Anda di halaman 1dari 36

Death case

Glaukoma absolut + katarak


matur

1. Mega indah kartika ( 1102005151 )


2. Suleha ( 1102005258 )
3. Nawang fea aurora ( 1102006180)
4. Prima paramita putri (1102006204 )
TINJAUAN PUSTAKA
Glaukoma akut

Definisi :
Glaukoma akut adalah penyakit mata
yang disebabkan oleh tekanan
intraokuler yang meningkat sangat tingi
secara mendadak
etiologi

Penyakit yang ditandai dengan peninggian


tekanan intraocular ini, disebabkan:
 Bertambahnya produksi cairan mata oleh
badan siliar
 Berkurangnya pengeluaran cairan mata
didaerah sudut bilik mata atau dicelah pupil.
Gejala klinis

- TIO meningkat secara mendadak


- Penurunan penglihatan mendadak
- Nyeri mata yang hebat, merah
- Sakit kepala, mual & muntah
- Sudut tertutup (sempit)
FAKTOR RESIKO

 Umur
 Riwayat anggota keluarga yang terkena glaukoma.
 Tekanan bola mata diatas 21 mmHg berisiko tinggi
terkena glaucoma
 Obat-obatan yang mengandung steroid
 Riwayat trauma (luka kecelakaan) pada mata.
 Penyakit lain. Riwayat penyakit katarak, diabetes
(kencing manis), hipertensi
PEMERIKSAAN OFTALMOSKOP

o Visus sangat menurun


o TIO meninggi
o Mata merah
o Kornea suram/keruh
o Injeksi siliar
o Bilik mata depan dangkal
o Rincian iris tidak tampak
o Pupil sedikit melebar, kurang/tidak bereaksi terhadap
sinar
o Diskus optikus terlihat merah dan bengkak
o Pada perabaan mata teras keras seperti kelereng
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Tonometri.
2. Gonioskopi
3. Penilaian diskus optikus
4. Pemeriksaan lapang pandang
Pembedahan
Dilakukan setelah terapi dengan obat-
obatan sampai tekanan bola mata < 25
mmHg dan mata merah berkurang
• Iridektomi perifer
• Pembedahan filtrasi
 Trabekulektomi
PENATALAKSANAAN

• obat-obatan (pengobatan darurat dan jangka pendek)


1. Miotik
 pilocarpin 2%, tetes mata setiap menit 1 tetes selama 5 menit,
 lalu disusul 1 tetes tiap jam sampai 6 jam
2. Carbonic Anhidrase Inhibitor:
 asetazolamid, 250 mg per tablet, 2 tablet sekaligus, disusul tiap
4 jam 1 tablet sampai 24 jam
3. obat hiperosmotik
• larutan gliserin 50 % secara oral, dosis 1-1,5 gram/ kgBB (0.7-
1,5 cc/kgBB atau 1 cc /kgBB), diminum sekaligus
• mannitol 20 %,per infus ± 60 tetes per menit
5. morfin
PROGNOSIS

• Glaukoma akut merupakan suatu


KEDARURATAN OFTALMOLOGI sehingga
kalau tidak segera ditangani
prognosisnya buruk
Katarak matur

DEFINISI :

Katarak matur adalah katarak yang


Kekeruhannya sudah mengenai seluruh lensa dan
terjadi penurunan penglihatan yang sangat tajam
ETIOLOGI

- Usia lanjut dan proses penuaan


- Congenital atau bisa diturunkan.
- faktor lingkungan, seperti merokok atau
bahan beracun lainnya.  
- cedera mata, penyakit metabolik (misalnya
diabetes) dan obat-obat tertentu (misalnya
kortikosteroid). 
Gejala subjektif

- penurunan ketajaman penglihatan


- silau jika melihat cahaya
- Pandangan seperti berkabut
- Mata sering keluar air mata
- Lebih enak melihat pada sore atau malam
hari dibandingkan pada siang hari
PENATALAKSANAAN

NON MEDIS :
- Kurangi aktivitas diluar rumah
- Hindari paparan debu

MEDIS :
-Operasi katarak : - ICCE
- ECCE
- SICS
- PHAECOEMULSIFICATION
PEMERIKSAAN PENUNJANG

- USG MATA
- OCT MATA
- LIGHT PROJECTION TEST
- PERIMETRI
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. D
Umur : 68 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Bojong Lor - Cirebon
RMK : 608041
Tanggal Pemeriksaan : 18 april 2012
ANAMNESIS

keluhan utama : penglihatan mata kanan buram


mata kiri tidak bisa melihat

Keluhan tambahan : pada mata sebelah kanan,


penglihatan silau dan seringberair
Riwayat penyakit sekarang :
Sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu, penglihatan mata kanan
buram, semakin lama bertambah buram, penglihatan juga di
rasakan seperti melihat kabut. Penderita merasa lebih terang
bila melihat di cahaya remang-remang juga sering silau dan
berair.
Sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu,penglihatan mata kiri tiba-
tiba tidak bisa melihat di sertai mata kiri terlihat merah, kurang
lebih 1 bulan yang lalu, penderita mengeluh sakit kepala di
sertai perasaan mual-mual sebelumnya dan penderita berobat
ke bagian syaraf. Dan di ukur tekanan darahnya ternyata tidak
begitu tinggi. Dan penderita di rujuk ke bagian mata.
PENDERITA KONTROL TERATUR KEKLINIK MATA RSUD
ARJAWINANGUN.
riwayat penyakit dahulu :
Diabetes melitus ( - ), hipertensi terkontrol

riwayat penyakit keluarga :


Di keluarga tidak ada yang memiliki penyakit seperti ini
PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Composmentis
• Tanda Vital
Tekanan darah : 130/90
Nadi : 64 x/m
Suhu : afebris
Frekuensi Pernapasan : 22 x/m
Berat Badan : tidak dilakukan pemeriksaan
• Kepala : normocephal
• Mata : (lihat status Oftalmotologi)
• Telinga Hidung Tenggorok : normal, tidak keluar
sekret
• Gigi Geligi : Tidak lengkap
• Leher : tidak ada pembesaran KGB
• Toraks dan abdomen : normal
• Ekstremitas : tidak ada edema
STATUS OFTALMOTOLOGIS

OD OS
Gerakan Posisi / Gerakan
Hirschburg

UCVA/BCVA UCVA/BCVA
5/20 Visus 0
12,2 TIO 14,6
Normal palpebra normal
Tenang konjungtiva injeksi konjugtiva,
ada pterigium
Jernih kornea keruh
dangkal BMD dangkal
Normal, coklat iris atropi iris
Bulat, miosis pupil mid dilatasi
Keruh lensa keruh
Tidak dapat dinilai vitreous tidak dapat dinilai
Refleks fundus - fundus refleks fundus -
Tgl. Tgl . Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl Tgl
02/05/201 18/5/11 15/6/11 11/07/11 15/07/11 19/07/11 13/01/12 18/04/12
1 s/d s/d s/d s/d
30/5/11 06/07/11 09/12/11 19/03/12

visus Od: 5/17 Od : 5/17 Od : 5/20 Od : 5/20 Od : 5/20 Od ; 5/20 Od :5/20 Od : 5/20
Os: o Os: 0 Os: 0 Os :0 Os :0 Os: 0 Os : 0 Os :0

tonometr Od : 17,3 od ; 17,3 Od : 17,3 Od ; 17,8 Od : 37,2 Od :17,3 Od ; 17,3 Od : 12,2


i Os: 81,7 Os : 42,1 Os: 43,4 Os : 42,1 Os : 29,0 Os ; 17,3 Os ; 14,6
Os : 43,4

pemeriks visus visus Visus Visus Visus Visus Visus Visuus


aan dasar, tio dasar, tio dasar, tio dasar, tio dasar, tio dasar, tio dasar, tio dasar, tio
dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan dengan
tonometri tonometri tonometri tonometri tonometri tonomteri tonometri tonometri

terapi Glaucon Glaucon Glaucon Glaucon Glaucon Alutrol, Asam Chloramfe


4x1, 4x1, 4x1, 4x1, 4x1, timol, mefenama nikol, vit
renapar renapar renapar renapar renapar asam t 3x1, bc, vit c
4x1, timol 4x1, timol 4x1, timol 4x1, timol 4x1, timol mefenama chloramfe
3ddii os 3ddii os 3ddiios 3ddiios 3ddiios t nikol 4x1,
vit b c, vit
c

tindakan trabekulek
tomi
RESUME

Seorang pasien perempuan 68 tahun datang kerumah sakt


arjawinangun mengeluh penglihatan mata kanan buram dan
kiri tidak dapat melihat, pasien merasakan pandangannya
berkabut, silau,sering keluar air mata dan lebih terang pada
tempat yang remang, pasien mengaku mata tidak merah
tidak ada sakit, Pada pemeriksaan fisik didapatkan visus OD
= 5/20 OS = 0, TIO OD= 12,2 OS =14,6 padaOS kedua mata
palpebra normal, konjungtiva tenang, cornea jernih, BMD
normal, iris normal coklat, pupil bulat miosis, lensa keruh,
vitreous tidak dapat dinilai, refleks fundus -
DIAGNOSA KERJA

OD : KATARAK IMATUR
OS : GLAUKOMA ABSOLUT + KATARAK
MATUR + POST TRABEKULEKTOMI
DIAGNOSIS BANDING

RETINOPATI HIPERTENSI
PEMERIKSAAN PENUN JANG

-Light projection test


- Perimetri
- USG mata
- OCT mata
PENATALAKSANAAN

OPERASI KATARAK
PROGNOSIS

-Ad vitam : Ad bonam


-Ad functionam : OS ad malam
OD ad bonam
-Ad senationam : Dubia ad bonam
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS

Anda mungkin juga menyukai