Anda di halaman 1dari 101

SKENARIO 2

“Batu Saluran Kemih”

Kelompok V
Kelompok V

 Arsyzilma Hakim 07020033


 Masbahah 07020036
 Chandra Karunia Akbar 07020043
 Adlina Thalib 07020049
 Cynthadewi Pratika Wardhani 07020054
 Ellysa Kusuma Wardani 07020059
 Trilia Mandasari 07020060
 Herika Yulisa 07020061
 Dian Fitriana Dewi 07020062
 Iwantoro 07020110
Skenario 2

Pak Tejo 45 tahun mengeluh pada istrinya bahwa pinggang kanannya


terasa nyeri mendadak yang sangat hebat, disertai muntah hilang timbul
dan menjalar ke perut bawah. Saat dibawa ke RS, nyeri berkurang sesaat.
Dokter menanyakan apakah ada riwayat kencing batu dan kencing
berdarah disertai nyeri pinggang. Pak Tejo mengiyakan, dan mengatakan
pernah mengalami kejadian seperti ini 3 bulan yang lalu, nyeri pinggang
diikuti dengan kencing berwarna merah dan ada batu kecil 2 buah keluar
bersama kencing. Dokter menuliskan di rekam medis : riwayat
hematuria, urolithiasis, diagnosa saat ini kolik ureter et causa urolithiasis
Key Word

 Laki, 45th
 Pinggang kanan nyeri mendadak, hebat, dan
menjalar ke perut bawah
 Muntah hilang timbul
 Riwayat hematuria
 Urolithiasis
Clarify Unfamiliar Term

 Hematuria : adanya darah dalam urin


 Urolithiasis : adanya batu dalam saluran kemih
 Kolik ureter et causa urolithiasis : nyeri pada
rongga ureter o.k urolithiasis (batu saliran kemih)
Rumusan Masalah

1. Bagaimana patofisiologi terbentuknya batu pada saluran


kemih?
2. Bagaimana patofisiologi dari gejala – gejala yang dialami
oleh pasien pada kasus 2 ini ?
3. Bagaimana cara mendiagnosa dari kelainan batu saluran
kemih? Dan apa sajakah diagnosa bandingnya?
4. Bagaimana terapi dan tatalaksana dari kelaianan batu
saluran kemih ?
Hypothesa

1. Akumulasi elektrolit yang lebih banyak atau


kristalisasi sehingga mencetuskan adanya
pengendapan.
2. Nyeri kolik  adanya spasme otot polos ureter
karena gerakan peristaltik yang meningkat yang
disebabkan oleh adanya batu sehingga terjadi
peregangan terminal saraf.
Hematuri  o.k adanya trauma mukosa saluran
kemih yang disebabkan oleh batu.
lanjutan…

Hypothesa

3. Dengan cara melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan


pemeriksaan penunjang yang tepat.
DD : Pyelonefritis, gouty kidney, dan nefrokalsinosis.
4. Prinsip terapi pada batu kemih adalah penghancuran atau
pengeluaran batu dari saluran kemih.
Terapi medikamentosa (pemberian antinyeri, memperlancar
aliran urine dengan Diuretikum)untuk batu yang berukuran
<5mm.
Terapi untuk batu yang >5mm adalah endourologi dan
pembedahan.
Learning Objective

 Bagaimana mekanisme patofisiologi gejala muntah


pada pasien dalam kasus ini?
 Jelaskan tentang :
o Urolithiasis
o Nephrolithiasis
o Ureterolithiasis
o Vesicolithiasis
o Uretrolithiasis
Frame Work
Pak Tejo RS Anamnesa :
45 tahun 1. RPS
• KU : nyeri pinggang hebat
mendadak menjalar
Ke perut bawah
• Muntah hilang timbul
2. RPD
• Urolithiasis
• Hematuria
• Nyeri pinggang
DD :
3. RPK
1. Pyelonefritis
2. Gouty kidney 4. RP sos n eko
3. nefrokalsinosis

Pemeriksaan fisik :
1. Vital sign
Diagnosa 2. I P P A
Sementara:
Batu saluran kemih
Pemeriksaan penunjang :
1. Urinalisa
2. Faal ginjal
3. Foto rontgen Diagnosa pasti
4. USG

Terapi
Kajian Pustaka
1. UROLITHIASIS
Definisi

Batu di dalam saluran kemih (kalkulus uriner)


adalah massa keras seperti batu yang terbentuk di
sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan
nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau
infeksi
Etiologi

 Gangguan aliran urine


 Gangguan metabolik
 ISK
 Dehidrasi
 Idiopatik
Faktor Risiko

 Faktor intrinsik :
o Herediter
o Umur 30-50 tahun
o Jenis kelamin Lelaki 3x lebih banyak dibanding Perempuan
 Faktor ekstrinsik :
o Geografi
o Iklim dan temperatur
o Asupan air
o Diet
o Pekerjaan
Teori terbentuknya batu :

 Teori Inti Matriks


Terbentuknya batu saluran kencing memerlukan adanya substansi
organik sebagai inti yang terdiri dari mukopolisakarida dan mukoprotein
A yang akan mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi
pembentuk batu

 Teori Supersaturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urin seperti
sistin, santin, asam urat, kalsium oksalat akan mempermudah
terbentuknya batu
Teori terbentuknya batu :

 Teori Presipitasi-kristalisasi
Perubahan pH urin akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam
urin.pada urin yang bersifat asam akan mengendap sistin, santin, asam
dan garam urat, sedangkan pada urin yang bersifat alkali akan
mengendap garam-garam fosfat

 Teori Berkurangnya Faktor Penghambat


Berkurangnya faktor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfat, sitrat,
magnesium, asam mukopolisakarid akan mempermudah terbentuknya
batu saluran kencing
Patofisiologi
Komposisi Batu

 Umumnya mengandung unsur :


o Kalsium oksalat
o Kalsium fosfat
o Asam urat
o MAP
o Xanthyn
o Sistin
o Silikat
o Senyawa lain
Batu Kalsium

 Paling banyak dijumpai 70-80% dari urolithiasis


 Terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua
unsur tersebut
 Faktor terjadinya :
o Hiperkalsiuri
o Hiperoksaluri
o Hiperurikosuria
o Hipositraturia
o Hipomagnesuria
Batu Struvit

 Disebut juga batu infeksi (ISK)


 Disebabkan oleh kuman pemecah urea (urea splitter)
 Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobakter,
Pseudomonas, dan Stafilokokus
 Membentuk batu MAP dan karbonat apatit
Batu Asam Urat

 5-10% dari urolithiasis


 Terdiri atas asam urat murni dan campuran kalsium
oksalat
 Faktor yang menyebabkan terbentuknya asam urat :
o Urine yang terlalu asam  pH <6
o Vol. urine yang sedikit (<2 L/ hari) atau dehidrasi
o Hiperurikosuri atau kadar asam urat yang tinggi
Batu jenis lain

 Sangat jarang dijumpai


 Jenis :
o Batu Sistin
o Batu Xanthin
o Batu Triamteren
o Batu Silikat
Sign & Symptom

 Batu di dalam kandung kemih bisa menyebabkan nyeri di perut bagian


bawah
 Batu yang menyumbat ureter, pelvis renalis maupun tubulus renalis bisa
menyebabkan nyeri punggung atau kolik renalis (nyeri kolik yang hebat)
 Kolik renalis ditandai dengan nyeri hebat yang hilang-timbul, biasanya di
daerah antara tulang rusuk dan tulang pinggang, yang menjalar ke perut,
daerah kemaluan dan paha sebelah dalam
 Mual dan muntah
 Perut menggelembung
 Demam & menggigil
 Darah di dalam air kemih
Diagnosa

 Batu yang tidak menimbulkan gejala, mungkin akan


diketahui secara tidak sengaja pada pemeriksaan analisa air
kemih rutin (urinalisis)
 Batu yang menyebabkan nyeri biasanya didiagnosis
berdasarkan gejala kolik renalis, disertai dengan adanya nyeri
tekan di punggung dan selangkangan atau nyeri di daerah
kemaluan tanpa penyebab yang jelas
 Analisa air kemih mikroskopik bisa menunjukkan adanya
darah, nanah atau kristal batu yang kecil
lanjutan…

Diagnosa

 Biasanya tidak perlu dilakukan pemeriksaan lainnya, kecuali jika nyeri


menetap lebih dari beberapa jam atau diagnosisnya belum pasti
 Pemeriksaan tambahan yang bisa membantu menegakkan diagnosis
adalah pengumpulan air kemih 24 jam dan pengambilan contoh darah
untuk menilai kadar kalsium, sistin, asam urat dan bahan lainnya yang
bisa menyebabkan terjadinya batu
 Rontgen perut bisa menunjukkan adanya batu kalsium dan batu struvit
 Pemeriksaan lainnya yang mungkin perlu dilakukan adalah urografi
intravena dan urografi retrograd
Diagnosa

 Diagnosa  anamnesa dan pemeriksaan fisik yang


tepat dan mengarah, selain itu perlu juga dilakukan
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologis,
laboratorium  menentukan kemungkinan obstruksi
saluran kemih dan gangguan faal ginjal
 Radiologik  batu dapat radiopak atau radiolusen
(asam urat murni)
 Foto polos sering ditambah dengan foto pielografi iv
lanjutan…

Diagnosa
 Pemeriksaan renogram  menentukan faal kedua ginjal
secara terpisah pada batu ginjal secara terpisah pada batu
ginjal bilateral atau bila kedua ureter tersumbat total
lanjutan…

Diagnosa

 Episode akut:
Keluhan: kolik renal/ureter
 terjadi krn obstruksi oleh batu di: kaliks, pelvic brim, pelvis
posterior
 tiba2, wkt santai, penjalaran khas (ke pinggang, genitalia, +
kadang2 frekuensi, urgensi
 mual, muntah, ileus, diare
Fisik:
 nyeri tekan lumbal atau pd tempat batu
lanjutan…

Diagnosa
 Urinalisis:
 Hematuria mikroskopik/makroskopik
 Leukosituria / piuria
 Kristaluria
 Bakteriuria
 Darah:
 Hb, leko, LED, faal ginjal: BUN, Skreat, As.urat

 Radiologis:
 Foto polos abdomen, USG, CT-scan, renogram, IVP/IVU
Diagnosa Banding

 Kolik saluran cerna


 Kandung empedu
 Appendisitis akut
 Batu prostat
Komplikasi

 Obstruksi
 Infeksi sekunder
 Iritasi berkepanjangan pada urotelium
 Kegagalan faal ginjal
Prognosis
 Prognosis batu saluran kemih tergantung dari faktor-faktor a.l :
o Besar batu
o Letak batu
o Adanya infeksi
o Adanya obstruksi
 Makin besar batu makin jelek prognosisnya
 Letak batu yang dapat menyebabkan obstruksi dapat mempermudah
terjadinya infeksi
 Makin besar kerusakan jaringan adanya infeksi karena faktor obstruksi
akan dapat menyebabkan penurunan fungsi ginal sehingga
prognosisnya makin jelek
Terapi

 Tujuan dasar penatalaksanaan adalah untuk


menghilangkan batu, menentukan jenis batu,
mencegah kerusakan nefron , mengendalikan
infeksi, dan mengurangi obstruksi yang terjadi.
lanjutan…

Terapi

 Pengurangan nyeri
 Pengangkatan batu
 Terapi nutrisi & medikasi
 Lithotripsi Gelombang Kejut Ekstrakorporeal (ESWL)
 Metode Endurologi Pengangkatan Batu
 Ureteroskopi
 Pelarutan Batu
 Pembedahan (Operasi)
lanjutan…

Terapi

 Batu kecil tidak menyebabkan gejala penyumbatan atau infeksi


 Tidak perlu diobati
 Minum banyak cairan → meningkatkan pembentukan air kemih &
membantu membuang batu
 Kolik renalis
 Dikurangi dengan obat pereda nyeri golongan narkotik
 Batu di dalam pelvis renalis atau bagian ureter paling atas yang
berukuran 1cm atau kurang
 Dipecahkan oleh gelombang ultrasonik (ESWL)
lanjutan…

Terapi

 Kadang sebuah batu diangkat melalui suatu sayatan kecil di kulit (percutaneous
nephrolithotomy, nefrolitotomi perkutaneus), yang diikuti dengan pengobatan
ultrasonik.
 Batu kecil di dalam ureter bagian bawah
 Diangkat dengan endoskopi yang dimasukkan melalui uretra & masuk ke
dalam kandung kemih
 Batu asam urat
 Kadang larut secara bertahap pada suasana air kemih yang basa (misalnya
dengan memberikan kalium sitrat), tetapi batu asam urat yang lebih besar, yang
menyebabkan penyumbatan, perlu diangkat melalui pembedahan
 Adanya batu struvit menunjukkan terjadinya infeksi saluran kemih
 Berikan antibiotik
Pencegahan

Tergantung kepada komposisi batu yang ditemukan


pada penderita
lanjutan…

Pencegahan

a. Batu Kalsium
– Obat diuretik thiazid (trichlormetazid) mengurangi
pembentukan batu yang baru
– Dianjurkan untuk minum banyak air putih (8-10
gelas/hari)
– Diet rendah kalsium dan mengkonsumsi natrium
selulosa fosfat
– Untuk meningkatkan kadar sitrat (zat penghambat
pembentukan batu kalsium) di dalam air kemih,
diberikan kalium sitrat
lanjutan…

Pencegahan
a. Batu Kalsium
– Kadar oksalat yang tinggi dalam air kemih, yang menyokong
terbentuknya batu kalsium, merupakan akibat dari mengkonsumsi
makanan yang kaya oksalat (misalnya bayam, coklat, kacang-
kacangan, merica dan teh). Oleh karena itu sebaiknya asupan
makanan tersebut dikurangi
– Kadang batu kalsium terbentuk akibat penyakit lain, seperti
hiperparatiroidisme, sarkoidosis, keracunan vitamin D, asidosis
tubulus renalis atau kanker. Pada kasus ini sebaiknya dilakukan
pengobatan terhadap penyakit-penyakit tersebut.
lanjutan…

Pencegahan

b. Batu Asam Urat


– Kurangi asupan daging, ikan dan unggas (menyebabkan
meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih)
– Untuk mengurangi pembentukan asam urat bisa
diberikan allopurinol
– Batu asam urat terbentuk jika keasaman air kemih
bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air
kemih yang alkalis (basa), bisa diberikan kalium sitrat
– Dianjurkan untuk banyak minum air putih
2. NEPHROLITHIASIS
DEFINISI

 Pengkristalan mineral yang mengelilingi zat organik,


misalnya : nanah, darah, atau sel yang sudah mati.
 Terbentuk pada tubuli ginjal, kemudian berada di kaliks,
infundibulum, pelvis ginjal, mengisi pelvis serta seluruh
kaliks
 Batu yang mengisi pielum, lebih dari 2 kaliks ginjal,
memberikan gambaran tanduk rusa → batu staghorn
 Kelainan/obstruksi pada sistem pelvikalises ginjal
mempermudah timbulnya batu saluran kemih
EPIDEMIOLOGI

 Menyerang sekitar 4% dari seluruh populasi.


Dengan rasio pria dan wanit 4:1.
ETIOLOGI

FAKTOR INTRINSIK FAKTOR EKSTRINSIK


1. HEREDITER 1. GEOGRAFI
→ Diturunkan dari orang 2. IKLIM & TEMPERATUR
tuanya
3. ASUPAN AIR
2. UMUR
→ Plg sering didapatkan
4. DIET
pada usia 30-50 thn 5. PEKERJAAN
3. JENIS KELAMIN

→ ♂:♀ = 3:1
FAKTOR PREDISPOSISI
 ISK
– Infeksi  zat organik meningkat  dikelilingi
mineral yang mengendap  alkalinitas urine
meningkat  pengendapan kalsium fosfat &
magnesium-amonium fosfat

 STASIS URINE
– Menyebabkan pengendapan zat organik dan
mineral
PATOGENESIS
Batu saluran kemih

Obstruksi Infeksi Pielonefritis


Uretritis
Cystitis
Hidronefrosis Pionefrosis
hidroureter Urosepsis

Gagal ginjal
GEJALA

 Nyeri kolik / kolik ginjal  Gx utama


– Lokasi nyeri bergantung pada lokasi batu
 Hematuria
 Infeksi
 Obstruksi pelvis renalis atau ureter
 Batu-batu asimptomatik
PENATALAKSANAAN

 Batu dapat dikeluarkan dengan cara:


1. Medikamentosa
2. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
3. Endourologi
 PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
 Litotripsi
 Ureterorenoskopi (URS)
 Ekstraksi Dormia
 Bedah Laparoskopi
 Bedah Terbuka
Beberapa Cara Penatalaksanaan
Batu Saluran Kemih
 Tindakan Endourologi
– PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
mengeluarkan batu yang berada di
saluran ginjal dengan cara memasukkan
alat endoskopi ke sistem kaliks melalui
insisi pada kulit. Batu kemudian
dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu.
 Bedah Terbuka
– Pielolitotomi atau Nefrolitotomi
Untuk mengambil batu di saluran ginjal.
PROGNOSIS

 Diagnosa dan terapi yang cepat diperlukan untuk


meminimalkan rasa sakit dan mencegah
komplikasi seperti infeksi, uropati obstruktif dan
kerusakan ginjal.
PENCEGAHAN

 Menghindari dehidrasi dengan minum cukup


 Diet, untuk mengurangi zat-zat komponen pembentuk
batu
– Rendah protein
– Rendah oksalat
– Rendah garam
– Rendah kalsium
 Aktivitas harian yang cukup
 Medikamentosa
3. URETEROLITHIASIS
 Ureterolithiasis adalah kalkulus atau batu di
dalam ureter

– batu ureter mungkin dapat lewat sampai ke kandung


kemih dan kemudian keluar bersama kemih.
– batu ureter juga bisa sampai ke kandung kemih dan
kemudian berupa nidus menjadi batu kandung kemih
yang besar.
– Batu juga bisa tetap tinggal di ureter sambil
menyumbat dan menyebabkan obstruksi kronik
 Etiologi :
– gangguan aliran kemih,
– gangguan metabolisme,
– infeksi saluran kemih oleh mikroorganisme
– dehidrasi,
– benda asing,
– jaringan mati (nekrosis papil)
– dan multifaktor
Manifestasi Klinis
 nyeri hebat (kolik).
 Nyeri ini dapat menjalar hingga ke perut
bagian depan, perut sebelah bawah, daerah
inguinal, dan sampai ke kemaluan.
 nyeri pada saat kencing atau sering kencing.
Tes Diagnostik
 Air kemih
– Mikroskopik endapan
– Biakan
– Sensitivitas kuman
 Faal ginjal
– Ureum
– Kreatinin
– Elektrolit
 Foto polos perut
 Foto pielogram intravena (adanya efek
obstruksi)
 Ultrasonografi ginjal (hidronefrosis)
 Analisis biokimia batu
 Pemeriksaan kelainan metabolik
 terapi yang diberikan bertujuan mengurangi
nyeri, memperlancar aliran urine dengan
pemberian diuretikum, dan minum banyak
supaya dapat mendorong batu keluar.
4. VESICOLITHIASIS
Vesicolithiasis

Penyumbatan saluran kemih khususnya pada vesika urinaria atau


kandung kemih oleh batu penyakit ini juga disebut batu
kandung kemih.
( Smeltzer and Bare, 2000 )
Angka kejadian batu saluran kemih
sangat bervariasi dari satu negara ke
negara lain, dan dari masa ke masa.

Suatu penelitian di Sumatera Barat


mendapatkan batu buli-buli sebesar
8,3/100.000 populasi.

Batu saluran kemih lebih banyak


ditemukan pada keluarga dengan
ekonomi lemah, dan lebih banyak
merupakan batu buli-buli.
Batu Buli-buli
Sekunder

Penyakit Retens Peradanga Benda Pemakaian


urologi lain i urin n / ulserasi asing pada kateter yang
buli-buli buli-buli lama

Tersering
Obstruksi
Infeksi leher buli-buli
Residual Urin  divertikula
 oragnisme
pemecah urin
Berdasarkan cara pembentukannya,
2 golongan batu saluran kemih
• Berasal dari batu ginjal yang terbentuk
 kelainan urin
Batu Primer • Migrasi spontan batu ini  batu-batu
ureter, buli-buli, atau uretra.
• Pada batu buli-buli bersifat endemis di
negara-negara yang sedang
berkembang.

• Terjadi karena penegerasan kristal pada


benda asing dalam saluran kemih.
Batu Sekunder • Batu ini hampir tidak pernah berubah
tempat.
• Dapat juga terbentuk akibat obstruksi,
infeksi.
Batu Vesika Urinaria
Pada anak
Anak menarik
penisnya  tidak Bila pada saat
Suatu saat air
jarang dilihat sakit tersebut
kemih akan dapat
penis yang agak anak berubah
keluar
panjang posisi

