Anda di halaman 1dari 13

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BETON

POLIMER DENGAN AGREGAT BATU APUNG


SERTA SERAT CANGKANG KULIT KOPI
SEBAGAI FILLER

Nama : Putri Mila Senda Sitorus


NIM : 140801058
Jurusan : S1 Fisika
Dosen Pembimbing : Awan Maghfirah, S. Si., M.Si.
1. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan dan perkembangan industri konstruksi di Indonesia
cukup pesat. Hampir 60% material yang digunakan dalam pekerjaan
konstruksi adalah beton yang dipadukan dengan baja atau jenis lainnya.
Konstruksi beton dapat dijumpain dalam pembuatan gedung-gedung, jalan,
bendungan, saluran air, dan lain-lain.
Beton merupakan campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar dan
air dengan atau tanpa campuran tambahan membentuk massa padat. Bahan-
bahan yang ditambahkan berfungsi untuk mengubah sifat beton agar
menjadi lebih cocok untuk pekerjaan tetentu dan menghemat biaya.
Bahan-bahan limbah disektar lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai
bahan tambahan dalam campuran beton. Hal tersebut dapat memberikan
alternatif untuk memanfaatkan cangkang kulit kopi. Dengan optimalisasi
pemanfaatan serat cangkang kulit kopi ini diharapkan akan mengurangi
limbah yang mencemari lingkungan dan memberikan nilai tambahnya.
2. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah serat cangkang kulit kopi dapat bercampur secara homogen


dengan batu apung dan pasir?
2. Bagaimana pengaruh perbandingan komposisi pasir, batu apung dan
serat cangkang kulit kopi terhadap sifat fisis, sifat mekanik dan sifat
termal beton polimer?
3. Dapatkah campuran serat cangkang kulit kopi, pasir dan batu apung
dijadikan sebagai bahan baku penyusun beton polimer?
3. BATASAN MASALAH

1. Beton polimer dengan pengisi serat cangkang kulit kopi dibentuk


dengan menggunakan teknik konvensional cetak dan tekan.
2. Bahan pengisi yang digunakan adalah serat cangkang kulit kopi yang
berasal dari Perkebunan Kopi di Kota Takengon, Aceh Tengah
sedangkan agregat yang digunakan pasir dan batu apung yang
diambil dari sungai Biru-Biru.
3. Pengujian karakterisasi beton polimer, yaitu sifat fisis (uji densitas,
dan uji daya serap air), sifat mekanik (uji kekuatan lentur, dan uji
impak), dan analisis mikrostruktur dengan menggunakan SEM-EDX.
4. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pengaruh variasi komposisi bahan terhadap karakteristik


beton polimer.
2. Mengetahui pengaruh penambahan serat cangkang kulit kopi
terhadap sifat fisis, mekanik, dan termal yang optimal.
3. Mendapatkan beton polimer yang memiliki kualitas yang baik dan
relatif terjangkau dari segi ekonomis.
5. MANFAAT PENELITIAN

1. Memanfaatkan serat cangkang kulit kopi yang mana kurang memiliki


nilai guna menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih.
2. Menghasilkan beton polimer yang mempunyai nilai ekonomis,
bermutu dan ramah lingkungan.
3. Memberikan terobosan baru kepada masyarakat dalam
pengembangan bahan non logam.
6. TINJAUAN PUSTAKA

1. Beton Polimer
Beton polimer (polymer concreate) adalah material komposit, dimana
bindernya terdiri dari polimer sintesis organic atau dikenal sebagi beton resin.
Beton resin dengan binder polimer seperti thermoplastik atau disebut
thermosetting polimer dan mineral fillernya dapat berupa aggregate, gravel
dan crushed stone.
Keunggulan beton polimer antara lain. Kekuatan tinngi, tahan terhadap kimia
dan korosi, penyerapan air rendah dan stabilitas pemadatan tinggi
dibandingkan beton Portland konvensional.
2. Tanaman kopi digolongkan ke dalam genus Coffea keluarga Rubiaceae.
Berbiji keping dua yang disebut dikotil dan memiliki akar tunggang yang
membuat tanaman kopi dapat berdiri kokoh. Kopi terdiri dari :
3. Serat adalah (Inggris: fiber) adalah suatu jenis bahan berupa potongan-
potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh. Serat
memiliki dua jenis yaitu serat organik dan serat sintesis. Serat organik
merupakan serat yang terjadi secara alamiah yang diproduksi oleh tumbuh-
tumbuhan dan hewan.

4. Agregat merupakan butiran mineral alami atau buatan yang berfungsi


sebagai bahan pengisi dalam campuran material. Agregat adalah butir-butir
material yang keras dan padat berupa pasir, kerikil, batu pecah yang apabila
dicampur dengan zat pengikt serta serat yang mengandung selulosa , maka
akan dihasilkan suatu material yang memiliki sifat elstis.
Spesifikasi Resin Epoksi

No Sifat Resin Epoksi

1 Kerapatan (gr/cm3) 1,1 – 1,4


2 Modulus Young (Gpa) 3–6
3 Perbandingan Poisson 0,38 – 0,40
4 Kekuatan Tarik (Mpa) 35 – 100
5 Kekuatan Tekan (Mpa) 100 – 200
6 Regangan maksimum (%) 1–6
7 Koefisien Muai Panas (10-6 C-1) 60
8 Konduktivitas panas (Wm-10 C) 0,1
9 Temperatur Maksimum (0C) 50 – 300
10 Penyusutan (%) 1–2
11 Berat Jenis -
12 Suhu Distorsi Panas (0C) 100
13 Penyerapan Air -
14 Kekuatan Flexural (Mpa) -
7. DIAGRAM ALIR
DAFTAR PUSTAKA
Febriyatno, Hendy. 2011. Pemanfaatan Limbah Bahan Padat Sebagai Agregat
Kasar Pada Pembuatan Beton Normal. Jurnal Universitas Gunadarma.
Hidayah, Arifah P. 2012. Pembuatan dan Karakterisasi Beton Polimer Dengan
Menggunakan Campuran Batu Apung dan Agregat Pasir Serta Tepung
Ketan dengan Perekat Poliester. Jurnal Universitas Sumatera Utara.
Ika Rezvani Aprita. 2016. Produksi Biopelet Dan Biobriket Dari Ampas
Seduhan Dan Cangkang Biji Kopi Dengan Dan Tanpa Pra Perlakuan
Bahan Pada Berbagai Komposisi Perekat. IPB.
Latif, Syafruddin.2009. Perencanaan dan Pencetakan Genteng Polimer.
Mantgen, Van dan de Does BV/Leiden. 1997. Ilmu Bangunan I. Cetakan ke Tiga.
Erlangga, Jakarta.
Nugrahani Primary Putri, dkk. 2014. Sifat Mekanik Beton Polimer Epoksi dengan
Pengisi Partikel Nanokalsit-silika.
Saragih, Deli Natalia. 2007. Pembuatan dan Karakterisasi Genteng Beton yang
Dibuat dari Pulp Serat Daun Nenas-Semen Portland Pozolan. Program Studi
Fisika. fakulats MIPA. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Yessi Rismayasari. 2012. Pembuatan Beton dengan Campuran Limbah Plastik
dan Karakterisasinya.
Zul Efendi dan Linda Harta. 2014. Kandungan Nutrisi Hasil Fermentasi Kulit
Kopi (Studi Kasus Desa Air Meles Bawah Kecamatan Curup Timur)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai