Anda di halaman 1dari 39

•Disebut juga kehamilan post term

•Kehamilan yang melewati waktu


294 hari atau lebih dari 42 minggu
lengkap sejak awal periode haid
yang diikuti ovulasi 2 minggu
• INSIDEN : 10% bervariasi antara 3,5%-
14% .
• ETIOLOGI : faktor herediter, hormonal.
• KOMPLIKASI : ruptur serviks, trauma,
perdarahan post partum, oligohidramnion.
DIAGNOSIS
• Anamnesis : dengan menanyakan haid
terakhir, siklus haid teratur atau tidak,
memanjang atau memendek.
Pemeriksaan fisik pada bayi dapat ditemukan
tanda post term yang dibagi dalam 3 stadium:
Stadium 1 (Clifford I)
Kulit menunjukkan kehilangan vernix caseosa dan
maserasi berupa kulit kering, rapuh dan mudah
mengelupas.
Stadium 2 (Clifford II)
Gejala di atas disertai pewarnaan mekonium
(kehijauan) pada kulit.
Stadium 3 (Clifford III)
Terdapat pewarnaan kekuningan pada kuku, kulit
dan tali pusat
Pemeriksaan penunjang :
USG :
• Ukuran diameter biparietal, gerakan janin, dan jumlah
air ketuban. Dengan menentukan nilai biofisik maka
keadaan janin dapat dipastikan lebih baik.
• Penilaian banyaknya air ketuban secara kualitatif
dengan USG (normal > 1cm/bidang) memberikan
gambaran banyaknya air ketuban; bila ternyata
oligohidramnion maka kemungkinan telah terjadi
kehamilan lewat waktu.
COMPONENT SCORE 2 SCORE 0

