Anda di halaman 1dari 16

Elektrolisis dan Hukum Faraday

XII IPA 2
Restu Putra Rizki
Sri Cahyati
Rahmawati Ramli

Bima Andika

Yusuf
Yudha Aji Rahma Putri
Rochmadi
ELEKTROKIMIA

Sel Elektrokimia

Sel Volta

Elektrolisis

Hukum Faraday
Sel Elektrokimia

Elektrokimia merupakan bagian dari ilmu kimia mempelajari hubungan


antara perubahan zat dan arus listrik. Sel Elektrokimia merupakan suatu sistem
yang terdiri atas dua elektrode, yaitu anode dan katode serta larutan elektrolit.

Berdasarkan prinsip kerjanya, sel elektrokimia dibedakan menjadi dua


yaitu sel Volta ( sel Galvani ) dan sel elektrolisis

Dibawah ini disajikan data perbedaan utama antara sel volta dan sel elektrolisis

Perbedaan Sel Volta Sel Elektrolisis


Perubahan Energi kimia berubah menjadi Energi listrik berubah menjadi
energi listrik energi kimia
Elektrode Katode : elektrode positif Katode : elektrode negatif
Anode : elektrode negatif Anode : elektrode positif
Proses Katode : terjadi reduksi Katode : terjadi reduksi
Anode : terjadi oksidasi Anode : terjadi oksidasi
1 Sel Volta

Sel Volta adalah sel elektrokimia yang menghasilkan arus listrik.


Penemu sel ini seorang ahli kimia berkebangsaan Italia adalah
Alessandro Giuseppe Volta (1745 – 1827 ) dan Lugini Galvani (
1737 – 1798 )

Reaksi yg terjadi :
Katode = Reduksi :
Cu2+(aq) + 2e  Cu(s)
Anode = oksidasi :
Zn(s)  Zn2+(aq) + 2e

Reaksi diatas dpt ditulis sebagai


berikut :
Zn(s) + Cu2+(aq)  Zn2+(aq) + Cu(s)
a. Potensial Sel

Cara menghitung potensial sel dapat dilihat pada persamaan dibawah ini :
Eosel = Eoreduksi – Eo oksidasi
Ket. : reaksi berlangsung apabila Eo sel mempunyai harga positif
Berdasarkan potensial reduksinya, unsur-unsur dapat disusun menjadi suatu
deret yang disebut deret Volta, sebagar berikut:
Li – K – Ba – Sr – Ca – Na – La – Ce – Mg – Lu – Al – Zn – Fe – Cd – Co – Ni – Sn –
Pb – H – Cu – Hg – Ag – Pt - Au

Makin ke kanan, unsur-unsur dalam deret Volta, makin mudah direduksi, makin sukar
dioksidasi (kurang aktif), dan makin bersifat oksidator
Perlu diingat bahwa:
Anode adalah electrode tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Katode adalah electrode tempat terjadinya reaksi reduksi.
Katode positif, Anode negative (KPAN)
Arah gerak arus electron adalah dari anode menuju katode.
Arah gerak arus listrik adalah dari katode menuju anode.
Example :
1. Apakah reaksi : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu dapat berlangsung
Jawab :
Oksidasi

Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu

Cara I : reduksi
Reaksi kita bagi atas 2 buah setengah reaksi, yaitu :
Oksidasi : Zn  Zn2+ + 2e ; Eo = +0,76 volt
Reduksi : Cu2+ + 2e  Cu ; Eo = +0,34 volt

Jumlah : Zn + Cu2+  Zn2+ + Cu ; Eosel = +1,1 volt


Harga Eo positif, berarti reaksi dapat berlangsung
Cara II :
Dengan menggunakan rumus :
Eosel = Eoreduksi – Eooksidasi
Eosel = +0,34 – ( – 0,76 )
Eosel = +1,1 volt
Harga Eo positif berarti reaksi dapat berlangsung
b. Macam – macam Sel Volta

Sel Volt dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Sel Volta Primer : sel yang tidak bisa diisi kembali
a. Sel kering seng karbon atau baterai
b. Baterai alkaline
c. Baterai merkuri
d. Baterai perak oksida
2. Sel Volta Sekunder : sel yang bisa diisi kembali
a. Aki timbal
b. Sel nikel - kadmium
c. Sel bahan bakar
2 Sel Elektrolisis

Dalam sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Biasanya senyawa yang dielektrolisis berupa senyawa yang bersifat elektrolit. Sel
elektrolisis banyak digunakan dalam pelapisan logam

Reaksi yang terjadi pada elektrode – elektrode Sel Elektrolisis


Katode : Elektrode Positif (Terjadi reaksi reduksi) Anoda : Elektrode Negatif (Terjadi reaksi oksidasi)

1. Asam : 1. Basa : 4OH-  2H2O + 4e


2H+ + 2e  H2 2. Larutan sisa asam oksi, yaitu sisa asam yang
2. Larutan ion golongan IA, IIA, Al3+, dan Mn2+. Ion mengandung oksigen seperti SO42-, NO3-, dan
– ion tersebut tidak dapat direduksi, yang PO43-. Sisa asam oksi tersebut tidak dapat
direduksi pelarut airnya. dioksidasi. Sebagai penggantinya yang akan
2H2O + 2e  H2 + 2OH- dioksidsi adalah pelarut airnya.
3. Lelehan (tanpa air) dari ion golongan IA, IIA, 2H2O  O2 + 4H+ + 4e
Al3+, dan Mn2+. Ion – ion tersebut akan 3. Ion halogen akan teroksidasi menjadi unsurnya
tereduksi, misalnya : 2X-  X2 + 2e
Na+ + e  Na misalnya :
Cu2+ + 2e  Cu 2F-  F2 + 2e
Cd2+ + 2e  Cd 2Cl-  Cl2 + 2e
2Br-  Br2 + 2e
Kegunaan sel elektrolisis

1. Penyepuhan atau pelapisan Logam ( Elektroplating )


2. Pemurnian logam
3. Pembuatan unsur dan senyawanya. Misalnya pembuatan F2 dengan
elektrolisis HF dalam KF cair dan Mg dari elekrolisis leburan MgCl2
4. Pembuatan senyawa – senyawa. Misalnya pembuatan NaOH dari
elektrolisis larutan NaCl dan KClO3 dari elektrolisis larutan KCl.
Sejarah Hukum Faraday

Michael Faraday (1791-


1867), pada tahun 1833
mengemukakan
hubungan kuantitatif
antara jumlah listrik dan
hasil elektrolisis yang
dikenal sebagai Hk
Faraday 1 dan 2.

17/02/2019
Hukum Faraday 1

“ Massa zat yang terbentuk pada masing-masing elektroda


sebanding dengan kuat arus atau arus listrik yang mengalir pada
elektrolisis tersebut. “

17/02/2019
Hukum Faraday 2
“massa dari macam-macam zat yang diendapkan pada
masing-masing elektroda (terbentuk pada masing-masing
elektroda) oleh sejumlah arus listrik yang sama banyaknya
akan sebanding dengan massa ekivalen masing-masing zat
tersebut”
Mekanisme Hukum Faraday dalam
Elektrolisis

17/02/2019
• Apa yang dimaksud massa ekivalen?
Masa perbandingan reaksi sama dengan
jumalh masa yang bereaksi
• elektrolisis leleh?
Kationnya itu pasti tereduksi di katoda dan
anion teroksidasi di anoda
• Mengapa ion bebas dalam elektrolisis dapat
mengalir?
• Karena ion dapat memberikan atau menerima

Anda mungkin juga menyukai