Anda di halaman 1dari 40

Rumah Sehat

diSampaikanolehRosliHanjani
Rumah

Adalah tempat untuk tinggal yang dibutuhkan oleh


setiap manusia dimanapun dia berada.

* Rumah adalah struktur fisik terdiri dari ruangan,


halaman dan area sekitarnya yang dipakai sebagai
tempat tinggal dan sarana pembinaan keluarga (UU
RI No. 4 Tahun 1992).
Menurut WHO

rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk


tempat berlindung, dimana lingkungan berguna
untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan
sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu
(Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan,
2001).
Fungsi Rumah

* sebagai tempat untuk melepaskan lelah,


* tempat bergaul
* membina rasa kekeluargaan diantara
anggota keluarga,
* tempat berlindung dan menyimpan barang
berharga,
* merupakan status lambang sosial
Rumah Sehat

adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi


syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki :

• jamban yang sehat,


• sarana air bersih,
• tempat pembuangan sampah,
• sarana pembuangan air limbah,
• ventilasi rumah yang baik,
• kepadatan hunian rumah yang sesuai
• lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah
Perumahan yang layak

untuk tempat tinggal harus memenuhi syarat


kesehatan sehingga penghuninya tetap sehat.
Perumahan yang sehat tidak lepas dari ketersediaan
prasarana dan sarana yang terkait, seperti:
*penyediaan air bersih,
*sanitasi pembuangan sampah,
*transportasi,
*tersedianya pelayanan sosial (Krieger and
Higgins, 2002).
Kriteria Rumah Sehat
didasarkan pada pedoman teknis penilaian rumah sehat
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan Depkes RI tahun 2007. Pedoman teknis ini disusun
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan
Perumahan.
Pembobotan terhadap kelompok komponen
rumah, kelompok sarana sanitasi, dan kelompok
perilaku didasarkan pada teori Blum, yang
diinterpetasikan terhadap:

• Bobot komponen rumah (31%),


• Bobot sarana sanitasi (25%),
• Bobot Perilaku (44%)
Syarat-Syarat Rumah Sehat

1. Lantai
Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai
rumah dari semen atau ubin, kermik, atau cukup
tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting
disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau
dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang
basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
2. Atap

Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah


perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap
genteng adalah cocok untuk daerah tropis jugadapat
terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat
dapat membuatnya sendiri. Namun demikian banyak
masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu
maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat
dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak cocok
untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga
menimbulkan suhu panas di dalam rumah.
3. Ventilasi

• Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi.

• Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara


di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti
keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah
tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan
menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang
berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya
menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya
ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam
ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan
dari kulit danpenyerapan.
Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk
bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit).

Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskanudara


ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen
karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus.
Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir.

Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah


selalu tetap di dalam kelembaban (humidity) yangoptimum.
Ada 2 macam ventilasi, yakni:

– Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan


tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu,
lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya.
Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan
karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan
serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada
usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan
nyamuk tersebut.
– Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat
khusus untuk mengalirkan udara terebut, misalnya kipas
angin dan mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak
cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu
diperhatikan disini bahwa sistem pembuatan ventilasi
harus dijaga agar udara tidak berhenti atau berbalik lagi,
harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harusada
jalan masuk dan keluarnya udara.
4. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup,


tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya
cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah,
terutama cahaya matahari disamping kurang
nyaman, juga merupakan media atau tempat yang
baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit
penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam
rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat
merusakkan mata.
Cahaya dapat dibedakan menjadi 2,yakni:

– Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting karena


dapat membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya
baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan
masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela)
luasnya sekurang-kurangnya 15-20 %dari luas lantai yang terdapat
dalam ruangan rumah. Sinar matahari dapat langsung masuk melalui
jendela ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain.Lokasi
penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar
sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding).Jalan
masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca.

- Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan


alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dansebagainya.
5. Luas Bangunan Rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk


penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan
tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya.
Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah
penghuninya akan menyebabkan perjubelan
(overcrowded). Hal ini berdampak kurang baik terhadap
kesehaan penghuninya, sebab disamping menyebabkan
kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota
keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular
kepada anggota keluarga yang lain.
6. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas
sebagai berikut:
– Penyediaan air bersih yang cukup,
– Pembuangan tinja,
– Pembuangan air limbah (air bekas),
– Pembuangan sampah,
– Fasilitas dapur,
– Ruang berkumpul keluarga,
– Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanyaserambi
(serambi muka atau belakang).

