Diskusi Topik
Kamis, 9 Agustus 2018
Lusia Paramitha
Glorya Nathasia Ahab
Pembimbing:
Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, Sp.KJ (K)
RETARDASI
MENTAL
DEFINISI
DSM Defisit fungsi intelektual seperti pemecahan masalah, perencanaan, akademi, dll
V yang dilihat dari gejala klinis serta pribadinya sendiri
Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai
PPDGJ oleh hendaya keterampilan selama masa perkembangan, berpengaruh pada semua tingkat
III intelegensia; kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial
Penduduk
Indonesia 1-
3%
menderita
kelainan ini Insiden tertinggi
pada masa anak
sekolah dengan
puncak umur 10-
14 tahun
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan
3
Prilaku Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
RETARDASI
MENTAL
Pengaruh RM terhadap perkembangan anak
Aspek perawatan diri sendiri: kemampuan untuk makan sendiri, mandi sendiri dan
menggunakan alat-alat yang umum digunakan dalam rumah
Kaplan, HI, Saddock, BJ & Grabb, JA., 2010. Kaplan-Sadock Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan
4
Prilaku Psikiatri Klinis. Tangerang : Bina Rupa Aksara
pranatal RETARDASI
ETIOLOGI MENTAL
Gangguan pertumbuhan otak Gangguan pertumbuhan otak
trimester I trimester II dan III
• Kelainan kromosom • Infeksi intra uterin (HIV)
perinatal ETIOLOGI
postnatal
• Infeksi intra uterin (HIV) • Zat-zat teratogen (alkohol,
• Zat-zat teratogen (alkohol, kokain, logam-logam berat)
radiasi) • Ibu DM.
• Disfungsi plasenta • Toksemia gravidarum
• Kelainan kongenital dari • Disfungsi plasenta
• Asfiksia neonatorum otak • Infeksi
• Trauma • Ibu malnutrisi
• Prematur
• Trauma lahir
Idiopatik • Malnutrisi
• Meningitis • Kejang
• Kerusakan otak
KAPLAN, HI, SADDOCK, BJ & GRABB, JA., 2010. KAPLAN-SADOCK SINOPSIS PSIKIATRI ILMU PENGETAHUAN
PRILAKU PSIKIATRI KLINIS. TANGERANG: BINA RUPA AKSARA
5
KRITERIA RETARDASI
MENTAL
DIAGNOSIS
Fungsi intelektual secara signifikan: IQ lebih kurang 70 atau dibawah pada seorang
1
individu melakukan tes IQ
Kekurangan yang terjadi bersamaan atau hendaya yang muncul pada fungsi adapatif
dalam minimal dua dari bidang berikut: komunikasi, perawatan diri, pemenuhan
2 kebutuhan hidup, kemampuan sosial/interpersonal, penggunaan sumber komunitas,
kemandirian, kemampuan fungsi akademik, pekerjaan, waktu luang, kesehatan,
keamanan.
7
Klasifikasi Retardasi Mental
RM lainnya PPDGJ
F78
Katagori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental dengan memakai
prosedur biasa sangat sulit atu tidak mungkin dilakukan karena adanya gangguan
sensorik atau fisik, misalnya buta, bisu tuli, dan penderita yang perilakunya terganggu
berat atau fisiknya tidak mampu
8
Klasifikasi Retardasi Mental
Retardasi Mental YTT PPDGJ F79
Jelas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi yang cukup untuk
menggolongkannya dalam salah satu katagori tersebut diatas
9
Terapi
-Perilaku membentuk dan meningkatkan Edukasi keluarga cara untuk meningkatkan
perilaku social serta mengendalikan dan kompetensi dan harga diri sambil
meminimalkan perilaku agresif dan destruktif mempertahankan pengharapan yang realistic
untuk pasien serta memberikan kesempatan
-Kognitif menghilangkan ekyakinan yang untuk keluarga mengekspresikan perasaan
salah serta latihan relaksasi dengan instruksi bersalah, putus asa, sedih, penyesalan
diri sendiri berulang dan kemarahan terhadap gangguan
-Psikodinamik mengurangi konflik mengenai serta masa depan anaknya.
pengharapan yang menimbulkan ansietas,
kemarahan dan depresi yang menetap
ADD A FOOTER 10
11
F80. Gangguan Perkembangan Khas
Berbicara dan Berbahasa
• Gangguan perkembangan khas dimana pola normal penguasaan bahasa
terganggu sejak awal perkembangan
• Tidak secara langsung berkaitan dengan kelainan neurologis atau mekanisme
berbicara, gangguan sensorik, retardasi mental atau faktor lingkungan.
• Tidak termasuk: kelambatan dan distorsi perkembangan berbahasa yang
disebabkan oleh ketulian yang berat, kelainan artikulasi yang langsung
disebabkan oleh langit-langit mulut yang terbelah atau disartria yang
disebabkan cerebral palsy
12
F80
PEDOMAN
.0 DIAGNOSIS
• Beratnya gangguan artikulasi di luar batas variasi
PPDGJ III PENGERTIAN normal bagi usia mental anak
• Kecerdasan (intelegensia) non-verbal dalam batas
• Penggunaan suara untuk berbicara normal
dari anak berada di bawah tingkat yang • Kemampuan berbahasa ekspresif dan reseptif
sesuai dengan usia mentalnya, dalam batas normal
sedangkan tingkat kemampuan • Kelainan artikulasi tidak langsung diakibatkan
bahasanya normal. oleh suatu kelainan sensorik, struktural atau
neurologis
• Salah ucap jelas tidak normal dalam konteks
pemakaian bahasa percakapan sehari-hari dalam
kehidupan anak
13
F80
.0
Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI,
Direktorat Jenderal Pelayan Medik, 1993. 14
F80
.1
15
F80
.1
GANGGUAN TERLAMBAT
• Perkembangan kosa kata yang terbatas • Tidak adanya kata atau
• Kesulitan dalam memilih dan mengganti kata-kata yang tepat beberapa kata yang
• Penggunaan berlebihan dari sekelompok kecil kata-kata umum muncul pada usia 2
• Memendekkan ucapan yang seharusnya berbunyi panjan tahun
• Struktur kalimat yang mentah • Ketidakmampuan dalam
• Kesalahan kalimat (syntactial) mengerti kata majemuk
• Kehilangan awalan atau akhiran yang khas sederhana pada usia 3
• Salah atau gagal dalam menggunakan aturan tata bahasa seperti tahun
kata penghubung, kata ganti, kata sandang, kata kerja dan kata
benda yang terinfeksi (berubah).
16
TERAPI
17
F80
.2
TERLAMBAT GANGGUAN
• Ditemukan kegagalan dalam memberi • Ketidakmampuan untuk mengerti struktur
respons terhadap nama yang familiar (tidak tata bahasa (bentuk kalimat negatif,
adanya petunjuk non-verbal) pada usia 1 pertanyaan, perbandingan, dsb)
tahun • Kekurangan dalam mengerti aspek penghalus
• Ketidakmampuan dalam mengidentifikasi dari bahasa (nada suara, gerakan tubuh, dsb)
beberapa objek sederhana dalam usia 18
bulan
• Kegagalan dalam mengikuti instruksi
sederhana pada usia 2 tahun
18
TERAPI
Konseling keluarga dimana orang tua diajarkan pola interaksi yang sesuai.
Terapi lingkungan stimuli yang ringan.
Terapi kelompok dengan instruksi bicara dan bahasa diintegrasikan kedalam berbagai
lingkungan.
19
F80
.3
PENGERTIAN
Anak memiliki riwayat perkembangan bahasa yang normal lalu kehilangan kemampuan berbahasa
ekspresif dan reseptif, tetapi tetap normal dalam intelegensia umum.
20
F80
.9
21
(PPDGJ III)
PEDOMAN DIAGNOSTIK
22
F81
.0 PEDOMAN
DIAGNOSTIK
Kemampuan membaca anak lebih rendah daripada
yang diharapkan pada usianya, intelegensia umum dan
PENGERTIAN penempatan sekolahnya:
• Dihilangkannya, digantinya imbuhan kata atau suku
Hendaya yang khas dan bermakna dalam kata
perkembangan kemampuan membaca yang • Kecepatan membaca lamban
tidak hanya disebabkan oleh usia, masalah • Salah mengawali, keraguan yang lama, atau
ketajaman pandangan atau tidak kehilangan bagian teks dan tidak tepat menyusun
adekuatnya pendidikan kalimat
• Memutarbalikan kata dalam kalimat/huruf dalam
kata
• Ketidakmampuan memahami bacaan
• Biasanya didahului oleh riwayat gangguan
perkembangan berbicara atau berbahasa
23
F81
.1 PEDOMAN
DIAGNOSTIK
• Kemampuan mengeja anak harus secara bermakna di
bawah tingkat yang seharusnya sesuai usianya,
PENGERTIAN intelegensia umum dan tingkat sekolahnya
• Kemampuan membaca anak harus dalam batas
Hendaya yang khas dan bermakna dalam normal dan harus tidak ada riwayat kesulitan
perkembangan kemampuan mengeja tanpa membaca sebelumnya
riwayat gangguan membaca khas, tidak • Kesulitan mengeja bukan disebabkan oleh cara
disebabkan oleh rendahnya usia mental, pengajaran yang tidak adekuat, kurangnya daya
masalah ketajaman penglihatan atau penglihatan, pendengaran atau fungsi neurologis dan
pendidikan yang tidak adekuat bukan didapat sebagai akibat gangguan neurologis,
psikiatrik atau lainnya
24
F81
.2
PEDOMAN
PENGERTIAN
DIAGNOSTIK
Hendaya yang khas dalam kemampuan • Kemampuan berhitung lebih rendah dari tingkat
berhitung, bukan akibat retardasi mental seusianya, inteligensia umum dan tingkat sekolahnya
umum atau pendidikan yang tidak adekuat • Ketrampilan membaca dan mengeja harus dalam
batas normal sesuai umur mental anak
• Kekurangan pada kemampuan dasar berhitung
(tambah, kurang, kali, bagi)
25
F81
.3
PENGERTIAN
26
F81
.8
PENGERTIAN
27
F81
.9
PENGERTIAN
Gangguan tidak khas dengan disabilitas bermakna tentang belajar yang tidak
disebabkan oleh retardasi mental, masalah ketajaman penglihatan atau
pendidikan tidak adekuat
28
(PPDGJ III)
PEDOMAN DIAGNOSTIK
• Tahap perkembangan motorik dapat terlambat dan dapat terjadi kesulitan berbicara
(khususnya gangguan artikulasi)
• tampak aneh berjalannya, lambat belajar berlari, naik turun tangga
• Kesulitan belajar mengikat tali sepatu, memasang & melepaskan kancing, melempar dan
menangkap bola
• benda yang dipegang mudah jatuh, terjatuh, tersandung, tulisan tangan buruk
• Tak pandai menggambar, membangun model, main bola serta menggambar dan mengerti
peta
29
(PPDGJ III)
30
(PPDGJ III)
31
F84
.0
PENGERTIAN
32
F84
.0
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
A. Keenam hal dari 1,2,3 dengan dua gejala 1, dan satu dari 2, 3
1. Hendaya Kualitatif dalam Hal Interaksi Sosial:
a. Hendaya nyata dalam hal penggunaan berbagai perilaku nonverbal
Pandangan Mata
Ekspresi Wajah
Postur Tubuh dan Sikap
untuk mengatur interaksi sosial
b. Kegagalan mengembangkan hubungan sebaya yang sesuai dengan tingkat perkembangan
c. Tidak ada keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, dan pencapaian.
