Humanisme Integral: kemanusiaan yang utuh di mana terdapat penghargaan terhadap Hak Asasi Manusia untuk membangun persaudaraan dengan yang lain. Kritik atas Humanisme: • 1. Humanisme Strukturalis – Kemanusiaan hanya bisa dihargai bila semua struktur yg membelenggu kemanusiaan (ketimpangan ekonomi, sosial, hukum, hegemoni kekuasaan) dirombak/dihapuskan. 2. Humanisme Spritualistis – Kemanusiaan harus didasarkan pada roh kosmos (semesta) dan kosmis (manusia), bhw pada dasarnya Tuhan menghendaki adanya kebaikan. Humanisme melahirkan PENGHARGAAN ATAS KEBEBASAN BERAGAMA 1. Jenis Kebebasan – Kebebasan moral: kemampuan manusia utk memilih secara bertanggungjawab, pilihan yang paling baik sesuai dgn martabatnya – Kebebasan religius: kemampuan manusia utk scr bertanggungjawab menjawab sapaan Tuhan dalam hidupnya. Kebebasan moral dan kebebasan religius menjadi dasar bagi kebebasan beragama – Kehendak Tuhan utk menyelamatkan selalu bersifat universal/utk semua – Manusia bebas memilih agama sesuai keyakinannya, sesuai pengalaman religius – Kebebasan memilih agama sesungguhnya mempertaruhkan martabat manusia – Sesuai dgn Pasal 29 UUD 1945, negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk utk memeluk agama dan kepercayaannya, karena negara berdasar atas Ketuhanan yang Maha Esa Untuk bisa beriman bersama yang lain, maka diperlukan pembangunan PERSAUDARAAN SEJATI – Dasarnya: Tuhan sebagai pokok/sumber keselamatan (meskipun agama-agama membedakan, namun religiositas/iman mempersatukan) – Persaudaraan sejati dibangun melalui dialog antar-iman • Keberpihakan pd org miskin, tertindas • Keberpihakan pd prinsip kebenaran •Agama membantu manusia utk mendapatkan kebenaran, dan sekaligus mendekatkan diri pada Tuhan Dalam kebenaran, Tuhan hadir, karena Tuhan adalah kebenaran itu sendiri Semakin dekat seseorang dgn Tuhan, semakin dekat lah ia dengan kebenaran Agama memberikan pedoman utk mencintai kebenaran, sehingga memberikan kesempatan kpd manusia utk dekat pada Tuhan Agama MEMBERIKAN PENGHARGAAN terhadap nilai KEMANUSIAAN
– Agama merupakan bagian dari kebudayaan (budi dan daya) manusia
– Budi dan daya itu memampukan manusia utk menghargai martabat setiap orang sebagai sesama yang juga memiliki budi dan daya – Semakin seseorang beragama, semakin ia sadar akan budi dan daya nya dalam menghadirkan Tuhan Dalam budaya manusia, pengenalan terhadap Tuhan TIDAK DAPAT DIPISAHKAN dari PENGALAMAN KONKRIT manusia
Setiap manusia mengalami pengalaman religius/pengalaman ttg Tuhan secara
berbeda sesuai dengan apa yang dialaminya dalam hidup Pengalaman itu membuatnya memberikan nama sebutan tertentu terhadap Tuhan. Tujuanannya agar ia (sbg manusia) mampu menyapa Tuhan secara akrab. Sebutan itu kemudian membuatnya menciptakan ritus tertentu agar hubungannya dgn Tuhan tetap awet, kontinu, langgeng. Ritus-ritus diciptakan utk memelihara hubungannya dgn Tuhan. Melalui ritus tersebut, manusia berharap agar semakin dekat dengan Allah, semakin kudus hidupnya. Terima kasih