• Di samping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain
yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan
adalah kandang ternak. Oleh karena ternak adalah
merupakan bagian hidup para petani, maka kadang-
kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah.Hal ini
tidak sehat karena ternak kadang-kadang merupakan
sumber penyakit pula. Maka sebaiknya, demi
kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal
atau dibuatkan kandang tersendiri.
Rumah Sehat di Indonesia

Depkes RI di tahun 2006 melaporkan bahwa:

• kondisi rumah yang memenuhi syarat sehat untuk tingkat


nasional hanya 43,89%.

• kondisi pembuangan limbah yang memenuhi syarat sebanyak


62,11%

• kondisi jamban yang memenuhi syarat 46,54%.


7 kriteria rumah sehat :

1. Kering
Rumah dikondisikan dengan membangun sistem bangunan
yang dikonstruksi dengan lingkungan dalam ruangan yang
terkontrol. Bisa dilakukan dengan menjaga agar sistem saluran
air, saluran pembuangan terjaga dengan baik.Begitu pun
masalah perembesan dan kebocoran rumah,
hendaknya diatur agar tidak terjadi.
2. Bersih

Sistem bangunan yang dimiliki memungkinkan agar


rumah bebas kotoran, debu, asapserta
kontaminan lainnya. Rumah yang berada di dekat jalan
raya jelas berbeda penangannya dengan rumah yang ada
di kompleks persawahan.
3. Aman

Rumah hendaknya dibangun dengan bentuk, fungsi, dan


peralatan yang aman bagi penghuni. Konsep ergonomis di
setiap piranti hendaknya juga dipikirkan denganmatang.
Sisi keamanan adalah faktor yang penting,
demi menghindari terjadinya kecelakaan didalam maupun
di sekitar rumah
4. Bebas Kontaminasi

Gunakan cat rumah dan produk-produk bangunanyang


aman dan tidak mengganggu kesehatan. Jauhi
penggunaan formaldehida untuk meminimalisir
kontaminasi anggota keluarga.
5.Memiliki Ventilasi
Ventilasi berfungsi untuk memperlancar pertukaran udara segar.
Standardnya harus ada di setiap ruangan.

6.Bebas dari hewan pengganggu


Penghuni hendaknya menjaga agar setiap sudut rumah bebas
dari hewan pengganggu seperti tikus, kecoa, cicak, dll. Hewan-
hewan ini selalu berusaha untuk mencari makanan dan sarang
di dalam rumah sehingga anda harus benar-benar ekstra
bekerja keras untuk mengenyahkannya.

7. Terawat
Rumah yang sehat adalah rumah yang setiap elemennya
terawat dan terpelihara dengan baik. Para penghuni rumah
hendaknya mengatur jadwal khusus untuk saling berbagi tugas
melakukan tugas ini demi kepentingan bersama.
Kelompok Komponen Rumah yangdijadikan
dasar penilaian rumah sehat menggunakan
Indikator komponen :
– Langit-langit
– Dinding
– Lantai
– Jendela kamar tidur
– Jendela ruang keluarga
– Ventilasi
– Lubang asap dapur
– Pencahayaan
– Kandang
– Pemanfaatan Pekarangan
– Kepadatan penghuni.
Indikator Sarana Sanitasi meliputi:

- Sarana air bersih


- Jamban
- Sarana pembuangan air limbah
- Sarana pembuangan sampah
Perilaku penghuni rumah dinilaidengan
indikator penilaian yang meliputi:

– Kebiasaan mencuci tangan


– Keberadaan vektor tikus
– Keberadaan jentik.
Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum
Pengelolaan Makanan (TUPM)

• merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak


orang, dan berpotensi menjadi tempat penyebaran
penyakit.

• TUPM meliputi hotel, restoran, pasar dan lain-lain.

• TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan


makanan dan minuman harus memenuhi syarat kesehatan,
yaitu memiliki sarana air bersih, tempatpembuangan sampah,
sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai
(luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pegunjung dan
memiliki pencahayaan ruang yang memadai.
Standar Rumah Indonesia Belum Sesuai Internasional

• JAKARTA,propertynews - Salah satu alasan pemerintah bersikukuh


untuk menetapkan kewajiban membangun rumah minimal tipe 36
kepada para pengembang adalah untuk meningkatkan hunian layak
bagi masyarakat.

• Ketentuan itu mendapat protes dari pelaku pengembang karenatak


semua masyarakat bisa sanggup membeli rumah ukuran 36.
Padahal dengan ukuran tipe 36 saja, secara standar rumah di
Indonesia masih di bawah internasional.

• Deputi Perumahan Formal Kementerian Perumahan Rakyat


(Kemenpera) Pangihutan Marpaung menjelaskan ketentuan wajib
hunian minimal tipe 36 akan berlaku Januari2012.

• Hal ini sejalan dengan UU No 1 Tahun 2011 soal perumahan pasal


22 ayat 3 berbunyi Luas lantai rumah tunggal dan rumah deret
memiliki ukuran paling sedikit 36 (tiga puluh enam) meterpersegi.
• Ia mengatakan dengan batas minimal 36 m2 maka aturan batas
luas terkecil rumah di Indonesia hanya mengakomodir 9 m2untuk
1 orang atau 36 m2 dengan perhitungan ada 4 orang di dalam
rumah. Sementara standar World Health Organization (WHO)
memiliki standar rumah layak dengan luas 10 m2 per orang atau
dengan total 40 m2.

• "Padahal harusnya internasional itu 12 m2, jadi StandarMinimal


Rumah Internasional adalah Tipe 48 m2," katanya.

• Rencananya ketentuan wajib hunian tipe 36 akan berlaku Januari


2012. Berdasarkan UU No 1 Tahun 2011 soal perumahan pasal 22
ayat 3 berbunyi Luas lantai rumah tunggal dan rumah deret
memiliki ukuran paling sedikit 36 (tiga puluh enam) meterpersegi.
(Redaksi/detikFinance)
Kepadatan Hunian
Penyediaan Air
Pembuangan Limbah
Pencahayaan
Referensi:
KEPMENKESRI. no 829/MenKes/SK/VII/1989
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas 1 BHASA INDO
    Tugas 1 BHASA INDO
    Dokumen1 halaman
    Tugas 1 BHASA INDO
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Tugas 2 Adm Kes
    Tugas 2 Adm Kes
    Dokumen12 halaman
    Tugas 2 Adm Kes
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH (HBM) Komplit
    MAKALAH (HBM) Komplit
    Dokumen10 halaman
    MAKALAH (HBM) Komplit
    Yani Trie Prayogo
    100% (3)
  • SEJARAH
    SEJARAH
    Dokumen18 halaman
    SEJARAH
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Tugas k3 Nita
    Tugas k3 Nita
    Dokumen5 halaman
    Tugas k3 Nita
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Rapid Health Assesment
    Rapid Health Assesment
    Dokumen4 halaman
    Rapid Health Assesment
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Form Home Visite
    Form Home Visite
    Dokumen3 halaman
    Form Home Visite
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • ABSTRAKqu
    ABSTRAKqu
    Dokumen1 halaman
    ABSTRAKqu
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • LP Asfiksia
    LP Asfiksia
    Dokumen16 halaman
    LP Asfiksia
    Khittoh Achmad
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Kunj. Jiwa
    Daftar Hadir Kunj. Jiwa
    Dokumen1 halaman
    Daftar Hadir Kunj. Jiwa
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Daftar Hadir Kunj. Jiwa
    Daftar Hadir Kunj. Jiwa
    Dokumen1 halaman
    Daftar Hadir Kunj. Jiwa
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Tugas Lada Aji
    Tugas Lada Aji
    Dokumen6 halaman
    Tugas Lada Aji
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Analisis Fishbone Akar Masalah
    Analisis Fishbone Akar Masalah
    Dokumen6 halaman
    Analisis Fishbone Akar Masalah
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Hipertensi
    Leaflet Hipertensi
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Hipertensi
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Tugas Lada Aji
    Tugas Lada Aji
    Dokumen6 halaman
    Tugas Lada Aji
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Tugas KMB Pathways
    Tugas KMB Pathways
    Dokumen3 halaman
    Tugas KMB Pathways
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat
  • Tugas KMB Pathways
    Tugas KMB Pathways
    Dokumen3 halaman
    Tugas KMB Pathways
    PUSKESMAS GANDRUNGMANGU II
    Belum ada peringkat