Anda di halaman 1dari 26

Perhitungan roda gigi lurus

dan roda gigi miring


Kelompok 3
Windu Asmara D / 2111161097
Rizqi Ferdiansayah / 2111161105
Eko Prasetyo / 2111161109
Daniel Mangisi N / 2111161123
Asep Egi N / 2111161127
Alfy Isya Maulana S / 2111161128
Regi Ahmad Fauzi / 2111161129
APA ITU RODA GIGI ATAU GEAR?
Roda gigi adalah salah satu jenis elemen
transmisi vang penting untuk suatu
pemindahan gerak (terutama putaran).
daya atau tenaga pada suatu sistem
transmisi antara penggerak dengan yang
digerakan. Suatu konstruksi hubungan roda
gigi digunakan pula untuk sistim pengatur
pada pemindah putaran, atau untuk
merubah gerak lurus menjadi gerak putar
atau sebaliknya.
PRINSIP RODA GIGI

Konstruksi roda gigi


mempunyai prinsip
kerja berdasarkan
pasangan gerak.Bentuk
gigi dibuat untuk
menghilangkan
keadaan slip, putar
dan daya dapat
berlangsung dengan
baik.
Roda gigi lurus
Roda gigi adalah suatu benda dari
logam atau non logam yang bulat dan
pipih pada pingiranya bergerigi. Roda
gigi sangat berguna untuk
memnindahkan gaya dari suatu roda
gigi ke roda gigi yang lain. Pada
umumnya roda gigi di buat dari bahan
logam untuk meminddahkan beban
yang berat, kalau gaya yang
dipindahkan tidak berat dapat di
gunakan roda gigi dari non logam.
Teknik pembuatan roda gigi dapat
dikerjakan dengan cara di cor,
dikerjakan dengan mesin frais.
Roda gigi miring

RODA GIGI MIRING Adalah roda gigi yang


pada dasarnya sama dengan roda gigi lurus,
perbedaannya terletak pada roda giginya
yang miring membentuk sudut terhadap
sumbu (lubang).
Umumnya gigi pada roda gigi miring ini
terbagi menjadi 2, yaitu miring kiri dan
miring kanan.
Arah berlawanan dipakai untuk poros
paralel, arah yang sama dipakai untuk
poros tegak lurus. Suara lebih tenang
dibanding roda gigi lurus, namun vibrasi
aksialnya lebih tinggi
Automobile First Gear

• Transmisi gigi pertama dipasang pada kendaraan bertujuan


untuk mengatur kecepatan sesuai dengan beban dan kondisi
jalan, ketika berada pada jalanan yang menanjak, atau ketika
mobil berjalan pertama kali, maka kendaraan membutuhkan
momen yang besar, transmisi akan memperbesar momen ini
sehingga kendaraan dapat kuat melewati jalanan yang
menanjak, tetapi untuk menghasilkan momen yang besar ini
disertai dengan penurunan kecepatan, pada saat ini transmisi
berada pada tingkat gigi terendah.
• Berbeda lagi ketika berada di jalan yang mendatar, kendaraan
sudah tidak lagi membutuhkan momen yang besar, sehingga
transmisi akan memperkecil momen dan kecepatan mobil
meningkat. Pada saat ini transmisi berada pada tingkat gigi
tertinggi.
2. Pengoperasian Data

• N1 = 29 HP
• n1 = 858 rpm
• M1 = 24,2 Kgf.m
• V = 2,24 m/s
• B = 0,98 Kgf/mm2
3. Main dimensions

• a = 95mm (Jarak antara 2 titik pusat)


• z1 = 11 (Jumlah gigi)
• dk1 = 61,322 mm (Diameter luar)
• b = 20 mm (Lebar muka)
• z2 = 31 (Jumlah gigi)
• dk2 = 146,70 mm (Diameter luar)
• db1 = 49,762mm (Diameter putaran lingkaran)
• i = 2,818 (rasio kecepatan)
• B0 =0 (Sudut helix pada puncak lingkaran)
4. Teeth & 5. Tooth Errors
• 4. Teeth
20° Standart Straight teeth (tabel 22/3. Halaman 115
)

• 5. Tooth Errors
a)ƒe ≤ 9,4
b)ƒR ≤ 4,5 ( Kesalahan arah gigi)
c)ƒƒ ≤ ( Profile Error )
d)ƒRW ≤ 3,4 ( after running in under load )
e)ƒ’i ≤ ( gigi ke gigi )
6. Kontak Rasio

εin = 0,835 (komponen komponen pada


kontak rasio normal)
ε1w = 0,792 (Kontak rasio efektif)
εn = 1,44 (Kontak rasio normal)
εw = 1,367 (Kontak rasio efektif)
ε = 1,665
εsp =0
7. Gear Dimension
Pitch Circle Diameter

- d01 = z1 . m(Halaman 118)


• Pitch Circle
= 11 . 4,5
In transverse section = 49,5 mm
- α0 = 20° (sudut tekanan
pada pitch) -d02 = d01 . z2 / z1
=49,5.31/11
- Module for pitch circle
(Halaman 118) = 139,5 mm

𝑑𝑜1 49,5 • In normal section


𝑚= = = 4,5 𝑚 - X = Faktor korigasi
𝑧1 11
(berdasarkan nilai modul)
x1 = 0,3136
x2 = -0,200
• In tranverse section
- Rolling circle
𝑧1
db1 = 2a ( Halaman 118)
𝑧1+𝑧2
11
= 2 x 95
11+31
= 49,762  hk2 = 0,5 (dk2 – db2) (halaman 118)
𝑧1 = 0,5 (146,70 – 140,238)
db2 = db1 x = 3,23 mm
𝑧2
31
= 49,762 x
11
• In normal section
= 140,238
 abn = 20,81 (table 22/3,
hk1 = 0,5 (dk1 – db1) (Halaman 118) .halaman 115)
= 0,5 (61,322 – 49,762)
= 0,5 (11,56)
= 5,78 mm
8. Load Intensity
• Bw = B . C S . CD . CT . Cβ 𝑏
(table 22/11 halaman 88)  CT for T = CZ fRW
(𝑢.𝐶𝑠.𝐶𝐷)
Bw = Intensitas beban efektif
 (tabel 22/19 halaman 132)
B = Intensitas beban
 T=
CS = Shock factor 20
(1)(3,4)
CD = Faktor beban dinamik (895,716)(1)(1,054)

CT = Faktro beban pada muka  = 0,072

Cβ = Faktor untuk helicak teeth  B = o CB = 1 (fig.22/38 hal.132)

 Cs = 1  Bw = B . CS . C D . C T . C β
𝑢𝑑𝑦𝑛  =
 CD = 1 + (fig.22/37 (0,9).(1).(1,054).(1,01).(1,0)
𝑢 𝑥 𝐶𝑠 ( 𝜀𝑠𝑝+1 )
Hal. 131)  =1,043 kgf
2,6
 CD = 1 +
(48,7)(1)(0+1)
 CD = 1,054
- u = B . db1
u = Gaya per mm pada muka
B = Intensitas beban
db1 = Diameter Rolling 𝑈𝑑𝑦𝑛
circle CD =1+
𝑈.𝐶𝑆(𝜀𝑠𝑝 + 1)
- u = B . db1 (fig. 22/37 hal.131)
= 0,9 x 49,762
= 44,785 kgf/mm 𝑈𝑑𝑦𝑛
1,054 =1+
(48,7)(1)(0+1)
𝑈𝑑𝑦𝑛
udyn = Gaya per mm Dinamik 1,054 =1+
(48,7)
dari Face Width
𝑈𝑑𝑦𝑛
CS = Shock Factor = 1,054 – 1
(48,7)
CD = Faktor Beban Dinamik
(Fig. 22/37) Udyn = 0,054 x 48,7
ɛsp = Overlap Ratio Udyn = 2,6 kgf/mm
CD = faktor muatan
CS = faktor muatan
u = gaya per mm pada lebar wajah
Udyn = gaya per mm dinamik pada lebar wajah
ft = tooth error
𝜺sp = rasio overlap
𝒖𝒅𝒚𝒏 𝟎,𝟑 𝒙 𝒖.𝑪𝒔+𝒇
CD = 1 + ≤1+
𝒖.𝑪𝒔(𝜺𝒔𝒑+𝟏) 𝒖𝑪𝒔(𝜺𝒑+𝟏)
𝟐,𝟔 (𝟎,𝟑)(𝟒𝟖,𝟕)(𝟏)(𝟗,𝟒)
CD = 1 + ≤1+
(𝟒𝟖,𝟕)(𝟏)(𝟎+𝟏) (𝟒,𝟖𝟕)(𝟏)(𝟎+𝟏)
cD = 1 + 0,054 ≤ 1 + 0,50
CD = 1,054 ≤1,50
9. Factors
Factors for the calculation root stress
(Page 119)
Notation and cults
Factors for the calculation of
Check for pinion 1 surface pressure (Page 119)
Check for pinion 1
qw = qk1 . qe1 yC (Dilihat dari tabel 22/23 Hal.
= 2,60 x 0,67 134)
= 1,98 yB (Dilihat dari tabel 22/24 Hal.
134)
qk Dilihat dari gambar 22/40
Halaman 134 yw1 = yC . yB/ye
qe Dilihat dari tabel 22/22 = 3,0 . (1/0.688)
Halaman 134 = 4,37
qe1 = 1,4/(εn+0,4)
= 1,4 / (1,44+0,4)
= 0,76
Notation and cults

qw . qk . qe = factors for root


strees Check for wheel 2
yw2 = yC . yB
𝜀w = effective contact ratio
= 3,0 . 1
check for wheel 2
= 3,0
qw2 = qk2 . qe2
= 2,87 . 0,792
= 2,24
qe2 = 1,4/(εw+0,4)
= 1,4 / (1,367+ 0,4 )
= 0,792
• Factors for surface resistance (Page 119)
• yf = factor for scoring load
• db1 = rolling circle diameters
• I = speed ratio = z2 / z1
• z1 , z2 = howber of teeth in the transverse section
12,7 i+1 2 emax 4
• yf = . 1+ √mn
db1 i 10
12,7 6,86 2 15,2 2
• yf = · 1+ √4,5
288,71 6,86 10
= 0,386
mn = cos B0 x m
= cos o° x 4,5
= 4,5
10. Materials
-20 MnCr 5
HB = 650 (dilihat dari table 22/25 Hal. 135)
a. σD = tegangan
σD1 = 1 , σD1 = 47
σD1 = σD2
b. kD = Surface Strength ( dari Hal. 136 )
kD1 = yG . yH . yS . yV . kD1
= 1 . 1,075 . 0,774 . 5,0
= 2,79
kD1 = kD2
11. Lubricant
Tabel 22/12 Hal. 129
Ys = Faktor dari KD
Shell macoma 68
V50 = Viskositas Minyak pada 50 ֯ C

V50 : 76 cSt at 50 ֯ C
Mtest :-
V : 21 cSt at 80 ֯ C Oper. Temp.
Ktest :-
Ys : 0,75
12. Safety Factors
For CS = 1
Tooth Breakage (halaman 98)
For gear 1 For Gear 2
𝜎𝐷1 𝜎𝐷1 𝜎𝐷2 𝜎𝐷2
SB1 = = SB2 = =
𝜎𝑊1 𝐵𝑊 𝑥 𝑧1 𝑥 𝑞𝑤1 𝜎𝑊2 𝐵𝑊 𝑥 𝑧1 𝑥 𝑞𝑤2

47 47
= =
1,043 𝑥 11 𝑥 1,98 1 ,0,43 𝑥 11 𝑥 2,24
= 2,07
= 1,83

2,07 = Long life gearing 1,83 = Long life Gearing


• Pitting (halaman 101)
• For Gear 1 For Gear 2
𝑘𝐷1
• SG1 = 𝑘𝐷2
𝑘𝑊1
SG2 =
𝑘𝐷1 𝑖 𝑘𝑊2
= · 𝑘𝐷2 𝑖
𝐵𝑊 𝑥 𝑦𝑊1 𝑖+1 = ·
2,79 2,818 𝐵𝑊 𝑥 𝑦𝑊2 𝑖+1
= · 2,79 2,818
1,043 𝑥 4,37 2,818+1 = ·
1,043 𝑥 2,24 2,818+1

= 0,57
= 0,658

0,57 =Finite life gearing 0,658 = Finite life gearing


• scoring (Halaman 102)
𝒌𝒇 𝒌𝒕𝒆𝒔𝒕 𝒙 𝒄𝒐𝒔 𝑩𝟎 𝒊
Sf = = · =_
𝒌𝒘𝟐 𝑩𝒘 𝒙 𝒚𝒄 𝒙 𝒚𝒇 𝒊+𝟏
13. Full-load life
• Halaman 120
Pitting ( in case SG < 1 )
• For Gear 1
For Gear 2
167 𝑥 103 𝑥 𝑘𝐷1 𝑥 𝑆𝐺 2
Lh1 =
𝑛1 167 𝑥 103 𝑥 𝑘𝐷2 𝑥 𝑆𝐺22
Lh2 =
𝑛1
167 𝑥 103 𝑥 (279) 𝑥 (0,57)2
= 167 𝑥 103 𝑥 (279) 𝑥 (0,658)2
858 =
858

= 176 = 647
NUHUNS PISAN JOW!

Anda mungkin juga menyukai