Pasien pernah kejang disertai demam 2x selama ini (saat usia 1 tahun
dan 3 tahun). Kejang selalu didahului dengan demam, kejang seluruh
tubuh, dan biasanya langsung di opnam di rumah sakit.
Riwayat kejang tanpa demam disangkal.
Riwayat trauma pada pasien disangkal.
Riwayat alergi disangkal.
Riwayat penyakit lain disangkal.
Tidak rutin kontrol ke dokter anak saat post-opnam.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada keluarga yang menderita sakit serupa.
THORAX
• I : pengembangan hemithraks simetris, ictus cordis
tampak
• P : ictus cordis teraba di ICS V midclavicula line
STATUS sinistra
• P : sonor, batas jantung dbn
• A : paru : Suara dasar vesikuler (+), Ronki basah (-),
STATUS
EKSTREMITAS
Superior Inferior
GENERALIS
Edema -/+ -/+
Akral dingin -/- -/-
Capillary refill time < 2”/ < 2” < 2”/ < 2”
Rangsang Meningeal Pemeriksaan Ekstremitas Superior Ekstremitas Inferior
Refleks fisiologis
Tak diperiksa Tak diperiksa
STATUS
Refleks patologis
(-) / (-) (-) / (-)
NEUROLOGIS
Tonus
Normotonus/ Normotonus/
Normotonus Normotonus
Kejang serebral
- Akut
• Infeksi
DIAGNOSA KERJA : Infeksi intrakranial : meningitis, ensefalitis,meningioensefalitis,
-Kejang Demam Kompleks abses otak
Infeksi ekstrakranial : kejang demam
-Tifoid Fever • Gangguan metabolik
• Gangguan elektrolit
• SOL
• Bahan toksik
- Kronik berulang: epilepsi
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana dari IGD:
• O2 nk 1 lpm
• Infus Kaen 3B 15 tpm
• Inj. Paracetamol 150mg IV
• Inj. Ondansetron 1mg IV
• Saat kejang di IGD telah diberikan stesolid supp 10 mg.
Tatalaksana di bangsal:
• O2 nk 1 lpm
• Infus Kaen 3B 15 tpm
• Inj. Paracetamol 3 x 120 mg IV
• Inj. Cefotaxime 2 x 300 mg IV
• Inj. Dexamethasone 0,5 cc (extra)
• Cek darah rutin dan elektrolit
Bila anak berumur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
mengalami kejang didahului demam, pikirkan kemungkinan lain
misalnya infeksi SSP, atau epilepsi yang kebetulan terjadi
bersama demam.
EPIDEMIOLOGI
Insiden kejang demam 2,2-5% pada anak di bawah usia 5 tahun.
Anak laki-laki lebih sering dari pada perempuan dengan perbandingan 1,2–1,6:1
Pada 62,2% kemungkinan kejang demam berulang pada 90 anak yang mengalami
kejang demam sebelum usia 12 tahun, dan 45% pada 100 anak yang mengalami
kejang setelah usia 12 tahun.
Kejang demam kompleks dan khususnya kejang demam fokal merupakan prediksi
untuk terjadinya epilepsi. Sebagian besar peneliti melaporkan angka kejadian
epilepsi kemudian hari sekitar 2 – 5 %
ETIOLOGI
Belum diketahui dengan pasti
Demam sering disebabkan oleh :
- ISPA
- Otitis Media
- Pneumonia
- Infeksi saluran kemih & saluran cerna
Kejang tidak selalu timbul pada suhu
yang tinggi terkadang pada suhu tidak terlalu tinggi
Penyebab lain kejang disertai demam adalah penggunaan obat-obat tertentu seperti
difenhidramin, antidepresan trisiklik, amfetamin, kokain, dan dehidrasi yang mengakibatkan
gangguan keseimbangan air-elektrolit.
Kejang demam sederhana
(simple febrile seizure
KLASIFIKASI
KEJANG DEMAM
Kejang demam kompleks
(complex febrile seizure)
KEJANG DEMAM SEDERHANA
Kejang demam
yang berlangsung Sebagian besar
singkat (kurang dari Kejang demam kejang demam
15 menit), bentuk sederhana sederhana
kejang umum (tonik merupakan 80% di berlangsung kurang
dan atau klonik), antara seluruh dari 5 menit dan
serta tidak berulang kejang demam berhenti sendiri
dalam waktu 24
jam.
KEJANG DEMAM KOMPLEKS
Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang
berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak sadar. Kejang
lama terjadi pada 8% kejang demam.
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang didahului
kejang parsial.
3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam waktu 24 jam.
Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1 hari, dan di antara 2 bangkitan
kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada16% anak yang mengalami kejang demam.
Klasifikasi kejang demam fk-ui
Suplai ke Otak ↓
ambang kejang
Lidah tergigit
Rahang tertutup Kejang tonik-klonik
rapat atau grand mal,
Apneu Kejang fokal atau
Gan. Pernafasan parsial
Kulit kebiruan
MANIFESTASI KLINIS
3.
menyingkirkan kemungkinan
meningitis
• Pemeriksaan elektroensefalografi
(EEG) tidak direkomendasikan
PEMERIKSAAN • Pencitraan (CT-Scan atau MRI
PENUNJANG kepala) dilakukan hanya jika
ada indikasi
DIAGNOSIS BANDING
kejang (+)
Anti kejang
Diazepam oral dengan dosis 0,3 mg/kgBB setiap 8 jam atau diazepam rektal dosis 0,5 mg/kgBB
setiap 8 jam pada saat suhu tubuh > 38,50 C. Terdapat efek samping berupa ataksia, iritabel dan
sedasi yang cukup berat pada 25-39% kasus.
PROGNOSIS
EDUKASI
Kejang merupakan peristiwa yang menakutkan bagi setiap orangtua. Pada saat
kejang, sebagian besar orangtua beranggapan bahwa anaknya akan meninggal.
Kecemasan tersebut harus dikurangi dengan cara diantaranya:
1. Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam umumya mempunyai prognosis
baik.
2. Memberitahukan cara penanganan kejang.
3. Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali.
4. Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya kejang memang
efektif, tetapi harus diingat adanya efek samping obat.
BILA ANAK KEJANG, .....
1. Tetap tenang dan tidak panik.
2. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
3. Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring. Bila terdapat muntah, bersihkan
muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
4. Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya sangat kecil) lidah tergigit,
jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut.
5. Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk dan lama kejang.
6. Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang.
7. Berikan diazepam rektal bila kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit. Jangan
berikan bila kejang telah berhenti. Diazepam rektal hanya boleh diberikan satu kali
oleh orangtua.
8. Bawa ke dokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih, suhu
tubuh lebih dari 40 derajat Celsius, kejang tidak berhenti dengan diazepam rektal,
kejang fokal, setelah kejang anak tidak sadar, atau terdapat kelumpuhan
PEMBAHASAN
Kejang -1 • Kejang tersentak, kaki tangan gerak, seluruh tubuh gerak, mata melotot.
• Kejang berlangsung ± 2 menit
Kejang -2 • Kejang tersentak, kaki tangan gerak, seluruh tubuh gerak, mata melotot.
• Stesolid supp 10 mg (+)
DARI PEMERIKSAAN FISIK…