RS BHAYANGKARA TK.III
BALIKPAPAN
Disusun oleh :
dr. Maria Birgitta Trixie
Ruang Perawatan RS Bhayangkara
Tanggal : 27 Desember 2017 pk 22.00 WITA
Pemeriksaan Fisik
Ruang Perawatan Melati
Tanggal : 27 Desember 2017
Pemeriksaan Umum :
• Keadaan Umum : Tampak sakit berat
• Kesadaran : GCS 4 E1 V2 M1
• Vital Sign
• TD : 200/100 mmHg
• HR : 74 x/menit (kuat, regular)
• Suhu : 36 ºC
• RR : 30 x/menit (regular)
• SpO2 : 90% saat hematemesis menjadi
82%
Pemeriksaan Sistem :
• Kepala
• Normocephal
• Mata
• Pupil bulat, isokor, diameter 5mm/ 5mm, reflex cahaya
langsung (-/-) dan tidak langsung (-/-), konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-), oedema palpebra (-/-)
• Hidung
• Bentuk normal, nafas cuping hidung (-/-), sekret (-/-)
• Telinga
• Bentuk normal, tanda peradangan (-/-), sekret (-/-)
• Mulut
• Bibir kering (+), bibir sianosis (-), mukosa hiperemis (-)
• Leher
• Tidak teraba pembesaran KGB
• Axilla
• Tidak teraba pembesaran KGB
• Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line sinistra
• Perkusi : Batas jantung kiri ICS V MCL sinistra
Batas jantung kanan ICS VI sternal line dextra
Batas jantung atas ICS III parasternal line sinistra
• Auskultasi : BJ I - II (N), regular, murmur (-), gallop (-).
• Paru – paru
• Inspeksi : Gerakan simetris dalam keadaan statis dan dinamis
simetris, retraksi suprasternal (+), intercostalis (+)
• Palpasi : Stem fremitus dextra et sinistra sama kuat
• Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
• Auskultasi : Suara nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-),
wheezing (-/-), ekspirasi memanjang (-/-)
• Abdomen
• Inspeksi : abdomen bagian epigastrium
cembung saat mengambil nafas
• Auskultasi : Bising Usus (+) 9 x/ menit,
peristaltik normal
• Perkusi : Timpani
• Palpasi : Supel
• Ekstremitas
• Akral hangat (+/+/-/-), oedema (-), CRT < 2 detik
• Kulit
• Turgor baik
Pemeriksaan Neurologis :
• GCS 4 : E1 V2 M1
• Tanda rangsangan meningeal
• Kaku kuduk dan Brudzinski 1: -
• Brudzinski 2 : -
• Brudzinski 3 : -
• Brudzinski 4 : tidak dilakukan
• Lateralisasi : kanan dan kiri sama
• Kekuatan : 1/1/1/1
• Refleks patologis :
• Babinski : +/- (tidak begitu jelas)
Skor Hasanuddin
1 Tekanan Darah
-Sistole ≥200, Diastole ≥110 7,5
-Sistole <200, Diastole <110 1
2 Waktu Terjadinya Serangan
-Sedang bergiat 6,5
-Tidak sedang bergiat 1
3 Sakit Kepala
-Sangat hebat 10
-Hebat 7,5
-Ringan 1
-Tidak ada 0
4 Kesadaran Menurun
-Langsung beberapa menit sampai 1 jam sesudah onset 10
-1 jam sampai 24 jam setelah onset 7,5
-Sesaat tapi pulih kembali 6
-≥ 24 jam sesudah onset 1
-Tidak ada 0
5 Muntah Proyektil
-Langsung beberapa menit sampai 1 jam sesudah onset 10
-1 jam sampai 24 jam sesudah onset 7,5
-≥24 jam sesudah onset 1
-Tidak ada 0
Interpretasi :
-SNH <15, SH ≥ 15
Pada kasus : 7,5+1+7,5+1+10 = 27 SH
Skor Siriraj
Dengan menggunakan rumus :
(2,5xS) + (2xM) + (2xN) + (0,1xD) – (3xA) – 12
Pada kasus : ( 2,5x2)+(2x1)+(0,1x100)-(3x1)-12 = 2