d. Tidak adanya timbal balik sosial-emosional
33
F84
.0
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
2. Hendaya Kualitatif dalam Hal Komunikasi
a. Keterlambatan atau tidak adanya perkembangan bahasa lisan
b. Hendaya memulai atau mempertahankan pembicaraan dengan orang lain
c. Penggunaan bahasa yang stereotipik dan berulang
d. Tidak adanya berbagai permainan, sandiwara spontan yang sesuai dengan usia perkembangan
34
F84
.0
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
B. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada sedikitnya salah satu area ini dengan onset sebelum usia
3 tahun
a. Interaksi sosial
b. Bahasa dalam komunikasi sosial
c. Permainan simbolik atau khayalan
C. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan Rett atau gangguan disintegratif masa kanak-kanak
35
F84
.1
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
• Muncul setelah 3 tahun
• Tidak menunjukkan 1 atau 2 dari 3 bidang yang tadi disebutkan
• Sering muncul pada individu dengan retardasi mental yang berat
36
F84
.2
37
F84
.2 KRITERIA
DIAGNOSTIK
A. Semua hal berikut ini:
1. Perkembangan pranatal dan perinatal tampak normal
2. Perkembangan psikomotor tampak normal pada 5 bulan pertama setelah lahir
3. Lingkar kepala normal saat lahir
B. Onset semua hal ini setelah periode perkembangan normal:
1. Pertumbuhan kepala melambat (5-48 bulan)
2. Hilangnya keterampilan tangan yang bertujuan yang telah dicapai sebelumnya antara usia 5-30
bulan.
3. Hilangnya keterikatan sosial di awal perjalanan gangguan
4. Munculnya langkah yang terkoordinasi dengan buruk atau gerakan batang tubuh yang tida
terkontrol.
5. Perkembangan bahasa dan ekspresi yang sangat terganggu dengan retardasi psikomotor berat.
38
F84
.3
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
Dikenal sebagai sindrom heller dan psikosis disintegratif.
A. Perkembangan yang tampak normal selama sedikitnya 2 tahun pertama setelah lahir yang
ditunjukan dengan adanya komunikasi verbal dan nonverbal yang sesuai usia.
B. Kehilangan keterampilan yang sebelumnya telah dicapai sebelum usia 10 tahun. Sedikitnya 2 dari
area berikut:
39
F84
.3
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
C. Kelainan fungsi pada sedikitnya 2 area berikut ini:
1. Hendaya kualitatif di dalam interaksi sosial
2. Hendaya Kualitatif didalam komunikasi
3. Pola perilaku, minat, aktivitas terbatas, berulang dan stereotipik
4. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan perkembangan pervasif lainnya atau skizofrenia
40
F84
.4
Kombinasi antara perkembangan tak serasi dari overaktivitas yang berat, stereotipik mototrik dan
retardasi mental yang berat harus ada
41
F84
.5
Kombinasi antara:
• Tidak ada keterlambatan/hambatan perkembangan bahasa atau perkembangan kognitif
• Ada defisiensi kualitatif dalam fungsi interaksi sosial
• Ada pola perilaku, perhatian dan aktivitas yang terbatas, berulang dan stereotipik
42
ELEKTROFISIOLOGI
Elektrofiologi mempunyai peran penting dalam menilai keakuratan diagnosis
termasuk gejala penyakit bagian saraf dan mengetahui lokasi serta terapi
.Elektrofisiologi dapat mengetahui sinyal abnormal pada jaringan tubuh pasien.
Terdapat beberapa teknik elektrofisiologi yang dapat mengukur sinyal
elektromagnetik dalam tubuh. Otak, jantung dan otot adalah sumber utama
elektrisitas dan lapangan magnetik dalam tubuh yang dapat direkam dan
menghasilkan pola yang dapat dinilai dan mungkin dapat menentukan lokasi dari
suatu gejala yang muncul. Teknik tersebut diantaranya adalah
Electroencephalography (EEG), Electrocardiography (EKG), Electromyography
(EMG)
TERIMAKASIH
ADD A FOOTER
46