Oleh :
Alfy Isya Maulana NIM : 2111161128
Pada metode Ostwald ini jika air dipakai sebagai pembanding, mula-mula
air dimasukkan melaui tabung A kemudian dihisap agar masuk ke tabung B
tepat sampai batas a kemudian dilepaskan dan siapkan stopwatch sebagai pengukur
waktu. Umpamanya waktu yang diperlukan air untuk bergerak dari permukaan
a sampai b sama dengan t1, setelah itu percobaan diganti dengan zat cair
lain dengan cara yang sama. Umpamanya diperlukan t2 dengan menggunakan
rumus Poiseville karena V, L dan R sama maka didapat persamaan :
Pada Ostwald yang diukur adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah
cairan tertentu untuk mengalir melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan
oleh berat cairan itu sendiri, jadi waktu yang dibutuhkan oleh cairan untuk melalui
batas “a” dan “b” dapat diukur menggunakan stop watch. Dengan kata lain,
Viskometer Ostwald yaitu dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan bagi
cairan dalam melewati 2 tanda ketika mengalir karena gravitasi melalui viskometer
Ostwald. Untuk mengkalibrasi viskometer Ostwald adalah dengan air yang sudah
diketahui tingkat viskositasnya.
Cara kerja Viskometer Ostwald:
1) Sebelum digunakan , viscometer hendaknya di bersihkan terlebih dahulu.
2) Letakkan viscometer pada posisi vertikal.
3) Pipet cairan yang akan ditentukan kekentalannya dimasukkan kedalam
reservoir a sampai melewati garis reservoirnya (kira-kira setengahnya).
4) Biarkan viscometer beberapa menit dalam thermostat untuk menyeimbangkan
atau mencapai suhu yang di kehendaki.
5) Cairan dihisap melalui pipa b sampai melewati garis m reservoirnya.
6) Cairan dibiarkan turun sampai garis n.
7) Catat waktu yang dibutuhkan cairan untuk mengalir dari garis m ke n.
2. VISKOSIMETER HOPPLER
Viskositas dapat juga ditentukan dengan cara hoppler, berdasarkan hukum
stokes (berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair). Pada viskosimeter
hoppler yang diukur waktu yang dibutuhkan oleh sebuah bola untuk melewati
cairan pada jarak atau tinggi tertentu. Prinsip kerjanya adalah menggelindingkan
bola yang terbuat dari kaca. Karena gaya gravitasi benda yang jatuh melalui
medium yang berviskositas dengan kecepatan yang besar sampai pada kecepatan
yang maksimum. Kecepatan jatuhnya bola merupakan fungsi dari harga respirok
sampel. Hukum Stokes berdasarkan jatuhnya benda melalui medium zat cair. Benda
bulat (bola) dengan jari-jari ( r ) dan massa jenis ( ℓi ) yang jatuh karena gaya
gravitasi melalui fluida dengan massa jenis ( ℓ ) fluida akan mempunyai gaya
grafitasi sebesar:
F 1 = (4/3) π r3 (ℓ - ℓi) g
Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar.
Tetapi dalam medium yang memiliki gaya gesek yang makin besar bila kecepatan
benda bertambah besar. Pada saat kesetimbangan (Vmaks), besarnya kecepatan
benda jatuh tetap.
Menurut George Stokes untuk benda jatuh tersebut besarnya gaya gesekan
pada kesetimbangan :
Ada beberapa hal yang mempengaruhi akurasi dari alat ini, misalnya:
1) Dipakai pada cone dan plate ukuran sample
2) Waktu yang dibutuhkan untuk memungkinkan sampel untuk menstabilkan
pada pelat sebelum terbaca
3) Kebersihan kerucut dan plat
4) Jenis bahan, tinggi atau rendah viskositas, ukuran partikel
5) Tipe cone, cone rentang yang lebih rendah memberikan akurasi yang lebih
tinggi
6) Shear rate ditempatkan untuk sampel
Cara pemakaiannya adalah sampel ditempatkan ditengah-tengah papan,
kemudian dinaikkan hingga posisi dibawah kerucut. Kerucut digerakkan oleh motor
dengan bermacam kecapatan dan sampelnya digeser didalam ruang semit antara
papan yang diam dan kemudian kerucut yang berputar.
Terhadap sebuah benda yang bergerak jatuh didalam fluida bekerja tiga
macam gaya, yaitu :
1) Gaya gravitasi atau gaya berat (W). gaya inilah yang menyebabkan benda
bergerak ke bawah dengan suatu percepatan.
2) Gaya apung (buoyant force) atau gaya Archimedes (B). arah gaya ini keatas
dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda itu.
3) Gaya gesek (Frictional force) Fg, arahnya keatas dan besarnya seperti yang
dinyatakan oleh persamaan :
Benda yang jatuh mempunyai kecepatan yang makin lama makin besar, tetapi
dalam medium ada gaya gesek yang makin besar bila kecepatan benda jatuh makin
besar. Benda yang bentuknya tidak beraturan dan rumit serta besar akan
menghasilkan harga k yang besar.
Fluida yang viscositasnya besar akan menghasilkan harga k yang besar pula.
Untuk benda yang berbentuk bola dengan jari-jari R dan fluida dengan viskositas
Hubungan ini diberikan oleh Stokes dan berlaku untuk aliran fluida yang
laminer. Jika kedua rumus digabungkan, maka akan diperoleh gaya gesek:
Alat ini terdiri dari sebuah tabung yang di bagian dinding luarnya diselubungi
dengan air agar suhu di dalamnya konstan. Digunakan untuk menentukan
Viskositas cairan yang kental tetapi yang tembus cahaya agar dapat mengamati
jatuhnya bola besi sampai ke dasar tabung, menurut hukum Stokes :