perdarahan supratentorial
KETERANGAN INTERPRETASI
S : Kesadaran Skor SSS > 1 : perdarahan supratentorial
0 = Kompos Mentis Skor SSS <-1 : infark serebri
1 = Somnolen Skor SSS -1 sampai 1 : meragukan
2 = Stupor / koma
M : Muntah
0 = Tidak ada
1 = ada
D : Tekanan diastolic
A : Ateroma
0 = Tidak ada
1 = Salah satu atau lebih (DM, Angina,
penyakit pembuluh darah)
Algoritma gajah
Mada
Pemeriksaan Penunjang -
LAB
PEMERIKSAAN DARAH
Hemoglobin (g/dL)
27-12-2017 pk 14.30 27-12-2017 pk 00.28
13.7 15.5
Angka normal
14 - 18 (L) 12 - 14 (P)
Elektrolit
136.0 135-148
Natrium
3.50 3.50-5.50
Kalium
97.8 98-108
Klorida
Kimia klinik
14.8 <38 (L) <32 (P)
SGOT
14.1 <41 (L) < 31 (P)
SGPT
0.63 0.7-1.4 (L) 0.6-1.2 (P)
Kreatinin
23.7 10-50
Ureum
Pemeriksaan Penunjang EKG pk 14.10
Pemeriksaan Penunjang EKG pk 23.45
Daftar Masalah / Diagnosis Kerja
Terapi
Edukasi
• Menjelaskan mengenai keadaan pasien yang tidak
sadarkan diri dan kemungkinan adanya stroke
perdarahan
• Menjelaskan mengenai pemindahan ruangan untuk
memonitor keadaan pasien dan pemasangan alat-alat
seperti selang kencing dan selang untuk makan
• Menjelaskan mengenai kemungkinan terburuk yang
dapat terjadi pada pasien
• Menjelaskan bahwa pasien akan dirujuk untuk mendapat
penatalaksanaan lebih lanjut
Prognosis
• Quo ad vitam : ad malam
• Quo ad functionam : ad malam
• Quo ad sanationam : ad malam
Tinjauan Pustaka
AGD
DL, keton, faal hati, faal ginjal dan elektrolit.
Pemeriksaan toksikologi, dari bahan urine, darah
dan bilasan lambung.
Pemeriksaan khusus : pungsi lumbal, CT scan
kepala, EEG, EKG, foto toraks dan foto kepala
Terapi
a. Umum
Tidurkan pasien dengan posisi lateral dekubitus & leher sedikit ekstensi jk tdk ada
KI seperti fraktur servikal dan tekanan intrakranial yg meningkat
Posisi trendelenburg mengeluarkan cairan trakeobronkhial.
ABC pastikan jalan nafas lapang, keluarkan gigi palsu jika ada, lakukan suction
di daerah nasofaring jika diduga ada cairan.
Lakukan imobilisasi jika diduga ada trauma servikal
Pasang infus + sampel darah
Pasang monitoring jantung + EKG
Pasang NGT keluarkan isi cairan lambung untuk mencegah aspirasi
Lakukan bilas lambung jika diduga ada intoksikasi overdosis opium/ morfin
berikan nalokson 0,01 mg/kgbb setiap 5-10 menit sampai kesadaran pulih
(maksimal 2 mg).
Terapi
Herniasi serebral
•Pasang ventilator lakukan hiperventilasi dengan target PCO2: 25- 30
mmHg.
•Manitol 20% dengan dosis 1-2 gr/ kgbb atau 100 gr iv selama 10-20
menit kemudian dilanjutkan 0,25-0,5 gr/kgbb atau 25 gr setiap 6 jam.
•Edema serebri karena tumor atau abses dexa 10 mg iv lanjutkan 4-
6 mg setiap 6 jam.
•Konsul bedah saraf untuk operasi dekompresi jk CT operable
(epidural hematom)
Pengobatan khusus tanpa herniasi serebral
•Ulang pemeriksaan neurologi lebih teliti
•Jika pada CT scan tak ditemukan kelainan lanjutkan px lumbal
pungsi (LP) + infeksi berikan antibiotik yang sesuai & + perdarahan
terapi sesuai dengan pengobatan SAH
THANK YOU