Anda di halaman 1dari 8

CARA MENGATASI KONFLIK

PADA SISTEM POLITIK

KELOMPOK 2:

IDA AYU PUTU DHANIAR WAGHMI PRATAMI (1506305016/04)


I DEWA AYU ADELIA PRATIWI (1506305071/12)
CYNTIA HABIBAH SINAGA (1506305091/15)
MADE IRNA WIKANADI (1506305094/16)
NYOMAN YUDHA ASTRIAYU WIDYARI (1506305110/18)
NI MADE DWI PRAWITASARI (1506305118/19)
Penyebab Konflik
Konflik dapat berupa perselisihan (disagreement), adanya ketegangan
(the presence of tension), atau munculnya kesulitan-kesulitan lain di
antara dua pihak atau lebih.

Konflik politik dirumuskan secara luas sebagai perbedaan pendapat,


persaingan, dan pertentangan diantara sejumlah individu, kelompok
ataupun oraganisasi dalam upaya mendapatkan atau mempertahankan
sumber-sumber dari keputusan yang dibuat yang dilaksanankan oleh
pemerintah.

Konflik politik mencakup kemajemukan horizontal dan kemajemukan


vertical.
Penyebab Konflik

Dalam politik, konflik dan integrasi merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Konflik mempunyai hubungan yang erat dengan proses integrasi. Hubungan ini
disebabkan karena dalam proses integrasi terdapat sebuah proses disoraganisasi dan
disintegrasi.

Dalam proses disorganisasi terjadi perbedaan faham tentang tujuan kelompok


sosialnya, tentang norma-norma sosial yang hendak diubah, serta tentang tindakan
di dalam masyarakat. Apabila tidak terdapat tindakan dalam menghadapi perbedaan
ini, maka dengan sendirinya langkah pertama menuju disintegrasi terjadi. Jadi,
disorganisasi terjadi apabila perbedaan atau jarak antara tujuan sosial dan
pelaksanaan terlalu besar.

Suatu kelompok sosial selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, maka pertentangan
atau konflik akan berkisar pada penyesuaian diri ataupun penolakan dari faktor-
faktor sosial tersebut. Adapun faktor-faktor sosial yang menuju integrasi tersebut
ialah tujuan dari kelompok, sistem sosialnya, tindakan sosialnya.
Cara Mengatasi Konflik

Musyawarah
Pemungutan Suara (Voting)
Rujuk
Persuasi
Tawar-menawar
Pemecahan masalah terpadu
Penarikan diri
Pemaksaan dan penekanan
Strategi Penyelesaian Konflik

Kompetisi

Akomodasi

Sharing

Kolaborasi

Penghindaran
Metode Penyelesaian Konflik

Dominasi/Penekanan Kompromi

Kekerasan (forcing)
Strategi Mengatasi Konflik Dalam
Penenangan (smoothing)
Diri Individu
Penghindaran (avoidance)

Aturan mayoritas (majority rule), Strategi Mengatasi Konflik Antar


Pribadi

Pemecahan Masalah Integratif


Budaya Lokal sebagai Sarana Resolusi
Konflik
Ciri kemajemukan bangsa dan wilayah negara kita yang berbentuk kepulauan harus
diterima sebagai kenyataan objektif yang mengandung potensi konflik. Sumber-
sumber konflik dalam suatu negara antara lain konflik separatis, perebutan sumber
daya alam, persoalan SARA/etnisitas, kesenjangan ekonomi, kriminalitas,
pengangguran, perang saudara, pemberontakan bersenjata, politik, dan sebagainya.

Indonesia juga memiliki potensi konflik lain yang dapat menimbulkan integrasi
nasional, yaitu pontensi konflik antarsuku, agama, ras, golongan, pusat-daerah,
sipil-militer, lembaga-lembaga pemerintah/negara, Jawa-non Jawa, penguasa-
masyarakat, dan lain-lain. Selain itu, terdapat potensi konflik yang mewarnai
implementasi otonomi daerah, seperti konflik antarpemerintah lokal (saling
berbatasan), konflik-konflik antarkekuatan rakyat berbasis lokal melawan aparat
pemerintah, konflik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dan
sebagainya.
SESI
DISKUSI

Anda mungkin juga menyukai