Anda di halaman 1dari 5

FARMAKODINAMIK

MOTILITAS SIMULTAN
Stimulan Motilitas
• Metoklopramid dan domperidon merupakan antagonis dopamin
yang menstimulasi pengosongan lambung dan transit usus halus, dan
meningkatkan kekuatan kontraksi sfingter esofagus
FARMAKODINAMIK
• Farmakodinamik berasal dari bahasa Yunani “Farmako” yaitu obat dan
“Dinamic” yaitu kemampuan (power). Farmakodinamik ilmu yang
mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi berbagai
organ dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan reaksi organ.
Singkatnya pengaruh obat terhadap sel hidup.
METOKLORPAMID
• Metoklopramid akan meningkatkan motilitas saluran cerna bagian atas
tanpa menstimulus sekresi pada gaster, saluran empedu dan pankreas.
Selain itu obat ini juga tidak menimbulkan efek pada saluran cerna bagian
bawah. Aksi ini dapat terjadi melalui mekanisme
- antagonis reseptor D2 di spingter esofagus dan lambung ,
- stimulus reseptor 5HT4
- Antagonis reseptor muskarinik
• Ketiga mekanisme ini akan meningkatkan sensitisasi jaringan terhadap
asetilkolin yang menimbulkan efek peningkatan kontraksi gaster, relaksasi
spingter duodenum, dan fungsi peristaltis duodenum dan
jejenum sehingga mempercepat waktu pengosongan lambung.
DOMPERIDON
• Domperidone adalah antagonis dopamin dengan efek antiemetik yang
serupa dengan metokloperamid namun domperidone tidak melewati
sawar darah otak sehingga tidak menimbulkan efek ekstrapiramida namun
dapat meningkatkan kadar prolaktin serum. Efek terapi yang ditimbulkan
oleh domperidone adalah efek gastrokinetik di perifer. Mekanisme ini
terjadi akibat blok pada respetor dopamin di perifer dan efek antagonis
dopamin pada reseptor dopamin sentral di chemoreceptor trigger zone
pada daerah postrema. Kedua mekanisme ini akan meningkatkan kontraksi
antrum dan duodenum sehingga meningkatkan pengosongan lambung
serta meningkatkan tekanan di sfinger esofagus bagian bawah namun di
sisi lain domperidone tidak menimbulkan efek sekresi lambung.

Anda mungkin juga menyukai