Anda di halaman 1dari 28

MIOMA UTERI

PEMBIMBING :dr. Freddy, Sp.OG

PRESENTAN : Glorya Nathasia Ahab


Anatomi Uterus
DEFINISI
• Mioma uteri adalah tumor jinak pada daerah
rahim atau lebih tepatnya otot rahim dan
jaringan ikat di sekitarnya
EPIDEMIOLOGI
• Diperkirakan insiden mioma uteri sekitar 20 – 30% dari
seluruh wanita.
• Tumor ini paling sering ditemukan pada wanita umur
35 – 45 tahun (kurang lebih 25%) dan jarang pada
wanita 20 tahun dan wanita post menopause
• 60% mioma uteri berkembang pada wanita yang tak
pernah hamil atau hanya hamil 1 kali.
• Di Indonesia mioma uteri ditemukan pada 2, 39 %-
11,7% dari semua penderita ginekologi yang dirawat
ETIOLOGI
Menurut Manuaba, 2 faktor penyebab mioma
teori:
1. Teori stimulasi estrogen
2. Teori cell nest/Genitoblast
3. Teori Human Growth Hormone (HGH)
4. Teori mutasi
FAKTOR RESIKO

Wanita usia
reproduktif

FAKTOR
Obesitas
RESIKO

Herediter

Paritas
PATOGENESIS
• Et/ tidak diketahui
• Sel myoma→ uniselular yang berasal
(monoclonal) penelitian glukosa-6-fosfat
dehidrogenase→ sesuai teori dari Meyer & De
Snoo →asal sel myoma ≡ sel imatur, ≠ sel otot
yang matur (teori cell nest / teori genitoblast)
• Walau tidak ada bukti bahwa estrogen →
myoma uteri TAPI estrogen → berpengaruh
→ myoma >besar
DEGENERASI JINAK
Atrofi DEGENERASI
Degenerasi Hialin MALIGNANSI
Degenerasi Kistik (Likuifikasi) 0,32 – 0,6% →Σ myoma
Kalsifikasi (Degenerasi → leiomyosarkoma (50-
membatu)
75%) →Σ jenis sarkoma
Septik atau infeksi dan supurasi
Degenerasi merah (Red or uteri
Carneous) Kecurigaan malignansi →
Degenerasi Lemak cepat membesar &
(myxomatous or fatty) menopause

PERUBAHAN SEKUNDER MYOMA


KLASIFIKASI

LOKALISASI: POSISI MYOMA PADA LAPISAN-


LAPISAN UTERUS:

CERVICAL myoma submukosa


myoma intramural/interstitial
ISTHMICA myoma subserosa/subperitonal
CORPORAL
MYOMA SUBSEROSA
 Di bawah tunica serosa (keluar dinding uterus) →
menonjol keluar pada permukaan uterus, diliputi
SEROSA
 Bertangkai ~p’darahan extrauterine dari pembuluh
darah omentum → tangkai atrofi & diserap →
TERLEPAS → “parasitic myoma”
 Vena permukaan pecah → perdarahan intra abdominal
 Tumbuh diantara kedua lapisan peritoneal dari
ligamentum latum → “myoma intraligamenter” →tekan
ureter & A. iliaca → gangguan miksi & rasa nyeri
• Tumbuh di dinding uterus di antara
serabut myometrium
• Ukuran &konsistensi bervariasi→
besar atau multipel → pembesaran
uterus & berbenjol-benjol

MYOMA INTRAMURAL
MYOMA SUBMUKOSA

Tepat di bawah endometrium & menonjol ke dalam


cavum uteri
bertangkai panjang & menonjol melalui serviks →
ke vagina → PADA INSPEKULO → Myom Geburt
P’darahan uterus paling ↑→ (menometrorrhagia) →
histerektomi (walaupun ukurannya kecil)
Bila bertangkai sering terinfeksi (ulserasi) & torsi
(terpelintir) → nekrosis & (sindrom = akut abdomen)
Degerasi sarkoma (> besar)
“curet bump” (benjolan waktu kuret)
GEJALA-GEJALA
• 35-50 % → gejala (+). Kebanyakan → ≠
memberikan gejala & bahkan myoma yang
sangat besar → ≠ terdeteksi (gemuk)
• Gejala myoma uteri tergantung dari:
Jenis myoma (subserosa, intramural, submukosa)
Besarnya myoma
Lokalisasi myoma
Perubahan (degenerasi) & komplikasi yang terjadi
Gejala-gejala myoma uteri
• Perdarahan yang abN (menometrorhagia,
dismenorrhae)
• Nyeri
• Akibat tekanan (pressure effect)
• Infertilitas
• Abortus
PEMERIKSAAN FISIK
 Mudah ditemukan →px. rutin bimanual & palpasi
abdomen bawah
 Px. Bimanual → tumor padat, keras, teraba berbenjol-
benjol, gerakan bebas, ≠ sakit, terletak di garis tengah/
agak ke samping & !!!!! bagian dari rahim
 Myoma submukosa → teraba → jari masuk ke dalam
kanalis servikalis & terasa benjolan pada permukaan
kavum uteri
 Dengan sondase→ cavum uteri → luas & ≠ rata tu.
myoma intramural
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Ultrasonography
• CT.Scan Tidak
• MRI sebaik
• USG pelvik →paling utama
• HSG or sonohysterography → (kavitas
endometrial)
• MRI → sangat ↑akurasinya → Σ, besar &
lokasi
• Biopsi endometrial →sebelum myomektomi
→ ps/ >35 th + rw. perdarahan ≠ teratur

Mencari et/ lain kelainan perdarahan (Ca.


uteri) co. sel lapisan uterus u analisis lab
PEMERIKSAAN KHUSUS
• Histeroskopi → identifikasi (myoma,
polip, & masalah lain yang dapat
menyebabkan perdarahan) + angkat
myoma submukosa
• Laparaskopi → > jelas menentukan
asal
• Histerosonografi
• Histerosalpingografi→ pewarna untuk
menerangi kavitas uterine & tuba
fallopi → gamb.sinar X
DIAGNOSIS BANDING
Myoma subserosa
Massa solid yang lain spt.
tumor ovarium solid, tumor
dermoid, lymphoma,
limphosarkoma
Kehamilan uterus gravidus

Myoma submukosa Inversio uteri

Myoma intramural Adenomiosis


Khoriokarsinoma
Karsinoma korporis
uteri atau sarcoma
uteri
PENATALAKSANAAN
Konservatif → px. periodik
Th/ Medikamentosa dengan GnRHa
(Gonadotropin Releasing Hormon
Agonist)
Androgens
Th/ lain seperti Kontrasepsi oral atau
progestin ,AINS, pengobatan non
hormonal
TINDAKAN OPERATIF
4 dasar pengobatan operatif untuk myoma:
1. Myomektomi →pengambilan sarang myoma saja ≠ pengangkatan
uterus (masih menginginkan keturunan)→ u menghilangkan
kemungkinan keganasan + kontrol p’darahan kronik akibat myoma
2. Histerektomi
Mengangkat / membuang uterus
Cara terbaik u menyembuhkan myoma, → tu. yang besar, & multipel,
perdarahan banyak, menjelang / sudah menopause & ≠ menginginkan
anak
3. Radioterapi Tujuan → ovarium ≠berfungsi lagi → menopause &
menghentikan p’darahan

4. Embolisasi Arteri Uterina / Embolisasi Mioma Uteri


PENGARUH MYOMA PADA KEHAMILAN

• Abortus → myoma submukosum.


• Kelainan letak janin
• Plasenta praevia & plasenta akreta
• HPP akibat inersia /pun atonia uteri (gangguan
mekanik)
• Ganggu proses involusi uterus dalam masa nifas
• Menghalangi kemajuan persalinan & menghalangi
jalan lahir → letaknya dekat pada serviks
• Myoma membesar → bulan-bulan I →
pengaruh estrogen yang me↑
• Degenerasi merah waktu hamil + masa nifas
• Meskipun jarang, myoma yang bertangkai
dapat mengalami torsi dengan gejala &
tanda sindrom akut abdomen
 Th/ myoma + kehamilan → konservatif karena myomektomi
→ sangat berbahaya ~ kemungkinan perdarahan hebat &
abortus

 Operasi → + penyulit-penyulit → gejala akut /myoma sangat


besar

 Jika menghalangi jalan lahir → SC (Sectio Caesarea)


+ histerektomi , tapi enukleasi (myomektomi) > baik ditunda
sampai sesudah masa nifas (12 minggu setelah melahirkan)
KOMPLIKASI
PROGNOSIS

 Histerektomi dengan mengangkat seluruh


myoma →kuratif
 Myomektomi yang extensif → melibatkan
myometrium / menembus endometrium→ SC
(Sectio Caesarea) pada persalinan berikutnya
 Myoma yang kambuh kembali (rekurens)
setelah →15-40% & 2/3-nya perlu tindakan
lebih lanjut

Anda mungkin juga menyukai