Anda di halaman 1dari 121

ANTENATAL

CARE (ANC)
Kelompok 1
Siti Chairunnisa 1710711036
Desiana Rachmawati 1710711038
Tsilmi Adhari 1710711069
Clara Widya Mulya M 1710711070
Sonya Lapitacara S 1710711129
Febby Fereza 1710711135
Firna Nahwa Firdausi 1710711139
PENGERTIAN ANC DAN KEHAMILAN
 Antenatal Care adalah sebagai pengawasan pada ibu hamil
sebelum melahirkan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Manuaba, I.B.G, 1998).
 Antenatal care yang dilakukan dengan jadwal tertentu
akan meningkatkan hubungan dan kepercayaan ibu hamil
terhadap mereka yang akan menolongnya sehingga terjalin
hubungan batin yang harmonis (Manuaba, I.B.G, 2001).

 Kehamilan adalah suatu keadaan dimana pada diri seorang


wanita terdapat janin yang sedang berkembang.
 Konsepsi adalah pertemuan antara ovum matang
dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya
kehamilan
 Ovum adalah sel telur (gamet pada wanita) yang
digunakan dalam proses reproduksi untuk
menghasilkan sebuah individu baru yang
ditemukan di ovarium
 Sel sperma berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“benih”. sel sperma merupakan sistem reproduksi
utama pada laki-laki. Sel sperma merupakan sel di
dalam reproduksi laki-laki yang dibentuk di testis
 Fertilisasi adalah kelanjuitan dari proses konsepsi
yaitu persatuan ovum dan sperma, sampai dengan
terjadi perubahan fisik dan kimiawi ovum dan
sperma hingga terjadi kehamilan
 Implantasi adalah menempelnya ovum yang sudah
terfertilisasi di mukosa uterus
 Graviditas adalah jumlah total kehamilan (normal atau
tak normal)
 Paritas adalah keadaan melahirkan anak baik hidup
ataupun mati, tetapi bukan aborsi, tanpa melihat jumlah
anaknya
 Abortus adalah suatu ancaman atau pengeluaran hasil
konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan,
dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari
20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram.
 Fundus adalah bagian atas dari rahim

 Korpus adalah bagian tengah rahim/ badan rahim

 Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsep


yang dapat dari dalam uterus melalui vagina ke dunia
luar
 Kantong plasenta adalah suatu kondisi dimana
plasenta terletak dekat dengan jalan lahir hingga
menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir
 HPHT adalah Hari Pertama Haid Terakhir atau
hari pertama siklus menstruasi
 Tanda chadwick adalah warna selaput lendir vulva
dan vagina menjadi ungu (Hanifa, 2005)
GENETIKA
 Terminologi
Kromosom adalah materi DNA yang
membentuk untaian seperti benang
Gen adalah tiap kromosom yang terbentuk
dari segmen-segmen kecil DNA
Genetik adalah studi mengenai gen tunggal
atau sekuens gen dan efeknya pada
organisme hidup, merupakan faktor yang
berkontribusi pada semua penyakit manusia
GEN DAN KROMOSOM
Materi turunan yang dibawa diinti tiap sel
somatis menentukan ciri fisik seseorang. Gen
atau kombinasi gen mengandung informasi
yang menentukan karakteristik unik
seseorang. Gen tidak pernah bekerja sendiri;
mereka selalu berinteraksi dengan gen lain
dan lingkungan. Semua sel somatis normal
manusia mengandung 46 kromosom dan
terdapat 22 pasang autosom
Istilah genotip biasanya digunakan untuk
merujuk pada susunan genetik
seseorang ketika mendiskusikan
pasangan gen tertentu, namun pada
waktu tertentu, genotip merujuk pada
seluruh susunan genetik dari semua gen
yang dapat diwariskan ke generasi
berikutnya. Fenotip merujuk pada
ekspresi dari genotip seseorang yang
dapat diamati, seperti ciri fisik dan sifat
pikologis.
KELAINAN PADA KROMOSOM
 Kelainan autosomal
 Kelainan jumlah kromosom

 Kelainan struktur kromosom

 Kelainan kromosom seks

 Kelainan metabolisme bawaan


PEMBELAHAN SEL

Sel berproduksi dengan 2 metode yang


berbeda; mitosis dan meiosis. Pada mitosis,
badan sel akan bereplikasi dan
menghasilkan dua sel dengan susunan gen
yang sama dengan sel induk. Pembelahan
mitosis memfasilitasi pertumbuhan dan
perkembangan atau pergantian sel. Pada
meiosis, proses dimana sel germinal
membelah dan mengurangi jumlah
kromosom menjadi setengah dan
GAMETOGENESIS

Pembentukkan gamet terjadi secara meiosis


didalam organ reproduksi. Hasil
gametogenesis adalah gamet dengan
kromosom berjumlah setengah dari
kromosom induk (n)
Gametogenesis pada priadisebut
spermatogenesis yang berlangsung di testis
Pada wanita disebut oogenesis yang
berlangsung di ovarium
KONSEPSI (OVUM DAN SPERMA),
FERTILISASI IMPLANTASI
 Ovum mempunyai ukuran yang besar. Ovum dilapisi oleh beberapa
lapisan, mempunyai sitoplasma dan mempunyai inti. Sitoplasma sel telur
mengandung semua materi untuk membentuk individu baru, seperti
protein, ribosom, tRNA, mRNA dan materi lainnya.
 Sitoplasma dari sel telur sering juga disebut ooplasm. Ovum juga
mempunyai sebuah membran yang disebut vitelline, sama seperti
membran pada sel lain, membran ini mempunyai fungsi untuk
melindungi ovum dan mengatur pertukaran zat antara sel dengan
lingkungan luar sel.
 Kemudian terdapat juga zona pelusida yang merupakan bagian pelindung
sitoplasma sel yang membantu melindungi sel telur. Zona pelusida juga
berfungsi untuk mencegah lebih dari satu sperma masuk membuahi
ovum. Jadi ketika sudah ada sel sperma yang membuahi ovum, maka
otomatis zona pelusida tidak akan membiarkan sel sperma lain untuk
masuk.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum
terjadi digenital ridge.Menurut umur wanita, jumlah
oogonium adalah :
 BBL = 750.000
 Umur 6 – 15 = 439.000
 Umur 16 – 25 tahun = 159.000
 Umur 26 – 35 tahun = 59.000
 Umur 35– 45 tahun = 39.000
 Masa menopause = semua hilang
Urutan pertumbuhan ovum (oogenesis) :
a. Oogonia
b. Oosit pertama (primary oocyte)
c. Primary ovarian follicle
d .Liquar folliculi
e. Pematangan pertama ovum
f. Pematangan kedua ovum pada waktu sperma membuahi
ovum
 2. Sel mani (spermatozoa)
 Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas
kepala berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus) leher yang menghubung
kan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang
dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak
dengan cepat. Panjang ekor kira-kira sepuluh kali
bagian kepala.
 Secara embrional, spermatogonium berasal dari sel –
sel primitif tubulas testis. Setelah bayi laki – laki lahir,
jumlah spermatogonium yang ada tidak mengalami
perubahan sampaimasa akil baliq. Pada masa pubertas
dibawah pengaruh sel – sel interstial leyding. Sel – sel
spermatogonium ini mulai aktif mengadakan mitosis
dan terjadilah spermatogenesis.
 Urutan pertumbuhan sperma (spermatogenesis) :

 a.Spermatogonium (membelah dua)

 b. Spermatosit pertama (membelah dua)

 c. Spermatosit kedua (membelah dua)

 d. Spermatid, kemudian tumbuh menjadi

 e. Spermatozoa (sperma)
 3. Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)
 Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani
dengan sel telur di tubafallopi, umumnya terjadi di ampula
tuba, pada hari ke sebelas sampai empat belas dalam siklus
menstruasi.
 Wanita mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel telur)
sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus,
sperma yang mengandung kurang lebih seratus sepuluh
sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke
bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas
uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi.
 Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi
yang dapat melintasi
zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pe
lisuda mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh
sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua pronu
klei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetik
dari wanita dan pria
 Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah
pembelahan zigot selama tiga hari sampai stadium
morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah
rongga rahim oleh arusdan getaran rambut getar
(silia) serta kontraksi tuba. Pertemuan / penyatuan
sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut
sebagai pembuahan atau fertilisasi.Dalam keadaan
normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba
falopii umumnya di daerah ampula /
infundibulum
PROSES FERTILISASI
 Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk
kedalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh
peranan kontak simiometrium dan dinding tuba yang juga
terjadi saat sanggama.Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium,
ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya
dan dibawa ke dalam tuba falopii.
 Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan
opak setebal 5–10 μm, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum
sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah menjadi
kuning, membentuk korpus luteum.
 Sekarang ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.Dari
60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada
saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di
dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa
ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii yang
sempit dan beberapa
diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di uju
ng fimbrae tuba fallopii
IMPLANTASI
 4. Implantasi
 Implantasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai
disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan
jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium i
ni banyak mengandung sel–sel desidua yaitu sel – sel besar yang
mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh
trofoblas.
 Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell
mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka
kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.Itulah sebabnya
kadang – kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan
akibat luka desidua (tanda Hartman).
 Umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi , dimulailah
diferensiasi sel–
sel blastula. Sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma
membentuk entoderm dan yolk sac sedangkan sel– sel yang
tumbuh besar menjadi entoderm dan membentuk ruangamnion.
 Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embrional
plate) diantara amnion dan yolk sac.Sel – sel trofoblas
mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio)
akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka
terbentuklah sekat korionik (chorionik membrane) yang
kelak menjadi korion. Sel- sel trofoblas tumbuh menjadi
dua lapisan yaitu sitotrofoblas(sebelah dalam) dan
sinsitio trofoblas (sebelah luar)Villi koriales yang
berhubungan dengan desidua basalis tumbuh
bercabang– cabang dan disebut korion krondosum
sedangkan yang berhubungan dengan desidua
kapsularis kurang mendapat makanan sehingga
akhirnya menghilang disebut chorion leave.Dalam
peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon – hormon
chorionic gonadotropin(HCG). (Rustam Mochtar, 1998 :
19-21)
EMBRIO DAN JANIN
PENGERTIAN ZIGOT, EMBRIO, DAN FETUS
• Zigot adalah sel yang terbentuk sebagai hasil
bersatunya dua sel kelamin (sel ovum dan sel
sperma) yang telah masak
• Pada manusia terbentuk embrio (mudigah)
anatara umur 3-5 minggu masa kehamilan dan
sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh
• Janin adalah mamalia yang berkembang setelah
fase embrio dan sebelum kelahiran.
PERKEMBANGAN EMBRIO
 Tahap embrio berlangsung selama 15 hari sampai
sekitar 8 minggu setelah konsepsi, ketika embrio berukuran
sekitar 3 cm dari kepala sampai bokong. Tahap embrio ini
merupakan masa kritis dalam perkembangan sistem organ
dan ciri eksternal utama
PERKEMBANGAN EMBRIO PADA MANUSIA JUGA
MEMPUNYAI TIGA TAHAPAN, YAITU :
 1. Tahapan pre embrionik
 2. Tahapan embrionik, pada tahap ini pembelahan sel akan terus
mengalami perkembangan hingga sempurna, sehingga tidak lagi disebut
istilah zigot akan tetapi dengan istilah embrio. Tahapan ini sama dengan
fase blastula yaitu perkembangan selanjutnya dari pembelahan sel.
 3. Tahapan fetus
MATURASI FETUS
 Tahap fetus atau janin berlangsung dari 9 minggu (ketika
embrio dapat dikenali sebagai manusia) sampai kehamilan
berakhir.
 Viabilitas adalah kemampuan fetus untuk bertahan hidup
diluar rahim
 Dengan teknologi modern dan kemajuan dalam perawatan
ibu dan neonates, viabilitas ini sangat diharapkan mngkin
sekitar usia 20 minggu setelah konsepsi (22 minggu dari
HPHT; setelah berat fetus lebih dari 500g). keterbatasan
dalam bertahan hidup di luar uterus adalah fungsi sistem
saraf pusat dan kemampuan oksigenisasi paru
KEHAMILAN MULTIPEL
Kehamilan multiple lainnya
Terjadi kehamilan dengan tiga
atau lebih fetus meningkat dengan
penggunaan obat kesuburan dan
IVF (Benirschke, 2009). Kembar
tiga dapat terjadi dari pembelahan
satu zigot menjadi dua, dan salah
satu membelah menjadi dua lagi,
menghasilkan kembar tiga identik.
PERAN PERAWAT DALAM KONSELING
GENETIKA
Memperkirakan resiko pada anggota keluarga yang lain,
atau anak berikutnya, yang akan terpengaruh oleh kondisi.
Mendiskusikan dampak dan pengaruh yang mungkin terjadi
pada individu atau keluarga dalam suasana yang
mendukung.
Mendiskusi bila terdapat pemeriksaan prenatal yang sesuai
dan pilihan-pilihan lainnya untuk memastikan bahwa
keputusan yang dibuat tersebut berdasarkan data dasar.
Beberapa kondisi genetik dapat dibuat sebelum bayi lahir:
Jika kondisi genetik ini diidentifikasi melalui diagnosis
prenatal, konseling genetik menjadi sarana yang
menyediakan informasi langsung dan dengan demikian
keputusan dapat dibuat sehubungan dengan kelanjutan
kehamilan.
Pada mereka yang telah terpapar zat teratogenik (kimia,
obat-obatan, radiasi, medikasi atau gen lingkungan lainnya
yang dapat menimbulkan cacat lahir).
Mendiskusikan dan menyusun pemeriksaan genetik pada
mereka yang karir, yang diprediksikan dan mereka yang
belum memperlihatkan gejala.
FAKTOR NON GENETIKA YANG
MEMPENGARUHI JANIN
 Defisiensi nutrisi
 Merokok, alkohol, dan modifikasi pekerjaan

 Trauma dan Stress yang timbul menyebabkan


fungsi korteks adrenal terangsang untuk
mensekresi hidrokortison sehingga nantinya
dapat mempengaruhi keadaan ibu yang sedang
mengandung dan dapat menimbulkan celah,
dengan terjadinya stress yang mengakibatkan
celah
PERAWATAN PRAKONSEPSI
1. Gaya Hidup
STRESS
Suatu ukuran yang Nucholls et al. (1972)
dikenal sebagai Indeks juga telah
Quetelet (atau Q) menunjukkan suatu
Semua wanita harus kaitan antara stress
diberikan anjuran diet dan infertilitas, dan
yang umum tentang Laukaran serta van
diet seimbang sebelum den Berg
ia hamil, diet tersebut (1980)memperkirakan
meliputi kelompok OLAHRAGA adanya hubungan
makanan empat sehat
antara stress dan
lima sempurna
komplikasi
kehamilan, seperti
cedera akibat
kecelakaan, gangguan
psikilogis, mortalitas
perinatal dan infeksi
pascapartum serta
2. Lingkungan

3. Kesehatan Umum
Tekanan darah
Urinalisis
Pemeriksaan darah
Rubella
Pengaturan jarak kehamilan
Kontrasepsi
Riwayat Obstetri
TAKSIRAN PARTUS
ESTIMATED DATE OF BIRTH (EDB)

Hukum Nägele adalah sebagai beerikut: setelah menentukan hari


pertama dari haid terakhir, kurangi 3 dari kalender bulan dan tambah 7 hari;
atau tambah 7 hari dari HPHT dan hitung maju 9 bulan kalender. Hukum
Nägele mengasumsikan bahwa wanita memiliki siklus menstruasi 28 hari
dan kehamilan terjadi pada hari keempat belas. Mendapatkan riwayat
menstruasi yang akurat adalah hal yang penting dalam menggunakan
penanggalan ini.
Contoh:
10 Juli 2012, merupakan hari pertama periode menstruasi terkhir atau HTPT
HPTP Bulan Hari Tahun
7 10 2012
-3 +7
Perkiraan tanggal lahir 4 17 2013
Perkiraan tanggal lahirnya adalah 17 April 2013.
GRAVIDITAS DAN PARITAS
Kondisi [G] [T] [P] [A] [L] [G/P]
Graviditas Kelahiran Kelahiran Aborsi dan Anak yang Graviditas/
Aterm Preterm Keguguran Hidup Paritas
Hamil untuk pertama kalinya 1 0 0 0 0 1/0

Hamil sampai 35 minggu dan neonatus 1 0 1 0 1 1/1


bertahan hidup

Hamil lagi 2 0 1 0 1 2/1


Kehamilan kedua berakhir dengan 2 0 1 1 1 2/1
keguguran pada usia 12 minggu

Kehamilan ketiga lahir pada usia 39 3 1 2 1 2 3/2


minggu

Hamil keempat kalinya melahirkan bayi 4 1 3 1 4 4/3


kembar berusia 36 minggu
TES KEHAMILAN
 Menurut Frandson (1993) Human Chorinic Gonadotropin
(HCG) adalah suatau glikoprotein yang mengandung
galaktosa dan heksosamin. Kadar HCG meningkat dalam
darah dan urine segera setelah implantasi ovum yang sudah
dibuahi. Dengan demikian ditemukannya HCG merupakan
dasar bagi banyak tes kehamilan (Murray et al, 1999)

 Uji kehamilan yang paling sering ditemui adalah dengan


pemeriksaan urin. Kadar minimal beta hCG dalam urin untuk
menghasilkan hasil yang positif berkisar antara 20-100
mlU/mL (meskipun pada test pack mengatakan mempunyai
batas minimal 5 mlU/mL).
 Sebelum immunoassay(antigen-antibodi) tersedia pada tahun1960-an
uji-uji kehamilan menggunakan bioassay yang memerlukan hewan
seperti kelinci, tikus dan katak untuk membuktikan adanya HCG dalam
serum atau urine. Dewasa ini tes tersebut telah diganti dengan tes
imunologik yang menggunakan antibody terhadap HCG (sacher, 2004).

 HCG memiliki dua berkas genetic yaitu CGA dan CGB. Fungsi dari
hCG yaitu berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan
pemeliharaan korpus luteum selama awal kehamilan, sehingga
menyebabkan ia mensekresikan hormon progresteron. Progresteron
memperkaya rahim dengan tebal lapisan dari pembuluh darah dan
kapiler sehingga dapat menopang pertumbuhan janin.

 Tes kehamilan yang akhir-akhir ini banyak digunakan adalah tes yang
memakai enzim untuk mendeteksi HCG sub-unit beta, yang dikenal
dengan sebutan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). ELISA
terdiri atas pengujian immunosorbent terhadap antibody monoclonal
pada HCG subunit beta (anti HCG). Tes ini memiliki kepekaan yang
cukup baik, tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hanya memakan
waktu sebentar, dan mudah dikerjakan.
Pemeriksaan laboratorium meliputi:
 Cara biologis

Dilakukan menggunakan hewan percobaan, adanya HCG


akan menyebabkan reaksi pada organ tertentu.
 Cara Imunologi

1. Tes berdasarkan reaksi antigen (HCG) dengan


antibody (anti HCG):
2. Aglutinasi Direct
3. Aglutinasi Inhibisi (hambatan aglutinasi)
4. Immunokromatografi Tes Strip
5. Immunokromatografi Tes Pack
Test Pack
Alat tes kehamilan yang praktis ini dikenal dengan nama test
pack. Test pack mendeteksi keberadaan hormone HCG dalam
urin. Hormon HCG kehamilan ini hanya terbentuk ketika sel telur yang
sudah dibuahi menempel di dinding rahim, atau sekitar 6 hari setelah
zigot menempel di dinding rahim. Jumlah hormon ini akan meningkat
seiring kehamilan dan mencapai puncaknya pada 60-90 hari kehamilan.
Alat ini mendeteksi konsentrasi hCG dalam satuan miliInternational Units
(mlU). Semakin kecil nilainya, maka alatnya akan semakin sensitif.
Bentuk test pack ini ada dua macam, setrip dan compact.
Hasil tes juga tergantung dari :
 Cara penggunaanya.
Ikuti petunjuk penggunaan dengan benar, waktu membaca hasil, tanggal
kadaluarsa alat tes. Terlalu banyak minum sebelum tes juga bisa
mempengaruhi keakuratan tes. Kandungan air yang terlalu banyak dalam
urin mengencerkan kadar hormon hCG sehingga sulit dideteksi alat tes
kehamilan.
 Waktu penggunaan.
Sebagian besar obat tidak berpengaruh pada hasil tes, kecuali obat tersebut
mengandung hormon hCG. Misalnya, obat untuk meningkatkan
kesuburan seseorang
Alat dan Bahan :

Alat :
 Test pack strip
 Wadah urin
Bahan :
 Urin pagi

Cara kerja :
 Menyiapkan alat dan bahan.
 Membaca petunjuk penggunaan alat.
 Membuka sachetnya dan mengeluarkan strip test
 Mencelupkan strip test ke dalam tempat urin sampai batas max,
jangan melebihi garis maksimal, menunggu sekitar 30-60 detik.
 Mengangkat strip test, menunggu 1-2 menit sampai terlihat garis
merah pada strip
 Membaca hasil pada strip test.
INTERPRETASI HASIL
 Positif = jika ada dua garis merah pada strip test pada control
band dan test band
 Negative = jika hanya ada satu garis merah pada strip test yaitu
pada control band
Mekanisme immunokromatografi Tes:
 Pada daerah sampel berisi anti alpha HCG berlebih
 Garis control (C) berisi anti beta dan alpha beta HCG
 Garis test (T) berisi anti beta HCG
 Urine wanita hamil mengandung alpha dan beta HCG

Bila urin tidak mengandung HCG, maka


saat urin dicelupkan yang bergerak hanya
anti alpha HCG menuju garis C dan
bereaksi dengan anti beta-alpha beta HCG
dan akan membentuk garis merah pada C
dan tidak pada T.

Bila urin mengandung HCG, maka saat urin


dicelupkan yang bergerak anti alpha HCG
dan alpha beta HCG urin menuju anti beta
menuju garis T yang berikatan membentuk
Terdapat 3 antibodi anti HCG pada strip

Antibodi tersebut adalah antibodi anti


HCG yang pertama (kita sebut saja anti
HCG-1), antibodi anti HCG yang kedua
(anti HCG-2) dan anti-anti HCG-1
(antibodi dengan anti HCG-1 sebagai
antigen). Ketiga antibodi itu terletak di
lokasi yang berbeda dengan sifat yang
berbeda pula. Anti HCG-1 bersifat mobile
sehingga bisa ikut berpindah ke area Test
(T) dan Control (C) melalui gerakan
kapilaritas. Anti HCG-1 merupakan
antibodi monoklonal sedangkan anti HCG-
2 bersifat poliklonal. Anti HCG-2 di area T
dan anti-anti HCG-1 di area C bersifat fixed
atau tertanam, artinya tidak dapat
berpindah sehingga tidak ikut
mengalir/berpindah tempat.
Bila urin mengandung HCG. HCG sebagai
antigen, akan berikatan dengan anti HCG.
Gaya kapilaritas membawa senyawa ikatan
HCG dan anti HCG-1 menuju daerah T. Di
daerah T, anti HCG-2 akan berikatan
dengan HCG yang telah berikatan dengan
anti HCG-1 namun pada epitop yang
berbeda. Terbentuklah kompleks anti
HCG-1, HCG, dan anti HCG-2. Enzim
menjadi aktif dan daerah T berwarna
merah. Selanjutnya, sisa anti HCG-1 yang
belum berikatan dengan HCG akan
menuju daerah C dan berikatan dengan
anti-anti HCG-1. Kompleks ini akan
mengaktifkan enzin sehingga daerah T
berwarna merah. Pada akhirnya, akan
terlihat dua strip merah yaitu pada daerah
T dan daerah C dan diintepretasikan
sebagai hasil positif hamil.
Bila urin tidak mengandung HCG. Urin tidak
mengandung HCG sehingga tidak terjadi kompleks anti
HCG-1 dengan HCG. anti HCG-1 yang bebas kemudian
menuju ke area T tempat anti HCG-2. Karena tidak ada
HCG maka tidak akan terjadi interaksi antara anti
HCG1 dan anti HCG-2 melalui perlekatan dengan HCG
pada epitop berbeda.

Enzim pada anti HCG-1 tetap inaktif dan reaksi


enzimatis pembentukan warna tidak terjadi. Akibatnya
anti HCG-1 akan terus ikut gaya kapilaritas menuju
daerah C. Di daerah ini terjadi kompleks antigen
antibodi yaitu anti HCG-1 (sebagai antigen) dengan anti
anti HCG-1 (sebagai antibodi terhadap anti-HCG-1).
Kompleks ini membuat enzim aktif sehingga terbentuk
warna merah. Warna merah hanya pada area C
sehingga hanya ada satu garis dan diintepretasikan
sebagai hasil negatif hamil (tidak hamil).

Reaksi pembentukan kompleks antigen antibodi antara


HCG sebagai antigen dan anti HCG sebagai antibody
bersifat spesifik. Antibodi akan mengenali antigen pada
lokasi tertentu yang disebut epitop. Antibodi poliklonal
adalah antibodi yang mengenali suatu antigen melalui
ikatan dengan epitop yang bervariasi karena berasal
dari sel B yang berbeda-beda. Sedangkan antibodi
monoklonal lebih spesifik mengenali antigen pada satu
epitop tertentu karena berasal dari satu sel B yang
dibiakan.
 Ketika alat tes menyentuh urine, akan terjadi perubahan warna, pertambahan
garis, atau tanda tertentu (positif), yang menunjukkan ditemukannya hCG di
dalam urine. Yang berbentuk setrip umumnya akan menunjukkan dua garis
merah bila terdapat hCG di urine sebagai tanda positif hamil. Bila tidak ada
hCG dalam urine, yang akan muncul adalah tanda satu setrip saja yang berarti
negatif, atau tidak hamil. Sedangkan pada alat yang berbentuk compact, jika
urine yang disentuhkan mengandung hCG, maka akan muncul tanda positif.
Sebaliknya, jika urine tidak (cukup) mengandung hCG maka yang muncul
adalah tanda negatif, berarti tidak hamil.
 Test pack akan menunjukkan hasil akurat jika digunakan dua hari sebelum
tanggal datang bulan (tanggal ini dapat dihitung jika siklus menstruasi Anda
teratur, yaitu 28 hari), atau 12 hari setelah berhubungan seks di masa subur.
Atau, untuk mudahnya setelah diketahui adanya keterlambatan menstruasi.
 Ada anggapan bahwa melakukan tes kehamilan paling bagus dilakukan pada
pagi hari. Anggapan itu tidak mutlak benar. Tes kehamilan dapat dilakukan
kapan saja. Namun, memang urine di pagi hari lebih pekat, sehingga
kemungkinan deteksi kadar hCG oleh alat tes menjadi lebih mudah, karena
cairan yang kita minum dapat mengencerkan hCG dalam urin. Pada saat tidur
kita tidak minum selama berjam-jam sehingga jika ada kenaikan hCG lebih
mudah untuk terdeteksi pada pagi hari meskipun sebenarnya tes ini dapat
dilakukan sewaktu-waktu.
Tips supaya hasil lebih akurat :
 Pada saat membeli pilih alat yang paling sensitive
 Alat ini sangat terpengaruh oleh tempat penyimpanan
sehingga lebih baik untuk membelinya dekat dengan
waktu pemeriksaan.
 Baca instruksi cara penggunaan dan pembacaan hasil
karena berbeda merk bisa saja berbeda cara penggunaan.
 Lakukan tes kehamilan pada pagi hari karena pada saat
ini konsentrasi urin pekat, apabila ada kenaikan hCG
maka lebih mungkin menunjukan hasil positif pada test
pack.
 Bila Negatif. Apabila hasilnya negatif namun anda masih
yakin kalau hamil maka bisa diulang 3 hari setelahnya
karena kadar hormon hCG meningkat dua kali lipat
pada 6 minggu pertama kehamilan
ADAPTASI
KEHAMILAN
ADAPTASI DALAM KEHAMILAN
Dihubungkan dengan adanya
peningkatan hormon estrogen dan
progesteron
Adanya penekanan dari uterus yang
membesar dan jaringan lainnya
Melindungi Fungsi Tubuh Yang Normal
Memenuhi metabolik kehamilan
Menyediakan lingkungan yang tetap
untuk tumbuhnya janin
PERUBAHAN – PERUBAHAN MATERNAL
PADA SETIAP TRIMESTER

TRIMESTER PERTAMA

Tanda tanda fisik yang dapat dilihat adanya


spoting , terjadi 11 hari setelah konsepsi
saat implantasi, jika siklus mensn 28
hari,perdarahan ini terjadibeberapa hari
sebelum mens dengan pendarahan kurang
dari biasanya
Setelah terlambat satu kali mens , nyeri
dan pembesaran payudara, rasa kelelahan,
sering kencing,morning sicness,mulai
minggu ke 8 sampai minggu ke 12.
Setelah 12 minggu fut dirasakan diatas
sympisis
Kenaikan BB 1-2 kg selama trimester I
Trimester Ke II
Uterus akan terus tumbuh
Setelah 16 minggu uterus setengah antara
sym dan pst
BB semakin bertambah
Ibu merasa punya banyak energi
Pada 20 minggu fundus mulai dekat dengan
pusat
Payudara mulai mengeluarkan kolostrum
Ibu merasakan gerakan bayinya
Mulai adanya perubahan pada kulit :
cloasma ,strie,gravidarum dan linea nigra
Trimester III

Pada minggu 28 FUT setengah pst


dengan px
Payudara penuh dan lunak
Sering Kencing kembali
Pada kehamilan 36/38 bhgn
terbawah masuk ke pap
Sakit punggung
Susah tidur
Kontraksi brakton-hicks
meningkat
 Proses terjadinya haid sangat tergantung pada
Mekanisme Umpan Balik antara Hipotalamus-
Pituitary-Ovarium (HPO Axis).

 Hipotalamus menghasilkan GnRH yang


merangsang Kelenjar Hipofisis (pituitary) untuk
mengeluarkan FSH (follicle stimulating
hormone) yang berfungsi mematangkan folikel
dan LH (luteinizing hormone) yang berperan
dalam proses ovulasi. Dalam setiap siklus,
folikel yang mengalami proses pematangan
berjumlah lebih dari satu, namun dalam
perjalanannya, hanya ada satu folikel yang
disiapkan untuk ovulasi, sementara yang lain
mengalami atresia. Folikel yang matang tersebut
mengluarkan hormon estrogen, oleh karena itu
kadar hormon estrogen dalam awal siklus relatif
meningkat.
MENINGKATNYA ESTROGEN MENYEBABKAN
NEGATIVE FEEDBACK PADA FSH.
SEDANGKAN PADA LH, MENYEBABKAN
POSITIVE FEEDBACK. OLEH KARENA ITU,
SAAT ESTROGEN MENCAPAI PUNCAKNYA,
AKAN TERJADI LH SURGE (LONJAKAN LH)
YANG MENSTIMULASI TERJADINYA OVULASI
PADA PERTENGAHAN SIKLUS. PECAHNYA
FOLIKEL TERJADI 16-24 JAM SETELAH
LONJAKAN LH. LONJAKAN LH TERSEBUT
AKAN BERTAHAN SELAMA 24 JAM DAN
AKAN MENURUN PADA FASE LUTEAL
SEIRING DENGAN MENURUNNYA KADAR
ESTROGEN. MENURUNNYA ESTROGEN
SENDIRI KEMUNGKINAN DISEBABKAN OLEH
BERUBAHNYA STRUKTUR FOLIKEL.
SELANJUTNYA FOLIKEL MENJADI CORPUS
LUTEUM YANG MENGHASILKAN
PROGESTERON DAN ESTROGEN UNTUK
MENYIAPKAN ENDOMETRIUM (MENEBAL)
BILA TERJADI KONSEPSI.
BILA TERJADI KONSEPSI, SELANJUTNYA
CORPUS LUTEUM AKAN DIPELIHARA OLEH
HCG. BILA TIDAK TERJADI KONSEPSI,
SECARA PERLAHAN CORPUS LUTEUM
MENJADI ATRESIA MENJADI CORPUS
ALBICANS DISERTAI DENGAN PENURUNAN
KADAR ESTROGEN DAN PROGESTERON.
TURUNNYA KADAR ESTROGEN DAN
PROGESTERON MEMBERIKAN NEGATIVE
FEEDBACK PADA HIPOTALAMUS DAN
HIPOFISIS HINGGA MEMULAI SIKLUS BARU.
PERUBAHAN SISTEM REPRODUKSI
Selama kehamilan estrogen dan
progesteron meningkat dan menekan
hipofise anterior sehingga sekresi FSH
dan LH tertekan dan tidak terjadi
pematangan Folikel dan ovulasi
Siklus menstruasi terhenti
Setelah implantasi, ovum yang telah
mengalami fertilisasi dan villi korialis
membentuk HCG
A. PERUBAHAN PADA GENITALIA
EKSTERNA

Pada vulva
Hormon Estrogen dan Progesteron
mempersiapkan Vagina agar
mengalami distensi selama persalinan
dengan cara memproduksi mukosa
vagina

Meningkatkan vaskularisasi
menghasilkan warna violet kebiruan
dari mukosa vagina dan servik Pada
awal minggu ke 8
B. PERUBAHAN PADA GENITALIA
INTERNA

Pembuluh darah alat genitalia interna


akan membesar,hal inikarena
oksigenisasi dan nutrisi pada alat
genitalia interna ini meningkat

Pada vagina pembuluh darah dinding


vagina bertambah dan warna selaput
dinding vagina membiru ( tanda
cadwik’s ),kekenyalan vagina
bertambah yang berarti keregangan
vagina bertambah, buat persiapan
persalinan.
PERUBAHAN PADA UTERUS
Bentuk rahim.
Rahim berkembang untuk
menyediakan ruangan yang sehat
untuk janin tumbuh
Endometrium
Berubah nama menjadi desiduapada
bahagian fundus dan atas tebal (
tempat implantas yang normal )banyak
aliran darah, banyak zat glikogen yang
berguna untuk makanan bagi janin
Desidua ada 3 lapis ( basalis, vera dan
capcularis )
Myometrium
Hiperplasia karena pengaruh estrogen
Selama pada 20 minggu pertama
berkembang dan meregang untuk
menampung isinya karena pengaruh
progesteron pada otot lunak
Pada kehamilan 8 mg adanya
kontraksi braxton-hicks yang
berlanjut sampai pada saat persalinan
Perimetrium
Lapisan sebelah luar tidak
seluruhnya menutupi rahim
Posisinya dibelokkan dimuka
kandung kemih membentuk
kantong uterovesikal
Dibelakang anus untuk membentuk
kantong douglas
Susunan ini memberikan tempat
pada rahim untuk berkembang
bebas tanpa batas
Perubahan ovarium
Pada awal kehamilan masih ada corpus
luteum grafiditas dan setelah plasenta
terbentuk lengkap pada kehamilan 16
minggu corpus luteum berdegenerasi
(corpus albicans ) selanjutnya hormon
progesteron dan estrogen diproduksi oleh
Plasenta.
PERUBAHAN PADA PAYUDARA

Buah dada biasanya membesar karna


hipertropi alveoli
Meningkatnya progesteron dan
estrogen berakibat:

Rasa penuh dan padat


Sensitifitas yang tinggi
Geli dan rasa berat
Areola hiperpigmentasi
TANDA KEHAMILAN

• Tiga kategori tanda dn gejala yang umum


adalah presumtif (perubahan spesifik yang
dirasakan oleh wanita-contoh: amenorea,
kelelahan, mual/nausea dan
muntah/emesis, perubahan di payudara),
• mungkin (perubahan yang dilihat
pemeriksa- contoh tanda Hegar,
ballottement, tes kehamilan)
• positif (tanda yang hanya ada bila ada
fetus- contoh denyut jantung janin,
visualisasi fetus, meraba gerakan fetus).
ADAPTASI SISTEM
UMUM
SISTEM KARDIOVASKULER
Hipertrofi ringan jantung (pembesaran) mungkin
disebabkan oleh peningkatan volume darah dan curah
jantung yang terjadi.
Jantung akan kembali ke ukuran normalnya setelah
melahirkan.
Terdapat jeda yang lebih jelas antara bunyi jantung pertama
(S1) dan kedua (S2), bunyi tambahan (S3) mungkin dapat
didengar setelah usia 20 minggu. Bunyi ini bersifat
sementara dan menghilang setelah melahirkan.
Pada wanita sehat tanpa penyakit jantung, tidak diperlukan
terapi, meski demikian wanita dengan penyakit jantung
yang sudah ada sebelumnya akan membutuhkan observasi
dan perawatan medis dan obstetrik yang ketat
TEKANAN DARAH
Tekanan darah arterial dipengaruhi usia,
tingkat aktivitas, adanya masalah kesehatan,
dan irama sirkadian. Faktor lainnya termasuk
konsumsi alkohol, rokok dan rasa nyeri. Faktor
tambahan harus diperhatikan dalam kehamilan
termasuk kecemasan, posisi, dan ukuran dan
jenis alat pemeriksaan tekanan darah.
Tekanan arteri brakhial paling tinggi saat
seorang wanita duduk, paling rendah saat ia
berbaring miring, dan saat ia terlentang, kecuali
ia mengalami sindrom hipotensi saat terlentang.
PEMERIKSAAN HARUS HARUS DILAKUKAN
PADA LENGAN YANG SAMA, DALAM POSISI DUDUK,
DENGAN PUNGGUNG DAN TANGANNYA BERSANDAR
DAN LENGAN ATAS SETINGGI ATRIUM KANAN.
MANSET YANG DIGUNAKAN HARUS SESUAI
UKURANNYA. MANSET HARUS MEMILIKI PANJANG
80% DAN LEBAR 40% DARI LINGKAR LENGAN
TEKANAN DARAH SISTOLIK BIASANYA TETAP
SAMA SEPERTI SEBELUM KEHAMILAN NAMUN DAPAT
TURUN PERLAHAN SELAMA KEHAMILAN. TEKANAN
DARAH DIASTOLIK AKAN MULAI TURUN PADA
TRIMESTER PERTAMA, BERLANJUT SAMPAI MINGGU
KE 24 SAMAPI 32, KEMUDIAN NAIK PERLAHAN DAN
KEMBALI KE TEKANAN SEBELUM HAMIL SAAT ATERM.
MENGHITUNG TEKANAN ARTERI RATA-
RATA MAP (MEAN ARTERIAL PRESSURE) DAPAT
MENINGKATKAN NILAI DIAGNOSTIK DARI HASIL
PEMERIKSAAN. MAP NORMAL PADA WANITA
YANG TIDAK HAMIL ADALAH 86,4 MMHG.
MAP PADA WANITA HAMIL SEDIKIT LEBIH
TINGGI.
Tekanan darah 106/70
rumus [(sistolik) + (2 x diastolik)] : 3
PENGHITUNGAN MAP [(106) + (2 x 70)] : 3
[106 + 140] : 3
246 : 3 = 82 mmHg
VOLUME DAN KOMPOSISI DARAH

Volume darah meningkat sekitar 1.500 ml atau sekitar


40-45% di atas volume sebelum hamil. Peningkatan ini
terdiri dari 1.000 ml plasma dan 450 ml sel darah merah.
Volume darah meningkat saat usia 10 sampai 12 minggu,
puncaknya saat usia 32 sampai 34 minggu kemudian
menurun sedikit pada usia 40 minggu.
Sangat penting untuk mencukupi kebutuhan darah sistem
vaskuler yang hipertrofik pada uterus yang membesar,
untuk menghidrasi jaringan ibu dan fetus ketika seorang
wanita berada dalam posisi tegak atau terlentang dan untuk
menyediakan cadangan cairan untuk mengompensasi
kehilangan darah saat melahirkan dan masa nifas.
SELAMA KEHAMILAN, PRODUKSI SDM
DITINGKATKAN (NORMALNYA 4,2 SAMPAI 5,5
JUTA SEL/MM3)
CURAH JANTUNG

Curah jantung meningkat dari 30 sampai 50%


dari kadar tidak hamil saat minggu ke- 32 kehamilan,
kemudian menurun samapi 20% pada minggu ke-40.
Peningkatan curah jantung terutama disebabkan
peningkatan isi sekuncup dan denyut jantung terjadi
sebagai respons peningkatan kebutuhan oksigen pada
jaringan.
Curah jantung pada kehamilan lanjut lebih besar pada
posisi literal dibandingkan saat terlentang, karena saat
terlentang uterus yang besar dan berat akan
menghambat arus balik vena ke jantung dan berat akan
memengaruhi tekanan darah.
SISTEM INTEGUMEN

Perubahan keseimbangan hormon dan


peregangan mekanis bertanggung jawab
pada beberapa perubahan di sistem
integumen selama kehamilan.
Hiperpigmentasi di stimulasi oleh
hormon malanotrofin dari hipofisis
anterior, yang meningkat pada kehamilan.
Puting susu, areola,ketiak, dan vulva akan
menjadi gelap pada minggu ke-16
kehamilan. Melasma di wajah, disebut
juga kloastu atau topeng kehamilan
Linea nigra merupakan garis
terpigmentasi dari simfisis
pubis sampai ke atas fundus di
garis tengah. Garis ini dikenal
sebagai linea alba sebelum
pigmentasi yang di induksi
hormon. Pada primigravida,
pemanjangan linea nigra,
dimulai pada bulan ketiga
Striae gravidarum, atau stretch
mark terlihat dibagian bawah
abdomen yang muncul pada
50-90% wanita hamil pada
pertenghan kedua kehamilan
dapat disebabkan oleh
adrenokortikosteroid.
Striae menunjukkan
pemisahan jaringan ikat
(kolagen) di bawah kulit.
Garis yang sedikit cekung ke
dalam kulit ini cenderung
terjadi di darah dengan
peregangan maksimal
Angioma atau dikenal dengan vascular spider. Berukuran
kecil/tipis, berbentuk bintang atau bercabang, sedikit
menonjol dan berdenyut di akhir arteriola biasanya
ditemukan dileher, dada, wajah, dan lengan. Hal ini terjadi
karena peningkatan kadar estrogen. Ini muncul pada bulan ke
2-5

Hipertrofi gusi dapat terjadi, Epulis merupakan nodul yang


menonjol berwarna merah di gusi yang gampang berdarah.
Lesi ini dapat muncul sekitar bulan ke-3 dan terus membesar
selama kehamilan berlanjut.
SISTEM RESPIRASI

Adaptasi struktur dan ventilasi terjadi saat


kehamilan untuk memenuhi kebutuhan
ibu dan fetus. Kebutuhan oksigen ibu
meningkat sebagai respon terhadap
peningkatan laju metabolisme dan
bertambahnya jaringan di uterus dan
payudara. Selain itu, fetus butuh oksigen
dan cara untuk membuang
karbondioksida.
Peningkatan kadar estrogen dapat
menyebabkan ligamen di tulang rusuk
berelaksasi, memungkinkan terjadinya
ekspansi dada. Diameter transversal
rongga dada meningkat sekitar 2 cm dan
lingkar dada bertambah sekitar 6 cm.
Diafragma digeser sebanyak 4 cm selama
kehamilan. Semakin usia kehamilan
bertambah, pernapasan dada di ganti
dengan pernapasan perut, dan diafragma
semakin tidak bisa turun saat inspirasi.
Fungsi paru. Perubahan respirasi pada
kehamilan berhubungan dengan elevasi
diafragma dan perubahan rongga
toraks. Perubahan di pusat respirasi
menyebabkan ambang yang lebih
rendah untuk karbondiokasida.
Progesteron dan estrogen di perkirakan
bertanggung jawab pada peningkatan
sensitivitas pusat respirasi terhadap
karbondioksida
Peningkatan BMR selama kehamilan
menunjukkan peningkatan kebutuhan
oksigen unit uterus-plasenta-fetus dan
konsumsi oksigen yang lebih besar
karena peningkatan kerja jantung ibu.
Vasodilatasi pembuluh darah perifer dan
peningkatan aktivitas kelenjar keringat
membantu mengurangi panas tambahan
yang disebabkan peningkatan BMR saat
hamil.
SISTEM GINJAL
 Ginjal bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan
elektrolit dan asam-basa, mengatur volume cairan
ekstrasel, ekskresi produk sisa, dan menyimpan nutrisi
penting
 Perubahan anatomi. Perubahan struktur ginjal selama
kehamilan disebabkan oleh aktivitas hormon (estrogen
dan progesteron), tekanan dari uterus yang membesar
dan peningkatan volume darah. Pada minggu ke-10
kehamilan, pelvis ginjal dan ureter berdilatasi. Dilatasi
ureter lebih jelas di atas pinggiran panggul, sebagian
karena terkompresi di antara uterus dan pinggiran
panggul
 Dinding otot polos ureter akan mengalami hiperplasia,
hipertrofi, dan relaksasi otot. Ureter akan memanjang,
menjadi berliku dan membentuk satu atau dua lekukan.
Pada kehamilan lanjut, pelvis ginjal dan ureter akan lebih
berdilatasi di sebelah kanan dari pada kiri karena uterus
yang berat akan di gesr ke kanan oleh kolon sigmoid.
 Perubahan fungsional. Pada kehamilan normal,
fungsi ginjal mengalami perubahan yang besar.
Laju filtrasi glomerulus (glomerular filtration rate
[GFR]) dan aliran plasma ginjal (renal plasma
flow [RPF]) meningkat di awal kehamilan
(Cunningham dkk, 2005). Perubahan ini
disebabkan oleh hormon kehamilan, peningkatan
volume darah, postur wanita, aktivitas fisik,
asupan gizi. Ginjal harus mengatur peningkatan
metabolik dan kebutuhan sirkulasi ibu dan
ekskresi produk sisa fetus. Fungsi ginjal paling
efisien adalah ketika seorang wanita berbaring
dan paling tidak efisien saat terlentang
 Keseimbangan cairan dan elektrolit. Reabsropsi
selektif di tubulus ginjal menjaga keseimbangan air
dan sodium meskipun ada perubahan asupan dan
kehilangan dari keringat, muntah atau diare. Sekitar
500-900 mEq sodium biasanya diretensi selama
kehamilan untuk mencukupi kebutuhan fetus.
Untuk mencegah kekurangan sodium yang berat,
ginjal ibu mengalami adaptasi yang signifikan
dengan meningkatkan reabsorpsi di tubulus. Karena
kebutuhan untuk volume cairan intravaskular dan
ekstravaskular meningkat, diperlukan tambahan
sodium untuk mengekspansi volume cairan dan
menjaga keadaan isotonik. Meskipun sistem ginjal
cukup efisien, tetap saja dapat bekerja terlalu
berlebihan karena asupan sodium yang berlebihan
atau restriksi sodium atau pengguanaan diuretik.
 Kapasitas ginjal untuk mengekskresi air pada minggu pertama
kehamilan lebih efisien dari pada kehamilan lanjut. Akibatnya,
beberapa wanita merasa haus pada awal kehamilan karena
lebih banyak air yang dibuang berkumpulnya cairan di tungkai
pada kehamilan lanjut menurunkan GFR dan aliran darah
ginjal.
 Respon diuretik normal terhadap beban air akan dipicu saat
wanita berbaring terutama berbaring miring, dan cairan yang
berkumpul akan masuk sirkulasi lagi.
 Normalnya ginjal akan mereabsorpsi hampir semua glukosa
dan nutrisi lainnya dalam filtrat plasma. Namun pada wanita
hamil, reabsorpsi glukosa di tubulus terganggu sehingga terjadi
glukosuria terjadi pada berbagai waktu dan derajat.
 Nilai normal berkisar anatara 0-20 mg/dl yang artinya
terkadang glukosa di urine bisa positif atau negatif. Pada
wanita yang tidak hamil kadar glukosa darah harus 160-180
mg/dl sebelum glukosa ‘’bocor’’ ke dalam urine (tidak
direabsorpsi)
SISTEM MUSKULOSKELETAL
 Tubuh berubah secara bertahap dan penambahan berat badan
wanita hamil menyebabkan perubahan postur dan cara
berjalan. Distensi(pembesaran) abdomen yang membuat
pinggul condong ke depan, penurunan tonus otot abdomen,
bertambahnya beban membutuhkan penyusunan ulang
kurvatura(kelengkungan) tulang belakang di akhir
kehamilan.
 Pusat gravitasi seorang wanita
akan bergeser ke depan. Akan
terjadi peningkatan kurva
lumbosakral(berkaitan dengan
veterbra lumbalis dan sakrum
L5-S1) normal (lordosis) dan
kurvatura kompensasi pada
daerah servikodorsal(bawah
leher C7-D1). (fleksi anterior
kepala yang berlebihan) untuk
membantu keseimbangan.
 Perubahan sistem muskuloskeletal pada Trimester satu :
Pada trimester ini tidak banyak perubahan pada musculoskeletal. Akibat
peningkatan kadar hormone estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari
jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan tingkat jumlah cairan
synovial. Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas
persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan biasanya nomal
apabila asupan nutrisinya khususnya produksi susu terpenuhi.

Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligamentligament
dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot-otot pada
pelvic. Bersamaan dangan membesarnya ukuran terus menyebabkan perubahan
yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri
pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring
dengan penambahan umur kehamilan.
Perubahan sistem muskoloskeletal pada trimester kedua
:
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan
berkurang terutama pada daerah siku dan
pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi
cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang
berhubungan disekitarnya.
Perubahan sistem muskoloskeletal pada Trimeser ketiga :
Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan
berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan
distensi abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan
berat badan pada ahir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (redignment) kurvatura spinalis.

Pusat gravitasi wanita bergeser kedepan. Kurva lumbo sacrum normal harus semakin melengkung dan
didaerah servikodosral harus terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala berlebuhan) untuk
mempertahankan keseimbangan. Payudara yang besar dan posisi bahu bungkuk saat berdiri akan semakin
membuat kurva punggung dan kurva menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit. Struktur dan otot tulang
belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.

Wanita muda yang cukup berbobot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi wanita
yang tua akan dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan
segera setelah kehamilan. Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot. Selama
trimester ketiga otot rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isis perut menonjol di garis tengah
tubuh. Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol.
 Setelah melahirkan tonus otot secra bettahap kembali,
tetapi pemisahan otot (dilatasi racti abdominis)menetap.
Hormone progesteron dan hormon estrogen relaxing
menyebabkan relaxasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini
masimal terjadi pada satu minggu terahir kehamilan,
proses relaksasi ini memeberikan keasempatan pada
panggul untukmeningkatkan kapasitasnya sebagai
persiapan proses persalinan, tulang public
melunakmenyerupai tulang sendipanggul yang tidak
stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit
pinggang.
CIRI –CIRI SISTEM MUSKULUSKELETAL PADA IBU
HAMIL :

 Peningkatan kadar hormon estrogen dan prgesteron


akibatkan relaksasi dari jaringan ikat,kartilago,ligamen
serta tingkatkan jumlah cairan synovial
 Tulang dan gigi tidak berubah pada kehamilan normal

 Bersamaan dengan membesarnya ukuran uterus


sebabkan perubahan yang drastis pada kurva tulang
belakang (ciri khas ibu hamil)
 Perubahan tersebut membuat ketidaknyamanan dan
rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring
penambahan umur kehamilan.
GANGGUAN SISTEM MUSCULUSCELETAL PADA
MASA KEHAMILAN :
1. Nyeri Punggung bawah
2. Sakit kepala dan nyeri leher
3. Nyeri pelvis posterior
rasa nyeri dan disfungsi area sendi
sakroiliaka.
4. Difungsi simpisis pubis
gangguan fungsi sendi simpisis
pubis dan nyeri yang dirasakan di
sekitar area sendi.
5. Diastasis rekti
pemisahan otot rektus abdominis
lebih dari 2,5 cm pada tempat
setinggi umbilikus.
6. Osteoporosis akibat kehamilan.
SISTEM NEUROLOGIS
 Kompresi saraf panggul atau statis vaskular karena
pembesaran uterus dapat menyebabkan perubahan
sensorik tungkai.
 Lordosis dorsolumbar dapat menyebabkan rasa
nyeri karena traksi saraf atau kompresi saraf
 Edema yang mengenai saraf tepi dapat menyebabkan
sindrom terowongan karpal (carpal tunnel) selama
trimester terakhir (Samuels dan Niebyl, 2007). Sindrom
ini dicirikan dengan parastesia (sensasi abnormal seperti
rasa terbakar atau geli) dan nyeri di tangan, menyebar ke
siku.
 Akroestesia (rasa baal dan geli di tangan) disebabkan
oleh cara berdiri dengan bahu membungkuk pada
beberapa wanita saat hamil. Kondisi ini berhubungan
dengan traksi segmen pleksus brakhialis.
 Sakit kepala tension-type umum terjadi jika
kecemasan atau ketidakpastian menyulitkan
kehamilan. Meski demikian masalah
penglihatan,sinusitis, atau migrain dapat
bertanggung jawab atas keluhan sakit kepala. Sakit
kepala juga bisa merupakan gejala hipertensi dalam
kehamilan.
 Rasa melayang, ingin pingsan, dan bahkan sinkop
(pingsan) umum terjadi pada awal kehamilan.
Instabilitas vasomotor, hipotensi postural, atau
hipoglikemi dapat menjadi penyebabnya.
 Hipokalsemia dapat menyebabkan masalah
neuromuskular seperti kram otot hingga kejang.
 SISTEM PENCERNAAN

NAFSU MAKAN
Selama kehamilan, nafsu makan dan asupan wanita akan
berfluktuasi/tidak tetap. Pada awal kehamilan, beberapa wanita
mengalami rasa mual dengan atau tanpa muntah (morning sickness),
kemungkinan karena peningkatan kadar hCG(human chorionic
gonadotropin) dan perubahan metabolisme karbohidrat (Gordon, 2007).

MULUT
Gusi menjadi hiperemis/kemerahan, bengkak, dan seperti spons saat
kehamilan
ESOFAGUS, LAMBUNG, DAN USUS
HALUS
Peningkatan produksi estrogen menyebabkan penurunan sekresi
asam hidriklorik; sehingga terjadinya pembentukan ulkus peptikum
atau bertambah parahnya ulkus yang sudah ada jarang terjadi saat
kehamilan dan mungkin malah membaik (Gordon, 2007)
KANDUNG EMPEDU DAN HEPAR
Kandung empedu seringkali mengalami distensi karena penurunan
tonus otot selama kehamilan.
Kadang-kadang, kolestatis intrahepatik (retensi dan akumulasi
empedu di hepar karena faktor dalam hepar sendiri)bterjadi pada
kehamilan lanjut sebagai respons terhadap steroid plasenta dan dapat
menyebabkan pruritusgravidarum (gatal berat saat kehamilan) dengan
atau tanpa jaundis (kuning). Gejala ini sulit diterapi saat hamil dan
dapat dihubungkan dengan risiko fetus. Namun, gejala biasanya
menghilang setelah melahirkan (Cappell, 2007)

RASA TIDAK NYAMAN DI ABDOMEN

Perubahan intraabdomen dapat menyebabkan ras tidak nyaman


termasuk rasa berat dan tekanan di panggul, tekanan pada
ligamentum rotundum, kembung, distensi dan kram usus, serta
kontraksi uterus. Selain pergeseran usus halus, tekanan dari
uterus yang membesar jug dapat meningkatkan tekanan vena
pada organ pangguL
SISTEM
ENDOKRIN

system control kelenjar yang mengasilkan hormon melalui aliran


darah untuk mempengaruhi organ-organ lain

Kelenjar Kelenjar Kelenjar


Pankreas Tiroid Paratyroid

Hormon Hormon
pituitary oksitosin
Kelenjar
Pankreas
 Fetus membutuhkan sejumlah glukosa untuk tumbuh dan berkembang. Untuk
memenuhi kebutuhannya plasenta berkembang secara progresif memproduksi hormone.
 Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
 estrogen dan progeteron
untuk menurunkan ibu untuk memproduksi insulin.

Kelenjar
Tiroid
Kelenjar ini menghasilkan tiga jenis hormon yaitu :
1) Tri iodotironin (T3)
2) Tetra iodotironin/Tiroksin (T4)
3) Kalsitonin dalam jumlah sedikit
Hormon T3 dan T4 merupakan hormon yang dihasilkan oleh folikel, sedangkan
Kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon ini
adalah Yodium yang diperoleh dari asupan makanan dan minuman.
Fungsi hormon-hormon Tyroid antara lain :
1. Mengatur laju metabolisme tubuh
2. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pada saraf.
3. Mempertahankan sekresi GH dan Gonadotropin
Kelenjar
Paratyroid

• Kelenjar ini mensekresikan parathormon (PTH). Parathormon


mengatur metabolisme kalsium dan magnesium tubuh. Organ
targetnya adalah tulang, ginjal dan usus kecil (duodenum).
• Fungsi hormon-hormon ParaTyroid antara lain :
 Konsentrasi plasma hormon paratiroid akan menurun pada
trimester pertama dan kemudian meningkat secara progresif
 membentuk janin dengan kalsium yang adekuat

Hormon
pituitary

• hormon prolaktin meningkat dengan cepat,


pada wanita tidak Menyusui menurun dalam waktu 2 minggu.
Hormon prolaktin berperan dalam pembesaran payudara untuk
merangsang produksi susu.
Hormon
oksitosin
• disekresikan dari kelenjar otak bagian belakang, bekerja terhadap
otot uterus dan jaringan payudara. Selama kala III persalinan,
Fungsi hormon-hormon oksitosin antara lain :
 hormon ini berperan dalam pelepasan plasenta dan
mempertahankan kontraksi , sehingga mencegah pendarahan.
 Isapan bayi dapat merangsang produksi ASI dan sekresi
oksitosin yang dapat membantu uterus kembali ke bentuk
normal atau involusi uteri.
DINAMIKA
KELUARGA
MASA
HAMIL
ADAPTASI MATERNAL
MENERIMA KEHAMILAN, KESIAPAN, EMOSI

Langkah pertama dalam Sebagian besar wanita


beradaptasi terhadap peran memiliki perasaan yang
ibu adalah menerima ambivalen selama
kehamilan dan menyatukan
status kehamilan tersebut ke kehamilan, apakah
dalam gaya hidup wanita. kehamilan tersebut
Banyak wanita yang marah diinginkan atau tidak.
pertama kali mengetahui Perasaan ambivalen yang
dirinya hamil. menetap sepanjang
Perubahan hormon yang
terjadi merupakan bagian trimester ketiga dapat
dari respons ibu terhadap menunjukan adanya
kehamilan yang berperan konflik terhadap peran
dalam perubahan suasana keibuan yang tidak
hati.
terselesaikan
MENGENAL PERAN IBU

Proses mengenal peran ibu Motivasi mereka yang tinggi


dimulai pada awal untuk menjadi orangtua
kehidupan setiap wanita memunculkan penerimaan
ketika ia menjadi diasuh mereka terhadap kehamilan
dan adaptasi prenatal serta
oleh ibu saat anak-anak.
pengasuhan.
Persepsi kelompok
sosialnya mengenai peran Pada wanita lain yang belum
memikirkan untuk menjadi
wanita dapat
seorang ibu, mereka harus
memengaruhi dirinya menyelesaikan konflik
dalam memilih antara selama kehamilan, seperti
menjadi seorang ibu atau tidak menginginkan
kerier, menikah atau tidak, kehamila dan keputusan
dll. dalam memilih antara anak
atau karier.
HUBUNGAN ORANGTUA HUBUNGAN DENGAN
BUMIL (NENEK) - BUMIL PASANGAN

Hubungan antara wanita Orang yang paling penting


dengan ibunya penting bagi wanita hamil biasannya
dalam adaptasi kehamilan adalah ayah dari anaknya.
dan menjadi seorang ibu. Pasangan yang saling
Komponen penting pada mempercayai dan
mendukung satu sama lain
hubungan wanita hamil mampu untuk berbagi
dengan ibunya adalah kebutuhan terhadap
kehadiran ibu (di masa ketergantungan yang saling
lampau dan saat ini). menguntungkan. Banyak
Reaksi ibu terhadap wanita dan pasangannya
kehamilan putrinya menyatakan kecemasan
menandakan mengenai adanya janin
penerimaanya terhadap sebagai pihak ketiga dalam
cucu dan putrinya berhubungan seksual.
HUBUNGAN IBU DAN
ANAK

Keterkaitan emosional,  Fase 1 : menerima fakta


perasaan terikat oleh cinta, biologis dari kehamilan.
yang dimulai selama  Fase 2 : wanita menerima
periode prenatal ketika janin yang sedang
wanita berfantasi dan bertumbuh, berbeda dari
berangan-angan untuk dirinya, biasanya terjadi
mempersiapkan diri pada bulan kelima.
mereka menjadi seorang  Fase 3 : proses
ibu. keterkaitan emosional
Hubungan ibu dan anak ini, wanita
terus berkembang selama mempersiapkan
kehamilan seperti proses kenyataan untuk
pertumbuhan yang terjadi melahirkan dan
dalam tiga fase. mengasuh anaknya.
MEMPERSIAPKAN
KELAHIRAN ANAK
Banyak wanita secara aktif Menjelang akhir trimester
mempersiapkan kelahiran ketiga, bernapas menjadi
dengan membaca buku, sulit, dan pergerakan janin
menonton film, mengikuti menjadi cukup aktif untuk
kelas pengasuhan, dan menggangu tidur wanita.
berbicara kepada wanita Pada saat ini, sebagian
lainnya. besar wanita menjadi tidak
Kecemasan dapat terjadi sabar untuk memulai
akibat pemikiran persalinan
mengenai keselamatan diri
dan anaknya dalam proses
kelahiran.
ADAPTASI PATERNAL
MENERIMA KEHAMILAN: KECEMASAN, EMOSI, IDENTIFIKASI PERAN AYAH

Kepercayaan dan perasaan Saat ini, beberapa pria mengalami


ayah tentang ayah dan ibu gejala seperti kehamilan, seperti mual,
berat badan meningkat, dan gejala
yang ideal serta ekspektasi fisik lainnya (sindrom couvade).
budaya mengenai perilaku Tiga fase karakterisasi tugas
yang sesuai pada kehamilan perkembangan yang dialami oleh
memengaruhi responsnya calon ayah:
terhadap kebutuhan  Fase 1 : fase pengenalan dapat
berlangsung dari beberapa jam
pasangan terhadap dirinya. sampai beberapa minggu
Seorang pria dapat ikut  Fase kedua : fase moratorium,
dalam perilaku mengasuh. periode pria menerima kenyataan
Pria dapat merasa kesepian dari kehamilan
dan terasing karena wanita  Fase ketiga : fase pemusatan,
dimulai trimester akhir dan
terfokus pada perhatian fisik ditandai dengan keterlibatan aktif
dan emosionalnya terhadap ayah baik dalam kehamilan serta
anak yang belum dilahirkan. hubungannya dengan anaknya
HUBUNGAN DENGAN
PASANGAN MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN JANIN

Peran utama pasangan dalam Hubungan ayah-anak dapat


kehamilan adalah mengasuh sekuat hubungan ibu-anak,
dan menanggapi perasaan dan ayah dapat sama
wanita hamil mengenai kompetennya dengan ibu
kerentanannya. Pasangan
juga harus menerima dalam mengasuh bayi
kenyataan kehamilan. mereka.
Dukungan pasangan Hubungan ayah-anak
menunjukan keterlibatan dimulai selama kehamilan.
dalam kehamilan dan
persiapan dalam Pria siap untuk menjadi ayah
hubungannya dengan anak. dalam banyak cara yang
Beberapa aspek dari perilaku sama seperti yang dilakukan
pasangan menunjukan wanita untuk menjadi ibu
persaingan, dan hal tersebut dengan membaca dan
terutama terlihat selama membayangkan mengenai
aktivitas seksual. bayinya.
MEMPERSIAPKAN KELAHIRAN ANAK

Beberapa hari dan minggu Selama dua bulan terakhir


sebelum taksiran kelahiran kehamilan banyak calon
penuh dengan perasaan ayah mengalami lonjakan
berjaga-jaga dan energi kreatif di rumah
kecemasan. Kebosanan dan dalam pekerjaannya.
dan kelelahan umum
terjadi ketika pasangan
berfokus pada proses
kelahiran.
ADAPTASI SIBLING

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON ANAK ADALAH


USIA, PERILAKU ORANG TUA, PERAN AYAH, JARAK PEMISAHAN
DARI IBU. JIKA SAUDARA KANDUNG TIDAK DIPERSIAPIN DARI AWAL
UNTUK MENERIMA KEHADIRAN ADIKNYA, DIKHAWATIRKAN AKAN
TERJADI APA YANG AKAN DISEBUT SIBLING RIVALRY

rasa persaingan antara saudara kandung yang di sebabkan


adanya kekhawatiran yang akan kehilangan kasih sayang
dari orang tuannya karena kehadiran adiknya. Hal ini
biasanya terjadi pada anak berusia todder 2-3 tahun.
PENCEGAHAN ADAPTASI INI DAPAT DILAKUKAN BEBERAPA ANTARA
LAIN SEBAGAI BERIKUT :

 Anak diberitahu sejak awal kehamilan ibunnya


 Anak diberi kesempatan merasakan bayinya bergerak
dalam rahim dan dijelaskan pula bahwa rahim adalah
tempat untuk adiknya tumbuh dan berkembang
 Anak dapat dilibatkan untuk membantu untuk
mempersiapkan keperluan adiknya, seperti menyusun
baju di laci, mengatur tempat tidur,dan kamar bayi
 Bantu anak menyusuiakan perubahan ini
 Kenalkan anak dengan profil bayi, sehingga anak tidak
membayangkan adiknya akan untuk besar untuk di ajak
bermain
 Mengajak anak saat ibu memeriksakan kehamilannya,
diberin kesempatan mendengarkan denyut jantung
janin
ADAPTASI
KAKEK/NENEK

Dengan adanya kehamilan hubungan antara


pasangan dengan orang tuannya mengalami perubahan menjadi
lebih dekat dan secara internal pasangan akan melakukan
flashback terhadap apa yang sudah diberikan oleh orang tua
mereka dari masa kecil sampai dengan saat ini, dan ini akan
menambah rasa sayang dan terima kasih mereka terhadap
orang tua

Anda mungkin juga menyukai