FETAL HEART RATE >=2 acceleration of >= 0 or 1 acceleration in 20-40 min


ACCELERATION beat/min for >=15sec in 20-
40 min

FETAL BREATHING >=1 episode of rhytmic < 30 sec of breathing in 30 min


breathing lasting >=30 sec
within 30 min

FETAL MOVEMENT >=3 discrete body of limb <=2 movement in 30 min


movement within 30 min

FETAL TONE >=1 episode of extension of a No movement or no extension or


fetal extremity with return to flexion
flexion or opening or closing
of hand
AMNIONIC FLUID VOLUME Single vertical pocket > 2cm Largest single vertical pocket =< 2
cm
• Aminoskopi : melihat derajat kekeruhan
air ketuban menurut warnanya karena
dikeruhi mekonium, warna hijau
menunjukkan adanya hipoksia janin yang
biasanya dilaksanakan pada keadaaan in
partu.
• Kardiotokografi : Mengawasi dan membaca
denyut jantung janin, karena insufisiensi
plasenta ; yaitu terjadi kerusakan plasenta
akibat degenerasi sel-sel plasenta secara
histologis yang pada akhirnya mengakibatkan
gangguan siklus uteroplasenta dan berujung
pada kematian janin.
• Penatalaksanaan kehamilan lewat
waktu :
– Usia kehamilan > 40minggu.
– Bila tidak ada tanda-tanda insufisiensi
plasenta, siapkan persalinan
spontan/pervaginam
– lakukan pemeriksaan dalam untuk menilai
kematangan serviks.
– Induksi persalinan dilakukan dengan
pemasangan balon kateter Foley ke dalam
kanalis servikalis dan bila setelah 24 jam
belum partus spontan dilakukan infus
oksitosin.
SC dilakukan pada keadaan :
• Insufisiensi plasenta
• Pembukaan belum lengkap
• Primigravida tua
• Gawat janin
• Makrosomia dan CPD
STATUS PASIEN
• IDENTIFIKASI
• Nama : Ny. A
• Umur : 28 th
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Pendidikan : Tamat SMA
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Jalan Ulujami no.21
Pesanggrahan Jakarta Selatan
• Masuk RSF : 29 September 2006
• II. ANAMNESIS
• Autoanamnesis tgl 29 September 2006 jam
23.30
• KU : Mules-mules sejak 21 jam SMRS.
• RPS : Pasien datang dirujuk dari dokter
puskesmas dengan keterangan hamil 42
minggu. Mules-mules (+), gerak janin (+),
keluar air-air (-), keluar lendir dan darah (+),
mual dan muntah (-) HPHT 4 Desember
2006. TP 11 September 2006 . ANC ke bidan
teratur dan dikatakan tidak ada kelainan.
• Riwayat Menstruasi
• Menarche usia 15 thn, lama 5 hari,
banyaknya 2 – 3 pembalut, siklus teratur,
28 hari, dismenore (-).
• Riwayat perkawinan :
• Menikah 2x. Kawin pertama umur 18
tahun, dengan suami I 25 tahun, ke II 32
tahun.
• Riwayat kehamilan dulu :
– Tahun 1997, spontan, di dukun, 3000gr,
sehat.
– Tahun 2003, spontan, bidan, 3200 gram,
sehat.
• Riwayat kehamilan sekarang
• Hamil muda : mual (+), muntah (+), perdarahan (-
),
• Hamil tua : sakit kepala (-), perdarahan (-
), ANC ke bidan
• Riwayat KB : (-)
• Riwayat penyakit sistemik : Hipertensi , DM
dan Penyakit Jantung disangkal.
• Riwayat operasi : tidak ada
• Riwayat penyakit keluarga : Hipertensi, DM,
Peny. Jantung disangkal.
• Riwayat kebiasaan : merokok (-), alkohol (-)
• PEMERIKSAAN FISIK
• A. Status Generalis
• KU/Kes : baik/CM
• Tanda Vital :
• TD : 120/80 N : 88x/mnt
• RR : 20x/mnt S : 36,5 C
• BB sebelum hamil : 50 kg
• BB sekarang : 60 kg
• Kenaikan BB : 10 kg
• Tinggi badan : 155 cm
• Pemeriksaan Sistematis
• Kepala
• Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
• Mata : konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-.
• Telinga : normotia, serumen +.
• Hidung : sekret -, septum deviasi -.
• Tenggorok : faring hiperemis -, T1-T1 tenang.
• Leher
• Tiroid : tdk teraba membesar
• KGB : tdk teraba membesar
• Thorax
• Mammae : simetris, areola hiperpigmentasi, striae -,
retraksi puting susu -/-.
• Jantung : S1-S2 reguler, murmur -, gallop -.
• Paru : sonor, vesikuler, rh -/-, wh -/-.
• Abdomen : lihat status obstetrikus
• Anogenital : lihat status obstetrikus
• Ekstremitas : tungkai simetris, oedem -/-,
varises -/-, sianosis -/-, RF +/+, RP -/-.
• Status Obstetrikus
• Pemeriksaan luar
• Inspeksi : perut membuncit dengan arah
memanjang, pelebaran vena -, linea nigra -,
striae albican -.
• Palpasi :
• LI : TFU 31 cm, teraba bagian bulat ,
besar, lunak dan tdk melenting.
• LII` : bagian kanan teraba bagian rata seperti
papan. Bagian kiri teraba bagian kecil janin.
• LIII : teraba bagian bulat, besar, keras dan tdk
melenting.
• LIV : Konvergen
• TBJ : (TFU – 13) X 155
• (31-13) x 155 = 2790 gr.
• His : 2x/10 mnt/35 dtk.
• Gerak janin : (+)
• Auskultasi : 140 dpm, teratur.
• Anogenital
• Inspeksi : Vulva, uretra dan perineum tenang,
fluor albus (–)
• VT : portio kenyal, belakang ,
ketuban (+),  3 cm, kepala HI-HII.
Pelvimetri Klinis
• promontorium tidak teraba , CV > 10 cm
• linea inominata ⅓ - ⅓
• sakrum konkaf
• spina ischiadika tumpul
• diameter interspinarum > 10 cm
• diameter intertuberosum > 12 cm
• arcus pubis tumpul
Kesan : Panggul luas. IFP baik.
• PEMERIKSAAN PENUNJANG
• CTG : janin reaktif
• Lab : Hb/Ht/Leuko/Trombo :
10,4/32/8000/315.000
• GDS : 77 mg%
• Gol. Darah : O+
• Urine: kuning, jernih, berat jenis 1.020,
leukosit 8 – 10/lpb, eritrosit 2 – 3/lpb, urobilin
+
• USG : Tampak janin presentasi kepala
tunggal hidup. DBP: 9,0 AC: 31,5 FL: 7,0
TBJ: 2800 gram. Plasenta di korpus depan
grade III, ICA: 6,3
• Kesan: H aterm, JPKTH, air ketuban
berkurang.
• RESUME
• Nyonya, usia 20 th, datang dirujuk oleh dokter
puskesmas dengan hamil 42 minggu. Mules-mules
sejak 21 jam SMRS. Gerak janin masih terasa,
keluar lendir darah (+). Mengaku hamil cukup bulan.
HPHT tgl 4/12/2005, TP 11/9/2006 . ANC di bidan
dan dikatakan tdk ada kelainan.
PF :
• St. Generalis : dalam batas normal
• St. Obstetrikus : perut membuncit dengan arah
memanjang, JPKTH, puka, TFU 31 cm, His
2x/10’/35’, DJJ 140 dpm, gerak janin (+), TBJ 2790
gr.
• V/U tenang.
• VT :  3 cm, ket (+), kepala HI-HII
• Pelvimetri : panggul normal.
• DIAGNOSIS
• Ibu : G1 Hamil 42 minggu, PK I laten.
• Janin : Janin presentasi kepala tunggal hidup

