Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH PROMOSI GIZI MELALUI MEDIA PAMFLET DAN

RUNNING TEXT LED DISPLAY TERHADAP PENINGKATAN


PENGETAHUAN PENGGUNAAN BUMBU PENYEDAP PADA IBU
RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X

Oleh :
DELFI RAMADHINI
1520312018

Dosen :
Dr. dr. Masrul, M.Sc, Sp.GK

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016
BAB
1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SLIDE 3
Bumbu penyedap banyak dipakai untuk keperluan rumah tangga
maupun industri makanan dan diperjualbelikan secara bebas.
Bahan penguat rasa sudah lama akrab dikalangan ibu rumah
tangga karena biasa digunakan sebagai penyedap makanan.
Produk penyedap masakan biasanya lebih dikenal dengan produk
vetsin (Monosodium Glutamat/MSG).
Menurut Nuryani dan Jinap, MSG adalah garam natrium yang
berikatan dengan asam amino berupa asam glutamat.

Pabrik MSG membuat asam glutamat itu dari Melase (gula


tetes), sisa gula tebu yang sudah tidak bisa menjadi kristal. Di
negara yang tidak mempunyai tebu, asam glutamat dibuat dari
ganggang, gulabit, gandum, kedelai, tapioka, minyak bumi dan
secara sintetis.
Lanjutan... (Latar Belakang) SLIDE 4

MSG dalam jumlah tertentu masih dianggap aman, namun demikian, untuk
kesehatan konsumen, sebagai antisipasi adanya efek buruk yang mungkin
terjadi bila mengkonsumsi dalam jumlah besar, penggunaannya harus dibatasi.
• Beberapa negara industri dan maju menetapkan konsumsi MSG yang masih bisa
ditoleransi sebesar 0,3-1 gram per hari.
• WHO menetapkan ADI (Acceptable daily intake) MSG untuk manusia sebesar 6 mg/kg
berat badan manusia dewasa. Jadi kalau berat hadannya 50kg, seharinya tidak boleh
lebih dari 2 gram.
Meskipun diperkenankan sebagai penyedap masakan, penggunaan MSG
berlebihan dapat mengakibatkan masalah kesehatan. MSG pada makanan
yang dikonsumsi sering mengganggu kesehatan karena akan terurai menjadi
sodium dan glutamat. Garam dari MSG mampu memenuhi kebutuhan garam
sebanyak 20-30%, sehingga konsumsi MSG yang berlebihan menyebabkan
kenaikan kadar garam dalam darah. Oleh karena itu penggunaan MSG yang
berlebih dapat menyebabkan penyakit sindroma metabolik.
Lanjutan... (Latar Belakang) SLIDE 5
• Pemberian MSG sebanyak 4 mg/g berat badan ke bayi tikus menimbulkan neurodegenerasi berupa jumlah neuron
lebih sedikit dan rami dendrit (jaringan antar sel syaraf otak) lebih renggang.
Jurnal • Sementara bila disuntikkan kepada tikus dewasa, dosis yang sama menimbulkan gangguan pada neuron dan
Neurochemistry
International
daya ingat. Pada pembedahan, ternyata terjadi kerusakan pada nucleus arkuatus di hipothalamus (pusat
Maret 2003) pengolahan impuls syaraf).

• Pemberian MSG 4 mg/g terhadap tikus hamil hari ke 17-21 menunjukkan bahwa MSG mampu menembus plasenta dan otak
janin menyerap MSG dua kali lipat daripada otak induknya.
• Setelah 10 hari lahir, anakanak tikus ini lebih rentan mengalami kejang daripada yang induknya tidak mendapat MSG.
• Pada usia 60 hari, keterampilan mereka juga kalah dari kelompok lain yang induknya tidak mendapat MSG .
Jurnal Brain • Kelompok anak-anak tikus yang mendapat MSG justru lebih gemuk. Ternyata, MSG juga meningkatkan ekskresi insulin
Research
sehingga tikus-tikus tersebut cenderung menderita obesitas.
• Bila diteruskan sampai 3 bulan, ternyata akan terjadi resistensi terhadap insulin dan berisiko menderita diabetes

• Pemberian MSG terhadap tikus juga mengganggu metabolisme lipid dan aktivitas enzim
anti-oksidan di jaringan pembuluh darah, menjadikan risiko hipertensi dan penyakit jantung.
Jurnal of Nutritional
Science Vitaminologi
• Kerusakan enzim antioksidan ini ternyata yang juga menimbulkan kerusakan kronis di
(April 2003) jaringan syaraf.

• Bahwa konsumsi tinggi MSG berakibat kerusakan pada fungsi dan morfologi retina.
Experimental Eye
Research
Akibatnya banyak terjadi glaukoma (peninggian tekanan dalam bola mata).
(2002)
Lanjutan... (Latar Belakang) SLIDE 6
 Promosi gizi mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses pemberdayaan gizi masyarakat, yaitu memperoleh
pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat sesuai
dengan lingkungan sosial budaya setempat, agar masyarakat
dapat menolong dirinya sendiri khususnya dibidang gizi.
 Promosi gizi tidak lepas dari media karena melalui media,
pesan-pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan
dipahami, sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut
dan sasaran dapat memutuskan untuk mengadopsinya perilaku
yang positif.
 Penyampaian pesan dan informasi dalam promzi diantaranya
dengan menggunakan media elektronik yaitu running text LED
Display dan metode cetak yaitu Pamflet yang masing-masing
metode memiliki kelebihan dan kekurangan.
Lanjutan... (Latar Belakang) SLIDE 7

Masyarakat yang menggunakan MSG tidak mengetahui dosis/takaran penggunaan MSG


bahkan hanya dengan menggunakan perkiraan saja, dan sebagian dari masyarakat
berasumsi bahwa masakan yang tidak ditambahi bumbu penyedap akan terasa kurang enak.

Padahal sebenarnya hanya faktor kebiasaanlah yang menyebabkan masyarakat


menggunakan MSG ini, tanpa mengetahui efek maupun dampak yang digunakan, terlebih
jikan MSG yang ditambahkan berlebih-lebihan.

Oleh karena itu, penelitian ini akan melihat pengaruh penyuluhan promosi gizi melalui media
pamflet dan running text LED Display terhadap peningkatan pengetahuan penggunaan
bumbu penyedap pada ibu rumah tangga.
B. Rumusan Masalah
SLIDE 8

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan


masalah yang akan dibahas adalah adakah pengaruh
promosi kesehatan melalui media pamflet dan running text
LED Display terhadap peningkatan pengetahuan
penggunaan bumbu penyedap pada ibu rumah tangga.
C. Tujuan
SLIDE 9
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh promosi kesehatan melalui media
pamflet dan running text LED Display terhadap
peningkatan pengetahuan penggunaan bumbu
penyedap pada ibu rumah tangga.
SLIDE
Lanjutan ... (Tujuan)
10
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Diketahuinya gambaran karakteristik ibu rumah tangga, seperti
umur, pendidikan, dan pekerjaan.
b. Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu rumah tangga
sebelum dan sesudah diberikan promosi gizi dengan melalui
media pamflet dan running text LED Display.
c. Diketahuinya perbedaan tingkat pengetahuan ibu rumah
tangga sebelum dan sesudah diberikan promosi gizi dengan
melalui media pamflet dan running text LED Display.
D. MANFAAT SLIDE
11
Bagi Peneliti Bagi Pendidikan Bagi Masyarakat
Bagi peneliti sendiri, Penelitian ini diharapkan Bagi Responden,
penelitian ini dapat dapat bermanfaat khususnya ibu rumah
menambah wawasan dan sebagai dokumentasi tangga penelian ini
pengembangan pada perpustakaan diharapkan dapat menjadi
pengetahuan peneliti Program Studi Ilmu acuan untuk lebih selektif
tentang pengaruh Biomedik Fakultas dalam mengolah
promosi kesehatan Kedokteran Universitas makanan dengan
melalui media pamflet Andalas, serta dapat menggunakan bumbu
dan running text LED dikembangkan lebih luas penyedap makanan
Display. dalam penelitian sehingga lebih
terhadap peningkatan selanjutnya. meningkatkan derajat
pengetahuan kesehatannya,
penggunaan bumbu khususnya gizi.
penyedap pada ibu
rumah tangga.
BAB
2
TINJAUN PUSTAKA
A. Pengetahuan SLIDE
13
 Menurut Notoatmodjo, pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
 Penginderaan dapat terjadi melalui pancaindra manusia, yaitu indera penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga.
 Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket untuk
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu:
• Pendidikan
• Informasi atau media massa
• Usia
• Sosial, budaya, dan ekonomi
• Lingkungan
• Pengalaman
SLIDE
Lanjutan ... (Pengetahuan)
14
• Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin
mudah orang tersebut untuk menerima informasi.
• Informasi atau media massa
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun nonformal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan
perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi menyediakan
beragam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat.
• Usia
Notoatmodjo (2007), mengatakan bahwa usia mempengaruhi terhadap daya tangkap
dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin
membaik.
SLIDE
Lanjutan ... (Pengetahuan)
15
• Sosial, budaya, dan ekonomi
Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang
diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan
mempengaruhi pengetahuan seseorang.
• Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik,
biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut.
• Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang
diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.
B. Promosi Gizi SLIDE
16
 Promosi Gizi merupakan program yang dirancang untuk memberikan
perubahan terhadap manusia, organisasi, masyarakat dan lingkungan
terkait gizi dan masalah gizi.
 Metode promosi gizi dapat dilakukan secara individual, kelompok dan
massa (publik).
• Bentuk pendekatan promosi gizi secara individual yaitu bimbingan,
konseling dan interview (wawancara).
• Untuk kelompok, metode yang digunakan dengan kelompok kecil
(diskusi kelompok, curah pendapat/brain storming, bola salju/snow
ball, kelompok-kelompok kecil/buzz group, bermain peran/role play
dan bermain simulai/simulationg game) dan kelompok besar
(ceramah dan seminar).
• Metode promosi gizi secara massa (publik) antara lain: ceramah
umum, pidato/diskusi di TV atau radio, tulisan di majalah atau koran
dan billboard (poster, spanduk, dsb)
SLIDE
Lanjutan ... (Promosi Gizi)
17
Media promosi dapat digolongkan menjadi dua, berdasarkan bentuk umum
penggunaan dan berdasarkan cara produksi.
 Berdasarkan bentuk umum penggunaan.
• Bahan bacaan: modul, buku rujukan/bacaan, leaflet majalah, buletin, tabloid, dan
lain-lain.
• Bahan peragaan: poster tunggal, poster seri, flip chart, transparansi, slide, film,
dan lain-lain.
 Berdasarkan cara produksi
• Media cetak: poster, leaflet, brosur, majalah, surat kabar, lembar balik, dan
pamflet.
• Media elektronik: televisi, radio, film, kaset, CD, VCD, DVD, slide show, CD
interaktif, running text LED display dan lain-lain.
• Media luar ruangan: papan reklame, spanduk, pameran, banner, TV layar lebar,
dan lain-lain.
C. PAMFLET SLIDE
18
Pamflet adalah tulisan yang
dapat disertai dengan gambar
atau tidak, tanpa penyampulan
maupun penjilidan, yang
dicantumkan pada
selembar kertas di satu sisi atau
kedua sisinya, lalu dilipat atau
dipotong setengah, sepertiga,
atau bahkan seperempatnya,
sehingga terlihat lebih kecil
(dapat juga disebut selebaran).
SLIDE
Lanjutan ... (Pamflet)
19
 Pamflet dapat pula terdiri dari beberapa lembar kertas yang dilipat atau
disatukan secara sederhana sehingga menjadi sebuah buku kecil.
 Didalam pamflet sendiri penggunaan gambar tidak wajib disertakan,
gambar hanya dijadikan tambahan untuk lebih menarik minat orang-
orang dengan pamflet yang diberikan.
 UNESCO mendefinisikan pamflet sebagai keperluan publikasi yang bisa
terdiri dari 5 sampai 48 halaman tanpa sampul, bila lebih dari itu
disebut buku.
 Pada umumnya pamflet dibuat dalam ukuran A3 (21 x 29,7 cm) dan A4
(29,7 x 42 cm)
SLIDE
Lanjutan ... (Pamflet)
20
 Pamflet memiliki beberapa ciri yaitu sebagai berikut:
• Menggunakan bahasa yang singkat, padat dan jelas
• Bersifat persuasif, artinya berisi ajakan untuk membeli produk atau
mentaati sesuaut
• Ditulis dengan jelas supaya mudah dibaca
• Hal-hal yang disampaikan biasanya mengenai hal-hal baru atau
terupdate.
D. RUNNING TEXT LED SLIDE
DISPLAY
21
Running text LED display
merupakan salah satu aplikasi
yang berupa tampilan atau
display, berbentuk tulisan berjalan
bisa juga berbentuk animasi yang
dibentuk dari pola nyala Light
Emitting Diode atau LED pada
Modul LED Panel.
SLIDE
Lanjutan ... (Running text LED display)
22
 Running Text LED display juga dikenal dengan sebutan Moving Sign.
 LED yang digunakan bermacam-macam. Running Text atau Moving Sign
ini terbuat dari titik lampu LED yang tersusun berbentuk matriks
memanjang.
 Fungsi dari Running Text atau Moving Sign adalah sebagai penyampai
informasi untuk menarik perhatian orang yang melihat.
 Tampilan Running Text atau Moving Sign dapat diubah-ubah
tampilannya sesuai yang Anda kehendaki dengan menggunakan
komputer.
 Tampilan yang sangat unik dan berwarna-warni, Running Text tersendiri
memiliki daya tarik bagi orang – orang di sekitar yang melihatnya, dalam
artian dapat membuat orang yang melihatnya menjadi tertarik untuk
membaca promosi sedang ada di running text LED tersebut.
SLIDE
Lanjutan ... (Running text LED display)
23
 Running text LED ini memiliki beberapa macam, diantaranya yaitu :

