak dan mengatur sendiri isi
dari kontrak tersebut sepanjang memenuhi ketentuan-
ketentuan Sbb:
- memenuhi syarat sbg kontrak .
- tidak dilarang oleh UU ,ketertiban umum, kesusilaan.
- sesuai dg kebiasaan yang berlaku.
- dilaksanakan dengan etikad baik.
 Asas Pacta Sunservanda :( janji itu mengikat)
yaitu suatu kontrak yg dibuat secara sah
mempunyai ikatan hukum yg penuh artinya suatu
kontrak yg dibuat secara sah berlaku sebagai UU
bagi para pihak yg membuatnya ( Ps 1338 KUHPdt)

 Asas Konsensual : yaitu suatu kontrak sudah sah


dan mengikat apabila sudah tercapai kata sepakat
diantara para pihak, serta mempunyai akibat
hukum dan menimbulkan hak dan kewajiban
para pihak selama syarat- syarat lainnya telah
terpenuhi.
 Asas Obligatoir : suatu kontrak yg sah baru sebatas
menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak,
hak milik belum berpindah kepada orang lain, untuk
berpindahnya hak milik kepada orang lain diperlukan
kontrak lain yaitu kontrak kebendaan ( Zakelijke
Overeenkomst) atau yg lazim disebut levering.

 Mengikatnya kontrak dan Peralihan Hak milik


mengenal 3 teori
 Teori Kontrak Bersifat Obligatoir : yaitu sahnya suatu
kontrak mengikat para pihak dan baru menimbulkan
hak dan kewajiban ,dan untuk memindahkan hak milik
diperlukan kontrak lain berupa kontrak kebendaan.
 Teori : Kontrak Bersifat Riil : yaitu kontrak itu
baru sah apabila dilakukan secara riil
berdasarkan kesepakatan dan dilakukan levering
sekaligus, transaksi dilakukan dengan terang dan
tunai.

 Teori Kontrak Bersifat Final : yaitu dengan


adanya kata sepakat kontrak sudah mengikat dan
hak milik sudah berpindah tanpa perlu kontrak
untuk levering ( dianut oleh negara-negara Code
Civil dan sistim Hk Anglo saxon di inggris dan
Amerika.
SYARAT-SYARAT SAHNYA KONTRAK
* Agar suatu kontrak sah menurut hukum serta
mengika para pihak maka kontrak harus
memenuhi syarat-syarat sbb :
 Sahnya Kontrak Menurut Ps 1320 KUHPdt :
 Adanya Kesepakatan Kehendak,
 Adanya Kecakapan,
 Adanya Hal Tertentu,/Perihal tertentu.
 Adanya Kausa yang halal.
Unsur kesepakatan dan Kecakapan disebut dg syarat
Subyektif.
Unsur Hal tertentu dan Kausa yang halal disebut syarat
Obyektif.
Konsekuensi Hukum dg tdk
terpenuhi syarat-syarat kontrak
= Apabila syarat subyektif tidak terpenuhi akibatnya
perjanjian dapat dibatalkan( perjanjian dapat
dilanjutkan kembali setelah terpenuhi syarat)
= Apabila syarat Obyektif tidak terpenuhi akibatnya
perjanjian Batal demi hukum ( perjanjian dianggap
tidak pernah ada dan keadaan dikembalikan seperti
semula)
Kesepakatan dianggap tidak ada apabila terjadi karena :
* Paksaan (dwang)
* Penipuan, (bedrog)
* Kesilapan ( dwaling)
 Syarat Syarat di Luar Ps 1320 KUHPdt:
 Syarat Etikad baik,
 Syarat sesuai dengan kebiasaan,
 Syarat sesuai dengan kepatutan,
 Syarat sesuai dengan kepentingan umum.
 Syarat sah Khusus :
 Syarat tertulis untuk kontrak tertentu.
 syarat akte notris untuk kontrak tertentu,

 Syarat pejabat tertentu (bukan notaris) untuk kontrak


tertentu,
 Syarat izin dari yang berwenang.
PRESTASI DAN WANPRESTASI
 Prestasi adalah pelaksanaan dr isi kontrak yang telah
diperjanjikan menurut tata cara yg telah disepakati
bersama.
 Wujud Prestasi adalah :
 Memberikan sesuatu,

 Berbuat sesuatu,

 Tidak berbuat sesuatu.

* WanPrestasi / Cidera janji/ Breach of contract adalah : Tidak


dilaksanakannya suatu prestasi atau kewajiban sebagaimana
mestinya yang telah disepakati bersama dalam suatu kontrak.
 Wujud WanPrestasi meliputi :
 Tidak memenuhi prestasi sama sekali,
 Memenuhi prestasi akan tetapi tidak tepat
waktu(terlambat),
 Memenuhi prestasi tetapi tidak sempurna,
 Memenuhi prestasi tetapi tidak sesuai dengan yang
diperjanjikan.
 Wan Prestasi dpt trjadi :
 Kelalaian
 Kesengajaan.
 Tanpa kesalahan.
 Akibat Hukum Wanprestasi :Dapat dilakukan tuntuntutan
ganti rugi berupa :
 Biaya/ongkos-ongkos,
 Bunga,
 Keuntungan yg seharusnya diperoleh.
FORCE MAJEURE
( KEADAAN MEMAKSA)
 Force Majeure adalah : Suatu keadaan dimana
pihak debitur dlm suatu kontrak terhalang untuk
melaksanakan prestasinya karena keadaan atau
peristiwa yang tidak terduga pada saat dibuatnya
kontrak tersebut.
 Klasifikasi Force Majeure dlm Kontrak :
 Force Majeure Objektif
 “ “ Subjektif
 “ “ Absolut.
 “ “ Relatif
 “ “ Permanen
 “ “ Temporer.
KONTRAK-KONTRAK BISNIS
 Kontrak-Kontrak Bisnis yg sering terjadi dlm bisnis
Nasional maupun Internasional al :
 Kontrak Lisensi.:
 Secrecy clause
 Jangka waktu.
 Reputasi bisnis.
 Kontrak Franchise:
 Hak atas merek
 Hak franchise
 Franchise fee
 Program pelatihan
 adanya kontrol yg ketat.
 “ Distribusi.( Distributor dan Prinsipal )
 “ Agency. ( Agen dg Prinsipal )
KONTRAK BAKU
( STANDAR CONTRACT)
Kontrak baku : Kontrak baik bentuk dan isinya
dibuat atau dibakukan oleh salah satu
pihak saja.Menimbulkan ketidak
seimbangan kedudukan para pihak.

 Ciri-Ciri Kontrak Baku :


 Wujudnya dlm bentuk formulir baku (standar)
 Syarat-syarat baku yang ada tdk dpt dirubah.
 Syarat-syarat baku yg ada dibuat sepihak.
HUKUM ORGANISASI
PERUSAHAAN
 Ada tiga bentuk Badan Usaha :
 Badan Usaha Swasta .
 Badan Usaha Negara.
 Badan Usaha Koperasi.