• PROGNOSIS
• Ibu : bonam
• Janin : bonam.

• SIKAP
• Observasi TNSP, HIS, DJJ, CTG.
• Cek DPL, UL dan GDS.
• Lapor konsulen dr.Eva, SpOG  setuju partus per vaginam

• Tgl 29/09/2006, jam 11.55
• S : mules-mules, gerak janin (+).
• O : St. Gen. DbN.
• St. Obst. : His 3X/10’/35”, DJJ 136 dpm
• VT : 3 cm, ket (+), kepala HI – HII.
• A : G3P2A0 H 42 minggu PK I Aktif
• P : Obs. TNSP, His, DJJ
• Rencana terapi: Induksi dengan Folley
catheter 1x24 jam
• Jam 14.30 Terpasang oksitosin 5 IU dalam 500 cc RL

• Jam 16.00
• S : mules-mules, gerak janin (+), keluar air-air (-)
• St. Gen dbN.
• St. Obst. : His 2-3x/10’/25” SRB, DJJ 130 dpm.
• Io: v/u tenang
• A: G3P2A0 H42 minggu dalam titrasi oksitosin 5
IU/500cc RL, JPKTH
• P: Obs. TNP/ jam, S/4jam, His/jam,
DJJ/jam
• Jam 23.30
• S: mules2 jarang, keluar air-air (-), gerak janin (+).
• O: St generalis dbn
• St obstetrikus: His (+) jarang, djj 150 dpm
• Io : v/u tenang
• pada vagina terpasang FC 1x24 jam
• CTG : Frekuensi dasar : 145 dpm, variabilitas : 5.15
dpm, akselerasi (+), deselerasi (-), gerak janin (+),
kontraksi (-)
• A: G3P2A0 H 42 minggu dalam induksi pematangan
serviks dengan FC, JPKTH
• P: Observasi TNP/jam S/4jam, his & djj/jam
• Rencana terapi : partus pervaginam, nilai ulang tanggal
30/9/06 pk. 21.00
• Amoxicillin 3x500mg
• Rawat ruangan
• Tanggal 30/09/2006 pk. 12.30
• S: Pasien dibawa ke kamar bersalin, FC lepas spontan,
keluar air2 (-), gerak janin (+)
• O: St. Generalis dbn
• St. Obstetrikus :
• Io : v/u tenang
• VT : portio tipis, 7cm, ketuban (+),
kepala H II – H III
• A: G3P2A0 H42 minggu JPKTH PK I aktif
• P: observasi TNP/jam, S/4jam, obs his &
djj tiap ½ jam, CTG
• Rencana partus pervaginam.
• Pukul 13.45
• S : ingin mengedan
• St. Generalis dbn
• St. Obs : Io: v/u tenang, VT: lengkap, ketuban
(+), kepala H III – IV
• A: PK II
• P: observasi his & djj tiap 5 menit
• Amniotomi → tampak ketuban berwarna
kehijauan
• Pimpin meneran.
• Jam 13.50
• Lahir spontan bayi ♀, Apgar Score 8/9. Maserasi
(-). Tali pusat dijepit dan dipotong. Injeksi
oksitosin 10 IU IM.
• Pk. 13.55
• Lahir spontan plasenta lengkap, 500 gr, 18x16x4
cm, PTP 55 cm. Massage fndus, kontraksi baik,
perineum intak.
• Perdarahan kala III – IV 150 cc.
• Pk. 15.45
• St. Generalis dbn.
• St. Obst : tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat, kontraksi baik
• Pada inspekulo tidak tampak perdarahan.
• A: P3 partus spontan 2 jam, hemodinamik stabil.
• P: observasi tanda vital, kontraksi, dan perdarahan.
• Mobilisasi aktif
• Motivasi ASI-KB
• Diet TKTP
• Higiene vulva dan perineum
• Amoksisilin 3x500mg, Asmef 3x500mg
ANALISA KASUS
• Pasien seorang wanita berusia 28 th datang
dirujuk dari dokter dengan hamil 42 minggu.
Diagnosa post term didapatkan dari anamnesa
yaitu HPHT 4 Desember 2006 dengan TP 11 –
09 – ’06. Kemudian saat USG didapatkan air
ketuban yang berkurang (ICA 6.3), disebabkan
karena penurunan sirkulasi uteroplasenta.
Sebab dari kehamilan lewat waktu pada pasien
ini belum dapat diketahui dengan pasti karena
tidak faktor herediter, siklus haid teratur dan
pasien ingat kapan haid terakhirnya.
• Bila dipakai rumus Naegele, berarti dengan
HPHT 4-12-’06, maka usia kehamilan pasien ini
adalah 42 minggu dengan TP 11-09-’06. Usia
kehamilan yang pasti sulit kita ketahui karena
pasien ANC di bidan dan belum pernah di-USG,
padahal kita tahu bahwa pemeriksaan usia
gestasi yang paling akurat adalah bila dilakukan
USG pada kehamilan 6-11 minggu.
• Pada pasien ini tidak langsung dilakukan
SC karena pada awalnya saya menduga
pasien ini bisa lahir per vaginam.
Kemudian dilakukan induksi pematangan
serviks dengan folley catheter, dan karena
terdapat kemajuan persalinan maka
diusahakan persalinan pervaginam pada
pasien ini
KESIMPULAN KASUS
• Diagnosis kehamilan lewat waktu yang akurat
hanya dapat dibuat dengan penanggalan yang
baik dimana ibu hamil ingat dengan tepat kapan
haid terakhirnya dan dilakukan USG pada
kehamilan 6 – 11 minggu.
• Faktor resiko resiko ibu pada kehamilan lewat
waktu termasuk peningkatan infeksi dan
perdarahan post partum, perawatan RS yang
lama, komplikasi luka dan peningkatan jumlah
operasi seksio sesarea.
• Evaluasi cairan amnion sangat penting
pada kehamilan lewat waktu.
Penekanan/kompresi tali pusat yang
disebabkan kurangnya cairan amnion
adalah penyebab tersering dari gawat
janin dan kematian perinatal meningkat
secara langsung karena disebabkan
oligohidramnion.
• Komplikasi neonatus pada kehamilan lewat
waktu termasuk insufisiensi plasenta, trauma
lahir karena makrosomia dan sindrom aspirasi
mekonium.
• Penanganan kehamilan lewat waktu dibagi
dua yaitu
– Induksi persalinan
• Pasien dengan keadaan cervix yang matang
dilakukan induksi persalinan.
• SC dapat dipertimbangkan pada gawat janin
dan persalinan lama

Anda mungkin juga menyukai