Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

DENGAN MASALAH KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH: KELAS B KELOMPOK 4


KONSEP TEORI
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
DEFINISI

Menurut Mulyana (2005), komunikasi terapeutik


termasuk komunikasi interpersonal adalah
komunikasi antara orang-orang secara tatap muka
yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap
reaksi orang lain sacara langsung, baik secara verbal
dan nonverbal.
PROSES KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Stuart dan Sundeen dalam Taufik (2010:45)


menjelaskan bahwa dalam prosesnya komunikasi
terapeutik terbagi menjadi empat tahapan, yaitu:
 tahap persiapan atau tahap pra-interaksi
 tahap perkenalan atau orientasi
 tahap kerja
 tahap terminasi.
TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Pelaksanaan komunikasi terapeutik bertujuan
untuk membantu memperjelas dan mengurangi
beban pikiran pasien. Disamping juga dapat
mengurangi adanya keraguan serta membantu
dilakukannya tindakan yang efektif, mempererat
interaksi kedua pihak, yakni pasien dan perawat
dalam rangka untuk membantu penyelesaian
masalah pasien (Machfoedz, 2009).
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Tiga hal mendasar dari ciri-ciri komunikasi
terapeutik menurut Arwani (2002) yaitu
keikhlasan, empati dan kehangatan.

Keikhlasan
Empati
Kehangatan
DASAR-DASAR KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
Menurut Machfoedz, (2009) komunikasi terapeutik
dapat dikenali melalui beberapa hal sebagai berikut:
 Perawat mengenal dengan baik pribadi pasien serta
memahami dirinya dengan baik sesuai nilai-nilai yang
dianut.
 Komunikasi ditandai dengan sikap saling menerima,
saling percaya, dan saling menghargai.
 Perawat mampu memahami, menghayati nilai yang
dianut oleh pasien.
LANJUTAN…

 Perawat menyadari pentingnya kebutuhan pasien mulai dari fisik


maupun mental.
 Perawat mampu menciptakan suasana yang dapat membuat
pasien termotivasi untuk mengubah sikap dan perilaku sehingga
dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
 Perawat mampu menguasai perasaannya secara bertahap untuk
mengetahui dan mengatasi perasaan sedih, marahk dan frustasi.
Kejujuran dan keterbukaan komunikasi merupakan dasar
hubungan terapeutik.
 Memperhatikan etika dengan cara berusaha mengambil
keputusan didasarkan atas prinsip kesejahteraan manusia.
JENIS KOMUNIKASI YANG DI MANIFESTASIKAN
SECARA TERAPEUTIK
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal biasanya lebih akurat dan tepat waktu. Kata-
kata yang digunakan adalah alat atau simbol yang dipakai untuk
mengekspresikan ide atau perasaan, membangkitkan respon emosional.
Keuntungan dalam komunikasi verbal tatap muka yaitu memungkinkan
tiap individu untuk berespon secara langsung.
Komunikasi verbal yang efektif :
 Jelas dan ringkas
 Perbendaharaan Kata (Mudah dipahami)
 Denotatif dan konotatif
 Selaan dan kesempatan dalam berbicara
 Waktu dan Relevansi
LANJUTAN…

2. Komunikasi non verbal


Komunikasi non verbal adalah pemindahan pesan tanpa
menggunakan kata-kata. Komunikasi non verbal merupakan cara
yang paling meyakinkan untuk menyampaikan pesan kepada orang
lain. Perawat perlu menyadari pesan verbal dan non verbal yang
disampaikan pasien mulai dan saat pengkajian sampai evaluasi
asuhan keperawatan karena isyarat non verbal menambah arti
terhadap pesan verbal. Perawat yang mendeteksi suatu kondisi dan
menentukan kebutuhan asuhan keperawatan.
Menurut Liliweri (2004), komunikasi non verbal dibagi menjadi
enam bagian yakni;
 Kinesik
 Haptik
 Paralinguistik
 Tampilan Fisik Tubuh
KONSEP TEORI LANSIA
DEFINISI LANSIA

Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 1998


tentang Kesejahteraan Lansia yang dimaksud
dengan lansia adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas. Lebih lanjut
Maryam (2008) juga mendefinisikan lansia
sebagai seseorang yang telah berusia lanjut dan
telah terjadi perubahanperubahan dalam sistem
tubuhnya.
BATASAN LANSIA

WHO dalam Kunaifi (2009) membagi lansia


menurut usia ke dalam empat kategori, yaitu: 1.
Usia pertengahan (middle age) : 45-59 tahun 2.
Lansia (elderly) : 60-74 tahun 3. Usia tua (old)
: 75-89 tahun 4. Usia sangat lanjut (very old) :
lebih dari 90 tahun.
TEORI PENUAAN
Ada empat teori pokok dari penuaan menurut
Klatz dan Goldman, (2007), yaitu:
Teori Wear and Tear
Teori Neuroendokrin
Teori Kontrol Genetik
Teori Radikal Bebas
TAHAPAN PROSES PENUAAN

 Tahap Subklinik (usia 25-35 tahun)


 Tahap Transisi (usia 35-45 tahun)
 Tahap Klinik (usia 45 tahun ke atas)
PERUBAHAN FISIK DAN PSIKOSOSIAL
PADA LANSIA
1. Perubahan Fisik pada Lansia Menurut Maryam (2008),
perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia adalah :
 Sel Perubahan
 Sistem Persyarafan
 Sistem Pendengaran
 Sistem Penglihatan
 Sistem Kardiovaskuler
 Sistem Pengaturan
 Sistem Respirasi
 Sistem Pencernaan
 Sistem Perkemihan
 Sistem Endokrin
 Sistem Integumen
 Sistem Muskuloskeletal
LANJUTAN…

2. Perubahan Psikososial pada Lansia


Berdasarkan beberapa evidence based yang telah
dilakukan terdapat perubahan psikososial yang
dapat terjadi pada lansia antara lain:
Kesepian
Kecemasan
Depresi
ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA
DENGAN MASALAH KOMUNIKASI
DENGAN MENGGUNAKAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PENGKAJIAN
Pengkajian pada lansia yang mengalami gangguan pada sistem pendengaran meliputi
hal-hal sebagai berikut ini:
 Meminta untuk mengulang pembicaraan
 Jawaban tidak sesuai dengan pertanyaan
 Memalingkan kepala terhadap pembicraan
 Kesulitan membedakan pembicaraan serta bunyi suara orang lainyang parau atau
bergumam.
 Masalah pendengaran pada kumpulan yang besar, terutama dengan latar belakang
yang bisisng, berdering / berdesis yang konstan.
 Volume bicara meningkat
 Sering merasa sedih, di tolak lingkungan, malu, menarik diri, bosan, depresi, dan
frustasi.
 Ketergantungan dalam melakukan aktivitas pemenuhan kebutuhan sehari-hari
(mandi, berpakaian, ke kamar kecil, makan, BAB/BAK, serta berpindah) .
MASALAH KEPERAWATAN
Masalah keperawatan pada lansia dengan gangguan sistem pendengaran adalah sebagai
berikut ini :
 Gangguan persepsi sensorik : pendengaran
 Resiko cedera
 Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari
 Kurang pengetahuan
 Cemas
 Gangguan Komunikasi
 Gangguan soaialisasi
INTERVENSI KEPERAWATAN
Intervensi Keperawatan pada lansia dengan gangguan sistem pendengaran adalah sebagai
berikut ini :
 Kaji penyebab adanya gangguan pendengaran
 Bersihkan telinga, pertahankan komunikasi
 Berbicara pada telinga yang masih baik dengan suara yang tidak terlalu keras
 Berbicara secara perlahan-lahan jelas, dan tidak terlalu panjang
 Beri kesempatan klien untuk menjawab pertanyaan
 Gunakan sikap dan gerakan / objek untuk memudahkan persepsi klien
 Beri sentuhan untuk menarik perhatian sebelum memulai pembicaraan
 Beri motivasi dan reinforcoment
 Kolaborasi untuk menggunakan alat bantu pendengaran
 Lakukan pemeriksaan secara berkala
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA LANSIA

Komunikasi terapeutik perawat dimaksudkan untuk membantu pasien. Komunikasi


terapeutik berfokus pada keterampilan berkomunikasi terapeu-tik, perawat akan
lebih mudah menjalin hubungan saling percaya dengan klien, memberikan
kepuasan profesional da-lam pelayanan ke perawatan dan akan meningkatkan
profesi. (Sherko, Sotiri, dan Lika, 2013).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai