Anda di halaman 1dari 36

PRESENTASI KASUS

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEORANG WANITA USIA 44 TAHUN


DENGAN F 20.0 SKIZOFRENIA PARANOID

Pembimbing :
dr. Agung Priatmaja, Sp.KJ., M.Kes.

Adennisa
Fatya
Eka
Hifna
Rafika
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Ny. S
• Umur : 44 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Sanggel Utara, Karanganyar
• Pendidikan : SMK
• Pekerjaan : Wiraswasta (laundry dan
jahit)
• Status : Menikah
• Agama : Kristen
• Suku : Jawa
• Masuk Rumah Sakit : 31 Januari 2016
• Tanggal Pemeriksaan : 31 Januari 2016
Alloanamnesis

RIWAYAT 31 Januari
Autoanamnesis
PSIKIATRI 2016

Keluhan Utama :
Marah – marah
tanpa sebab
RPS Autoanamnesis:
• Pasien mengaku dibawa ke RSJD karena dikatakan gila. Pasien
mengatakan bahwa ibu mertuanya ingin membunuh dirinya
dan suaminya karena iri terhadap pasien.

• Ibu mertua dikatakan memiliki ilmu kanuragan/ilmu santet


dan sering melukai dirinya. Pasien merasa lingkungan
sekitarnya sering membicarakan dan menghina dirinya
sehingga membuat dirinya marah.

• 2 bulan SMRS, pasien merasakan dan mendengar suara yang


menjelek – jelekkannya, selalu menghina dirinya, dan
membuatnya emosi. Kadang terdengar suara jemaat gereja
yang juga membicarakan dirinya. Saat khutbah di gereja,
pasien merasasang pastur menjelek – jelekkannya melalui isi
khutbah, sehingga dirinya menjadi jarang ke gereja.
RPS Alloanamnesis:
• Suami pasien mengatakan bahwa pasien dibawa ke RSJD
karena sering marah – marah tanpa sebab, berbicara sendiri
dan mengomyang. Keluhan ini dialami sejak tahun 2009.

• Pasien mulai kehilangan minat terhadap aktivitas yang sering


dilakukannya. Pasien belum pernah dibawa ke psikiater, oleh
keluarga pasien hanya dibawa untuk berlibur agar pasien
melupakan hal-hal yang dipikirkannya.

Sejak tahun
Sejak tahun 2009,
2009, pasien
pasien mempunyai
mempunyaimasalah
masalahdengan
denganharta
harta
warisan keluarga
warisan keluarga besarnya
besarnya karena
karena pasien
pasien merasa
merasa tidak
tidak
mendapatkan bagian
mendapatkan bagian warisan
warisan yang
yang layak.
layak.
Riwayat Penyakit Psikiatri
Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa
sebelumnya. Pasien tidak pernah berobat pada psikiater,
dan tidak pernah dirawat di RSJ sebelumnya.

Riwayat Penyakit Medis


• Riwayat hipertensi : disangkal
• Riwayat DM : disangkal
• Riwayat trauma kepala : disangkal
• Riwayat kejang : disangkal
• Riwayat pingsan : disangkal
Riwayat Penyalahgunaan Obat/Zat
Riwayat konsumsi alkohol : disangkal
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat konsumsi obat psikotropik : disangkal
Riwayat Premorbid
Riwayat Prenatal dan Perinatal
Riwayat Masa Anak Awal (0-3 tahun)
Pasien anak keempat dari empat
Pasien diasuh oleh orang tuanya.
bersaudara, anak yang diinginkan,
Perkembangan dan pertumbuhan masa
lahir normal, dalam keadaan sehat.
anak – anak awal pasien sesuai anak
seusianya.

Riwayat Masa Anak Pertengahan (4-


11 tahun) Riwayat Masa Anak Akhir (7-11 tahun)
Pasien bermain dan berteman dengan Pasien lulus SD melanjutkan SMP.
anak seusianya, masuk SD 6 tahun, Pasien pendiam, mampu bersosialisasi
riwayat sekolah baik. dengan teman, tidak pernah tinggal
kelas.

Riwayat Masa Remaja (11-18 tahun)


SMP SMA.
Pasien tidak pernah ada masalah di
sekolah, tidak pernah tinggal kelas.
Riwayat Masa Dewasa
Riwayat
Pendidikan terakhir SMK jurusan jahit
Pendidikan
Riwayat Pabrik tekstil 3 tahun  menikah  membuka usaha
Pekerjaan jahit dan laundry

Riwayat
Menikah, 1x, memiliki 2 anak
Perkawinan
Riwayat Sebelum sakit sering bergaul dengan tetangga, setelah
Aktivitas Sosial sakit hanya mau di rumah

Sebelum sakit selalu ke gereja, setelah sakit tidak pernah


Riwayat Agama ke gereja.
Riwayat Pasien merasa dibedakan dengan saudara; hubungan
Psikososial dengan keluarga kurang baik

Riwayat
Tidak ada riwayat penyimpangan seksual
Psikoseksual

Riwayat Hukum Tidak pernah terlibat dalam kegiatan hukum ataupun


dan Militer militer

Riwayat Mimpi
Sering bermimpi orang-orang melukainya
dan Fantasi

Situasi Hidup Tinggal bersama suami dan kedua anak; usaha laundry
Sekarang dan jahit pakaian
RIWAYAT KELUARGA

Tidak terdapat riwayat gangguan jiwa pada keluarga.


Pemeriksaan Status Mental
GAMBARAN UMUM
Penampilan
Pasien adalah seorang perempuan usia 44 tahun.
Pasien tampak berpenampilan sesuai umur,
perawatan diri baik, kebersihan dan kerapian cukup.

Psikomotor

Normoaktif, agresivitas

Sikap terhadap pemeriksa


Sikap pasien terhadap pemeriksa cukup kooperatif.
pasien bersedia menjawab pertanyaan yang
diajukan. Kontak mata adekuat.
• Kuantitatif : compos mentis, E4V5M6
• Kualitatif : berubah
Kesadaran

• Pasien menjawab spontan, volume cukup,


intonasi meninggi, artikulasi yang jelas.
Pembicara Pasien menjawab sesuai dengan pertanyaan
an yang diberikan (relevan).
E. Gangguan
D.Alam Perasaan
Persepsi
• Mood : disforik • Halusinasi :
• Afek : meluas auditorik (+) tipe
• Kesesuaian : tidak commentting
serasi • Ilusi : (-)
• Empati : dapat • Depersonalisasi: (-)
dirabarasakan • Derealisasi : (-)
PROSES PIKIR

• Bentuk pikir : non-realistik


• Isi pikir : thought broadcasting, waham
curiga, waham magic mistik
• Arus pikir : koheren, logorhea
SENSORIUM dan KOGNISI

1. Orientasi 2. Daya ingat


• Orang : baik • Remote memory : baik
• Tempat : baik • Recent past memory : baik
• Recent memory : baik
• Waktu :baik
• Immediate retention and
• Situasi : baik recall memory : baik
Lanjutan ..
3. Daya konsentrasi dan perhatian
Konsentrasi : baik
Perhatian : baik

4. Kapasitas membaca dan menulis : baik.

5. Kemampuan visuospasial : baik.


Pikiran abstrak : baik.

6. Kemampuan menolong diri sendiri : baik, pasien


dapat makan, minum, mandi, dan bisa tidur sendiri.
H. Tilikan
• Derajat tilikan : derajat I
(pasien menyangkal
bahwa dirinya sakit).

I. Reliabilitas
informasi yang
diutarakan pasien
dapat dipercaya.
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

A. Status Interna
• Vital Sign:
– Tekanan darah : 147/88 mmHg
– Nadi : 88 kali/menit
– Suhu : 36,8oC
– Respirasi : 18 kali/menit

• Kesan: Pemeriksaan vital sign dalam batas normal


B. Status Neurologis
• Fungsi kesadaran : GCS • Fungsi motorik : baik
E4V5M6 • Nervus cranialis : N III,
• Fungsi luhur : baik VII, XII dalam batas
• Fungsi kognitif : baik normal.
• Fungsi sensorik : baik Kesan: Pemeriksaan status
N N neurologi dalam batas
normal
N N
V. IKTISAR PENEMUAN
BERMAKNA
Telah diperiksa pasien, Ny.S, 44 th , dibawa ke RSJD
Surakarta karena marah-marah tanpa sebab dan
melempar kerikil ketetangga.
Dari status mental didapatkan seorang perempuan
perawatan diri cukup, adanya bicara logorhoe dengan
intonasi meninggi, mood disforik dan afek meluas,
keserasian inappropriate. Gangguan persepsi berupa
halusinasi auditorik commenting serta adanya gangguan
bentuk pikir non realistik, isi pikir didapatkan adanya
thought broadcasting, waham curiga, waham magic
mistik, dan ide kebesaran.
Menurut alloanamnesa pasien belum pernah dirawat
di RSJ dan belum pernah berobat ke psikiater
sebelumnya. Pasien sudah menunjukan gejala suka
marah-marah tanpa sebab dan berbicara sendiri
sejak tahun 2009 tetapi bisa diatasi menurut suami
dengan mengajak sang istri berpergian untuk jalan-
jalan untuk melupakan bebannya.

Masalah diawali pada tahun 2009 itu tentang harta


warisan yang dirasa pasien tidak adil. 2 bulan yang
lalu pasien dan ibunya kembali cekcok tentang
masalah warisan sehingga pasien sering berbicara
dan marah-marah sendiri memuncak saat pasien
melempari tetangga dengan kerikil. Selama 2 bulan
ini pasien kacau mengurus usaha laundrynya, fungsi
waktu luang terganggu dan fungsi sosial sangat
terganggu, namun fungsi perawatan diri masih baik.
Menurut keluarga tidak ada yang
sakit seperti pasien. Tetapi
semenjak kecil pasien sering merasa
dirinya dibedakan dengan
saudaranya yang lain (pilih kasih).
VI. FORMULASI DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan perilaku dan psikologis yang
secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu
penderitaan (distress) dan hendaya (disability) pada fungsi
pekerjaan dan kehidupan sosialnya. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa pasien ini menderita gangguan
jiwa.
DIAGNOSIS AXIS I
Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan adanya
kelainan yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit pada
saat ini. Berdasarkan data ini, kemungkinan organik sebagai
penyebab kelainan yang menimbulkan disfungsi otak serta
mengakibatkan gangguan jiwa yang diderita saat ini bisa
disingkirkan, sehingga diagnosis gangguan mental organik
(F00-F09) dapat disingkirkan.

Dari anamnesis tidak didapatkan/disangkal riwayat penggunan


zat-zat adiktif sebelumnya sehingga diagnosis gangguan mental
dan perilaku akibat zat psikoaktif (F10-F19) dapat disingkirkan.
Lanjutan ..
• Dari pemeriksaan status mental didapatkan pasien tampak
normoaktif sedikit agresivitas, kooperatif ketika diajak
berbicara. Kesadaran kuantitatif compos mentis, GCS E4V5M6,
kualitatif berubah. Pasien menjawab dengan volume dan
intonasi meninggi, dan artikulasi jelas.
Didapatkan gangguan persepsi yaitu berupa halusinasi
auditorik yang selalu berkomentar jelek tentang pasien;
bentuk pikir non realistik; isi pikir: thought broadcasting,
waham curiga, waham magic-mistik, dan ide kebesaran.
Berdasarkan data-data di atas, maka sesuai kriteria
PPDGJ III, untuk aksis I, pada pasien memenuhi
kriteria diagnosis skizofrenia paranoid (F20.0).
Pasien memenuhi kriteria umum skizofrenia yaitu
adanya gangguan reality testing ability (RTA),
terdapat halusinasi auditorik. Gejala tersebut
terjadi lebih dari satu bulan. Jadi, berdasarkan
ulasan di atas dengan berpedoman pada PPDGJ III
maka pasien memenuhi kriteria diagnosis Aksis I
berupa skizofrenia paranoid (F20.0).
• Tidak ada diagnosis
AXIS II

• Tidak ada diagnosis.


AXIS III

• Masalah primary support group


AXIS IV

• Skala GAF saat pemeriksaan : 50-41


AXIS V
• Axis I : F20.0
Skizofrenia paranoid • Organobiologik : Tidak
• Axis II : Tidak ada ada
diagnosis • Psikologik :
• Axis III : Tidak ada
diagnosis • Gangguan proses pikir
• Axis IV : Masalah • Gangguan persepsi
primary support group
• Axis V : GAF 40-
51

VII. DIAGNOSIS VIII. DAFTAR


MULTI AXIAL MASALAH
IX. RENCANA PENGOBATAN

MEDI KAMEN TOSA

• Riperi • Clorpr • Trihex


done omazi ilphen
2x2 ne idil
mg 2x100 2x2m
mg g
Non-Medika mentosa
X. PROGNOSIS

Kesimpulan
Prognosis
 Ad vitam :
bonam
 Ad sanam : dubia
ad bonam
 Ad fungsionam :
dubia ad bonam
31 Januari 2016 1 Februari 2016
1. Penampilan Kebersihan dan kerapian Bersih dan rapi
2. Tingkah laku cukup Normoaktif
3. Sikap Normoaktif, agresivitas Kooperatif
4. Mood Kooperatif Eutimik
5. Afek Disforik Luas
6. Pembicaraan Meluas Logorhoe, kohoren
7. Gangguan persepsi Logorhoe, kohoren Halusinasi auditorik
8. Bentuk pikir Halusinasi auditorik comentting (-)
9. Arus pikir comentting Non-realistik
10. Isipikir Non-realistik Logorhoe, kohoren
Logorhoe, kohoren Waham curiga, waham magic-
Waham curiga, waham mistik, thought broadcasting
magic-mistik, thought
broadcasting Risperidone 2x2mg
Chlorpromazin 2x100
11. Terapi Risperidone 2x2mg Trihexilphenidil 2x2mg
Chlorpromazin 2x100
Trihexilphenidil 2x2mg
2 Februari2016 3 Februari 2016
1. Penampilan Bersih dan rapi Bersih dan rapi
2. Tingkah laku Normoaktif Normoaktif
3. Sikap Kooperatif Kooperatif
4. Mood Eutimik Eutimik
5. Afek Luas Luas
6. Pembicaraan Logorhoe, kohoren Logorhoe, kohoren
7. Ganggun persepsi Halusinasi auditorik Halusinasi auditorik
8. Bentuk pikir comentting (+) comentting (+)
9. Arus pikir Non-realistik Non-realistik
10. Isipikir Logorhoe, kohoren Logorhoe, kohoren
Waham curiga, waham magic- Waham curiga, waham magic-
mistik, thought broadcasting mistik, thought broadcasting

11. Terapi Risperidone 2x2mg Risperidone 2x2mg


Chlorpromazin 2x100 Chlorpromazin 2x100
Trihexilphenidil 2x2mg Trihexilphenidil 2x2mg

Anda mungkin juga menyukai