Anda di halaman 1dari 9

Paham Keselamatan

Tipe Keselamatan
1. Paham keselamatan anthroposentris: keselamatan
dicapai karena usaha manusia
2. Paham keselamatan teosentris: keselamatan dicapai
karena upaya Tuhan
Bentuk pengalaman keselamatan
anthroposentris:
• 1. Sekterianisme Eksklusif
– agama/religi merupakan lembaga/institusi keselamatan.
– Untuk bisa diselamatkan seseorang harus menjadi anggota kelompoknya
(sektenya).
– Keselamatan terjadi bila manusia menaati, melaksanakan aturan/petunjuk/
ajaran agama, yang diakui berasal dari Allah.
– Yang berada di luar kelompok tidak bisa diselamatkan.
– Faham ini menyebabkan timbulnya semangat dakwah/misioner yang tinggi,
berdasar pada keyakinan untuk memasukkan sebanyak mungkin orang di luar
kelompok ke dalam kelompok supaya bisa diselamatkan.
2. Sektarianisme yang toleran
• Pada dasarnya sektarianisme yang toleran memiliki toleransi, meskipun
terbatas.
• Toleransinya memungkinkan pemeluk-pemeluk agama lain bisa
diselamatkan, namun tetap terbatas pada batas-batas agama sebagai
lembaga keselematan.
• Toleransinya pada agama-agama lain didasarkan pada pendapat bahwa
semua agama baik, karena mempunyai tujuan yang baik dan benar.
Bentuk pengalaman keselamatan teosentris
1. Anti Religi
• Religi adalah masalah pribadi, batin dan rohani.
• Religi bila dijadikan wilayah publik, justru akan
menciptakan permusuhan dan anti religi
2. Religi sebagai Konteks Mediasi
• Subjek utama yang menyelamatkan manusia adalah Tuhan
• Tuhan menyelamatkan manusia secara manusiawi melalui
mediasi, yaitu melalui fungsi pengantara.
• Dari dasar pemikiran ini keselamatan itu ditujukan kepada
semua orang, tidak pandang bulu (paham universalisme
keselamatan).
Multidimensional diri manusia dalam
menanggapi Tuhan
1. Dimensi religius-spiritual : dimensi ini menampakkan manusia dalam relasinya dengan
Yang Transenden (sekaligus imanen), yang disebut dengan Tuhan sebagai asal dan tujuan
manusia, pengada dari segala yang ada.
2. Dimensi Moral Etis : dimensi ini menampakkan manusia dalam relasinya dengan nilai-
nilai kebenaran dan kebaikan, yang menjadi norma bagi hidupnya.
3. Dimensi Sekuler : dimensi ini menampakkan manusia dalam relasinya dengan dunia

Dimensi-dimensi tersebut membentuk perkembangan pribadi manusia


Skema proses perkembangan
pribadi manusia
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai