KELOMPOK 2:
Dalam politik, konflik dan integrasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Konflik mempunyai hubungan yang erat dengan proses integrasi. Hubungan ini
disebabkan karena dalam proses integrasi terdapat sebuah proses disoraganisasi dan
disintegrasi.
Suatu kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka pertentangan
atau konflik akan berkisar pada penyesuaian diri ataupun penolakan dari faktor-
faktor sosial tersebut. Adapun faktor-faktor sosial yang menuju integrasi tersebut
ialah tujuan dari kelompok, sistem sosialnya, tindakan sosialnya.
Cara Mengatasi Konflik
Musyawarah
Pemungutan Suara (Voting)
Rujuk
Persuasi
Tawar-menawar
Pemecahan masalah terpadu
Penarikan diri
Pemaksaan dan penekanan
Strategi Penyelesaian Konflik
Kompetisi
Akomodasi
Sharing
Kolaborasi
Penghindaran
Metode Penyelesaian Konflik
Dominasi/Penekanan Kompromi
Kekerasan (forcing)
Strategi Mengatasi Konflik Dalam
Penenangan (smoothing)
Diri Individu
Penghindaran (avoidance)
Indonesia juga memiliki potensi konflik lain yang dapat menimbulkan integrasi
nasional, yaitu pontensi konflik antarsuku, agama, ras, golongan, pusat-daerah,
sipil-militer, lembaga-lembaga pemerintah/negara, Jawa-non Jawa, penguasa-
masyarakat, dan lain-lain. Selain itu, terdapat potensi konflik yang mewarnai
implementasi otonomi daerah, seperti konflik antarpemerintah lokal (saling
berbatasan), konflik-konflik antarkekuatan rakyat berbasis lokal melawan aparat
pemerintah, konflik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dan
sebagainya.
SESI
DISKUSI