Anda di halaman 1dari 40

CLOSED FRAKTUR COLLUM

FEMUR DEXTRA
Pembimbing:
dr. Dhevariza Pra Dhani, Sp.OT

Penyusun:
Steven- 406152088

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


PERIODE 5 JUNI 2017 19 AGUSTUS 2017
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIAWI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA
Identitas Pasien
Nama : Tn. RM
Usia : 16 Tahun
Alamat : Kp. Mear
Pekerjaan : Pelajar
Anamesa
Anamesa dilakukan pada tanggal 26 Juli 2017 secara
autoanamesa dan alloanamesa
Keluhan utama : Nyeri pada bagian paha kanan atas
dan tidak bias digerakkan sejak jatuh
1 bulan SMRS.
Keluhan tambahan : Tidak bias berdiri, berjalan dan
kesemutan pada kaki kanan.
Anamnesa

Riwayat Penyakit
Sekarang
Pasien datang dengan keluhan paha kanan atas terasa
nyeri dan tidak dapat digerakkan sejak jatuh dari pohon 1
bulan SMRS. Pasien jatuh dari pohon setinggi 2 m
dengan posisi terduduk. Setelah jatuh pasien mengatakan
kaki kanannya kesemutan, tidak bisa berdiri/berjalan
Anamnesa

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah memiliki


keluhan serupa sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga

Dalam keluarga pasien tidak ada


yang memiliki keluhan serupa.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis:
KU : TSS
Kesadaran : Compos mentis
TTV
TD : 100/60 mmHg,
Nadi : 82 x/menit,
Pernapasan : 22 x/menit
Suhu : 36,9 C
Status Lokalis
Pemeriksaan pada kaki kanan dan kiri :
Look : Jejas -, atrofi +, tanda peradangan -
Feel : Nadi teraba , nyeri tekan -, hangat
Move : Tidak dapat digerakkan
Resume
Telah dipriksa seorang wanita berusia 42 tahun datang dengan
keluhan kedua kaki sulit digerakkan sejak 2 tahun yang lalu.
Pasien juga mengeluh kedua kaki nya terasa kebas dan nyeri
pada pinggang yang menjalar ke kedua. Pasien tidak dapat
merasakan ketika pasien ingin BAB / BAK.
Pasien memiliki riwayat tertabrak bus 2 tahun yang lalu,
dimana pada saat itu pasien sedang mengendarai motor dan
terjatuh dari motornya.
Pemeriksaan sistem motorik :
Atrofi pada m.gastrocnemius sinistra
Tonus otot (paha , betis, kaki) menurun
Penilaian kekuatan otot 5/5 (lengan) 2/2 (kaki)
Penilaian sensasi nyeri , raba halus menurun mulai dari paha ke arah
kaki
Diagnosa Kerja
Penatalaksanaan
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
Anatomi
Anatomi
Cedera medulla spinalis
atau Spinal Cord Injury (SCI)
Definisi

Cedera atau kerusakan pada medulla spinalis


yang menyebabkan perubahan fungsional,
baik secara sementara maupun permanen,
pada fungsi motorik, sensorik, atau otonom.

Klasifikasi

Traumatic spinal cord injury (TSCI)


Nontraumatic spinal cord injury
Epidemiologi
Tingkat insidensi di per tahun mencapai
40 kasus / 1 juta penduduk / tahun
12.000 kasus baru per tahun.
Pria : wanita = 4:1
Usia : 16-30 tahun

Mortalitas = 50% kondisi kecelakaan awal


Mortalitas = 16% Bertahan hidup rumah sakit
Epidemiologi

kasus baru per tahun.


40 kasus / 1 juta penduduk / tahun

Usia : 16-30 tahun


Mortalitas = 50% kondisi kecelakaan awal
Mortalitas = 16% Bertahan hidup rumah sakit
Etiologi
Traumatik Non-traumatik

Kecelakaan lalu lintas Gangguan vaskular,


(39,2%), Autoimun,
Jatuh (28,3%), Degeneratif
Kekerasan (luka tembak, Infeksi
14,6%), Iatrogenik
Olah raga (terutama Lesi onkogenik.
diving, ) 8,2%
Akibat lainnya 9,7%.2
Patofisiologi
Mekanisme Klasifikasi cedra
Cedra medulla spinalis Kompresi vertikal Fraktur dislokasi
Cedra kolumna vetrebra Anterofleksi Fraktur murni
Retrofleksi Dislokasi murni

Motorik

Cedra
Spinal
Otonom Sensorik
Cedra Fleksi / Anterofeksi

Mekanisme cedera fleksi dan dislokasi dari C5-C6 dengan robekan pada
interspinous dan posterior longitudinal ligaments, kapsul facet, dan diskus
intervertebralis posterior.
Cedra Fleksi / Anterofeksi
Cedera Retrofleksi / Hiperekstensi.
Cedera Kompresi
Cedera Primer dan Sekunder
Patofisiologi dari Shok Neurogenik
Sindrom Klasik Medulla Spinalis
Complete cord transection
Central cord syndrome
(CCS) atau schneider
syndrome
Anterior cord syndrome
Posterior cord syndrome
Brown-sequards syndrome
(BSS)
Conus medullaris syndrome
Spinal cord concussion

b) central cord syndrome,


c) anterior cord syndrome,
d) brown sequard syndrome,
e) posterior cord syndrome
Diagnosis
1. Observasi primer: ABC (Airway, Breathing, Circulation)
2. Status neurologis
3. Anamnesis
Mekanisme trauma dan gejala yang berhubungan
Defisit motorik (hemiplegia, tetraplegia, paraplegia)
Defisit sensorik (hemianestesia, hemihipestesia)
Gejala otonom (retensio urin, konstipasi, ileus, hipotermia, hipotensi,
bradikardia),
4. International standards for neurological classification of
spinal cord injury yang dikeluarkan
Level sensorik untuk sisi kanan dan kiri
Level motorik dengan key motor muscles
Single neurological level
Cedera komplit atau inkomplit sacral sparing
5. Pemeriksaan bulbocavernous reflex (BCR) atau Osinski
reflex
Pemeriksaan penunjang
1. X-Foto spinal : menentukan lokasi dan jenis cedera
tulang (fraktur atau dislok)
2. CT scan : untuk menentukan tempat luka/jejas
3. MRI : untuk mengidentifikasi kerusakan syaraf spinal
Tatalaksana
Tujuan tatalaksana
Mencegah kerusakan sekunder dari CMS
Reduksi dan stabilisasi dari cedera (tulang dan ligamen)
Mencegah dan menangani komplikasi dari CMS
Rehabilitasi

Fase penanganan / tatalaksana CMS


Fase pra-rumah sakit
Fase di rumah sakit.
Pra-rumah Sakit
Advance Trauma Life Support
1. Survei primer ABCD (Airway, Breathing, Circulation, dan
Disability)
Restorasi tanda-tanda vital dan survei sekunder
2. Survei sekunder
Gejala dan tanda klinis CMS
3. Imobilisasi tulang belakang
4. Mobilisasi
Posisi netral (anatomis),
Stabilisasi (rigid collar) dan karung pasir (sandbags) atau bolster
Spinal board
Evakuasi: metode log-roll dan spinal lift
Tatalaksana
Non-Bedah
Pemberian steroid dosis tinggi : Methylprednisolone: 30-
mg/kgBB bolus dalam 15 menit dilanjutkan dosis 5,4-
mg/kgBB per jam
Terapi reduksi non-operatif:
Skeletal traction,
Spring-loaded tongs (gardner-wells),
Halo traction
Konservatif : postural reduction di ranjang
Bedah:
Tatalaksana
Bedah:
Operatif dekompresi tulang belakang
Microdiscectomy
Lumbar laminectomy
Indikasi
Perburukan defisit neurologis (indikasi absolut)
Luka terbuka luka tembak atau tusuk
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai