CARE (ANC)
Kelompok 1
Siti Chairunnisa 1710711036
Desiana Rachmawati 1710711038
Tsilmi Adhari 1710711069
Clara Widya Mulya M 1710711070
Sonya Lapitacara S 1710711129
Febby Fereza 1710711135
Firna Nahwa Firdausi 1710711139
PENGERTIAN ANC DAN KEHAMILAN
Antenatal Care adalah sebagai pengawasan pada ibu hamil
sebelum melahirkan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
(Manuaba, I.B.G, 1998).
Antenatal care yang dilakukan dengan jadwal tertentu
akan meningkatkan hubungan dan kepercayaan ibu hamil
terhadap mereka yang akan menolongnya sehingga terjalin
hubungan batin yang harmonis (Manuaba, I.B.G, 2001).
e. Spermatozoa (sperma)
3. Pembuahan (konsepsi =fertilisasi)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani
dengan sel telur di tubafallopi, umumnya terjadi di ampula
tuba, pada hari ke sebelas sampai empat belas dalam siklus
menstruasi.
Wanita mengalami ovulasi (peristiwa matangnya sel telur)
sehingga siap untuk dibuahi, bila saat ini dilakukan coitus,
sperma yang mengandung kurang lebih seratus sepuluh
sampai seratus dua puluh juta sel sperma dipancarkan ke
bagian atas dinding vagina terus naik ke serviks dan melintas
uterus menuju tuba fallopi disinilah ovum dibuahi.
Hanya satu sperma yang telah mengalami proses kapitasi
yang dapat melintasi
zona pelusida dan masuk ke vitelus ovum. Setelah itu, zona pe
lisuda mengalami perubahan sehingga tidak dapat dilalui oleh
sperma lain. Proses ini diikuti oleh penyatuan ke dua pronu
klei yang disebut zigot, yang terdiri atas acuan genetik
dari wanita dan pria
Dalam beberapa jam setelah pembuahan, mulailah
pembelahan zigot selama tiga hari sampai stadium
morula. Hasil konsepsi ini tetap digerakkan kearah
rongga rahim oleh arusdan getaran rambut getar
(silia) serta kontraksi tuba. Pertemuan / penyatuan
sel sperma dengan sel telur inilah yang disebut
sebagai pembuahan atau fertilisasi.Dalam keadaan
normal in vivo, pembuahan terjadi di daerah tuba
falopii umumnya di daerah ampula /
infundibulum
PROSES FERTILISASI
Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke dalam rahim, masuk
kedalam tuba. Gerakan ini mungkin dipengaruhi juga oleh
peranan kontak simiometrium dan dinding tuba yang juga
terjadi saat sanggama.Ovum yang dikeluarkan oleh ovarium,
ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya
dan dibawa ke dalam tuba falopii.
Ovum yang dikelilingi oleh perivitelina, diselubungi oleh bahan
opak setebal 5–10 μm, yang disebut zona pelusida. Sekali ovum
sudah dikeluarkan, folikel akan mengempis dan berubah menjadi
kuning, membentuk korpus luteum.
Sekarang ovum siap dibuahi apabila sperma mencapainya.Dari
60 – 100 juta sperma yang diejakulasikan ke dalam vagina pada
saat ovulasi, beberapa juta berhasil menerobos saluran heliks di
dalam mukus serviks dan mencapai rongga uterus beberapa
ratus sperma dapat melewati pintu masuk tuba falopii yang
sempit dan beberapa
diantaranya dapat bertahan hidup sampai mencapai ovum di uju
ng fimbrae tuba fallopii
IMPLANTASI
4. Implantasi
Implantasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
ke dalam endometrium. Blastula diselubungi oleh sutu sampai
disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan mencairkan
jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan
endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium i
ni banyak mengandung sel–sel desidua yaitu sel – sel besar yang
mengandung banyak glikogen serta mudah dihancurkan oleh
trofoblas.
Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam (inner cell
mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka
kecil yang kemudian sembuh dan menutup lagi.Itulah sebabnya
kadang – kadang pada saat nidasi terjadi sedikit perdarahan
akibat luka desidua (tanda Hartman).
Umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang rahim
(korpus) dekat fundus uteri. Bila nidasi telah terjadi , dimulailah
diferensiasi sel–
sel blastula. Sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma
membentuk entoderm dan yolk sac sedangkan sel– sel yang
tumbuh besar menjadi entoderm dan membentuk ruangamnion.
Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embrional
plate) diantara amnion dan yolk sac.Sel – sel trofoblas
mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio)
akan melapisi bagian dalam trofoblas. Maka
terbentuklah sekat korionik (chorionik membrane) yang
kelak menjadi korion. Sel- sel trofoblas tumbuh menjadi
dua lapisan yaitu sitotrofoblas(sebelah dalam) dan
sinsitio trofoblas (sebelah luar)Villi koriales yang
berhubungan dengan desidua basalis tumbuh
bercabang– cabang dan disebut korion krondosum
sedangkan yang berhubungan dengan desidua
kapsularis kurang mendapat makanan sehingga
akhirnya menghilang disebut chorion leave.Dalam
peringkat nidasi trofoblas dihasilkan hormon – hormon
chorionic gonadotropin(HCG). (Rustam Mochtar, 1998 :
19-21)
EMBRIO DAN JANIN
PENGERTIAN ZIGOT, EMBRIO, DAN FETUS
• Zigot adalah sel yang terbentuk sebagai hasil
bersatunya dua sel kelamin (sel ovum dan sel
sperma) yang telah masak
• Pada manusia terbentuk embrio (mudigah)
anatara umur 3-5 minggu masa kehamilan dan
sudah tampak rancangan bentuk alat-alat tubuh
• Janin adalah mamalia yang berkembang setelah
fase embrio dan sebelum kelahiran.
PERKEMBANGAN EMBRIO
Tahap embrio berlangsung selama 15 hari sampai
sekitar 8 minggu setelah konsepsi, ketika embrio berukuran
sekitar 3 cm dari kepala sampai bokong. Tahap embrio ini
merupakan masa kritis dalam perkembangan sistem organ
dan ciri eksternal utama
PERKEMBANGAN EMBRIO PADA MANUSIA JUGA
MEMPUNYAI TIGA TAHAPAN, YAITU :
1. Tahapan pre embrionik
2. Tahapan embrionik, pada tahap ini pembelahan sel akan terus
mengalami perkembangan hingga sempurna, sehingga tidak lagi disebut
istilah zigot akan tetapi dengan istilah embrio. Tahapan ini sama dengan
fase blastula yaitu perkembangan selanjutnya dari pembelahan sel.
3. Tahapan fetus
MATURASI FETUS
Tahap fetus atau janin berlangsung dari 9 minggu (ketika
embrio dapat dikenali sebagai manusia) sampai kehamilan
berakhir.
Viabilitas adalah kemampuan fetus untuk bertahan hidup
diluar rahim
Dengan teknologi modern dan kemajuan dalam perawatan
ibu dan neonates, viabilitas ini sangat diharapkan mngkin
sekitar usia 20 minggu setelah konsepsi (22 minggu dari
HPHT; setelah berat fetus lebih dari 500g). keterbatasan
dalam bertahan hidup di luar uterus adalah fungsi sistem
saraf pusat dan kemampuan oksigenisasi paru
KEHAMILAN MULTIPEL
Kehamilan multiple lainnya
Terjadi kehamilan dengan tiga
atau lebih fetus meningkat dengan
penggunaan obat kesuburan dan
IVF (Benirschke, 2009). Kembar
tiga dapat terjadi dari pembelahan
satu zigot menjadi dua, dan salah
satu membelah menjadi dua lagi,
menghasilkan kembar tiga identik.
PERAN PERAWAT DALAM KONSELING
GENETIKA
Memperkirakan resiko pada anggota keluarga yang lain,
atau anak berikutnya, yang akan terpengaruh oleh kondisi.
Mendiskusikan dampak dan pengaruh yang mungkin terjadi
pada individu atau keluarga dalam suasana yang
mendukung.
Mendiskusi bila terdapat pemeriksaan prenatal yang sesuai
dan pilihan-pilihan lainnya untuk memastikan bahwa
keputusan yang dibuat tersebut berdasarkan data dasar.
Beberapa kondisi genetik dapat dibuat sebelum bayi lahir:
Jika kondisi genetik ini diidentifikasi melalui diagnosis
prenatal, konseling genetik menjadi sarana yang
menyediakan informasi langsung dan dengan demikian
keputusan dapat dibuat sehubungan dengan kelanjutan
kehamilan.
Pada mereka yang telah terpapar zat teratogenik (kimia,
obat-obatan, radiasi, medikasi atau gen lingkungan lainnya
yang dapat menimbulkan cacat lahir).
Mendiskusikan dan menyusun pemeriksaan genetik pada
mereka yang karir, yang diprediksikan dan mereka yang
belum memperlihatkan gejala.
FAKTOR NON GENETIKA YANG
MEMPENGARUHI JANIN
Defisiensi nutrisi
Merokok, alkohol, dan modifikasi pekerjaan
3. Kesehatan Umum
Tekanan darah
Urinalisis
Pemeriksaan darah
Rubella
Pengaturan jarak kehamilan
Kontrasepsi
Riwayat Obstetri
TAKSIRAN PARTUS
ESTIMATED DATE OF BIRTH (EDB)
HCG memiliki dua berkas genetic yaitu CGA dan CGB. Fungsi dari
hCG yaitu berinteraksi dengan reseptor LHCG dan mempromosikan
pemeliharaan korpus luteum selama awal kehamilan, sehingga
menyebabkan ia mensekresikan hormon progresteron. Progresteron
memperkaya rahim dengan tebal lapisan dari pembuluh darah dan
kapiler sehingga dapat menopang pertumbuhan janin.
Tes kehamilan yang akhir-akhir ini banyak digunakan adalah tes yang
memakai enzim untuk mendeteksi HCG sub-unit beta, yang dikenal
dengan sebutan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA). ELISA
terdiri atas pengujian immunosorbent terhadap antibody monoclonal
pada HCG subunit beta (anti HCG). Tes ini memiliki kepekaan yang
cukup baik, tingkat keakuratan yang cukup tinggi, hanya memakan
waktu sebentar, dan mudah dikerjakan.
Pemeriksaan laboratorium meliputi:
Cara biologis
Alat :
Test pack strip
Wadah urin
Bahan :
Urin pagi
Cara kerja :
Menyiapkan alat dan bahan.
Membaca petunjuk penggunaan alat.
Membuka sachetnya dan mengeluarkan strip test
Mencelupkan strip test ke dalam tempat urin sampai batas max,
jangan melebihi garis maksimal, menunggu sekitar 30-60 detik.
Mengangkat strip test, menunggu 1-2 menit sampai terlihat garis
merah pada strip
Membaca hasil pada strip test.
INTERPRETASI HASIL
Positif = jika ada dua garis merah pada strip test pada control
band dan test band
Negative = jika hanya ada satu garis merah pada strip test yaitu
pada control band
Mekanisme immunokromatografi Tes:
Pada daerah sampel berisi anti alpha HCG berlebih
Garis control (C) berisi anti beta dan alpha beta HCG
Garis test (T) berisi anti beta HCG
Urine wanita hamil mengandung alpha dan beta HCG
TRIMESTER PERTAMA
Pada vulva
Hormon Estrogen dan Progesteron
mempersiapkan Vagina agar
mengalami distensi selama persalinan
dengan cara memproduksi mukosa
vagina
Meningkatkan vaskularisasi
menghasilkan warna violet kebiruan
dari mukosa vagina dan servik Pada
awal minggu ke 8
B. PERUBAHAN PADA GENITALIA
INTERNA
Tulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan yang normal. Karena
pengaruh hormon estrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dari ligamentligament
dalam tubuh menyebabkan peningkatan mobilitas dari sambungan/otot-otot pada
pelvic. Bersamaan dangan membesarnya ukuran terus menyebabkan perubahan
yang drastis pada kurva tulang belakang yang biasanya menjadi salah satu ciri
pada seorang ibu hamil. Perubahan-perubahan tersebut dapat meningkatkan
ketidaknyamanan dan rasa sakit pada bagian belakang yang bertambah seiring
dengan penambahan umur kehamilan.
Perubahan sistem muskoloskeletal pada trimester kedua
:
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan
berkurang terutama pada daerah siku dan
pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi
cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang
berhubungan disekitarnya.
Perubahan sistem muskoloskeletal pada Trimeser ketiga :
Sendi pelvic pada saat kehamilan sedikit dapat bergerak. Perubahan tubuh secara bertahap dan peningkatan
berat wanita hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Peningkatan
distensi abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut dan peningkatan
berat badan pada ahir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (redignment) kurvatura spinalis.
Pusat gravitasi wanita bergeser kedepan. Kurva lumbo sacrum normal harus semakin melengkung dan
didaerah servikodosral harus terbentuk kurvatura (fleksi anterior kepala berlebuhan) untuk
mempertahankan keseimbangan. Payudara yang besar dan posisi bahu bungkuk saat berdiri akan semakin
membuat kurva punggung dan kurva menonjol. Pergerakan menjadi lebih sulit. Struktur dan otot tulang
belakang bagian tengah dan bawah mendapat tekanan berat.
Wanita muda yang cukup berbobot dapat mentoleransi perubahan ini tanpa keluhan. Akan tetapi wanita
yang tua akan dapat mengalami gangguan punggung atau nyeri punggung yang cukup berat selama dan
segera setelah kehamilan. Otot dinding perut meregang dan akhirnya kehilangan sedikit tonus otot. Selama
trimester ketiga otot rektus abdominis dapat memisah, menyebabkan isis perut menonjol di garis tengah
tubuh. Umbilicus menjadi lebih datar atau menonjol.
Setelah melahirkan tonus otot secra bettahap kembali,
tetapi pemisahan otot (dilatasi racti abdominis)menetap.
Hormone progesteron dan hormon estrogen relaxing
menyebabkan relaxasi jaringan ikat dan otot-otot, hal ini
masimal terjadi pada satu minggu terahir kehamilan,
proses relaksasi ini memeberikan keasempatan pada
panggul untukmeningkatkan kapasitasnya sebagai
persiapan proses persalinan, tulang public
melunakmenyerupai tulang sendipanggul yang tidak
stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit
pinggang.
CIRI –CIRI SISTEM MUSKULUSKELETAL PADA IBU
HAMIL :
NAFSU MAKAN
Selama kehamilan, nafsu makan dan asupan wanita akan
berfluktuasi/tidak tetap. Pada awal kehamilan, beberapa wanita
mengalami rasa mual dengan atau tanpa muntah (morning sickness),
kemungkinan karena peningkatan kadar hCG(human chorionic
gonadotropin) dan perubahan metabolisme karbohidrat (Gordon, 2007).
MULUT
Gusi menjadi hiperemis/kemerahan, bengkak, dan seperti spons saat
kehamilan
ESOFAGUS, LAMBUNG, DAN USUS
HALUS
Peningkatan produksi estrogen menyebabkan penurunan sekresi
asam hidriklorik; sehingga terjadinya pembentukan ulkus peptikum
atau bertambah parahnya ulkus yang sudah ada jarang terjadi saat
kehamilan dan mungkin malah membaik (Gordon, 2007)
KANDUNG EMPEDU DAN HEPAR
Kandung empedu seringkali mengalami distensi karena penurunan
tonus otot selama kehamilan.
Kadang-kadang, kolestatis intrahepatik (retensi dan akumulasi
empedu di hepar karena faktor dalam hepar sendiri)bterjadi pada
kehamilan lanjut sebagai respons terhadap steroid plasenta dan dapat
menyebabkan pruritusgravidarum (gatal berat saat kehamilan) dengan
atau tanpa jaundis (kuning). Gejala ini sulit diterapi saat hamil dan
dapat dihubungkan dengan risiko fetus. Namun, gejala biasanya
menghilang setelah melahirkan (Cappell, 2007)
Hormon Hormon
pituitary oksitosin
Kelenjar
Pankreas
Fetus membutuhkan sejumlah glukosa untuk tumbuh dan berkembang. Untuk
memenuhi kebutuhannya plasenta berkembang secara progresif memproduksi hormone.
Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
estrogen dan progeteron
untuk menurunkan ibu untuk memproduksi insulin.
Kelenjar
Tiroid
Kelenjar ini menghasilkan tiga jenis hormon yaitu :
1) Tri iodotironin (T3)
2) Tetra iodotironin/Tiroksin (T4)
3) Kalsitonin dalam jumlah sedikit
Hormon T3 dan T4 merupakan hormon yang dihasilkan oleh folikel, sedangkan
Kalsitonin dihasilkan oleh parafolikuler. Bahan dasar pembentukan hormon ini
adalah Yodium yang diperoleh dari asupan makanan dan minuman.
Fungsi hormon-hormon Tyroid antara lain :
1. Mengatur laju metabolisme tubuh
2. Memegang peranan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pada saraf.
3. Mempertahankan sekresi GH dan Gonadotropin
Kelenjar
Paratyroid
Hormon
pituitary