 Badan Usaha swasta meliputi : badan usaha yg modalnya


seluruhnya atau sebagian besar dmiliki oleh swasta baik
perseorangan maupun kelompok. Meliputi :
 Perusahaan perorangan (UD)
 Persekutuan Firma (Fa)
 Persekutuan Komanditer (CV)
 Perseroan Terbatas (PT)
 Perusahaan Perseorangan ( UD)
 Pengertian : bentuk usaha yg paling sederhana
dan umum ditemui dlm kegiatan bisnis.
 Pengaturan : belum ada pengaturan secara
resmi dlm bentuk per Uuan.
 Pendirian : tidak diharuskan dlm bentuk
tertentu ,sepenuhnya diserahkan ke pd pelaku
bisnis tsb.
 Tanggung jawab : secara pribadi baik
mengenai resiko, perikatan ,kreditur serta tdk
ada pemisahan terhadap harta kekayaan
pribadi dan perusahaan.
 Persekutuan Firma (Fa) .
 Pengertian : persekutuan yg didirikan untuk
menjalankan usaha bersama atas nama bersama
dan bertanggung jawab secara tanggung
menanggung.
 Pendirian : dg memperhatikan ketentuan Ps 22 dan
23 KUHD,tdk hrs bentuk tertentu, dapat dg akte
notar is dan akte dibawah tangan, didaftarkan
dikepaniteraan Pengadilan Negeri, diumumkan
dlm Berita negara.
 Tanggung Jawab : tanggung renteng / solider harta
kekayaan yg dpt digugat tdk hanya harta
perusahaan tetapi sampai pd harta kekayaan
pribadi.
 Persekutuan Komanditer ( CV)
 Pengertian : Perseroan untuk menjalankan usaha
yg dibentuk oleh beberapa orang sekutu yg secara
tanggung menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya pada satu pihak. Ada dua sekutu :
 sekutu aktif ( sekutu komplementer)
 sekutu pasif ( sekutu komanditer )
 Pengaturan : diatur dlm Ps 19,20 dan 21 KUHD sama dg
firma ,CV merupakan bentuk khusus dr Firma
(sekutunya.)
 Pengaturan : dapat dilakukan dg akte notaris dan dpt
juga dilakukan dg ake dibawah tangan. Sama dg firma.
 Tanggung Jawab : Sekutu aktif bertanggung jawab sampai
pada harta pribadi sedangkan sekutu pasif hanya terbts
pada modal yg dimasukkannya
 PERSEROAN TERBATAS (PT)
 Pengertian : Badan Hukum yg didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha
berdasarkan modal dasar yg seluruhnya terbagi
atas saham-saham dan memenuhi persyaratan yg
ditetapkan dlm UU ini serta peraturan
pelaksanaanya. Adanya pemisahan harta kekayaan
pribadi (pemegang saham ) dg harta perusahaan.
 Pengaturan : ditur dalam UU PT No 40 th 2007.
 Pendirian :
 akte pendirian melalui notaris.
 Pengesahaan oleh menteri Kehakiman ( Hukum dan
Ham )
 Pendaftaran dalam daftar wajib perusahaan
 Pengumuman dalam Tambahan Berita Negara.
 Tanggung Jawab: terbatas sebesar saham yg
dimasukkan kedalam perusahaan, Pemegang
saham tdk bert anggung jawab secara pribadi atas
perikatan yg dibuat atas nama perseroan dan tdk
bertanggung jawab atas kerugian yg melebihi
nilai saham yg telah diambilnya.
 Tanggung jawab terbatas tdk berlaku apabila :
 PT belum berbadan hukum
 memanfaatkan PT untuk kepentingan pribadi.
 terlibat dlm perbuatan melanggar hukum.
 menggunakan kkayaan perseroan yg
mengakibatkan perseroan tdk cukup membayar
hutangnya.
ORGAN PERSEROAN
 UU PT No 40 /2007 menegaskan organ perseroan
terdiri dari 3 :

 RUPS ( Rapat Umum Pemegang saham)


 Direksi ,melakukan kegiatan operasional
perusahaan.
 Komisaris , melakukan pengawasan atas kebijakan
direksi dalam melakukan tugas pengurusan
perusahaan.
USAHA NEGARA
 Usaha Negara (BUMN) adalah badan usaha yg
seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki
oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yg berasal dari kekayaan negara yg dipisahkan.
 Berdasarka UU No 19 Th 2003 BUMN meliputi :
 Persero ( Perusahaan Perseroan) : Badan usaha
milik negara yg berbentuk PT yg modalnya terbagi
atas saham-saham yg seluruh atau paling sedikit
50% sahamnya dimiliki oleh negara yg bertujuan
mencari keuntungan.
 Perusahaan Umum (PERUM) adalah: Badan usaha
milik negara yg seluruh modalnya dimiligki oleh
negara dan tidak terbagi atas saham-saham yg
bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang/jasa y g sekaligus bertujuan untuk
memperoleh keuntungan berdasarkan prinsip
pengelolaan perusahaan.
 Maksud dan Tujuan BUMN :
 Untuk perkembangan pereknomian dan penerimaan
negara.
 mengejar keuntungan.
 menyelenggarakan kemanfaatan umum.
 Perintis kegiatan-kegiatan yg blm dpt dilakukan swasta.
 Memberikan bimbingan dan bantuan pada UKM.
PERSEROAN TERBATS (PT)
BERDASARKAN UU N0 40/2007
 Perseroan Terbatas (PT) :
Badan hukum yg merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarkan
perjanjian,melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yg seluruhnya terbagi
dlm saham dan memenuhi persyaratan
sebagaimana ditentukan dlm UU serta
peraturan pelaksanaannya.( Pasal 1)
Unsur-Unsur Badan Hukum
Perseroan
 Adanyan Organisasi yg Teratur , mempunyai
organisasi spt RUPS,Direksi dan Dewan Komisaris,
 Memiliki Kekayaan Sendiri, modal dasar yg terdiri
atas saham-saham dan kekayaan dlm bentuk lain,
 Melakukan Hubungan Hukum Sendiri, perseroan dpt
melakukan hub hukum sendir yg diwakili oleh
Direksi dan komisaris,
 Mempunyai tujuan Sendiri, ditentukan dala anggaran
perseroan yaitu memperoleh keuntungan.
Unsur-Unsur Difinisi Perseroan
 Adananya badan hukum yg memenuhi syarat
keilmuan sebagai pendukung hak dan kewajiban,
 Didirikan berdasarkan perjanjian, harus ada
sekurang-kurangnya dua pihak yg membuat
perjanjian secara tertulis,
 Melakukan kegiatan usaha, melakukan kegiatan
dlm bidang ekonomi ( industri,barang dan jasa),
 Modal dasar, yg seluruhnya terbagi atas saham-
saham,
 Memenuhi persyaratan Per UU an yang berlaku.
Syarat-Syarat dan Prosedur
Pendirian Perseroan
 Syarat-Syarat :
 Didirikan oleh dua orang atau
lebih(perseorangan/badan hukum)
 Didirikan dengan akte otentik,dibuat oleh notaris ,
 Modal dasar perseroan, sedikitnya 50 juta sesuai dg UU.
 Prosedur :
 Pembuatan Akte pendirian di muka Notaris,
 Pengesahan oleh Menteri Kehakiman ( Hukum dan Ham ),
 Pendaftaran Perseroan dlm daftar perusahaan,
 Pengumuman dalam Tambahan Berita negara.
AKTE PENDIRIAN MEMUAT
 Nama lengkap,tempat dan tgl lahir, pekerjaan,
tempat ti nggal dan kewarganegaraan pendiri
perseorangan dan Nama
lengkap,keududukan,alamat,serta surat keputusan
Menteri ttg pengesahan badan hukum bagi pendiri
perseroan ,
 Identitas anggota Direksi dan Dewan Komisaris yg
pertama kali diangkat,
 Nama pemegagang saham yg telah mengambil
bagian saham ,jumlah saham, nilai nominal saham,
yg telah ditempatkan dan disetor.( Pasal 8)
ANGGARAN DASAR MEMUAT
 Nama dan tempat kedudukan Perseroan,
 maksud,tujuan serta kegiatan usaha perseroan,
 jangka waktu berdirinya perseroan,
 besarnya modal dasar,modal ditempatkan,modal
disetor,
 jumlah saham ,klasifikasi saham,hak-hak yg melekat
pd saham ,nilai nominal saham,
 nama jabatan,jumlah anggota Direksi dan Komisaris,
 tempat dan tatacara RUPS,
 tata cara pengangkatan,penggantian dan
pemberhentian Direksi dan Komisaris,
 tata cara penggunaan laba dan pembagian Deviden.
 Anggaran Dasar Tidak Boleh memuat :
 Ketentuan ttg penerimaan bunga tetap atas saham,
 ketentuan tentang pemberian manfaat pribadi kepada
pribadi atau pihak lain.
 Perbuatan Hukum yg dilakukan sebelum PT
berbadan Hukum akan mengikat PT setelah
berbadan hukum apabil :
 Perseroan secara tegas menyatakan menerima semua
perbuatan oleh pendir atau orang lain,
 Perseroan menyatatakan secara tegas mengambil alih
semua hak dan kewajiban yg timbul dr perjanjian tsb,
 Perseroan mengukuhkan secara tertulis semua perbuatan
hukum yg dilakukan atas nama perseroan
Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan
 Perseroan yg melakukan kegiatan usaha berkaitan
dg sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab
sosial dan lingkungan,
• Tanggung jawab sosial dan lingkungan dilakukan
dengan kepatutan dan kewajaran,
• Perseroan yg tidak melaksanakan kewajiban
sebagai mana diatur dlm UU dikenakan sanksi
sesuai dg ketentuan per Uuan,
• Ketentuan lebih lanjut tentang tanggung jawab
sosial dan lingkungan diatur oleh Perturan
Pelaksanaan.
Organ-Organ Perusahaan
 Rapat Umum Pemegang saham (RUPS),: memiliki
segala wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi
dan Komisaris dlm batas yg ditentukan dlm UU dan
Anggaran dasar Perseroan.
 Direksi Perseroan : melaksanakan kepengurusan
untuk kepentingan dan tujuan perseroan. Direksi tdk
berwenang mewakili perseroan dalam hal :
 perkara di pengadilan antara perseroan dg anggota
direksi
 anggota direksi mempunyai kepentingan yg
bertentangan dg kepentingan perseroan
 Komisaris , mengawsi pelaksanaan tugas-tugas Direksi,
memberikan nasehat.
Penggabungan,Peleburan,
Pengambilalihan dan Pemisahaan
 Penggabungan dan Peleburan: mengakibatkan
perseroan berakhir menurut hukum yg terjadi
tanpa dilakukan Likuidasi terlebih dahulu,
mendapat persetujuan dari RUPS dan sesuai dg
UU yg berlaku serta mendapat persetujuan dr
instansi terkait.
 Pengambilalihan , dilakukan dg mengambil alih
saham yg telah atau akan dikeluarkan perseroan ,
dpt dilakukan oleh perorang /badan hukum, dan
mengakibatkan berakhirnya pengendalian
terhadap perseroan tsb.
 Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan
Pemisahan wajib memperhatikan :
 Perseroan dan karyawan perseroan, pemegang
saham minoritas,
 kreditur dan mitra usaha lainnya dari perseroan,
 masyarakat dan persaingan sehat dalam
melakukan usaha.
 Pemisahaan dilakukan :
 Pemisahaan Murni, seluruh aktivadan pasiva beralih kepd
perseroan lain, perseroan yg melkukan pemisahaan
berakhir secara hukum.
 Pemisahan Tidak Murni , sebagian aktiva /pasiva
perseroan beralih kepada satu /lebih perseroan ,perseroan
yg melakukan pemisahaan tetap ada.
Pembubaran, Likuidasi
 Pembubaran Perseroan terjadi :
 Keputusan RUPS,
 Jangka waktu berdirinya dalan Anggaran dasar
berakhir,
 berdasarkan penetapan Pengadilan,
 Dicabutnya kepailitan oleh Pengadilan Niaga,
 Harta Perseroan dalam Insolven,
 Dicabutnya ijin usaha Perseroan
 Akibatnya :
 Perseroan tidak kehilangan status badan hukum smpai
selesainya likuidasi dan pertanggung jawabannya,
 Sejak saat pembubaran untuk surat-surat keluar perseroan diisi
kata dalam likuidasi.
KEPAILITAN ( UUNo 37/2004)
Kepailitan : suatu keadaan debitur tidak mampu atau
berhenti membayar utang-utangnya, dan harus
dinyatakan dengan putusan pengadilan

Unsur-unsur Kepailitan

* Debitur berhenti membayar


* ----”------ tidak mampu membayar
* ----”------ tidak mau membayar
* ----”------ kehilangan hak penguasaan atas harta bendanya
* -----”----- penguasaan beralih kepada kurator
* -----”----- debitur berada dibawah penguasaan hakim
Debitur dinyatakan Pailit ( Ps 1 UUNo 37 th 2004)
. apabila debitur mempunyi dua atau lebih
kreditur dan tidak membayar sedikitnya
satu utang yang telah jatuh tempo dan
dapat ditagih yang dinyatakan dengan
putusan pengadilan.
Pihak-pihak yg dpt mengajukan Kepailitan :
1. Atas permohonan debitur sendiri
2. Atas permohan seoranglebih kreditur
3. Pihak kejaksaan untuk kepentingan umumm
4. Bak Indonesia apabila debiturnya bank
5. Bapepam apabila debiturnya perusaan efek.
PROSEDUR PENGAJUAN
KEPAILITAN
* Pengadilan ( kedudukan debitur )
* Tempat kedudukan terakhir debitur .
* Tempat kantor debitur melakukan profesi dlm hal tidak
bertempat tinggal di Indonesia.
* Permohonan diajukan oleh penasehat hukum
* Pengadilan Niaga yang beradadibawah lingkungan peradilan
umum.
* Selama belum ada putusan pengadilan kejaksaan dapat
mengajukan permohonan ke pd pengadilan tentang :
- meletakkan sita jaminan sebagian atau seluruh harta
kekayaan debitur.
- menunjuk kurator sementara untuk :
* mengawasi pengelolaan harta debitur
* mengawasi pembayaran ke pd kreditur dan penggunaan
kekayaan debitur.
AKIBAT HUKUM
PERNYATAAN PAILIT.
 Meliputi seluruh harta kekayaan debitur dan yg
diperoleh selama kepailitan.
 Debitur kehilangan hak menguasai /mengatur n
keakayaan yg dimasukkan dalam kepailitan sejak tgl
kepailitan.
 semua perikatan yang dibuat setelah kepailitan tidak
dapat dibayar dari harta pailit.
 Pembatalan semua perbuatan hukum yang dilakukan
sebelum pernyataan pailit yang merugikan
kepentingan kreditur sepanjang dpt dibuktikan.
 Hak retensi ,hak menahan barang debkreditur.itur
sampai dibayarnya utang-utang
HARTA YG DIKECUALIKAN
DARI KEPAILITAN
 Uang / gaji tahunan , hak pengarang.
 segala yg dperoleh debitur dg pekerjaannya sendiri
,jabatan, jasa,upah,pensiun, tunjangan dll.
 segala uang debitur untuk memenuhi memberi
nafkah menurut UU.
 Pembiayaan beban-beban debitur.
 Tunjangan debitur dari pendaapatan anak-
anaknya
* Kurator : pihak yang diberi tugas untuk melakukan
pengurusan dan pemberesan atas harta pailit
* Tugas Kurator :
* melakukan pengurusan dan pemberesan terhadap harta
pailit.
* Bertanggung jawab atas kesalahan/kelalainnya dalam
melakukan pengurusan dan pemberesan harta pailit.
* memberikan laporan kepada hakim pengawas tentang
harta pailit.
* melakukan penyegelan atas harta pailit dg persetujuan
haqkim pengawas.
* Dapat melanjutkan usaha debitur yg pailit
* Dapat mengalihkan harta pailit sepanjang diperlukan
untuk menutup ongkos-ongkos.
BERKHIRNYA KEPAILITAN
 Si Pailit menawarkan kepada kreditur-
kriditurnya untuk membaya sesuatu prosentase
dan sisanya dianggap lunas.
 si pailit menyediakan budelnya bagi para
krediturnya dg mengangkat seorang pemberes
untuk menjual bude.
 Debitur minta penundaan pembayaran utangnya.
 Debitur menawarkan pembayaran tunai 100 %
PENUNDAAN KEWAJIBAN
PEMBAYARAN UTANG (PKPU)
 Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang : debitur
yg tdk dpt melanjutkan pembayaran utang-utangnya
yg telah jatuh tmpo dpt memohon PKPU .
 Tujuannya : untuk mengajukan rencana perdamaian
yg meliputi tawarana a pembayaran seluruh atau
sebagian utangnya kepada kreditur konkuren.
 Akibat PKPU :
 Debitur tdk dpt melakukan kepengurusan
/memindahkan hak atas hartanya.
 Debitur tdk dpt dipaksa membayar utang-utanganya s
 Debitur berkewajiban membayar semua utangnya pada
kreditur.
 Semua sitaan yg dipasang berakhir.
BERAKHIRNYA PKPU
 Debitur selama waktu PKPU bertindak dg etikad
buruk dlm melakukan pengurusan thd hartanya.
 Debitur telah merugikan/ mencoba merugikan
krediturnya.
 Debitur melakukan pelanggaran atasan. UU
kepailitan.
 Selam waktu PKPU keadaan harta debitur
ternyata tdk lagi memungkinkan.
 Keadaan debitur tdk dpt diharapkan untuk
memenuhi kewajibannya terhadap para kreditur
pada waktunya.
LEMBAGA PEMBIAYAAN
Lembaga Pembiayaan : Badan usaha yg melakukan
kegiatan pembiayaan dlm bentuk penyediaan
dana atau barang modal dg tidak menarik
dana secara langsung dr masyarakat.
Lembaga Pembiayaan meliputi :
* Leasing ( Sewa Guna Usaha )
* Ventura Cavital ( Modal Ventura)
* Factoring ( Anjak Piutang )
* Consumer Finance ( Pembiayaan Konsumen)
* Credit Card ( Kartu Kredit)
 Leasing Company (SGU) : Badan usaha yg
melakukan usaha pembiayaan dlm bentuk
penyediaan barang modal baik secara Finance
lease maupun operating lease untuk digunakan
oleh penyewa guna usaha selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
 Pihak-Pihak Dlm Leasing :
 Lessor, pihak yg menyewakan barang
 Lesee, pihak yg menikmati barang tsb
 Supplier, penjual atau pemilik barang
 Kreditur/ Lender ( bank, asuransi,yayasan)
 Karateristik Leasing :
 Perjanjian antara lessor dg lesee
 perjanjian sewa guna usaha
 pembayara uang sewa
 pengembalian barang ( aset)

 Klasifikasi Leasing :
 Finance Lease ( dg hak opsi )
 sewa guna usaha langsung
 jual dan sewa kembali
 sewa guna usaha sindikasi.
 Operating Lease : leasing tanpa hak opsi
 jangka waktu kontrak lebih pendek
 obyel oprating lease mudah terjual
 pembayaran sewa secara berkala
 segala resiko ditanggung lessor
 pembatalan dapat dilakukan sepihak
 pengembalian barang modal diakhir kontrak.
 Keunggulan Leasing :
 Fleksibilitas
 biaya relatif murah
 penghematan pajak
 pengaturan tdk terlalu rumit
 kriteria lesee yg longgar
 resiko pemutusan kontrak
 pembiayaan penuh.
 Mekanisme Leasing :

 Lesee bebas memilih peralatan penawaran,


menunjuk supplier.
 lesee mengisi formulir danmengirim kepada lessor
 Lessor mengefaluasi kelayakan kredit lesee.
 Lesee dapat menandatangani kontrak asuransi
pada saat yg sama untuk peralatan.
 Kontrak pembeliaan akan ditanda tangani antara
lesor dg supplier.
MODAL VENTURA
Modal Ventura : Badan usaha yang melakukan
kegiatan usaha pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal kedalam suatu
perusahaan(investy company) yg
menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu.
Perusahaan Pasagan Usaha (PPU) : perusahaan
yag memperoleh pembiayaan dalam
bentuk penyertaan modal dari
perusahaan modal ventura (PMV)
JENIS PEMBIAYAAN
MODAL VENTURA
*Conventional Loan : pinjaman jinis ini bisa diberikan
tanpa jaminan dan bisa dg
jaminan.
Conditional Loan : modal venturaturut menikmati
laba kalau proyek yg dibiayai
untung demikian sebaliknya.
* Equity Investment : penyertaan saham untuk
mendukung kegiatan perusahaan
yg baru berdiri dg melakukan
kerja sama manajemen.
 :Penyertaan Modal Ventura meliputi kegiatan :
 Pengembangan suatu penemuan baru
 pengembangan perusahaann yg tahap awal
mengalami kesulitan modal
 membantu perusahaan pada tahap pengembangan
 membantu perusahaan yang mengalami
kemunduran
 pengembangan proyek rekayasa dan penelitian
 pengembangan teknologi baru dan alih teknologi
 membantu pengalihan kepemilikan perusahaan.
 Mekanisme Modal Ventura.
 Pemilik Modal : memperoleh keuntungan
 Profesional : mengelola investasi
 Perusahaan : yg membutuhkan modal .

 Karakteristik Modal Ventura :


 Quasi Equity Financing
 Long term persfektif
 risk capital
 active investment
 bersifat sementara
 capital gain dan deviden
 rate of retern yg tinggi.
 Orientasi PMV :
 Keuntungan tinggi, resiko tinggi
 membantu prusahaan , pengembangan pada tahap-
tahap awal dll.

 Cara Pembiayaan PMV :


 Penyertaan Modal Langsung.

 Pembiayaan Bagi Hasil.

 Divestasi PMV:

 penawaran umum melalui pasar modal


 menjual kembali pada PPU
 menjual pada perusahaan lain.
 menjual pada investor baru
 melikuidasi perusahaan apabila perusahaan sulit berkembang.
FACTORING
 Factoring : usaha pembiayaan dalam bentuk
pembiayaan dan atau pengalihan serta pengurusan
piutang atau tagihan jangka pendek dari suatu
perusahaan yg terbit dari suatu transaksi
perdagangan dalam dan luar negeri.
 Pihak-pihak dlm Factoring :
 Pihak Perusahaan Factor: yg merupakan pihak pemberi
jasa Factoring.
 Pihak Klien : pihak yg mempunyai piutang /tagihan yg
akan dijual kepada perusahaan Factor.
 Pihak Customer : pihak debitur yg berhutang
kepadapihak klien.
UNSUR-UNSUR FACTORING
 Perusahaan Factor : Perusahaan yg akan
membeli/ menerima pengalihan piutang.
 Klien : Pihak yang mempunyai piutang,piutang
mana akan dialihkankepada perusahaan factor.
 Customer : Pihak debitur yang berhutang kepada
klien.
 Piutang/Tagihan : tagihantagihan yang akan
dialihkan kepada perusahaa factor, tidak semua
piutang dpt sesuai dg bisnis factoring.
MANFAAT DAN KERUGIAN
FACORING
 Manfaat Factoring :
 menurunkan biaya produksi.
 meningkatkan sumber kredit.
 meningkatkan daya saing dunia usaha
 cepat mendapatkan instant cash
 pengambilalihan resiko dunia usaha
 membantu akselerasi proses perputaran roda
perekonomian.
KELEMAHAN-KELEMAHAN
FACTORING
 Pemborosan Biaya : terlibatnya pihak-pihak lain
baik domestik maupun non domestik menambah
beban biaya.
 Menurunkan Reputasi : klien yg menyerahkan
penagihan piutang seolah-tdk mampu melakukan
penagihan piutangnya.
 Bisnis Rentan resiko : bisnis factoring
mengandung resiko tinggi terhadap keberhasilan
penagihan piutang (tanpa jaminan )
 Kurang Profesional : sifatnya temporer karena
bisnis factoring belum begitu populer.
KEGIATAN FACTORING
 Pengambilalihan tagihan suatu perusahaan
dengan fee tertentu.
 Pembeliaan piutang perusahaan dlm suatu
transaksi perdagangan dg harga sesuai
kesepakatan.
 Mengelola usaha penjualan kredit suatu
perusahaan
KEUNTUNGAN FACTORING
 Bagi Perusahaan Anjak Piutang(Factoring)
 memperoleh fee dan biaya administ
 membantu pertikaian antara kreditur dg debitur.
 membantu manajemen pihak kreditur.
 Bagi Kreditur (Klien) :
 mengurangi resiko kerugian dg tertagihnya piutang.
 memperbaiki sisti m administrasi yg lemah.
 Dapat berkonsetrasi pada bidang usaha lain dg tertagihnya
piutang.
 Bagi Debitur :
 memberikan motipasi ke pada debitur untuk segera
membayar secepatnya utangnya.
PERLINDUNGAN KONSUMEN
 Konsumen : setiap orang pemakai barang dan atau jasa yg
tersedia dlm masyarakat ,baik bagi kepentingan
sendiri,keluarga, orang lain, maupun mahluk hidup lain dan
tidak untuk diperdagangkan.
( ps 1 (2) UU No 8/1998).
@.Perlindungan Konsumen : Upaya yg menjamin adanya
kepastian hukum / jaminan terpenuhinya perlindungan
hukum bagi kepentingan konsumen.
@. Konsumen :
* Konsumen Antara.
* Konsumen Akhir.
 Latar Belakang Perlindungan Konsumen:
Lahirnya gerakan perlindungan konsumen
( konsumenrisme) setidaknya disebabkan oleh :
 Adanya keadaanatau kondisi konsumen yg sangat
memprihatinkan terutama di negara-negara
berkembang.
 Kedudukan konsumen secara ekonomis sangat lemah
dibandingkan dg produsen.
 Banyaknya beredar produk-produk brang yg tidak
memenuhi persyaratan di masyarakat.
 Banyaknya korban baik jiwa maupun meteriil sebagai
akibat mengkonsumsi barang.
AZAS-AZAS PERLINDUNGAN
KONSUMEN
 Asas Manfaat : memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi
kepentingan konsumen, pelaku usaha dan pemerintah.
 Asas Keadilan : memberikan kesempatan kepada konsumen
dan pelaku usaha untuk memperoleh hak-hak dan
melaksanakan kewajibannya secara adil.
 Asas Keseimbangan : memberikan keseimbangan anatara
kepentingan pelaku usaha , konsumen dan pemerintah baik
materiil maupun spirituil.
 Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen : memberikan
jaminan keamanan dan keselamatan bagi konsumen dlm
penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan.
 Asas Kepastian Hukum : pentaatan terhadap hukum baik oleh
pelaku usaha maupun konsumen untuk terwujudnya keadilan
dan dan terjaminnya kepastian hukum.
DASAR HUKUM PERLINDUNGAN
KONSUMEN
 Undang-Undang No 23 Tahun 1992 ttg Kesehatan.
 -------------------- No 7 tahun 1996 ttg Pangan.
-------------------- No 8 tahun 1999 ttg Perlindungan
Konsumen.
 Kitab Undang-Undang hukum Perdata.
 Kitab Undang-Undang hukum Pidana.
 Undang-Undang lainnya yg berkaitan deng barang
/jasa.
 Tujuan Perlindungan Konsumen:
 Meningkatkan pemberdayaan konsumen dlm memilih
,menentukan dan menuntut hak-haknya sbg konsumen.
 Agar konsumen terhindar dari hal-hal yg merugikan dan
membahayakan kesehatan dan keselamatan jiwa konsumen.
 Membela dan memperjuangkan hak-hak konsumen yg telah
diakui dan disepakati.
 Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian
konsumen.
 Menciptakan sistim perlindungan konsumen yg
mengandung kepastian hukum, keterbukaan informasi serta
kses informasi.
 Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai
pentingnya perlindungan konsumen.
 Meningkatkan kualitas barang/ jasa yg menjamin
kelangsungan usaha, kesehatan dan keamanan dan
kenyamanan konsumen.
 Hak-Hak Konsumen :
 Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dlm
mengkonsumsi barang/jasa,
 Hak untuk memilih barang/jasa dan mendapatkan
barang/jasa sesuai dg nilai tukar.
 Hak atas informasiyg benar, jelas dan jujurtentang kondisi
barang/jasa.
 Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya.
 Hak untuk mendapatkan advokasi perlindungan dan upaya
penyelesaian sengketa secara patut.
 Hak untuk mendapatkan pembinaandan pendidikan.
 Hak untuk diperlakukan secara wajar,adil dan tdk
diskriminatif.
 Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan
penggantian.
 Hak-hak yg diatur dalam per Undang-undangan lainnya.
 Kewajiban Konsumen :
 Membaca, mengikuti petunjuk, infoansaksi dan prosedur
pemakaian barang/jasa demi keamanan dan keselamatan.
 Beretikad baik dalam melakukan tr ansaksi barang/jasa.
 Membayar sesuai dengan nilai tukar yg telah disepakati.
 Mengikuti upaya penyelesaian hukum tentang rsengketa
konsumen secara patut.
 Kewajiban Pelaku Usaha :
 Beretikad baik dlm melakukan kegiatan usaha.
 Memberikan informasi yg benar, jujur ttg kondisi barang
 melayani konsumen dg benar,jujur dan tdk diskriminatif .
 Menjamin mutu barang sesuai standar barang dan jasa.
 Memberikan ganti rugi dlm penggunaan dan ketidak sesuaian
br/jasa.
 Menyediakan suku cadang atau fasilitas purna jual
 Memberikan jaminan atau garansi atas barang/jasa yg diproduksi.
BADAN-BADAN YG MELAKUKAN
PENGAWASAN PELAKU USAHA
 Badan Perlidungan Konsumen Nasional (BPKS):
 memberikan saran dan rekomendasi ke pada pemerintah.
 Melakukan penelitian dan pengkajian Undang-undang.
 Melakukan penelitian terhadap barang/jasa.
 Mendorong berkembangnya lembaga perlindungan
konsumen swadaya masyarakat.
 Memasyarakatkan prinsip-prinsip perlindungan konsumen.
 Menerima pengaduan ttg perlindungan konsumen.
 Melakukan survy ttg kebutuhan masyarakat.
 Bekerjasama dg lembaga konsumen internasional.
 Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya
Masyarakat bertugas :
 Menyewbar luaskan informasi ttg kesadaran
perlindungan konsumen.
 Memberi nasehat kepada konsumenyg memerlukan.
 Membantu konsumen dlm memperjuangkan hak-
haknya.
 Melakukan pengawasan bersama dg pemerintah.
 Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen :
 Dapat dilakukan di dalam pengadilan maupun diluar pengadilan
 Gugatan dapat dilakukan oleh peroranga maupun secara
berkelompok.( Class Aktions)
HAK MILIK INTELEKTUAL
HMI/(HaKI)UUNO14Th 2002
 HAKI –Terjemahan dari IPR ( Intelectual
Property right) sbg mana diatur dlm UU No 4/1994
ttg pengesahan WTO ( Agreemet Establishing The
World Trade Organization)
 IPR , mengatur segala karya-karya yg lahir dari
adanya kemampuan intelektual manusia , IPR
menyangkut pemahaman atas hak-hak kekayaan
ynag timbul dari kemampuan inteltual, yg
mempunyai hubungan dg hak seseorang secara
pribadi ( hak human right).
 HAK MILIK INTELEKTUAL : Merupakan hak
kebendaan yg sah dan dakui oleh hukum atas benda
tidak berwujud berupa kekayaan/kreasi intelektual ,yg
berupa Hak Cipta, hak Paten, Hak Merek, Desain
Industri dl. Hak Milik Inteltual dpt dialihkan dan
beralihdan dpt dipertahankan kepemilikannya terhadap
siapa saja.

 HAKI Dapat Dikelompokan Menjadi 2 Klmpok :


 Hak Milik Industri ( industrial Property Right)
 Hak Patenk ( patent)
 Hak Merek( Merk)
 Hak Desai Produk ( industrial design)
 Hak Cipta ( Copy Right)
HAK CIPTA ( COPY RIGHT)
 HAK CIPTA : Hak khusus /ekslusifbagi pencipta atau
penerima hak cipta untuk mengumumkan atau
memperbanyak ciptaanya atau memberikan ijin
untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut per UU yang berlaku ( UU N0 16
Th 2002 ttg Hak Cipta)
 Hak Cipta mengandung Aspek :
 Hak Moral ( moral right ), hak yg melekat pada
sipencipta yg tidak dpt diambil alih sedemikian rupa
tanpa ijin dr pemegang hak cipta.
 Hak Ekonomi ( economic right)hak yg berkaitan dg
keuangan dan penjualan hasil ciptaan berupa royalty.
RUANG LINGKUP HAK CIPTA
 Hak Cipta meliputi : Ilmu Pengetahuan , Seni dan sastra.
 Hak Cipta Yg Dilindungi :
* Karya Tulis : buku, makalah,artikel,pamplet, program
komputer, dll.
* Karya Lisan : ceramah ,pidato,hasilkuliah.
* Karya Pertunjukan
:Drama,Tari,pewayangan,pantomin,lenong,ke
toprak.
* Karya Suara : Lagu, Musik.
* Karya Seni dlm Berbagai bentuk : lukis, gambar,ukir,
kaligrafi,patung, pahat,batik,alat-alat
peraga,kolose.
* Karya Film : fotografi, sinematografi
* Karya Lain-Lain : terjemahan, tafsir, bunga rampai.
 Hak Cipa Yg Tidak Mendapat Perlindungan
Hukum :
 Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara
 Per Undang-Undangan
 Pidato Kenegaraan/Pejabat negara.
 Putusan Pengadilan
 Putusan Arbitrase dan badan-badan sejenis
lainnya.
 Sifat Hukum Hak Cipta :
 Hak Kebendaan yg bergerak dan immateriil , dpt dialihkan
kepada pihak lain
 Hak cipta dpt dialihkan dg akte sifat pribadi dan menyatu
dg penciptanya.tertulis, atau dibawah tangan.
 Hak Cipta tidak dpt disita , hak cipta ber
PERALIHAN HAK CIPTA
 Pewarisan
 Hibah
 Wasiat
 Perjanjian ( Lisensi)
 Menjadi milik Negara.

 PEMBERLAKUAN HAK CIPTA :


 Seumur hidup + 50 th : buku , pamplet,karya tulis dll
 50 th sejak diumumkan : musik ,karawitan, drama tari,
dll
 25 th sejak diumumkan : fotografi, program komputer
dll.
PENDAFTARAN HAK CIPTA.
 Pendaftaran Hak Cipta tidaklah bersifat mutlak
artinya tanpa didaftarkan pun hak cipta seseorang
tetap dilindungi.
 Ciptaan yg tidak didaftarkan akan lebih sulit dan
memakan waktu untukpembuktiannya.
 Tujuan Pendaftaran adalah untuk memperoleh alat
bukti dan siapa yg mendaftarkan pertama kali dialah
sebagai pemiliknya.
 Pendaftaran Hak cipta bersifat Pasif artinya semua
permohonan pendaftaran diterima terkecuali sudah
jelas ada pelanggaran thdp hak cipta.
 Sistim pendaftaran hak cipta adalah Deklaratif.
ANCAMAN HUKUMAN ATAS
PELANGGARAN HAK CIPTA
 Mengumumkan dan memperbanyak ciptaan
tanpa ijin si pencipta dikenakan penjara 7 th dan
denda 100 juta
 Menyiarkan,memamerkan,mengedarkan
menjual kepada umum tanpa ijin pemilik hak
cipta dikenakan penjara 5 th dan denda 500 juta.
 melanggar hak cipta atas potret seseorang
dikenakan pidana 2 th dandenda 15 juta.
HAK MEREK
 Hak Merek diatur dlm : UUNo 19/1992 – UUNo 14/1997
– UUNo 15/2001.
 Hak Merek : Tanda berupa gambar,Nama, Kata,
hurup, angka-angka, warna, kombinasi dr unsur-
unsur tsb yg memeliki daya pembeda yg dipergunakan
dlm kegiatan perdagangan barang dan jasa.
 Merek meliputi :
 Merek Dagang : merek pd barang-barang yg
diperdagangkan oleh seseorang,beberapa orang, badan
hukum,yg membedakan dg barang sejenis lainnya.
 Merek jasa : merek pd jasa-jasa yg diperdagangkan
,oleh seseorang,beberapa orang, badan hukum yg
membedakan dengan jasa sejenis lainnya.
 Hak Merek adalah : Hak eksklusif yg diberikan
oleh negara kepada pemilik merek yg terdaftar
dlm daftar umum merek untuk jangka waktu
tertentu dg menggunakan sendiri merek tsb atau
memberikan ijin ke pd pihak lain untuk
menggunakannya.
 Merek Tidak Dapat didaftarkan karena :
 Bertentangan dg UU yg berlaku, moralitas, Agama,
Kesusilaan, Ketertiban Umum.
 Tidak memiliki daya pembeda.
 Telah menjadi milik umum.
 Merupakan keterangan yg berkaitan dg produk
barang atau jasa.
 Permohonan Merek Ditolak Karena :
 Memiliki persamaan pd pokoknya dg merek lain yg
terdaftar,
 memiliki persamaan pd pokoknya dg merek lain yg
terkenal,
 memilikpersamaan pd pokonya dg indikikasi geografis
yg terkenal,
 merupakan /menyerupai orang terkenal,foto, nama
orang lain kecuali ats persetujuan dr orang yg berhak,
 tiruan mengenai nama, singkatan, bendera,
lambang,simbul negara, lembaga
nasional/internasional kecuali atas persetujuan,
 tiruan menyerupai tanda,cap, stempel, kecuali atas
persetujuanpihak yg berwenang.
 Peralihan Hak Merek meliputi :
 Pewarisan,
 Wasiat ,
 Hibah,
 Perjanjian ( lisessi),
 Sebab-sebab lain yg dibenarkan oleh UU.

 Merek Kolektif : Merek yg digunakan pada barang-


barang /jasa dg karakteristik yg sama oleh
seseorang,beberapa orang ,badan hukum secara
bersama-sama untuk membedakan dg merek
barang/jasa lainnya ( sejenis).
 Merek Kolektif harus berisi :
 Sifat/ciri-ciri umum, mutu dr barang/jasa yg
menggunakan merek dagang kolektif.
 Pemilik merek kolektif melakukann pengawasan yg
efektif atas penggunaan merek tsb.
 Sanksi atas pelanggaran merek kolektif tersebut.
 Sanksi Pelanggaran Merek :
 Gugatan ganti rugi,
 Penghentian semua perbuatan yang berkaitan dengan
penggunaan merek tsb.
 Penghapusan Merek :
 Tidak digunakan selama 3 th berturut-turut sejak pemakaian
terahir, kecuali ada alasanyg dpt diterima oleh Dirjen Haki,
 Merek digunakan tidak sesuai dg jenis barang/jasa yg
dimohonkan.
HAK PATEN
 Pengaturan Hak Paten : UUNo6/1989 – UUNo 13/1997 –
UUNo 14/2001.
 UUNo 6/ 1989 Paten adalah : Hak khusus (ekslusif ) yg
diberikan oleh negara ke pada penemunya atas hasil
penemuannya di bidang teknologi untuk selama
waktu tertentu melaksanakan sendiri penemuannya
atau memberikan ijin kepqada orang lain untuk
melaksanakan penemuannya.
 Teknologi : umumnya lahir atau diketemukan atas
dasar penelitian dan pengembangan( risearch and
development).
 Hak Paten bsifat Ekslusif artinya : hak paten
diberikan ke pd pemegangnya untuk jangka
waktu tertentu melaksanakan sendiri
penemuannya atau memberi kewenangan ke pd
arang lain untuk melaksanakannya.

 Hak Paten : hanya diberikan kepd penemu


sebagai satu-satunya yang berhak atas
penemuannya, sedangkanorang lain hanya
menggunakan penemuan tsb apabila ada
persetujuan dari penemunya.
 UUNo 14/2001 menyatakan Paten : Suatu hak ekslusif
yg diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil
invensinya di bidang teknologi untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri invensinya atau
memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakannya.
 Invensi( penemuan) adalah : ide inventor yg
dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan
masalah yg spesipik di bidang teknologi dapat berupa
produk atau proses penyempurnaan dan
pengembangan produk atau proses.
 Inventor( penemu adalah : Seorang secara sendiri
atau beberapa orang secara bersama-sama
melaksanakan ide yg dituangkan dalam kegiatan yg
menghasilkan invensi.
SUBYEK DAN LINGKUP PATEN
 Subyek Paten : Mereka yang pertama kali
mengajukan permohonan paten ,kecuali jika
diperjanjikan lain , baik penerima paten karena
warisan, hibah ,wasiat, perjanjian atau sebab-
sebab lain yg dibenarkan oleh UU.
 Lingkup Paten :
 Penemuan yg dpt diberikan Paten :
 Penemuan baru
 Mengandung langkah-langkah inovatif
 Dapat diterapkan dlm kegiatan industri.
 Penemuan Tidak Dikatakan Baru apabila :
 Penemuan tsb telah diumumkan baik di Indonesia
maupun diluar Indonesia dlm suatu tulisan dg
sedemikian rupa .
 Penemuan tsb telah diumumkan di Indonesia dg
penguraian lisan atau peragaan-peragaan
sedemikian rupa.
 Penemuan-Penemuan Yg Tidak Dapat diberikan
Paten :
 Proses/produk yg pengumuman, penggunaan,
pelaksanaanya bertentang dg UU,moralitas,agama,
ketertiban umum ,kesusilaan dll.
 Metode Pemeriksaan, pengobatan ,perawatan terhadap
manusia /hewan.
 Teori-teori /metoda- dibidang ilmu pengetahuan
 Paten dpt diberikan atas permohonan hanya dpt
diajukan untuk satu invensi yang merupakan satu
kesatuan invensi.
 Jangka waktu Paten : Paten berlaku 20 tahun sejak
paten diterima dan tidak dapat diperpajang.
 Pengalihan dan Lisensi Paten:
 Pengalihan Paten :
 Pewarisan
 Hibah
 Wasiat
 Perjanjian
 Sebab-sebab lain yg diperbolehkan UU.
 Lisensi Paten : Suatu perjanjian yg pada dasarnya hanya bersifat
pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomidari paten
dlm jangka waktu dan syarat-syarat tertentu.
PEMBATALAN DAN AKIBAT
HUKUMNYA.
 Pembatalan Paten :
 Batal Demi Hukum
 Batal atas permohonan
 Batal dg adanya gugatan
 Akibat Hukum Pembatalan Paten :
 Menghapuskan segala akibat hukum yg berkaitan dg paten
dan hal-hal yg berasal dr paten
 Penerima lisensi tetap berhak melaksanakan lisensinya
sampai berakhirnya jangka waktu
 Penerima lisensi tidak wajib meneruskan pembayaran
lisensi yg seharusnya masih wajib dilakukan ke pd
pemegang paten.
PELAKSANAAN PATEN OLEH
PEMERINTAH.
 Kepentingan Umum :
 Kepentingan keamanan : bahan-bahan peledak
 Kebutuhan yang mendesak :Obat- Obatan
 Pertanian : Pestisida.
 Paten yg dipergunakan oleh pemerintah wajib
memberikan imbalan yg wajar kepada pemegang
paten , apabila tid ak setuju dpt mengajukan gugatan
,namun tidak akan menghentikan pelaksanaan paten
oleh pemerintah.
ARBITRASE DAN ALTERNATIF
PENYELESAIAN SENGKETA(ADR)
 Arbitrase : Cara penyelesaian sengketa perdata diluar
peradilan umum, yg didasarkan pada perjanjian
arbitrase yang dubuat secara tertulis oleh para –pihak
yang bersangkutan ( ps1 UU No 30/1999).
 Perjanjian Arbitrase :
 kesepakatan berupa klausula arbitrase yg tercantum
dlm perjanjian tertulis yg dibuat oleh para pihak
sebelum terjadinya sengketa.
 semata-mata ditujukan kepada masalah penyelesaian
perselisihan yg timbul dr perjanjianyg tidak diajukan
dan diperiksa oleh peradilan resmi.
 ADR ( Alternatif Penyelesaian Sengketa ) : Lembaga
penyelesaian sengketa / beda pendapat yg
diselesaikan melalui prosedur yg disepakati oleh para
pihak /berupa penyelesaian sengketa diluar
pengadilan dengan cara, Konsultasi, Mediasi,
Konsiliasi, atau Penilaian Ahli.
 Sengketa sengketa yg dapat diselesaikan melalui
arbitrase :
 sengketa-sengketa dibidang perdagangan,
 Hak-hak menurut per UU dikuasai oleh
ygbersangkutan.
 Sengketa –sengketa yg tidak dapat diselesaikan melalui
Arbitrase pera yg menurut :
 sengketa-sengketa yg menurut per UU tidak dapat diadakan
perdamaian.
PRINSIP-PRINSIP ARBITRASE
NASIONAL DAN INTERNASIONAL
 Efisien : proses tidak berbelit-belit.
 Accessibility( terjangkau biaya,waktu dan tempat)
 Proteksi Hak Para Pihak (perlindungan pada para
pihak )
 Final and Binding ( putusan mengikat dan tidak ada
upaya hukum.)
 Adi ( Fair and Just )
 Sesuai dg sense of justice dlm masyarakat.
 Kredibilitas para Arbiter , maka putusannya akan
dihormati orang.
 Arbiter : Seorang atau lebih yang dipilih oleh para
pihak atau yg ditunjuk oleh Pengdilan Negeri atau
oleh Lembaga Arbitrase untuk memberikan putusan
dlm penyelesaian sengketa tertentu melalui arbitrase.
 Arbiter : Orang yg bertindak untuk menjadi
penyelesai sengketa dalam arbitrase.
 Syarat-Syarat Arbiter :
 Cakap melakukan tindakan hukum
 Berumur minimal 35 th.
 Tidak mempunyai hubungan kelurga dg salah stu pihak
bersengketa.
 Tidak punya kepentingan finansial /lai atas putusan
arbitrase.
 memiliki pengalaman dibidangnya minimal 15 th.
 Jaksa,Hakim, Panitera,pejabat peradilan lainnya tidak
dpt ditunjuk sebagai arbiter.
UNSUR-UNSUR ARBITRASE.
 Peradilan Perdamaian : dilur peradilan umum /peradilan
wasit/diluar sidang pengadilan didasarkan atas kesepakatan
bersama.
 Para Pihak : umumnya pengusaha yg tdk punya waktu banyak
serta menginginkan proses perkara cepat.
 Kesepakatan : kesepakatan untuk menyelesaikan
persengketaanya melalui peradilan wasit.
 Hak yg dipersengketakan hrs hak pribadi yg dpt dikuasai
sepenuhnya. Hak pribadi yg diatur negara tdk dpt diajukan ke
per wasit.
 Wasi : hakim yg tidak memihak , ahli dlm bidang yang
disengketakan, ditunjuk oleh para pihak.
 Putusan Per Wasit : ditaati oleh kedua belah pihak , apabila
tidak maka disebut wanprestasi.
 Putusan Per wasit : merupakan putusan terakhir dan tidak ada
upaya hukum banding dan kasasi.
KLAUSULA KONTRAK ARBITRASE.
 Factum de compromitendo : Kesepakatan untuk
memilih arbitrase dalam penyelesaian sengketa
sebelum terjadinya sengketa.

