Anda di halaman 1dari 16

BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI REFLEKSI KASUS

17 oktober 2022
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ALKHAIRAAT
PALU

P4A0 + Post Sc 9 Hari + Luka Operasi Terbuka

Di Susun Oleh:
Moh Hasdinullah
13 18 777 14 315

Pembimbing:
dr. John Abas Kaput, Sp.OG

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN ILMU OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2022

HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:

Nama : Moh Hasdinullah Adiguna

No. Stambuk : 13 18 777 14 315

Fakultas : Kedokteran

Program Studi : Pendidikan Dokter

Universitas : Alkhairaat Palu

Judul : P4A0 + Post Sc 9 Hari + Luka Operasi Terbuka

Bagian : Bagian Ilmu Obstetrik dan Ginekologi

Bagian Ilmu Obstetrik dan Ginekologi

RSU ANUTAPURA PALU

Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran Universitas Alkhairaat

Palu, 17 oktober 2022

Pembimbing Mahasiswa

dr. John Abas Kaput, Sp. OG Moh Hasdinullah Adiguna


RESUME

Pasien perempuan usia 39 tahun datang dengan keluhan jahitan bekas luka
operasi terbuka, disertai keluar darah sedikit-sedikit dan disertai nyeri perut,
Pemeriksaan fisik didapatkan KU : Sedang, Kesadaran Compos Mentis, Tanda
Vital TD : 140/90 mmHg, N : 90x/m, R : 20x/m, S : 37,7 C. Pasien didiagnosis
dengan P4A0 + Post Sc 9 Hari + Luka Operasi Terbuka. Pasien dianjurkan
oleh dokter penanggungjawab pasien (DPJP) untuk dilakukan recheting Kembali
luka operasi setelah dilakukan informed consent kepada pasien, pasien
menerima dan ingin mengikuti operasi tersebut. Setelah pasien dirawat, pasien
mendapatkan terapi berupa, Inj ceftriaxone 1gr/12jam, metrodinazole 500 mg/
8jam, Inj asam traneksamat amp/8jam, meloxicam 2x7,5mg neurodes 2x1tab
nifedipine 3x10mg DPJP menginstruksikan untuk dilakukan Tindakan rechecting
luka operasi pada pasien ini tetapi pasien ini menolak, dan tidak ingin menunggu
lagi dan ingin pulang paksa (atas permintaan sendiri). Setelah 11 hari rawat inap.
Dalam kasus ini, sebagai tenaga Kesehatan sebaiknya kita tetap melakukan
Langkah edukasi kepada pasien dan keluarga pasien tentang kemungkinan-
kemungkinan apa saja yang dapat terjadi jika pasien menolak dan tidak dilakukan
rechecting pada luka bekas operasi setelah itu jika pasien dan keluarga tetap
menolak Tindakan tersebut hendaknya kita mengajukan untuk penandatanganan
penolakan Tindakan. Setelah itu jika pasien ingin pulang atas permintaannya
sendiri, tetap dilakukan pemberian informasi dan edukasi untuk datang ke
Poliklinik melakukan kontrol dan penambahan obat (Jika pasien masih memiliki
keluhan) setelah pasien pulang.
Dalam kasus ini juga pasien terkdang lambat dan lupa minum obat
antihipertensi, sehingga pada saat ingin dilakukan Tindakan pasien mengalami
kondisi tensinya meningkat drastis, yang menyebabkan dokter anastesi menolak
untuk dilakukan operasi, sebaiknya sebagai tenaga kesehatan kita dapat
mengontrol pemberian langsung obat hipertensi pada pasien ini,
.

Anda mungkin juga menyukai