Nyeri menetap di Bila terjadi infeksi Letak batu yang


suprapubik yang sekunder berpindah
• Saat mulai keluhan - Riwayat px batu sal.kemih keluarga
• Riwayat perjalanan px - Riwayat pengeluaran batu
spontan
• Pola makanan - Riwayat tumbang
Anamnesa
• Pemakaian obat-obatan - Riwayat tindakan bedah sal.kemih/t4
lain
• Inspeksi : -
• Palpasi : per-rectal atau bimanual  teraba jika batu besar,
timbul rasa sakit di daerah buli-buli.
Pemeriksaa
n Fisik
• Perkusi : nyeri ketok
• Auskultasi : -

• Sedimen urine : melihat adanya kristal pembentuk batu


• Kultur urine : melihat pertumbuhan kuman pemecah urea
• Faal ginjal
• Foto polos abdomen
Pemeriksaan
Laboratorium • USG : menilai adanya batu dibuli-buli (echoic shadow)
• Sistoskopi : melihat langsung batu & perubahan yang terjadi di dalam
buli-buli.
 Dugaan batu vesika urinaria juga perlu
dibandingkan dengan kemungkinan tumor
kandung kemih terutama bila batu yang
terdapat dari jenis radioluasen.
Pengobatan Konservatif
• Ditujukan pada penyakit / keadaan yang mendasari terbentuknya batu 
inhibisi anhidrase karbon, hiperkalsemia, dll.
Medikamentosa
• Mengurangi rasa sakit yang hebat, agar batu keluar spontan
(<5mm),memperlancar aliran urine  diuretikum dan minum banyak agar
dapat mendorong keluar.
• Menghilangakan infeksi  antibiotika bakterisid sesuai uji sensitivitas.
Pembedahan
• Untuk batu yang sangat besar dan mengoreksi kelainan anatomi / fungsi
sal.kemih  sistolitotomi (koreksi terhadap kelainan yang menimbulkan
obstruksi bersamaan dengan pengangkatan batu)  jika tidak obstruksi 
batu dapat dipecah dengan litotripsi  fragmen batu dikeluarkan dengan
evakuator Ellik.
Akibat Tindakan Litotripsi

Ruptur v.u
Ruptur uretra
Prostatitis
Pyelonefritis
Septikemia
Hematuria
5. URETROLITHIASIS
EPIDEMIOLOGI

 Angka kejadian:<1% Urotiliasis


URETROLITIASISPenyakit Batu
di Uretra

TANDA
1.LOKASI BATU:
a.Uretra Anterior:
-Teraba di pars bulbosa/pendularis
-Perasaan Nyeri:Glands penis/tempat
batu
-Tampak meatus eksterna
uretra(Kadang)
b.Uretra Posterior:
-Perasaan Nyeri:Perineum atau rektum
GEJALA:

1.Sewaktu miksi tiba-tiba


berhentiMenetes(Setelah nyeri)
2.Nyeri pinggang
DIAGNOSA

GEJALA(URETROLITAISIS)

ETIOLOGI(UROLITASIS)
FAKTOR
RESIKO(UROLITIASIS)
ANAMNESA
RIWAYAT(UROLITIASIS)
PEMERIKSAAN FISIK
TANDA
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Penunjang

RENOGRA
RADIOLOGIK LAB USG
M

RADIOLUSE SEMUA JENIS


URINALYSA FAAL ginjal
N BATU
RADIOPAK LUMEN SAL
KEMIH
KELAINAN SAL LOKASI,UKURAN,
KEMIH
DASAR BENTUK BATU
KEL METABOLIK
PEMBEDAHA
INFEKSI N
RADIOLOGIK

RADIOPAK RADIOLUSEN
Jenis batu Berbagai jenis batu Asam urat murni
Mencari adanya batu Foto polos Kontras
Tambahan:IVP(Intrave Lokasi batu di depan Ginjal yg ada batunya
na bayangan tulang gk berfungsiKontras
LABORATORIUM

 Pemeriksaan urin:
– pH,BJ,SedimenHematuri,Kristaluria,leukosituria
– Kultur urinISK
KOMPLIKASI

 BERKEPANJANGAN:Div
ertikulum uretra DD
 Kolik usus
 Infeksi sekunder  Kolik kandung kemih
 ObstruksiEkstravasasi  Apendisitis akut
air kemih piproksimal  Adneksia(wanita
 Iritasi
TERAPI
 Medik dan Simptomatikmengeluarkan dan mengurang i kolik
– Batu<5mm
– Tirah baring
– Medik:Minum air banyak,diuretik
– Simptomatik:Analgetik
 Pelarutan:
– Jenis:Batu asam urat dengan membasakan(pH>6,2)
– Natrium Bikarbonat,makanan basa,dan turunkan kadar
asam urat
– Batu struvit tdk dapat dilarutkan,tapi dicegah pembesaranya
dgn pengasaman urine dan antiurease
TERAPI
 Litotripsi(Pemecahan batu) melalui langsung atau ngelombang
kejut
– Kandung kemih:Litotriptor mekanik,gelombang elektrohidrolik
– Ureter:Ureteoskop
– Ginjal:Nefrolitotripsi perkutan
– Indikasi:Obstruksi,infeksi,nyeri menetap/berulang,Batu metabolik yg
tumbuh cepat
 Pembedahan:
 Indikasi:Tidak tersedia litotriptor,gelombang kejut atau terapi
non opeatif gagal
– Uretratomi eksterna
– Komplikasi:Striktur uretra
PENCEGAHAN
 Kristalilsasi Asam uratpH di basakan,diet asam
urat
 Kristal Fosfat amonium magnesiumharus
dihilangkan semua,jangan sampai ada batu
residu.Agar tidak terjadi infeksi
 Rekronstruksi anatomi Saluran Kemih
 Oktakalsium fosfat:Usahakan pH<6,4
 Kalsium oksalat:Faktor penentu oksalat
– Mencegah ekskresi oksalat bersama urine
– Hindari makanan mengandung
oksalat(Bayam,the,kopi,coklat)
PEMBAHASAN
 Pak Tejo ANAMNESA
Datang
45 thn KU : nyeri mendadak
ke RS
yang sangat hebat pada
pinggang kanan
RPS :
- muntah hilang timbul
- nyeri menjalar ke perut
bawah
RPD :
PEM. -riwayat kencing batu
FISIK dan hematuria
RPK
RPSOS

-Vital sign : Nadi,


suhu, RR, TD
- Inspeksi :
- Palpasi : per-rectal atau
bimanual
- Perkusi : nyeri ketok
- Auskultasi
PEM. PENUNJANG
Pielonefritis -Urinalisa
Gouty kidney -Faal ginjal
Nefrokalsinosis -Foto rontgen
-USG

DIAGNO
SA PASTI
JENIS - JENIS UROLITHIASIS

Nyeri pinggang Hematuria Muntah


kolik & menjalar
ke perut bawah
Nephrolithiasi ada ada ada
s
Ureterolithiasi ada ada ada
s
Vesicolithiasi ada ada -
s
Uretrolithiasis ada - -
ANAMNESA

 Keluhan utama
 RPS
- Berapa lama px menderita penyakit tsb
- Bagaimana tingkat keparahannya
- Nyeri bersifat kronis, akut atau berulang
ulang
- Setiap berapa lama sekali timbul nyeri
- Mempengaruhi kualitas hidupnya
 RPD
- Sebelumnya pernah menderita batu saluran
kemih
- riwayat pengobatan
 RPK
- Apakah dari keluarga ada yang menderita
batu saluran kemih
 RPSOS
- Aktivitas sehari-hari
- Pola makanan & Gaya hidup
PEM. PENUNJANG

 Sedimen urine : melihat adanya kristal pembentuk


batu
 Kultur urine : melihat pertumbuhan kuman
pemecah urea
 Faal ginjal
 Foto polos abdomen
 USG : menilai adanya batu dibuli-buli (echoic
shadow)
 Sistoskopi : melihat langsung batu & perubahan
yang terjadi di dalam buli-buli.
PENATALAKSANAAN

 Batu dapat dikeluarkan dengan cara:


1. Medikamentosa
2. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
3. Endourologi
 PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy)
 Litotripsi
 Ureterorenoskopi (URS)
 Ekstraksi Dormia
 Bedah Laparoskopi
 Bedah Terbuka
Beberapa Cara Penatalaksanaan
Batu Saluran Kemih
 terapi yang diberikan bertujuan mengurangi
nyeri, memperlancar aliran urine dengan
pemberian diuretikum, dan minum banyak
supaya dapat mendorong batu keluar.
 Purnomo,Basuki B. 2000. Dasar-Dasar
Urologi. Jakarta : CV. Sagung Seto.
 Alatas,Husein.2002. Buku Ajar Nefrologi
Anak ed.2. Jakarta:FK.UI

Anda mungkin juga menyukai