 Akte Kompromis : Kesepakatan penyelesaian


sengketa dengan menggunakan arbitrase ,
kesepakatan mana dilakukan setelah adanya
sengketa dari para pihak.
KEUNTUNGAN ARBITRASE.
 Di jamin Kerahasiaan para pihak.
 Dapat dihindariketerlambatan proses perkara.
 Dapat memilih Arbiter.
 Dapat Menentukan Pilihan Hukum.
 Putusan Arbitrase merupakan putusan yang
mengikat.
@ Perusahaan Asing Lebih Menyukai Arbitrase :
* Sistim hukum para hakim negara-negara
berkembang.
* Banyak faktor yg mempengaruhi jalannya peradilan
( cendrung melinduni warga negaranya.)
* Bargening Position baik individu mapun kolektif.
 Eksekusi Putusan Arbitrase.
 Secara Sukarela; melaksanakan sendiri
putusannya.
 Secara Paksa ; Pelaksanaan putusan melalui
campur tangan pemerintah.

@. Arbitrase International .
* I.C.C ( International Chamber of Commer)
* ICSID ( The International for Setlement of
Investment Disviute).
* LCID ( London Court of Intrnational Disviute).
* SIA ( Singapura International Arbitration Centre)
Penyelesaian Sengketa ADR
@ Konsultasi ; melakukan konsultasi.
@. Negosiasi; melakukan tawar-menawar untuk
mencapai kesepakatan.
@ Mediasi ; mediator memberikan solusi.
@ Konsiliasi ; Konsiliator memberikan
penyelesaian.

Anda mungkin juga menyukai

  • Blog
    Blog
    Dokumen7 halaman
    Blog
    Ingrit Yuan
    Belum ada peringkat
  • Akbank KLP 3-1
    Akbank KLP 3-1
    Dokumen31 halaman
    Akbank KLP 3-1
    Evitania Precilia
    Belum ada peringkat
  • DM Terciptanya Produk
    DM Terciptanya Produk
    Dokumen1 halaman
    DM Terciptanya Produk
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Digital Marketing Target Dan Tempat (Evi)
    Digital Marketing Target Dan Tempat (Evi)
    Dokumen2 halaman
    Digital Marketing Target Dan Tempat (Evi)
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Akbank KLP 3-1
    Akbank KLP 3-1
    Dokumen31 halaman
    Akbank KLP 3-1
    Evitania Precilia
    Belum ada peringkat
  • Akbank KLP 3-1-1
    Akbank KLP 3-1-1
    Dokumen9 halaman
    Akbank KLP 3-1-1
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen4 halaman
    Surat
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Ak Hotel Sap 9 Tika
    Ak Hotel Sap 9 Tika
    Dokumen9 halaman
    Ak Hotel Sap 9 Tika
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Sap Ak Keu I-1
    Sap Ak Keu I-1
    Dokumen15 halaman
    Sap Ak Keu I-1
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Hukum Bisnis2
    Hukum Bisnis2
    Dokumen46 halaman
    Hukum Bisnis2
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Kasus CG SAP 11 - PT PGN
    Kasus CG SAP 11 - PT PGN
    Dokumen7 halaman
    Kasus CG SAP 11 - PT PGN
    Adi
    Belum ada peringkat
  • CG Sap 9
    CG Sap 9
    Dokumen14 halaman
    CG Sap 9
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Ak Hotel Sap 7
    Ak Hotel Sap 7
    Dokumen10 halaman
    Ak Hotel Sap 7
    Aprilia Widiantini
    Belum ada peringkat
  • Ta Sap 14
    Ta Sap 14
    Dokumen10 halaman
    Ta Sap 14
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Disposisi Piutang Usaha Dan Wesel Tagih
    Disposisi Piutang Usaha Dan Wesel Tagih
    Dokumen4 halaman
    Disposisi Piutang Usaha Dan Wesel Tagih
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Metod Sap 2
    Metod Sap 2
    Dokumen8 halaman
    Metod Sap 2
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Bagian Winan
    Bagian Winan
    Dokumen6 halaman
    Bagian Winan
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • PPT MJ Kop Bag Tari
    PPT MJ Kop Bag Tari
    Dokumen9 halaman
    PPT MJ Kop Bag Tari
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • PPT MJ Kop Bag Tari
    PPT MJ Kop Bag Tari
    Dokumen6 halaman
    PPT MJ Kop Bag Tari
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Akuntansi Hotel
    Akuntansi Hotel
    Dokumen10 halaman
    Akuntansi Hotel
    Mitha Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Attachment
    Attachment
    Dokumen7 halaman
    Attachment
    Dwigita
    Belum ada peringkat
  • PPT MJ Kop Bag Tari
    PPT MJ Kop Bag Tari
    Dokumen6 halaman
    PPT MJ Kop Bag Tari
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Sap 4-5 (Sap 4) UMKM KOPERASI
    Sap 4-5 (Sap 4) UMKM KOPERASI
    Dokumen11 halaman
    Sap 4-5 (Sap 4) UMKM KOPERASI
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Ak Hotel Sap 9
    Ak Hotel Sap 9
    Dokumen5 halaman
    Ak Hotel Sap 9
    putri sima
    Belum ada peringkat
  • Ak Hotel B1 RMK 8 Kelompok 2
    Ak Hotel B1 RMK 8 Kelompok 2
    Dokumen5 halaman
    Ak Hotel B1 RMK 8 Kelompok 2
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • MJ Kop Umkm Sap 5 Present
    MJ Kop Umkm Sap 5 Present
    Dokumen14 halaman
    MJ Kop Umkm Sap 5 Present
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Bagian Winan
    Bagian Winan
    Dokumen6 halaman
    Bagian Winan
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • PPT MJ Kop Bag Tari
    PPT MJ Kop Bag Tari
    Dokumen6 halaman
    PPT MJ Kop Bag Tari
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • KLP 8 (Present)
    KLP 8 (Present)
    Dokumen15 halaman
    KLP 8 (Present)
    dwi gitariai gitariani
    Belum ada peringkat
  • Sap 8 Mkop
    Sap 8 Mkop
    Dokumen12 halaman
    Sap 8 Mkop
    cok bagus
    Belum ada peringkat