Anda di halaman 1dari 24

ARAH KEBIJAKAN PENGATURAN

BADAN LAYANAN UMUM DAERAH


DALAM PERMENDAGRI NOMOR 79 TAHUN 2018
TENTANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(pengganti Permendagri Nomor 61 Tahun 2007)
MENGHADIRKAN KEMBALI NEGARA UNTUK MELINDUNGI
SEGENAP BANGSA DAN MEMBERIKAN RASA AMAN KEPADA
SELURUH WARGA NEGARA;
TERWUJUDNYA
OPTIMALISASI MEMBUAT PEMERINTAH TIDAK ABSEN DENGAN MEMBANGUN
PELAYANAN TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BERSIH, EFEKTIF,
PEMDA KEPADA DEMOKRATIS DAN TERPERCAYA
MASYARAKAT
MEMBANGUN INDONESIA DARI PINGGIRAN DENGAN
MEMPERKUAT DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM KERANGKA
NEGARA KESATUAN;

NAWA MENOLAK NEGARA LEMAH DENGAN MELAKUKAN REFORMASI


CITA SISTEM DAN PENEGAKAN HUKUM YANG BEBAS KORUPSI,
BERMARTABAT, DAN TERPERCAYA;

MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA INDONESIA;

TERWUJUDNYA
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS RAKYAT DAN DAYA SAING DI
KEMANDIRIAN PASAR INTERNASIONAL;
PEMDA DALAM
KEUANGAN DAN MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN EKONOMI DENGAN
INVESTASI MENGGERAKKAN SEKTOR-SEKTOR STRATEGIS EKONOMI
MELALUI DOMESTIK;
PENGUATAN DI
BIDANG BUMD,
BLUD DAN BMD
MELAKUKAN REVOLUSI KARAKTER BANGSA
MEMPERTEGUH KEBHINEKAAN DAN MEMPERKUAT RESTORASI
SOSIAL INDONESIA.
REFORMASI KEUANGAN
NEGARA/DAERAH

UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG
NO. 17 TAHUN 2003 TTG NO. 23 TAHUN 2014 TTG
KEUANGAN NEGARA PEMERINTAHAN DAERAH

UNDANG-UNDANG PERATURAN PEMERINTAH


NO. 1 TAHUN 2004 TTG NO. 74 TAHUN 2012 TTG
PERBENDAHARAAN NEGARA REVISI PP NO. 23 TAHUN 2005
TTG PENGELOLAAN
KEUANGAN BLUD
UNDANG-UNDANG
NO. 15 TAHUN 2004 PERATURAN PEMERINTAH
TTG PEMERIKSAAN NO. 71 TAHUN 2010 TTG
PENGELOLAAN DAN REVISI PP NO. 24 TAHUN 2005
PERTANGGUNGJAWABAN STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN NEGARA PEMERINTAHAN

PERATURAN PEMERINTAH NO.


58 TAHUN 2005 TTG
PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH
HAKEKAT OTONOMI DAERAH

MELINDUNGI
MASYARAKAT

MENYEDIAKAN
FASILITAS MENINGKATKAN
SOSIAL DAN KUALITAS
FASILITAS KEHIDUPAN
UMUM YG MASYARAKAT
PEMDA MAMPU
LAYAK MENYEDIAKAN
PELAYANAN
MASYARAKAT,
ANTARA LAIN:

MENINGKATKAN MENINGKATKAN
PELAYANAN PELAYANAN
DASAR DASAR
KESEHATAN PENDIDIKAN
STRATEGI KEBIJAKAN PERBAIKAN
SEKTOR PELAYANAN PUBLIK

UU DALAM RANGKA
1/2004 MENINGKATKAN
Pasal PELAYANAN,
68-69 PRODUKTIVITAS,
EFISIENSI DAN
EFEKTIVITAS,
UU INSTANSI PUSAT
PERKDH 23/2014 DAN DAERAH YG
DASAR Pasal 346 TUGAS POKOK DAN
HUKUM FUNGSI
MEMBERIKAN
BLUD PELAYANAN KPD
MASYARAKAT
PERATURAN DIBERIKAN
MENTERI PP FLEKSIBILITAS DLM
DALAM PENGELOLAAN
58/2005
NEGERI
79/2018 (revisi Pasal 145- KEUANGANNYA
PMDN 150
61/2007)

BLUD
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
Pasal 346 UU 23/2014

Daerah dapat membentuk Badan Layanan


Umum Daerah dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dengan
berpedoman pada ketentuan perUUan

Yg dimaksud dengan ”badan layanan umum


daerah” adalah sistem yg diterapkan oleh satuan
kerja perangkat daerah atau unit kerja pada
satuan kerja perangkat daerah dlm memberikan
pelayanan kpd masyarakat yg mempunyai
fleksibilitas dlm pola pengelolaan keuangan
sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya
STATUS RSD YANG AKAN/TELAH MENERAPKAN
PPKBLUD
RSD BELUM BLUD

14
RSD PROVINSI BLUD
362
290 STATUS PENUH
RSD PROVINSI BLUD
STATUS BERTAHAP
RSD KAB/KOTA BLUD
STATUS PENUH
8 RSD KAB/KOTA BLUD
75 STATUS BERTAHAP

Keterangan :
Jumlah RSD di seluruh Indonesia = 749 RSD*
• Yang Telah Menerapkan PPK-BLUD = 387
• Yang Belum Menerapkan PPK-BLUD = 362
Persentase RSUD Yang telah menerapkan PPK BLUD = 51,66%

* Data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Tahun 2018
PUSKESMAS YANG SUDAH MENERAPKAN
PPKBLUD
1325 PUSKESMAS YANG TELAH MENERAPKAN
PPKBLUD

247

Penuh
Bertahap
1078

Keterangan :
Jumlah Puskesmas di Seluruh Indonesia = 9825*
Persentase Puskesmas yang telah menerapkan PPK-BLUD = 13,48%

* Data dari Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Per 31 Desember 2017
JENIS LAYANAN LAINNYA

30
25
25
20
14
15 12 11 Penuh
10
10 6 Bertahap
5
0
Pendidikan Dana Bergulir dan Pelayanan
Perumahan lainnya
Keterangan:
1. Bidang Pendidikan :
(Sekolah Tinggi Islam, Akademi Analisis Kesehatan, Akademi Perawat, Akademi Kebidanan,
Akademi Gizi, Akademi Farmasi, Pelatihan Kesehatan Masyarakat, Solo Technopark, Balai Latihan
Pendidikan Teknis, Taman Pintar, UPTD DISDIKPORA )
2. Dana Bergulir & Perumahan:
(Dana Bergulir DPPKAD Payakumbuh, Bag. Adm Perekonomian Pasaman, UPTD Perkuatan
Permodalan Dana Khusus Prov. Lampung, Bag. Bina Perekonomian Lampung Tengah, Dana
Bergulir PEMK DKI Jakarta, UKPD P2KSM Purworejo, UMKM Sragen, Penanaman Modal Sleman,
Dana Bergulir Kab. Malang, Lumbung Desa Kab. Malang, BPKAD Kota Kendari, PPK-BLUD Harum
Kota Kendari, KUMKM Kab. Tangerang, Griya Layak Huni Surakarta.
3. Pelayanan lainnya:
(BLUD Air Minum, Bus Rapid Transportation, Terminal, Perparkiran, PPUMKM Kawasan Pulo, Taman
Margasatwa, BLUD Pasar, BLUD Pengelola Alat Berat, BLUD Kelautan Perikanan Taxi Mina Bahari,
UPTD Perkuatan Modal Usaha Pertanian, Unit Kerja Perwakilan Wisma Lampung, Kawasan
Konservasi Kelautan Raja Ampat)
DUKUNGAN KEMDAGRI
(UNTUK BLUD RSD DAN PUSKESMAS)

Amanat untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP/Puskesmas) menerapkan


PPK BLUD dengan mempedomani Pasal 6 ayat (1) Permendagri 61 Tahun 2007.
Selanjutnya, hal tersebut ditindaklanjuti dengan:

- surat Menteri Dalam Negeri Nomor 445/1232/ KEUDA tanggal 18 September 2013
hal Upaya Percepatan Penerapan PPK BLUD;
- surat Menteri Dalam Negeri Nomor 440/8130/SJ tanggal 13 November 2013 hal
Optimalisasi Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang akan dimulai
tanggal 1 Januari 2014; dan
- surat Menteri Dalam Negeri Nomor 981/2327/Keuda tanggal 14 Mei 2018 hal
percepatan penerapan PPK BLUD Bidang Kesehatan.

Ketiga surat tersebut intinya segera diterapkannya PPK BLUD khususnya pada bidang
kesehatan untuk berkompetisi dan berdaya saing dalam menyediakan pelayanan
kepada masyarakat, karena dalam implementasi JKN, semua pelayanan kesehatan milik
pemerintah/pemda/swasta dapat melayani pasien yang dibayarkan oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Selain itu juga bagaimana pemenuhan dan
distribusi Fasilitas Kesehatan (Faskes) dengan mempersiapkan kecukupannya termasuk
pemenuhan alat medis essensial untuk pemberian pelayanan kesehatan di pelayanan
kesehatan terutama pada daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, pemenuhan
distribusi dan redistribusi SDM kesehatan melalui formasi CPNS daerah (dokter/dokter
spesialis, dokter gigi/spesialis gigi) serta tenaga kesehatan lainnya sesuai kewenangan
Pemda.
DUKUNGAN KEMDAGRI (UNTUK BLUD RSD DAN PUSKESMAS)
(surat MDN No. 440/8130/SJ tgl 13 November 2013 dan
No. 445/1232/Keuda tgl 18 September 2013)
DUKUNGAN KEMDAGRI (UNTUK BLUD RSD DAN PUSKESMAS)
(surat MDN No. 981/2327/Keuda tgl 14 Mei 2018)
KEBIJAKAN KEMDAGRI DLM IMPLEMENTASI
BLUD
PEMDA UTK MENGINVENTARISASI
SKPD ATAU UNIT KERJA PADA SKPD
YG SECARA OPERASIONAL
PERMENDAGRI MEMBERIKAN PELAYANAN
33 TAHUN 2017 LANGSUNG PADA MASYARAKAT
UNTUK MENERAPKAN PPK BLUD
TTG PEDUM (KESEHATAN/NON KESEHATAN)
APBD 2018

DAN SKPD ATAU UNIT KERJA PADA SKPD


YG MEMILIKI SPESIFIKASI
TEKNIS DI BIDANG PELAY UMUM
PERMENDAGRI DAN MEMENUHI PERSYARATAN YG
38 TAHUN 2018 DITENTUKAN, DIBERIKAN
TTG PEDUM FLEKSIBILITAS DLM PPK UTK
MENERAPKAN PPK BLUD DIATUR
APBD 2019 LBH LJT DGN PER-KDH YG
BERPEDOMAN PADA PERUU-AN

SPESIFIKASI TEKNIS
a. penyediaan barang dan/atau jasa layanan umum untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan masyarakat, diutamakan untuk pelayanan masyarakat;
b. pengelolaan wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan meningkatkan perekonomian
masyarakat atau layanan umum, antara lain kawasan pengembangan ekonomi
terpadu; dan/atau
c. pengelolaan dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau
pelayanan kepada masyarakat, antara lain dana bergulir dan dana perumahan.
ARAH KEBIJAKAN PENGATURAN
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DALAM
PERMENDAGRI No. 79 TAHUN 2018
TENTANG
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(perubahan Permendagri No. 61 Tahun 2007)
IMPLEMENTASI BLUD
(TANTANGAN)

SUSAH BELUM
MERUBAH
HAL YG BARU BAGI PEMDA DIANGGAP
POLA PIKIR (KURANGNYA PEMAHAMAN) PRIORITAS

KDH, WAKIL
TERBATASNYA KDH, DPRD,
SDM YG INTERNAL EKSTERNAL TAPD, KEPALA
MEMAHAMI BIRO/BAG
OPERASIONAL
KEU, HUKUM,
BLUD
DLL

DINAMIKA PENGGANTIAN PEJABAT


(INTERNAL DAN EKSTERNAL BLUD)
PEMDA TERMASUK DPRD CENDERUNG BELUM MEMILIKI
PEMAHAMAN YANG SAMA MENGENAI KEBIJAKAN FLEKSIBILITAS
PENERAPAN PPK-BLUD

BELUM OPTIMAL
BELUM OPTIMAL

RAGU- TERKAIT DGN REGULASI


TAKUT
RAGU DAN PEMAHAMAN

PERMENDAGRI 61/2007 diubah dgn


PERMENDAGRI 79/2018

TERKAIT DGN PEMAHAMAN PIHAK


AUDITOR EKSTERNAL (KHUSUSNYA YG BLM
PENEGAK
BLUD PAHAM BLUD) HUKUM

SEMUA YG DILAKUKAN BLUD, SALAH


Penyederhanaan persyaratan
penerapan dan tidak ada status
penuh/bertahap

Lebih mempermudah penerapan


tetapi tetap akuntabel

Tidak merubah yg sudah berjalan


PRINSIP baik, lebih simplifikasi dan
PERUBAHAN disempurnakan (format2 RBA,
PERMENDAGRI RKA, DPA dan Pelap Keu)
BLUD
Dlm penyus lap keu mengacu pd PP
71/2010 ttg SAP dan penerapan SAP
berbasis akrual bagi BLUD dgn
pemberlakuan PSAP 13 mulai tahun
2016

Mempertegas dan memperjelas yang masih abu-abu (kepastian hukum),


tidak sekedar melakukan perubahan regulasi karena ada perubahan
regulasi di atasnya tetapi juga dapat mengatasi problem dan hambatan
mengapa penerapan BLUD tidak optimal
PERSYARATAN (dokumen administratif)

Lebih disimplifikasi thd penyusunan dok Renstra BLUD  menyusun


rencana strategis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
RENSTRA rencana strategis SKPD dan RPJMD, ditambahkan:
a) rencana pengembangan layanan; b) strategis dan arah kebijakan; c)
rencana program dan kegiatan; dan d) rencana keuangan.

Laporan Lebih disimplifikasi thd penyusunan dok Laporan Keuangan


Keuangan sebelum menerapkan BLUD  sesuai dengan sistem akuntansi yang
sebelum diterapkan pada pemerintah daerah (5 Lap Keuangan): a) LRA; b)
menerap- neraca; c) laporan operasional; d) laporan perubahan ekuitas; dan e)
kan BLUD catatan atas laporan keuangan

Untuk kelembagaan yang baru dibentuk dan akan menerapkan BLUD,


penyusunan prognosis/proyeksi keuangan berupa laporan realisasi anggaran dan
laporan operasional disusun sesuai dengan sistem perencanaan dan
penganggaran yang diterapkan oleh pemerintah daerah.
Hal ini tentunya akan memudahkan bagi yang akan menerapkan BLUD tidak
harus menyusun lap keu berdasarkan SAK
Lebih disimplifikasi thd penyusunan dok Laporan audit terakhir
sebelum menerapkan BLUD  merupakan laporan audit oleh
Laporan pemeriksa eksternal pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan atas laporan keuangan tahun terakhir sebelum
AUDIT yang akan menerapkan PPK BLUD direkomendasikan untuk
menerapkan PPK BLUD

Dalam hal audit terakhir belum tersedia, yang akan menerapkan BLUD
membuat surat pernyataan bersedia untuk diaudit oleh pemeriksa eksternal
pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hal ini tentunya akan meminimalisir banyaknya konsultan atau intitusi yang
menawarkan utk diaudit oleh KAP karena BLUD menyusun 2 (dua) lap keu,
SAK konsolidasi ke SAP
LATAR
BELAKANG
PERUBAHAN
PP 58/2005 merupakan Dalam
omnibus regulation dari perkembangannya
bbrp UU antara lain UU beberapa peraturan
17/2003 ttg Keuangan perUU tersebut telah
Negara, UU 1/2004 ttg mengalami perubahan,
Perbendaharaan seperti:
Dinamika
perubhn
Negara, UU 15/2004 • seperti UU 32/2004 ttg
perUUan yg ttg Pemeriksaan Pemerintahan Daerah telah
Pengelolaan dan diubah dengan UU 23/2014
membawa
Tanggung Jawab • laporan keuangan PPK BLUD
konsekuensi mempedomani PP 24/2005
perubhn Keuangan Negara, UU
ttg Standar Akuntansi
PMDN 61/2007 32/2004 ttg Pemerintahan yang telah
Pemerintahan Daerah diubah dengan PP 71/2010

Dengan perubahan peraturan perUU tersebut dan untuk menjamin kepastian


hukum akibat perkembangan peraturan perUU mengenai badan layanan umum
daerah juga telah membawa konsekuensi perubahan signifikan dalam pengaturan
BLUD. Oleh karena itu, perlu pedoman bagi pemerintah daerah dalam pengelolaan
badan layanan umum daerah.
LATAR
BELAKANG UU 23/2014 ttg
PERUBAHAN Pemerintahan
Daerah: Perubahan
mendasar mengenai
pengertian BLUD,
sebagaimana diatur
dalam Pasal 346
Dinamika beserta
perubhn perubahannya
perUUan yg
membawa
konsekuensi Revisi PP 58/2005 ttg
perubhn Pengelolaan
PMDN Keuangan Daerah,
61/2007 dan Permendagri
Pedoman Penyusunan
APBD:

1. Perlu dijelaskan mengenai fleksibilitas BLUD diatur lbh lanjut dgn PerKDH
2. Penegasan terhadap pagu anggaran BLUD dalam RAPBD yang sumber dananya berasal dari pendapatan
dan surplus anggaran BLU, dirinci dalam satu program, satu kegiatan, satu output, dan jenis belanja
3. Penegasan RBA sebagai dokumen perencanaan anggaran BLUD
4. Pendapatan BLUD dalam RBA dikonsolidasikan ke dalam APBD dalam jenis pendapatan Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah Yang Sah.
5. Tahapan dan jadwal proses penyusunan RKA/RBA, mengikuti tahapan dan jadwal proses penyusunan
APBD
LATAR
BELAKANG
PERUBAHAN PP 71/2010 ttg Standar Akuntansi
Pemerintah Penerapan SAP
Berbasis Akrual bagi BLUD dan
pemberlakuan PSAP 13 mulai
tahun 2016

Dinamika PP 27/2014 ttg Pengelolaan


perubhn Barang Milik Negara/Daerah
perUUan yg Terhadap pengelolaan barang BLUD mengikuti
membawa ketentuan perUUan mengenai BMD, termasuk
thd barang yg dikelola dan/atau dimanfaatkan
konsekuensi sepenuhnya utk menyelenggarakan kegiatan
perubhn pelayanan umum sesuai dgn tusi BLUD
PMDN
61/2007 Pasal 61 ayat (1) dan ayat (2)
Perpres 16/2018 ttg Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
- BLUD dikecualikan dari ketentuan dalam
Perpres 16/2018;
- Pengadaan barang/jasa pada BLUD tersendiri
dgn peraturan pimpinan BLUD
dibentuk untuk
membantu
Pengelola BLUD
pencapaian
bertanggung
tujuan Pemda,
jawab atas pelaks
dengan status
pemberian
hukum tidak
layanan umum
terpisah dari Dalam
KDH bertanggung
Pemda melaksanakan
jawab atas
kebijakan tujuan, BLUD
penyelengg pelay diberikan
umum fleksibilitas
dalam
pengelolaan
memberikan layanan keuangannya.
umum scr lebih efektif,
efisien, ekonomis,
transparan dan Pengelolaan
bertanggungjawab keuangan BLUD
dgn memperhatikan merupakan
asas keadilan, TUJUAN DAN bagian dari
kepatutan dan pengelolaan
manfaat sejalan dgn ASAS BLUD keuangan daerah.
praktek bisnis yg
sehat, yg
pengelolaannya dilakukan
berdasarkan kewenangan
yg didelegasikan oleh
KDH
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai