epi = tentang demos = rakyat, dan logos = logos, ilmu
Mula-mula epidemiologi memang hanya mempelajari
penyakit infeksi yang menjangkit rakyat (s.d akhir abad 19) Pada pertengahan abad 20 para peneliti epidemiologi mulai mempelajari faktor-faktor risiko penyakit (miss: penyakit kronis, jantung koroner, stroke, kanker) PENGERTIAN
Epidemiologi adalah studi yang
mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapannya untuk pengendalian masalah-masalah kesehatan (CDC, 2000; Last 2001; Gordis 2000) TUJUAN EPIDEMIOLOGI
Pada dasarnya konsep epidemiologi bertujuan untuk
memberikan informasi bagaimana penyebaran dan bermacam faktor risiko yang berhubungan dengan permasalah status kesehatan dalam kelompok ataupun masyarakat.
1. Untuk menjelaskan secara spesifik penyebab
penyakit atau beberapa penyakit yang berbasis data dan informasi dari berbagai disiplin ilmu seperti keturunan, biokimia dan bakteri TUJUAN (Lanjutan)
2. Untuk mengevaluasi penyebab penyakit yang
berbasis masyarakat atau laboratorium dalam pengembangan hipotesis
3. Menyediakan data dasar untuk pengembangan
dan evaluasi program pencegahan dan pengendalian kesehatan masyarakat MANFAAT EPIDEMIOLOGI
Secara umum epidemiologi dapat dimanfaatkan
untuk menjelaskan bebeerapa fenomena kesehatan masyarakat, sebagai berikut:
Mengkaji kesehatan masyarakat
Pengambilan keputusan secara individual Melengkapi dasar penetapan diagnosis Mencari kasus DISTRIBUSI PENYAKIT
Epidemiologi mempelajari pola
PENYEBARAN, KECENDERUNGAN, dan DAMPAK PENYAKIT terhadap kesehatan populasi
Karakteristik-karakteristik dasar yang diamati
dalam epidemiologi deskriptif meliputi; umur, seks, ras, jenis pekerjaan, kelas sosial, waktu, dan lokasi geografis DETERMINAN PENYAKIT
EPIDEMIOLOGI mempelajari faktor-faktor risiko
dan faktor etiologi (kausa penyakit)
Studi epidemiologi yang dirancang untuk
mempelajari paparan, faktor risiko, dan faktor-faktor yang dihipotesiskan mempunyai hubungan dengan kejadian penyakit disebut EPIDEMIOLOGI ANALITIK lanjutan........
FAKTOR RISIKO adalah
Perilaku, gaya hidup, paparan lingkungan
(fisik, biologi, soaial dan kultural), karakteristik bawaan maupun keturunan, yang berdasarkan bukti-bukti epidemiologis diketahui memiliki hubungan dengan penyakit dan kondisi kesehatan, sehingga dipandang penting untuk dilakukan pencegahan (Last, 2001) PENDEKATAN EPIDEMIOLOGI Epidemiolog mempelajari kausa penyakit dengan menggunakan penalaran epidemiologi (epidemiologic reasoning), yang terdiri dari beberapa langkah: 1. Epidemiologi biasanya dimulai dengan data deskriptif. (Sebelum menafsirkan data, perlu dipastikan apakah data itu valid) 2. Menentukan apakah terdapat asosiasi (hubungan) antara sebuah faktor (lingkungan) atau suatu karakteristik seseorang dengan terjadinya penyakit 3. Jika ditemukan hubungan/asosiasi yang valid antara paparan dan penyakit, pertanyaan terakhir adalah: “Apakah asosiasi valid tersebut merupakan hubungan kausal?” KONSEP PENYAKIT DAN KESEHATAN
Variabel hasil (outcome variable) yang menjadi perhatian utama
epidemiologi adalah penyakit dan keadaan kesehatan. Sehat – sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa variabel dalam kehidupan masyarakat. Bagi masyarakat Indonesia pada umumnya dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan pendidikan, sehingga persepsi sakit rentangnya begitu lebar, manjauh dari titik pathological progress (mulai timbul gejala). Sakit, jika kondisinya sudah parah. Sedangkan batasan pengertian sehat menurut UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan adalah: keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis INFERENSI BERBASIS POPULASI
Epidemiologi merupakan sebuah “population science”, yang
berarti EPIDEMIOLOGI tidak bertujuan mempelajari kausa penyakit pada individu, melainkan populasi. Epidemiologi pada prinsipnya mengamati, mengukur, dan menganalisis paparan dan penyakit pada masing-masing individu. Pengamatan individu dan penarikan kesimpulan berdasarkan analisis pada berbagai kelompok atau populasi merupakan karakter utama yang membedakan epidemiologi dari ilmu kedokteran klinis dan ilmu-ilmu biomedis. Ilmu kedokteran klinis dan ilmu-ilmu biomedis mengamati dan menarik kesimpulan secara terpisah dari orang per orang, organ, jaringan atau molekul Alasan Peran Sentral POPULASI dalam EPIDEMIOLOGI
PERTAMA
penggunaan populasi dalam ukuran besar merupakan satu
metode untuk meningkatkan presisi penaksiran pengaruh paparan terhadap penyakit
KEDUA
penggunaan populasi bertalian dengan tujuan akhir
epidemiologi, yakni memperbaiki kesehatan masyarakat, bukannya individu PENERAPAN EPIDEMIOLOGI
Menurut Louis Pasteur (1822 – 1895) semua sains seharusnya dapat
diterapkan, kalau tidak maka namanya bukan sains.
Demikian pula, epidemiologi tidak berhenti pada penelitian faktor
risiko, tetapi juga meneliti modalitas intervensi yang mampu “mengerem” pengaruh faktor-faktor risiko agar tidak “kebablasan” kearah hasil penyakit yang lebih buruk
Epidemiologi mempelajari intervensi yang efektif memodifikasi
transmisi, manifestasi, maupun progresi penyakit (Foxman dan Rilley, 2001) sehingga penyakit dapat dikendalikan dan tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat