Anda di halaman 1dari 13

JOURNAL READING

KORELASI LOKASI PERDARAHAN


INTRASEREBRAL DENGAN OUTCOME PASIEN
STROKE HEMORAGIK

Oleh:
G Karin Ayu Tania 17710253

Pembimbing:
dr. Nur Cholis, Sp.BS

BAGIAN ILMU PENYAKIT BEDAH


RSU DR WAHIDIN SUDIROHUSODO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
2

Pendahuluan
Secara luas. Stroke dibagi menjadi stroke iskemik akut (80%
dari total stroke) dan stroke hemoragik (20% dari total stroke).
Walaupun demikian, namun stroke hemoragik menyebabkan
lebih banyak kematian dan prognosis yang buruk dibanding
stroke iskemik akut.
Menurut kriteria FUNC, faktor-faktor yang berpengaruh kuat
terhadap tingkat keparahan dan prognosis pada stroke
hemoragik adalah volume perdarahan, letak lesi perdarahan,
dan GCS serta INR.

Penelitian mengenai lokasi perdarahan terkait dengan outcome


pasien stroke hemoragik diperlukan karena letak perdarahan
mudah diidentifikasi dengan menggunakan CT-Scan.
3

Anatomi perdarahan intraserebral


4
5

Metode Penelitian

Jenis penelitian observasional analitik dengan desain


cross sectional. Data yang digunakan data sekunder
dari catatan medik pasien stroke hemoragik di RSUP
dr. Kariadi Semarang tahun 2015-2016
6

• Variabel bebas : lokasi perdarahan intraserebral


• Variabel terikat : outcome pasien stroke hemoragik

Pengumpulan data dari catatan medik pasien stroke hemoragik


meliputi nama, usia, jenis kelamin, tanggal pemeriksaan,
kolestrerol, gula darah sewaktu, dan hasil CT-Scan kepala untuk
melihat lokasi perdarahan.
7

Hasil Penelitian
Variabel Frekuensi % DM
Ya 13 43,3
Usia
Tidak 17 56,7
Dewasa muda 3 9,3 Perluasan intraventrikular
(20-34 tahun)
Ya 9 28
Dewasa prtengahan 23 71,8
(35-64 tahun) Tidak 23 72
Dewasa akhir >65th 6 18,9 Lokasi perdarahan
Jenis kelamin Supratentorial 26 81,3
Infratentorial 6 18,7
Laki-laki 17 53
Outcome stroke
Perempuan 15 47 Ketergantungan total 28 87,5
Dislipidemia Ketergantungan berat 3 9,4
Ya 15 50 Ketergantungan sedang 1 3,1

Tidak 15 50 Ketergantungan ringan 0 0


Mandiri 0 0
8

Outcome pasien diukur menggunakan Kuisioner Barthel Index


yang memiliki lima subskala yaitu :
ketergantungan total (skor0-24)

ketergantungan berat (skor25-49)

ketergantungan sedang (skor 50-74)

ketergantungan mnimal (skor 75-90)

ketergantungan ringan (skor 91-99).


9

Dari 32 subjek penelitian, didapatkan tidak ada subjek yang


mengalami ketergantungan minimal dan ketergantungan ringan.
Namun terbanyak adalah subjek yang mengalami outcome
kategori ketergantungan total sejumlah 28 orang, sisanya
sebanyak 4 orang tidak mengalami ketergantungan total.
10
11

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi


antara lokasi perdarahan intraserebral dengan outcome pasien
dengan nilai signifikansi (p) sebesar 0,665 (>0,05).
12

Kesimpulan dan saran


13

TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai