Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

USAHA RUMAH TANGGA MEMBUAT COKELAT


OLAHAN

TUGAS MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Oleh :
Alfy Isya Maulana : 2111161128
Regi Ahmad Fauzi : 2111161129
Kelas : B

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
2020
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) atau Wirausaha adalah proses


mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih
baik dalam menjalaknan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah
penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau
ketidakpastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh


Richard Castillon pada tahun 1755. Di luar negeri, istilah kewirausahaan
telah dikenal sejak abad 16, sedangkan di Indonesia baru dikenal pada
akhir abad 20. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda dikenadengan
ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan
kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti
Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas
yang mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun
1980-an, hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan
kewirausahaan. DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada
beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan
perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman
kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan-
pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.

Wirausaha dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu


Founders, General Managers dan Franchisee.

a) Founders (Pendiri Perusahaan) Seorang Founders sering dianggap sebagai


wirausaha murni, karena mereka secara nyata melakukan survei pasar,
mencari dana, dan fasilitas yang diperlukan. Founders yaitu seorang
investor yang memulai bisnis berdasarkan penemuan barang atau jasa baru
atau yang sudah diimprovisasi. Atau dapat juga seseorang yang
mengembangkan ide orang lain dalam memulai usahanya.
b) General Manager Yaitu seseorang yang mengepalai operasional
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
c) Franchisee Yaitu seorang wirausaha yang kekuasaannya dibatasi oleh
hubungan kontrak kerja dengan organisasi pemberi franchise atau
franchisor. Tingkatan dalam sistem franchise terdiri atas tiga bentuk.
Pertama produsen (franchisor) memberikan franchise kepada penjual.
Sistem ini umumnya digunakan di dalam industri minuman dingin. Tipe
kedua penjualnya adalah franchisor, contohnya pada supermarket. Tipe
ketiga, franchisor sebagai pencipta atau produsen, sedangkan franchise
adalah pendiri retail seperti restoran cepat saji.

Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah wirausaha yang


dilakukan oleh Founders, dengan skala yang kecil yaitu skala rumah
tangga. Adapun untuk menentukan jenis usaha rumahan yang tepat, kita
harus posisikan diri kita terhadap kemampuan finansial serta permodalan
yang dimiliki. Berikut adalah beberapa jenis usaha yang bisa menjadi
bahan pertimbangan.

1. Usaha Rumah Tangga untuk Ibu Rumah Tangga Beberapa usaha yang
mungkin sering kita lihat adalah usaha toko kelontong, usaha warung nasi,
usaha katering, produksi kue-kue basah dan kering, dan masih banyak lagi
jenis usaha yang bisa dipilih oleh para ibu rumah tangga. Untuk waktu
pengelolaan pun lebih simpel, karena bisa menjalankan usaha namun juga
bisa memenuhi kebutuhan rumah.
2. Usaha Rumah Tangga untuk Semua Jika ibu rumah tangga dapat
melibatkan beberapa orang untuk bekerja sama, aneka usaha bisa
dijalankan lebih baik lagi. Terlebih jika letak rumah yang strategis, maka
akan cukup mudah untuk menentukan pilihan jenis usaha rumah tangga
untuk semua ini. Beberapa jenis usaha yang bisa dilakukan antara lain
warung internet (warnet), usaha foto copy, toko pakan hewan, dan masih
banyak lainnya sesuai modal yang dimiliki.
3. Usaha Rumah Tangga sebagai Usaha Sampingan Usaha sampingan di
rumah biasanya diperlukan bagi para karyawan namun ingin memiliki
penghasilan tambahan dari sebuah aktifitas usaha di rumah sendiri.
Banyak macam usaha yang bisa dipilih, seperti usaha angkringan,
membuka atau membeli paket usaha franchisee makanan dan lainnya.
4. Usaha Rumah Tangga sebagai Usaha Utama Jika memutuskan untuk
mendirikan usaha di rumah sebagai usaha utama, karena alasan tidak
memiliki pekerjaan dan lain sebagainya, maka ada baiknya bila memilih
usaha rumahan yang bisa memberikan pemasukan setiap hari. Dan
biasanya usaha tersebut merupakan usaha semacam toko, dimana ada
aktifitas jual beli yang berkelanjutan. Usaha seperti warnet juga bisa
menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan.
1.2. Topik Bahasan
Adapun pembahasan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Usaha Cokelat Olahan
2. Bahan Baku Usaha Cokelat Olahan
3. Tempat Usaha
4. Perlengkapan Usaha
5. Karyawan
6. Promosi
7. Harga Cokelat
8. Risiko Usaha
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui berbagai macam usaha rumah tangga.
2. Untuk mengetahui apa saja yang diperlukan dalam membuat cokelat
olahan.
3. Untuk mengetahui pemilihan lokasi yang strategis.
4. Untuk mengetahui peralatan yang diperlukan dalam usaha cokelat.
5. Untuk mengetahui sumber daya manusia yang diperlukan.
6. Untuk mengetahui strategi berbisnis.
7. Untuk mengetahui harja jual produk.
8. Untuk mengetahui resiko yang mungkin terjadi dalam usaha cokelat.
2. PEMBAHASAN

2.1. Usaha Rumah Tangga Cokelat Olahan


Sejak 1000 SM bangsa-bangsa yang mendiami daerah Meso-
Amerika, Amerika Tengah, sampai bagian utara Amerika Selatan sudah
mengonsumsi Cokelat. Di zaman itu, mereka mengolahnya menjadi
minuman yang mirip dengan hot atau cold chocolate, seperti yang biasa
ditemui sasat ini. Kemudian, bangsa Maya dan Aztec menemukan untuk
pertama kalinya racikan sedap minuman cokelat dan cara pengolahan biji
kakao dengan mencampurkan rempah-rempah di dalamnya.
Resep pengolahan cokelat bertransformasi saat memasuki akhir
abad ke-15. Hernan Cortez memimpin ekspedisi ke Aztec di tahun 1519.
Tujuh tahun kemudian ia kembali ke Spanyol dengan membawa biji kakao
sebagai bahan baku dan tentu resep pembuatan minuman ini. Minuman ini
mulai populer di Eropa setelah mengalami sedikit modifikasi, yaitu
penambahan susu dan gula dalam racikan cokelat. Sejak itu cokelat
menjadi primadona. Bukan hanya di Amerika, tetapi menyebar hingga ke
Perancis, Belgia,Italia, Spanyol, dan Swiss.
Pada perkembangannya, selain dijadikan minuman khas, biji kakao
juga kemudian diolah menjadi cokelat batangan dan aneka kue lezat. Salah
satu produk cokelat yang kini sangat populer adalah praline. Praline adalah
cokelat padat dengan isi tertentu, seperti esella, fruit mix, kacang, rice
crispy, palette blueberry, palette strawberry, dan sebagainya. Dengan
mengonsumsi cokelat, tubuh mampu menghasilkan antioksidan yang dapat
membantu mencegah serangan jantung dan mempertahankan daya tahan
tubuh. Selain itu, karbohidrat yang dibentuk senyawa kimia dalam cokelat
menghasilkan serotonin, yang membantu stimulasi otak sehingga kita
merasa santai dan juga tenang.
Bisnis cokelat ternyata memang semanis rasanya. Siapa yang tidak
suka cokelat? Hampir semua orang mulai dari anak-anak hingga orang tua
pasti menyukai cokelat. Hal ini tentu menjadi peluang yang
menguntungkan untuk berbisnis. Apalagi, membuka usaha cokelat tidak
membutuhkan modal awal yang besar. Sedangkan syarat peralatan yang
diperlukan, seperti kompor dan mesin pendingin, semua orang pasti
memilikinya, sehingga dapat mengurangi beban modal. Peralatan
pendukung lainnya, seperti cetakan cokelat, harganya pun relatif cukup
murah.

2.2. Bahan Baku Usaha Cokelat Olahan

Bahan baku utama usaha cokelat tentu saja cokelat, baik itu yang
berupa cokelat bubuk untuk membuat minuman cokelat maupun cokelat
batangan untuk membuat aneka praline dan kue cokelat. Sebelum benar-
benar terjun ke usaha cokelat, kita harus mengenal terlebih dulu jenis-jenis
produk cokelat yang beraneka ragam. Misalnya, ada cokelat susu yang
merupakan adonan cokelat manis, cocoa butter, gula, dan susu. Selain itu,
ada juga cokelat pahit yang merupakan cokelat alami dan mengandung
43% padatan cokelat.

2.3. Tempat Usaha


Jika memilki rumah yang berada di lokasi strategis untuk
membuka usaha cokelat, yaitu di sekitar kampus, sekolah, dan pusat
perbelanjaan, tak ada salahnya jika menjadikan rumah sebagai tempat
usaha. Konsumen cokelat biasanya mencari tempat yang nyaman untuk
menikmati aneka hidangan cokelat mereka. Oleh karena itu, pilihlah
tempat usaha yang bisa memenuhi kriteria tersebut. Dan, sebuah rumah
bisa menawarkan kenyamanan tersebut. Dekorlah salah satu ruangan di
rumah Anda menjadi sebuah kedai cokelat yang menyenangkan, sehingga
konsumen tak ragu-ragu untuk datang kesana. Kalaupun ingin menyewa
tempat usaha, pastikan tempat usaha tersebut bisa dirombak menjadi
tempat yang nyaman dan sesuai dengan selera para penikmat cokelat, yang
kebanyakan adalah anak muda.

2.4. Perlengkapan Usaha


Mengingat usaha cokelat menawarkan tak hanya satu jenis produk cokelat,
melainkan beberapa produk cokelat yang pengolahannya berbeda satu sama lain,
perlengkapan usaha yang dibutuhkan bisa dikelompokkan menjadi tiga.
1. Pertama, perlengkapan membuat minuman cokelat, yang terdiri atas
wadah tempat bubuk cokelat, gula, dan krim. Lalu tempat air panas,
termos es, serta blender.
2. Kedua, perlengkapan membuat praline, yaitu panci dan wadah untuk
melelehkan cokelat serta cetakan cokelat.
3. Ketiga, perlengkapan untuk membuat kue, yang terdiri atas mixer,
oven, dan cetakan kue. Tak lupa, lemari es untuk menyimpan kue dan
praline.
2.5. Karyawan
Jika bisa membuat sendiri semua olahan cokelat yang akan dijual,
memilki seorang karyawan sudah cukup. Selain membantu dalam proses
produksi, tugas dari karyawan tersebut adalah melayani setiap pelanggan
dengan ramah dan cekatan. Namun, ketika kita tidak bisa melakukan
sendiri proses produksi, tambahan seorang karyawan lagi adalah suatu
keharusan. Dari dua karyawan yang Anda miliki, seorang khusus bertugas
di dapur, sedangkan seorang lagi tetap berada didepan melayani pembeli.

Karyawan yang bertugas di dapur biasanya akan mendapatkan


bayaran lebih besar. Kisarannya adalah Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000.
Sedangkan pelayan di bagian pelayanan bisa dibayar Rp 700.000 – Rp
900.000.

2.6. Promosi
Memberikan potongan harga di awal pembukaan usaha terbukti
bisa menarik banyak konsumen untuk datang dan membeli aneka produk
cokelat yang dijual. Saat pembukaan usaha juga bisa diadakan acara,
misalnya pertunjukan musik kecil-kecilan dan berbagai lomba dengan
hadiah makan gratis atau potongan harga untuk semua produk cokelat
yang dijual. Untuk bisa mengadakan promosi jenis ini, harus disiapkan
dana tersendiri. Kisarannya antara Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000.

Namun, jika tidak memilki dana cukup, bisa menggunakan media


promosi yang lebih murah. Misalnya, dengan menyebarkan brosur dan
leaflet di tempat-tempat yang banyak anak mudanya, seperti di kampus-
kampus dan sekolah-sekolah. Biaya untuk mencetak brosur atau leaflet
berkisar antara Rp 300.000 – Rp 400.000.

2.7. Harga Cokelat


Penikmat aneka menu cokelat bisa berasal dari kalangan mana
saja. Anak-anak, remaja, bahkan orang tua. Oleh karena itu, harga yang
ditawarkan tergantung dengan pasar yang kita tuju. Misalnya, jika ingin
menjual cokelat yang dibuat seperti permen yang diperuntukan anakanak,
bisa dijual dengan harga Rp 1.000 – Rp 2.000. Untuk pangsa pasar yang
lain, secangkir cokelat panas bisa dijual dengan harga Rp 10.000 – Rp
15.000. Sedangkan sekotak kecil cokelat praline bisa dihargai Rp 15.000 –
Rp 25.000, dan untuk aneka kue cokelat, kisaran harganya adalah Rp
10.000 – Rp 12.000 per potong. Khusus untuk kue cokelat utuh, harganya
ditentukan berdasarkan besar kecilnya kue. Misalnya, kue blackforrest
berukuran kecil bisa dihargai antara Rp 80.000 – Rp 100.000.

2.8. Risiko Usaha


Pasar dari usaha cokelat tidaklah sebesar produk-produk kuliner
lainnya. Tapi jika bisa mencapai pangsa pasar yang sesuai, tidak menutup
kemungkinan produk cokelat yang dipasarkan bisa diterima dengan mudah
oleh pasar. Agar usaha dapat terus berjalan dan berkembang, harus pintar-
pintar mempromosikan usaha. Manfaatkan waktu-waktu tertentu untuk
meningkatkan omset penjualan. Caranya adalah dengan memberikan
berbagai penawaran menarik, baik berupa diskon maupun hadiah
langsung, kepada para pelanggan setia. Dengan begitu, usahapun akhirnya
akan memiliki basis pelanggan yang tetap.

2.9. Tips Menjalankan Usaha


Rasa adalah segalanya dalam usaha kuliner, termasuk usaha
cokelat. Oleh karena itu, kita harus mempunyai kepekaan terhadap cita
rasa cokelat yang disukai konsumen. Khusus untuk cokelat praline,
petunjuk berikut mungkin bisa Anda jadikan panduan saat meracik praline,
hingga hasilnya disukai konsumen.

1. Jika cokelat praline berbahan dasar cokelat putih, yang rasa manisnya
sangat dominan, sebaiknya diisi dengan palette blueberry yang sedikit
asam.
2. Jika bahan dasar praline adalah dark chocolate yang pahit, isilah
dengan esella atau bahanbahan isian yang manis.
3. Agar tampilnya lebih menarik, cokelat praline bisa dibuat dalam
bentuk yang unik. Mulai dari bentuk yang bulat, bulan sabit, bunga,
bintang, belah ketupat, gentong air, dan lain-lain. Selain itu, cokelat
praline juga dapat dikreasikan dalam aneka warna yang menarik.
3. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Wirausaha memang menjadi salah satu solusi menambah
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Banyak macam usaha
yang bisa dilakukan, dari mulai usaha sampingan untuk sekedar
menambah penghasilan tetap yang sudah ada, atau bisa menjadikan
sebagai penghasilan utama.
Salah satu usaha yang layak dipertimbangkan adalah usaha cokelat
olahan. Dimana kita bisa berkreasi dengan aneka macam olahan cokelat.
Dari mulai minuman cokelat panas, cemilan cokelat, hingga kue-kue
cokelat.
Ada beberapa persiapan dan pertimbangan yang harus dilakukan
sebelum memulai usaha cokelat olahan. Persiapannya tentu dari mulai
perlengkapan bahan dan peralatan memasak. Lalu pertimbangan lokasi
usaha, pertimbangan untuk merekrut karyawan, pertimbangan promosi
dalam mengenalkan produk cokelat yang dijual, penentuan harga jual yang
sesuai dengan pasar, hingga mempertimbangkan kemungkinan resiko
dalam usaha cokelat.

3.2. Saran
1. Usaha cokelat olahan bisa dimulai dari dapur sendiri sebelum
membuka dapur atau kedai khusus. Keluarga atau teman dekat bisa
dijadikan sumber saran dan masukan rasa cokelat yang telah dimasak.
2. Pastikan segmen pasar usaha cokelat, sehingga bisa menentukan jenis
cokelat olahan yang akan dijual.
3. Buatlah promosi yang menarik untuk menarik minat pembeli dan
menjadi pelanggan tetap di kemudian hari.

Anda mungkin juga menyukai