1. Videotron merupakan salah satu bentuk revolusi dari display running text sederhana,
pada awalnya display running text hanya mampu menampilkan tulisan berjalan
dengan jumlah dan bentuk karakter yang sangat terbatas, berkembangnya teknologi
dengan sangat pesat membawa dampak besar bagi penciptaan barang – barang
elektronika. Videotron ini dapat menghasilkan hasil running text LED yang dapat
mdnampilkan running text berupa logo atau gambar.

2. Running text LED single colour ( 1 warna )

3. Running text LED 2colour/3colour

4. Running text full colour RGB

5. Running text P10

6. Running text P16


KERANGKA
BAB 3 KONSEP
A. Kerangka Konsep SLIDE
25

Karakteristik yang Ppromosi gizi dengan menggunakan


mempengaruhi pamflet dan running text LED Display
pengetahun
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
Sebelum: Sesudah:
Pengetahuan ibu Pengetahuan ibu
rumah tangga Rumah tangga
B. Definisi Operasional SLIDE
26
No Cara
Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Umur Masa hidup responden dalam Kuesioner Pembagian kategori Ordinal
tahun sampai pada saat umur menggunakan:
wawancara. a. ≥ 35 tahun
b. < 35 tahun

2 Pendidikan Jenjang pendidikan formal Kuesioner Pembagian kategori Ordinal


terakhir berdasarkan ijazah yang pendidikan
dimiliki. menggunakan:
a. SD
b. SMP
c. SMA/SMK
d. PT/Akademik
3 Pekerjaan Kegiatan yang dilakukan setiap Kuesioner a. Bekerja Ordinal
hari oleh responden dan b. Tidak bekerja
mendapat upah dari
pekerjaannya.
SLIDE
Lanjutan ... (Definisi Operasional)
27
No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala
4 Pengetahua Pengetahuan yang dinilai Kuesioner Pembagian kategori Ordinal
n sebelum berdasarkan kemempuan pengetahuan
diberikan menjawab dengan benar dari menggunakan
promosi gizi pertanyaan yang diberikan prosentase
sebelum dilakukannya promosi a. baik: ≥ 80%
gizi b. kurang: <80%
5 Pengetahua Pengetahuan yang dinilai Kuesioner Pembagian kategori Ordinal
n setelah berdasarkan kemempuan pengetahuan
diberikan menjawab dengan benar dari menggunakan
promosi gizi
pertanyaan yang diberikan prosentase
setelah dilakukannya promosi a. baik: ≥ 80%
gizi b. kurang: <80%
6 Perbedaan Selisih persentase skor benar Kuesioner (skor pre-skor post) Ordinal
pengetahun seluruh responden dalam
ibu rumah menjawab pertanyaan sebelum
tangga dan sesudah diberikan promosi
gizi
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain SLIDE
29
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Pre-Eksperimental dengan
rancangan one group pre test and post test design.

Penulis memilih desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui


perbedaan pengetahuan ibu rumah tangga sebelum dan setelah
dilakukannya promosi gizi melalui media pamflet dan running text LED
Display.
Design penelitian ini digunakan hanya untuk satu kelompok subjek.
Kelompok subjek merupakan kelompok yang dites (diteliti keadaan
sebelum dan setelah) dan yang diberikan perlakuan berupa promosi gizi.

Pre-test Perlakuan Post-test


01 X 02
Hasil Pre-test Intervensi Penyuluhan Hasil Post-test
B. Populasi SLIDE
30

Populasi dalam penelitian ini


adalah seluruh ibu rumah
tangga
C. Sampel SLIDE
31
Penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling, di
mana setiap subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih dan menjadi
anggota sampel penelitian
Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus:
(Za )2 PQ
n=
d2
Keterangan:
n = besar sampel
Za = derajat kepercayaan (90% = 1,64)
P = perkiraan proporsi (P = 0,42)
d = tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0,1)

Untuk mengantisipasi terjadinya drop out dilakukan penambahan sampel


cadangan untuk dapat terpenuhi. Perkiraan proporsi sampel drop out adalah
10%.
SLIDE
Lanjutan ... (Sampel)
32
 Kriteria inklusi adalah syarat yang harus dipenuhi oleh setiap
anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah:
 Responden memproses dan memasak sendiri masakannya.
 Responden menggunakan bumbu penyedap pada masakannya.
 Kriteria eksklusi adalah anggota populasi yang tidak dapat diambil
sebagai sampel karena beberapa hal. Kriteria eksklusi dalam
penelitian ini adalah:
 Responden tidak bersedia ikut dalam penelitian karena alasan
tertentu.
 Responden tidak hadir pada saat penelitian.
D. Analisis Data SLIDE
33
1. Analisis univariat
Pada penelitian ini analisis univariat dilakukan untuk
menjelaskan karakteristik responden dan masing-masing
variabel yang diteliti secara deskriptif. Karakteristik
tersebut mencakup umur, tingkat pendidikan, status
pekerjaan, dan pengetahuan ibu rumah tangga.
2. Analisis bivariat
Pada penelitian ini analisis bivariat dilakukan untuk
menguji perbedaan pengetahuan ibu rumah tangga
sebelum dan setelah diberikan intervensi penyuluhan
melalui media pamflet dan running text LED Display . Uji
statistik yang digunakan untuk analisis adalah non
parametetik dengan menggunakan uji Wilcoxon. Dimana
subjek diukur sebanyak dua kali yaitu sebelum dan
setelah dilakukan intervensi penyuluhan.
DAFTAR PUSTAKA
• Ardyanto, Tonang Dwi. “MSG dan Kesehatan: Sejarah, Efek dan
Kontroversinya. Jurnal Inovasi Vol. 1/XVI/Agustus 2004. universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
• Dewi, Lia. 2010. Promosi Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
• Maulana, Heri. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.
• Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Prilaku Kesehatan. Jakarta
: Rineka Cipta.
• Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Jakarta : Rineka Cipta.
• Simons, Bruce., Greene, Walter, 2000, Introductionto Health Education
and Health Promotion, Waveland Press Incorporation,Prospect Height,
Illionis.
• Singarimbun, M., Efendi, S., 1989, Metode Penelitian Survai, LP3ES,
Jakarta
• Soekidjo Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
• Sofian Efendi, Tukiran (ed). 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta:
LP3ES.
• Sudigdo Sastroasmoro, Sofyan Ismael. 2011. Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis Edisi Ke-4. Jakarta: Sagung Seto.
• Widya, Eka, dkk. “Analisis Kandungan Monosodium Glutamat (MSG) pada
Pangan Jajanan Anak di SD Komp. Lariangbangi Makasar”. Bagian Prodi
That’s all. Thank you very much! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai