Anda di halaman 1dari 27

Hubungan Derajat Stress Dan Derajat Dispepsia

Pada Penderita Dispepsia yang Berobat Di Poliklinik


Penyakit Dalam RSU Anutapura Palu Tahun 2018

Mohammad Hasdinullah Adiguna


13777091
Pembimbing
1. dr. Dewi Suriyani A, Sp.Kj
2. dr. Aristo
Latar belakang
Dispepsia merupakan keluhan/kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri atau
rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang,
rasa perut penuh, sendawa. Keluhan sindroma dispepsia merupakan keadaan
klinik yang sering dijumpai dalam praktek praktis sehari-hari. Diperkirakan
bahwa hampir 30% kasus pada praktek umum dan 60% pada praktek
gastroenterologist merupakan kasus dispepsia (Djojoningrat,2014)

Tabel 1. Angka kejadia dispepsia di belahan dunia:

No penulis tahun tempat Angka kejadian


1 who 2010 Jakarta 7.78%
2 depkes 2013 Indonesia 163.428 kasus
3 Thezue ch 2012 USA 23% - 25,8%
Angka kejadian di RSU Anutapura Palu
jumlah kasus

1200

1000

800

600 1116

400
645

406
200

Kasus
0
2015 2016 2017

Kasus dispepsia Pada tahun 2015 sebanyak 1116 kasus, tahun 2016 sebanyak
645 kasus, dan 2017 sebanyak 406 kasus.
Rumusan masalah

Melihat dari angka kejadian yang masih cenderung


meninggi, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah: apakah ada Hubungan derajat stres dengan
derajat Dispepsia pada pasien yang berobat di Poliklinik
Penyakit Dalam RSU Anutapura palu, Tahun 2018
Pertanyaan penelitian
Apakah ada Hubungan derajat stres dengan
Derajat Dispepsia pada Pasien yang Berobat di
Poliklinik Penyakit Dalam RSU Anutapura palu,
Tahun 2018?
Hipotesis
Derajat stres berhubungan dengan derajat
dispepsia
Tujuan penelitian
Tujuan umum:
Mengetahui adanya hubungan tingkat stres dengan
keluhan dispepsia pada pasien penderita Dyspepsia
yang berobat di Poliklinik Penyakit Dalam RSU
Anutapura Palu 2018
Tujuan khusus:
1. Diketahuinya prevalensi keluhan dispepsia pada
pasien penderita Dispepsia yang berobat di
Poliklinik Penyakit Dalam RSU Anutapura Palu,
2. Diketahuinya tingkat stres yang dialami oleh
pasien penderita Dispepsia yang berobat di
Poliklinik Penyakit Dalam RSU Anutapura Palu,
3. Diketahuinya hubungan antara tingkat stres
dengan munculnya keluhan dispepsia pada pasien
penderita Dispepsia yang berobat di Poliklinik
Penyakit Dalam RSU Anutapura Palu,
Derajat stres
• Normal
• ringan
• Sedang
• Berat
• Sangat berat

Derajat dispepsia
• Ringan
• Sedang
• Berat
• Sangat berat
Kerangka konsep

variabel independen variabel dependen

Derajat stres Derajat dispepsia


• Normal ringan • Ringan
• Sedang • Sedang
• Berat • Berat
• Sangat berat • Sangat berat
Definisi operasional
DISPEPSIA
Definisi :keluhan/kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak
nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepatkenyang, rasa
perutpenuh, sendawa (Djojoningrat,2014).
Berdasarkan pedoman skor dispepsia NDI (napoleon dispepsia indeks)
Cara ukur : wawancara
Alat ukur skor dispepsia
a. Dispepsia ringan, total skor 11-20
b. Dispepsia sedang, total skor 21-30
c. Dispepsia berat, total skor 31-40
d. Dispepsia sangat berat total skor 41-50
STRES
Definisi : respon tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap setiap
tuntutan pada seseorang (Selye, 1950).
Cara ukur :wawancara
Alatukur :kuesioner depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42)
Hasilukur:
a. Normal=0-14
b. Stresringan= 15-18
c. Stressedang= 19-25
d. Stresberat= 26-33
e. stres sangat berat = >33
Metodelogi penelitian
Penelelitian ini merupakan penelitian analitik
observasional dengan desain cross sectional
Waktu dan tempat
Waktu
Penelitian dilakukan pada tanggal 3 juli – 27
agustus tahun 2018

Tempat
Tempat penelitian dilaksanakan di poliklinik
penyakit dalam RSU anutapura palu. Sulawesi
tengah
Populasi dan subyek penelitian
Populasi
Populasi penelitian merupakan penderita
dispepsia yang berobat di poliklinik penyakit
dalam RSU anutapura palu

Subyek
Subyek penelitian adalah penderita dispepsia
yang memenuhi kriteria penelitian
Kriteria penelitian
Kriteria inklusi
1. Penderita dispepsia yang berobat di polikllinik
penyakit dalam RSU Anutapura Palu
2. Penderita dispepsia yang bersedia berpartisipasi
dalam penelitian.
3.Bersedia menjadi subjek penelitian dengan
menandatangani lembar persetujuan ikutserta yang
telah disediakan
4. Pasien dengan umur 18 tahun sampai 65 tahun
Kriteria eksklusi
1. Penderita yang sudah terdiagnosa penyakit kronis
seperti hipertensi, diabetes melitus, sirosishepatis,
penyakit ginjal kronik, Irritable Bowel Syndrome (IBS),
dan keganasan.
2. Penderita yang memiliki gangguan jiwa berat dan
perilaku yang tidak terkontrol.
Teknik pengampilan sampel
nonprobability sampling - consecutive sampling

Jumlah sampel – analitik korelatif


Instrument pengumpulan data
Lembar kusioner
Alur penelitian
Pengelolahan dan analisis data

Pengelolahan data – spss 22,0


Analisi data – analisis bivariat denga uji
spearman rho
Hasil dan pembahasan
Tabel 2. hubungan derajat stres dengan derajat dispepsia

Nilai r pada uji spearman’s r=0,681 p < 0,001


Berdasarkan tabel di atas penderita dispepsia derajat ringan berjumlah 19
orang (37,3%), dimana pada penderita ini derajat stres terbanyak adalah stres
normal, berjumlah 16 orang (64%). Penderita dispepsia derajat sedang
berjumlah 17 orang (33,3%%) didapatkan derajat stres terbanyak yaitu stres
normal, berjumlah 8 orang (32%) dan stres ringan,berjumlah 7 orang (58,3%),
sedangkan pada penderita dispepsia derajat berat berjumlah 15 orang
(29,4%) ditemukan derajat stres terbanyak adalah stres sedang, berjumlah 11
orang (78,6%).
Tabel 3. uji kolerasi sprearman’s rho

data hasil analisis statistik menggunakan uji korelasi


sprearmans,s di dpatkan r = 681** atau p < 0,001
Dari data dan hasil penelitian menunjukkan ,
Adanya hubungan derajat stres dengan derajat
dispepsia ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Putri y 2016, juga didapatkan bahwa
derajat dispepsia yang paling banyak ditemukan
adalah penderita dispepsia derajat sedang, hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian di RSUP M
Djamil pada tahun 2015, didapatkan bahwa
penderita dispepsia terbanyak adalah penderita
dispepsia derajat sedang yaitu (Sari, 2015).
Kesimpulan dan saran
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka pada
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Penderita dispepsia di poliklinik penyakit dalam RSU
Anutapura Palu lebih banyak mengalami dispepsia derajat
ringan.
2. Penderita dispepsia memiliki tingkat stres yang bervariasi,
dimana tingkat stres terbanyak adalah derajat stres normal dan
derajat stres sedang .
3. Ditemukan hubungan yang bermakna yaitu, hubungan
derajat stres dengan derajat dispepsia di polikllinik penyakit
dalam RSU Anutapura Palu..
SARAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti
ingin menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Disarankan kepada tenaga medis dan dokter
diharapkan dapat meningkatkan pelayanan dan
perawatan terhadap penanganan dispepsia dengan tidak
mengabaikan aspek psikologis dari penderita dispepsia,
sehingga penanganan dispepsia yang disebabkan oleh
stres dapat ditangani dengan baik.
2. Disarankan kepada tenaga medis dan dokter untuk
memberikan edukasi tentang manajemen stres pada
penderita dispepsia.
TERIMAH KASIH

Anda mungkin juga menyukai