REHIDRASI ORAL
AKTIF (LROA)
Oleh :
Seksi P2PM
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
LATAR
BELAKANG
POTRET SANITASI INDONESIA
Belum
Mendapat
Layanan
Pengelolaan
Sampah
76,6%
Pengamatan
RISKESDAS
Ditjen PP & PL
2013
2012
Oralit : 86,5%
Oralit : 33,3%
Zinc : 22%
AB tidak rasional :
81,8%
Zinc : 16,9%
Anti diare : 8,8%
13
Prosedur Penanganan Diare
2. Menentukan rencana
pengobatan
14
TABEL PENILAIAN DERAJAT DEHIDRASI
A B C
PENILAIAN Bila ada 2 tanda atau lebih
LIHAT :
- Keadaan Umum Baik,sadar Gelisah,rewel Lesu,lunglai, tidak
sadar
- Mata Normal Cekung Sangat cekung
- Rasa haus (beri Minum biasa/ Haus, ingin minum Malas/tidak bisa
air minum Tidak haus banyak minum
PERIKSA
- Turgor kulit Kembali cepat Kembali lambat Sangat lambat
(lebih 2 detik)
Derajat Dehidrasi Tanpa dehidrasi Dehidrasi ringan- Dehidrasi berat
sedang
Rencana Rencana terapi A Rencana Terapi B Rencana terapi C
Pengobatan
15
Menentukan rencana pengobatan
• RENCANA TERAPI A
Untuk penderita diare tanpa dehidrasi di
rumah
• RENCANA TERAPI B
Untuk penderita diare dehidrasi ringan –
sedang disarana kesehatan untuk
diberikan pengobatan selama 3 jam
• RENCANA TERAPI C
Untuk penderita diare dengan dehidrasi
berat di sarana kesehatan dengan
16pemberian cairan intravena
Penanganan Diare pada Anak
LINTAS DIARE
1. ORALIT osmolaritas rendah
2. Obat ZINC selama 10 hari
3. ASI dan Makanan sesuai umur
4. Antibiotika selektif (hanya atas
indikasi)
5. Nasihat pada ibu/pengasuh
17
1. PEMBERIAN ORALIT
MANFAAT ZINC
METODE
LROA :
salah satu ruangan (tempat) di puskesmas
yang melakukan paling tidak dua dari
beberapa kegiatan Layanan Rehidrasi Oral
(LRO) secara terus menerus 3 bulan
terakhir dalam periode pelaporan tahun
berjalan, yang dibuktikan dengan adanya
data/laporan hasil pelaksanaan kegiatan.
KEBIJAKAN
L
O Poli Umum / MTBS Apotik Pulang
Pasien
K
E
T
LROA
- Sosialisasi
Lokakarya Mini
- Penyuluhan (KIE)/ demo cara
Puskesmas
pemberian oralit & zinc, dll
- Observasi penderita
Koordinasi
- Lintas sektor terkait
- TOMA
- Kader, dll
TERIMAKASIH
44