Anda di halaman 1dari 38

FUNGSI DAN PERAN SUMBER DAYA

ALAM DALAM PEMBANGUNAN


NASIONAL
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
PENYUSUN

Presentasi ini disusun oleh :

M. Damar Pratomo(19)


M. Refanza Razhan Farrel (20)
Muthia Dwi Rahayu (21)
Nada Alvita P (22)
Nadira Belinda (23)
Najwa Nurul Fatima (24)
A. Optimal

1. Prinsip-Prinsip
Pengelolaan Sumber Daya
Alam
B. Lestari
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
SUMBER DAYA ALAM
OPTIMAL
OPTIMAL

UUD 1945 pasal 33 ayat 3 menyebutkan bahwa “Bumi, air


dan kekayaan alam terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar -besarnya
kemakmuran rakyat”. Sesuai undang undang diatas
terbukti bahwa seluruh SDA yang terkandung dalam bumi
Indonesia ini merupakan milik negara dan digunakan
untuk kepentingan dan kemakmuran rakyat. Oleh sebab
itu optimalisasi pengolahan sumber daya alam ini harus
dilakukan.
Maksud dari optimalisasi ini adalah untuk
memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian
dari pemanfaatan sumber daya alam, dengan
perencanaan yang matang untuk keberlangsungan
sumber daya alam. Pemanfaatan sumber daya alam ini
harus dilakukan dengan bijaksana dan arif, selain itu juga
menerapkan asas pembangunan keberlanjutan.
OPTIMAL

Apa itu Pembangunan Keberlanjutan?

Pembangunan keberlanjutan adalah pembangunan


yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengorbankan hak pemenuhan kebutuhan generasi masa
mendatang. Dengan cara ini generasi yang akan datang juga
daoat merasakan dan menikmati kekayaan alam yang kita
rasakan saat ini.
PRINSIP-PRINSIP PENGELOLAAN
SUMBER DAYA ALAM
LESTARI
LESTARI

Prinsip lestari adalah segala daya upaya yang


dilakukan untuk menjaga sumber daya alam yang
ada, tetap ada, baik dilihat dari sifatnya maupun dari
bentuknya.
CONTOH KONSEP LESTARI DALAM
PENGELOLAAN SDA

1. Menggunakan pupuk alami atau organik

Penggunaan pupuk alami atau pupuk organik


dalam pertanian merupakan pilihan yang sangat
tepat, karena dapat menjaga kelestarian tanah.
Kandungan mineral serta zat-zat didalam pupuk
organik, sangat cocok untuk menyuburkan tanah,
dan zat-zat tersebut tidak mengandung bahan
kimiawi, sehingga sangat ramah lingkungan.
CONTOH KONSEP LESTARI DALAM
PENGELOLAAN SDA

2. Penggunaan Pestisida sesuai kebutuhan

Dalam industri pertanian, penggunaan pestisida


merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk
mencegah serangan hama penyakit. Namun, untuk
mendukung kelestarian sumber daya alam, pestisida
yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan,
agar residu yang dihasilkan tidak begitu banyak dan
mengendap.
CONTOH KONSEP LESTARI DALAM
PENGELOLAAN SDA

3. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan


miring/perbukitan)

Upaya pelestarian tanah dapat kita lakukan dengan


menggalakkan kegiatan menanam pohon atau
penghijauan kembali (reboisasi), terhadap tanah
yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang miring posisi tanahnya, perlu
dibangun terasering atau sengkedan untuk
menghambat lajunya aliran air hujan.
CONTOH KONSEP LESTARI DALAM
PENGELOLAAN SDA

4. Pelestarian Udara

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga udara,


agar tetap bersih dan sehat, antara lain:

1. Menggalakkan penanaman pohon ataupun


tanaman hias di sekitar kita.
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau
pembuangan gas sisa pembakaran.
3. Mengurangi atau bahkan menghindari
pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon dan atmosfer.
CONTOH KONSEP LESTARI DALAM
PENGELOLAAN SDA

5. Pelestarian Hutan

Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:

1. Reboisasi atau penanaan kembali hutan yang


gundul.
2. Melarang pembabatan hutan.
3. Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang
pohon.
4. Menerapkan sistem tebang tanam dalam kegiatan
penebangan.
5. Menerapkan sanksi yang berat, bagi mereka yang
melanggar.
CONTOH KONSEP LESTARI DALAM
PENGELOLAAN SDA

6. Pelestarian Flora dan Fauna

Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga


kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah
mendirikan cagar alam dan suaka marga satwa
serta melarang perburuan liar.
CONTOH KONSEP LESTARI DALAM
PENGELOLAAN SDA

7. Pelestarian Laut dan Pantai

Upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat


dilakukan dengan cara :

1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam


kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di
sekitar pantai maupun di dasar laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan
kimia lainnya dalam mencari ikan
BUMN
Lembaga
Operator BUMS
Kopera
2. Peran Kelembagaan dalam Lembaga si
Pengelolaan SDA Regulator

Lembaga
Kontrol
PERAN KELEMBAGAAN
DALAM PENGELOLAAN SDA
LEMBAGA OPERATOR
LEMBAGA OPERATOR

Lembaga operator adalah lembaga yang secara


langsung melaksanakan pengelolaan terhadap
sumber daya alam.
Bentuk-bentuk lembaga operator adalah
BUMN, BUMS, dan Koperasi
LEMBAGA OPERATOR
BUMN (BADAN USAHA MILIK NEGARA)
BUMN (BADAN USAHA MILIK NEGARA)

Sesuai dengan UU No.19 Tahun 2003, BUMN adalah


badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan sehingga modal dan keuntungan yang
didapat menjadi milik negara. Para pegawai BUMN
termasuk dalam Pegawai Negeri Sipil (PNS). BUMN
dapat berupa Perum (Perusahaan Umum), dan
Persero (Perusahaan Perseroan).
BUMN (BADAN USAHA MILIK NEGARA)

Sektor penting yang yang dikelola BUMN meliputi


pertanian, perkebunan, kehutanan, manufaktur
pertambangan, keungan, pos dan telekomunikasi,
transportasi, listrik, industri, dan perdagangan serta
kontruksi. Dengan dikelola BUMN, harga pasar
produk sektor penting dapat dikendalikan agar tidak
merugikan rakyat.
Contoh dari BUMN adalah PT Dirgantara Indonesia,
PT Perusahaan Listrik Negara (persero), PT Timah
(persero)Tbk, dan lain sebagainya.
BUMN (BADAN USAHA MILIK NEGARA)

Secara umum, BUMN memiliki peran sebagai berikut:

a) Mengelola cabang-cabang produksi yang


menguasai hajat hidup orang banyak.
b) Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya secara efektif dan
efisien.
c) Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang
kebijaksanaan di bidang ekonomi.
d) Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat
sehingga dapat menyerap tenaga kerja.
LEMBAGA OPERATOR
B U M S ( B A D A N U S A H A M I L I K S WA S T A )
BUMS (BADAN USAHA MILIK SWASTA)

BUMS adalah badan usaha yang didirikan oleh pihak


swasta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan
ber-orientasi untuk mendapatkan keuntungan.

BUMS dapat dibedakan menurut hukumnya menjadi


4: Badan usaha perseorangan, Persekutuan Firma
(Fa.), Persekutuan Komanditer (CV/Commanditaire
Vennotschaap), dan Perseroan Terbatas (PT)
BUMS (BADAN USAHA MILIK SWASTA)

a) Badan Usaha Perseorangan

Badan usaha perseorangan adalah badan usaha


yang dimiliki, dikelola dan dipimpin serta
dipertanggungjawabankan oleh perseorangan dan
bertujuan untuk mendapatkan laba.
BUMS (BADAN USAHA MILIK SWASTA)

b) Persekutuan Firma

Persekutuan firma adalah kerja sama atau


persekutuan antara dua orang atau lebih untuk
menjalankan perusahaan dengan nama bersama.
Firma didirikan oleh dua orang dan perjanjian kerja
samanya dilakukan di depan notaris untuk
mendapatkan akta sebagai badan hukum.
BUMS (BADAN USAHA MILIK SWASTA)

c) Persekutuan Komanditer

Persekutuan komanditer merupakan badan usaha


persekutuan untuk menjalankan usaha yang didalamnya
terdapat satu orang atau beberapa orang sebagai
sekutu aktif dan satu orang atau beberapa orang
sebagai sekutu pasif atau komanditer, terdapat 3 jenis
perseroan komanditer, yaitu :

1. Perseroan komanditer murni, di mana hanya terdapat


seorang sekutu aktif
2. Perseroan komanditer campuran, di mana terdapat
beberapa sekutu aktif
3. Perseroan komanditer dengan saham, perusahaan
yang modalnya dari saham-saham.
BUMS (BADAN USAHA MILIK SWASTA)

d) Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas merupakan suatu persekutuan untuk
menjalankan suatu usaha yang modal usahanya terdiri atas
beberapa saham. Dalam Undang-Undang No.1 Tahun 1995
tentang tentang perseroan terbatas, dijelaskan bahwa ciri-ciri
perseroan terbatas adalah :

1. Merupakan badan hukum yang memiliki kekayaan


tersendiri/terpisah dari kekayaan pribadi.
2. Terdiri atas orang-orang yang menanamkan modal
perusahaan.
3. Masing-masing pemegang saham memiliki tanggung jawab
terbatas.
4. Sesuai dengan modal yang disetorkan.
5. Kekuasaan tertinggi berada di tangan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
6. Keuntungan pemilik berupa deviden yang besarnya
tergantung pada keuntungan PT.
BUMS (BADAN USAHA MILIK SWASTA)

Peranan BUMS sendiri adalah memberi kontribusi


dalam perekonomian nasional berupa pendapatan
nasional sebesar kurang lebih 31%. Kehadiran BUMS,
baik yang berskala kecil, menengah, maupun besar
dalam perekonomian nasional memberi dampak
yang sangat luas dalam memacu pertumbuhan
ekonomi nasional. Oleh karena itu, secara umum
BUMS ini memiliki peran dalam perekonomian
Indonesia, yang dapat dibedakan atas :
BUMS (BADAN USAHA MILIK SWASTA)

1) Fungsi Sosial
a) Lembaga yang memberikan pelayanan
dengan menyediakan berbagai barang dan jasa
yang dibutuhkan masyarakat dan negara.
b) Lembaga yang membantu pemerintah dalam
mengurangi tingkat pengangguran dan
memperluas kesempatan kerja.
2) Fungsi Ekonomi
a) Dinamisator perekonomian negara, membantu
dalam perekonomian nasional.
b) Meningkatkan prosuksi barang dan jasa.
c) Membantu meningkatkan pendapatan negara,
yaitu melalui pajak perseroan.
d) Meningkatkan pendapatan masyarakat,
LEMBAGA OPERATOR
KOPERASI
KOPERASI

Koperasi di Indonesia, menurut UU tahun 1992,


didefinisikan sebagai badan usaha yang beranggotakan
orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasar atas asas kekeluargaan. Di Indonesia, prinsip
koperasi telah dicantumkan dalam UU No. 12 Tahun 1967
dan UU No. 25 Tahun 1992.
Prinsip koperasi di Indonesia kurang lebih sama dengan
prinsip yang diakui dunia internasional dengan adanya
sedikit perbedaan, yaitu adanya penjelasan mengenai
SHU (Sisa Hasil Usaha).
KOPERASI

Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah:


-Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
-Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
-Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa
usaha masing-masing anggota
-Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Kemandirian
-Pendidikan perkoperasian
-Kerjasama antar koperasi

Prinsip Koperasi berdasarkan UU No. 17 Th. 2012, yaitu:


-Modal terdiri dari simpanan pokok dan surat modal
koperasi(SMK)
KOPERASI

PENGURUS
Pengurus koperasi dipilih dari kalangan dan oleh anggota
dalam suatu rapat.

Fungsi dan peran koperasi Indonesia


Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4
dijelaskan bahwa koperasi memiliki fungsi dan peranan
antara lain yaitu mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat,
berupaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia,
memperkokoh perekonomian rakyat, mengembangkan
perekonomian nasional, serta mengembangkan kreativitas
dan jiwa berorganisasi bagi pelajar bangsa.
KOPERASI

JENIS-JENIS KOPERASI

Jenis koperasi menurut fungsinya


-Koperasi pembelian/pengadaan/konsumsi
-Koperasi penjualan/pemasaran.
-Koperasi produksi
-Koperasi jasa

Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja


-Koperasi Primer
-Koperasi primer
-Koperasi Sekunder

Jenis Koperasi menurut status keanggotaannya


-Koperasi produsen
-Koperasi konsumen
PERAN KELEMBAGAAN
DALAM PENGELOLAAN SDA
LEMBAGA REGULATOR
PERAN KELEMBAGAAN
DALAM PENGELOLAAN SDA
LEMBAGA KONTROL
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai