Berita Acara Pembacaan Putusan Sela
Berita Acara Pembacaan Putusan Sela
Bentuk Negara
PLATO POLYBIOS
MACHIAVELLI LEON DUGUIT
ARISTOTELES
JELLINEK
TRIPARTIT
Kriteria Plato & Aristoteles
Kuantitatif jumlah yang memerintah
Kualitatif Tujuan yang hendak dicapai
Mobok Mon
Siklus
Demok Polybios
Tirani
Oligarkhi Arist
PLATO
Bentuk Negara :
1.Negara kesatuan (unitaris)
2. Negara Sertikat (federasi)
Ada juga Serikat negara
Bentuk Pemerintahan:
1. Monarkhi
2. Republik
Kriteria membedakan Republik dan Monarkhi
BENTUK BENTUK
NEGARA PEMERINTAHAN SENTRALISASI DESENTRALISASI
KESATUAN SERIKAT
MONARKHI REPUBLIK OTONOMI
(UNITARIS) (FEDERASI) TERPUSAT
DAERAH
8
Bentuk Pemerintahan RI
Negara
bagian
jamak Serikat
Negara
bagian
Susunan
negara
Sentralisasi
tunggal Kesatuan
desentralisasi
Negara Kesatuan
Bentuk negara kesatuan yang telah ditetapkan para
pendiri negara pada tahun 1945, ternyata lebih
diperkuat dan dipertahankan oleh MPR RI pada
tahun 2002 melalui perubahan keempat UUD 1945
yang menyepakati bahwa bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan.
Tentu saja putusan MPR tersebut tidak terlepas dari
pengalaman sejarah bangsa kita yang pernah
menggunakan bentuk negara serikat mulai 27
Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950.
Jika demikian, apa yang dimaksud negara kesatuan?
Dalam bahasa Inggris, istilah negara kesatuan
dikenal dengan istilah unitary state, sedangkan dalam
bahasa Belanda disebut eenheidsstaat.
Negara kesatuan merupakan bentuk negara yang
kekuasaan tertinggi untuk mengatur seluruh
daerahnya ada di tangan pemerintahan pusat.
Dilihat dari susunannya, negara kesatuan merupakan
negara bersusunan tunggal yang berarti dalam
negara itu tidak terdapat negara yang berbentuk
negara bagian.
Negara kesatuan memiliki ciri khas yaitu di dalam
negara itu tidak ada organisasi lain yang berbentuk
negara.
UUD 1945 Pasal 25A: Negara Kesatuan Republik
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri
Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-
haknya ditetapkan dengan undang-undang.
Dalam negara kesatuan, pemerintahan pusat memegang
kedaulatan sepenuhnya baik kedaulatan ke dalam
maupun ke luar. Oleh karena itu, dalam negara bentuk
ini hanya terdapat satu UUD, satu kepala negara, satu
dewan menteri, dan satu dewan perwakilan rakyat
(DPR).
Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi negara
kesatuan dengan sistem sentralisasi dan negara
kesatuan dengan sistem desentralisasi. Bagaimanakah
perbedaan kedua sistem negara kesatuan tersebut?
Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi yaitu Negara
yang seluruh persoalannya diatur dan diurus oleh
pemerintah pusat, dan daerah tinggal melaksanakan
kebijakan dari pemerintah pusat.
Contoh negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah
Jerman pada masa pemerintahan Hitler.
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi yaitu
Negara yang memberi keleluasaan kepada daerah untuk
membuat dan mengurus urusan rumah tangga sendiri
sesuai kondisi, kebutuhan, dan ciri khas daerah tersebut.
Sedangkan dalam negara kesatuan dengan sitem
desentralisasi, daerah memiliki keleluasaan membuat
peraturan untuk mengurus urusan rumah tangga sendiri (hak
otonomi) sesuai dengan kebutuhan, kondisi, dan ciri khas
daerah tersebut.
Dalam sistem desentralisasi, wilayah negara
dibagi menjadi pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah.
Dalam pemerintahan daerah tersebut
terdapat unsur pemerintah daerah dan
DPRD.
Pertanyaan kita sekarang adalah apakah
negara kita menganut sistem sentralisasi
atau desentralisasi?
Pasal 18 ayat (1) “ Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu
dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah,
yang diatur dengan undang-undang”.
– Pasal 18 ayat (2) “ Pemerintahan daerah provinsi, daerah
kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tuga pembantuan”.
– Pasal 18 ayat (5) ” Pemerintahan daerah menjalankan otonomi
seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-
undang ditentukan sebagai urusan pemerintah pusat”.
– Pasal 18 ayat (6) ” Pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan –peraturan lain untuk
melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan”.
Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem
desentralisasi dapat dilihat dalam hal-hal berikut :
27
Sebagai bukti bahwa negara kita menganut sistem desentralisasi dapat dilihat dalam
hal-hal berikut.
1) Selain ada pemerintahan pusat, terdapat pemerintahan daerah provinsi dan
kabupaten/kota;
2) Pemerintahan daerah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus urusan rumah tangganya sendiri;
3) Pemerintahan daerah memiliki otonomi yang seluas-luasnya, kecuali 6 (enam)
urusan yang menjadi kewenangan pemerintah pusat, yaitu politik luar negeri,
pertahanan, keamanan, yustisi, moneter dan fiskal nasional, dan agama;
4) Dalam melaksanakan kewenangannya, pemerintahan daerah berhak menetapkan
peraturan daerah dan peraturan lainnya.
Kelebihan Negara Kesatuan dengan sistem desentralisasi
Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi memiliki kelebihan antara lain:
peraturan dan kebijakan di daerah dirumuskan sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi daerah itu sendiri;
partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat;
pembangunan di daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu
sendiri
tidak bertumpuknya pekerjaan di pemerintah pusat, sehingga jalannya
pemerintahan lebih lancar.
Adapun kekurangannya adalah adanya ketidakseragaman peraturan, kebijakan,
dan kemajuan pembangunan tiap-tiap daerah.
28
Kelebihan negara kesatuan dengan sistem sentralisasi antara lain:
1. penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh
wilayah negaraKekurangan sistem sentralisasi
2. adanya keseragaman atau persamaan peraturan di seluruh wilayah
negara
29
1. Tipe-tipe Negara
1. Tipe-tipe Negara menurut sejarah
5. Tipe
Negara
1. Tipe
Modern
Negara
Timur 3. Tipe
Purba Negara
Romawi
4. Tipe
2. Tipe Negara
Negara Abad
Yunani Kuno Pertengaha
n
1. Tipe-tipe Negara Menurut
Sejarah
1.1 Tipe Negara Timur Purba
Negara-negara Timur Purba tipenya Tyrani, raja-raja
berkuasa mutlak. Kita dapat mengenali negara-negara
Timur Purba karena ciri-cirinya:
a. Bersifat theocratisce (keagamaan), raja merangkap
dianggap dewa oleh warganya.
b. Pemerintahan bersifat absolut (mutlak)
1.2 Tipe Negara Yunani Kuno
Negara yunani kuno mempunyai type sebagai negara
kota atau polis. Besarnya negara kota hanyalah satu
kota saja yang dilingkari benteng pertahanan.
Pemduduknya sedikit dan pemerintahan demokrasi
langsung. Dalam pelaksanaan demokrasi langsung
rakyat diberikan pelajaran ilmu pengetahuan atau
dikenal istilah encyclopaedie.
Lanjut…………………….
1.3 Tipe Negara Romawi
Tipe negara romawi adalah Imperium. Yunani
sendiri menjadi daerah jajahan dari Romawi.
Pemerintahan di Romawi dipegang oleh
Caesar yang menerima seluruh kekuasaan
dari rakyat atau apa yang dinamakan
Caesarismus. Pemerintahan Caesarismus
adalah secara mutlak. Suatu undang-undang
di Romawi apa yang dinamakan Lex Regia.
1.4 Tipe Negara Abad Pertengahan
Ciri khas tipe negara abad pertengahan
adalah adanya dualisme (pertentangan).
1. Dualisme antara penguasa dengan rakyat
2. Dualisme antara pemilik dan penyewa tanah
sehingga munculnya Feodalisme
3. Dualisme anatara Negarawan dan Gerejawan
(secularisme)
Akibat dari dualisme ini timbul keinginan
rakyat untuk saling membatasi hak dan
kewajiban antara raja dan rakyat.
Lanjut……………
1.5 Tipe Negara Modern
Pada negara-negara modern tipenya
adalah:
a. Berlaku asas demokrasi
b. Dianutnya paham negara hukum
c. Susunan negaranya kesatuan. Didalam
negara hanya ada satu pemerintahan
yaitu pemerintahan pusat yang
mempunyai wewenang tertinggi.
Tipe Negara yang ditinjau
dari sisi hukum
Tipe Negara yang ditinjau dari sisi Hukum