Anda di halaman 1dari 22

DIABETES

Mellitus
Diabetes Mellitus

Suatu keadaan dimana pankreas tidak cukup


menghasilkan insulin, atau sel-sel tubuh
tidak dapat menggunakan insulin seperti
seharusnya, sehingga kadar gula dalam
darah meningkat atau bertambah
Anatomi Pankreas
KONDISI NORMAL
KARBOHIDRAT :
Umbi-umbian, makanan manis, susu,serta buah
buahan akan terurai menjadi glukosa.
Glukosa merupakan sumber bagi tubuh.
Glukosa masuk kedalam aliran darah, lalu tubuh
mendeteksi peningkatan kadar glukosa, sebagai renpons
keadaan tsb maka Pankreas menghasilkan hormon disebut
Insulin
INSULIN : berperan mengubah glukosa menjadi
sumber energi, Insulin bertugas mengedarkan
glukosa keseluruh sel tubuh yang memerlukan
Regulasi Glukosa

Glukosa berkurang Glukosa banyak


dalam darah meningkat dalam darah

Glukosa direalisasi melaui Pankreas memproduksi


pankreas insulin

Glukosa akan disimpan dalam


hati sebagai cadangan yg Insulin menghantarkan glukosa
dapat digunakan kapanpun kedalam aliran darah
tubuh memerlukan

Glukosa Darah dalam keadaan


Normal
Siapa berisiko tinggi Diabetes?
 Riwayat keluarga DM
 Kegemukan
 Kurang gerak (kurang berolah raga)
 Hipertensi
 Riwayat kehamilan dengan kelahiran berat
badan bayi lahir > 4000 gr
DIABETES TIPE 1
 Tubuh kekurangan Insulin atau tidak menghasilkan
Insulin sama sekali,
 Hal ini akibat kerusakan pada sel Pankreas (sampai saat
ini tidak diketahui secara pasti)
 Sekitar 15% dari seluruh kasus Diabetes Tipe 1 lebih
sering dialami oleh remaja dan anak-anak.
Penderita DM Tipe 1 mengkonsumsi makanan, karbohidrat yg
terkandung dlm makanan diurai menjadi glukosa dan bergerak
kealiran darah, tetapi karena pankreas tidak menghasilkan insulin
sehingga insulin tidak ada yg masuk ke sel tubuh, maka glukosa
tadi meningkat dalam Tubuh. Tubuh berusaha mengeluarkan
kadar glukosa dg cara mengeluarkan glukosa melalui GINJAL
Lanjutan

 Seiring dg pengeluaran glukosa oleh ginjal, air pun banyak keluar


dari tubuh, maka sering kencing, karena sering kencing
mengakibatkan sering haus.
 Urin yg banyak mengandung glukosa mengakibatkan
berkumpulnya bakteri, sehingga menimbulkan gatal-gatal dan
jamur pada bag. Genetalia.
 Jika terjadi luka, maka bakteri akan berkembang biak di dalam luka
yg dapat mengakibatkan lambat penyembuhan luka.
 Glukosa menumpuk pada lensa muka mata yg mengakibatkan
penglihatan menjadi buram dan mengakibatkan penglihatan kabur.
 Karena Glukosa tidak berubah menjadi energi, maka penderita
akan cepat letih & kesulitan melakukan aktifitas sehari-hari.
 Tubuh memerlukan sumber energi, lalu menguraikan lemak untuk
menghasilkan energi, yg pd akhirnya BB menurun
Tanda & gejala DM

Sering kecing Sering lapar Cepat lelah


malam hari

Gatal-gatal Berat badan turun sering pusing

Berat Badan Bayi Kaki sering


Penglihatan kabur
lebih 4000 gr kesemutan
GEJALA Kesemutan
Sering haus

Sering
Lapar

Sering BAK Cepat merasa lelah &


malam hari mengantuk

Gatal-gatal

Berat badan berkurang drastis


Infeksi yang sering kambuh
Penglihatan kabur
DIABETES TIPE 2
 Tubuh tidak menghasilkan cukup Insulin atau Insulin yg dihasilkan tidak
bekerja dengan baik.
 Ditemukan 85% dari jumlah penderita DM, umumnya terjadi pd usia diatas
40 tahun.
 Lebih kompleks dibanding tipe 1, karena banyak faktor yg mempengaruhi
proses terjadinya.
 Salah satunya Kelebihan BB (memiliki kadar lemak yg tinggi)
 Kondisi ini dapat menghambat fungsi Insulin
 Glukosa tidak dapat masuk kedalam sel karena lubang kunci pd pintu sel
telah dipenuhi dg lapisan lemak, sehingga Insulin tidak dapat melakukan
fungsinya untuk membuka pintu sel, sehingga meningkatnya glukosa dalam
darah.
 Sebagai respon, pankreas akan menghasilkan lebih banyak insulin
mengakibatkan meningkat kadar gula dan meningkat kadar insulin, akhirnya
pankreas tidak dapat mengimbangi kadar glukosa dalam tubuh yg
mengakibatkan sel pankreas rusak
Faktor-faktor resiko :

1. Usia (resistensi insulin


cenderung meningkat pada usia
di atas 65 th)
2. Obesitas
3. Riwayat keluarga
Patofisiologi
 DM tipe 2 paling banyak (85% dari diabetesi).
 Faktor risiko : usia, obesitas,kurangnya aktivitas
fisik (olahraga),dan lokasi geografis, riwayat
penyakit di keluarga dan riwayat diabetes
gestasional.
 Hiperglikemia kronik ~ kerusakan jangka
panjang, disfungsi atau kegagalan organ tubuh,
terutama mata, ginjal, saraf, jantung dan
pembuluh darah.
 Komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular.
Lanjutan patofisiologi…..
 Orang dengan r. keluarga yg menderita DM tipe
2 cenderung lebih mudah terjadi resistensi
insulin daripada orang yg tdk ada riwayat
keluarga DM tipe 2.
 Risiko yg besar untuk terjadinya DM tipe 2:
obesitas sentral dimana lemak dideposit di bwh
kulit & di ruang intra-abdominal. Jenis obesitas
ini lebih banyak pada laki-laki
Pemeriksaan Penunjang
 Glukosa darah sewaktu
 Kadar glukosa darah puasa
 Tes toleransi glukosa
Kadar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan
penyaring diagnosis DM (mg/dl).
1. Kadar glukosa 2. Kadar glukosa
darah sewaktu darah puasa
 Plasma vena : Plasma vena :
<110>
 <100>
110 - 120 = belum
 100 - 200 = belum pasti DM
pasti DM > 120 = DM
 >200 = DM

 Darah kapiler : Darah kapiler :


<90>
 <80>
90 - 110 = belum
 80 - 100 = belum
pasti DM
pasti DM > 110 = DM
 > 200 = DM
Komplikasi
 Luka yang sukar sembuh
 Impotensi
 Kebutaan
 Penyakit jantung
 Gangguan pada pembuluh
darah otak
 Terganggunya fungsi ginjal
Bagaimana kadar gula dalam
darah dapat stabil ?
 Perencanaan makan yang baik (batasi gula,
lemak, dan konsumsi sayur)
 Latihan jasmani
 Uji kadar gula darah secara berkala
 Minum obat dengan teratur
 Kontrol berat badan
 Kontrol tekanan darah
 Kontrol kadar kolesterol darah
 Serat yang larut dalam air memiliki manfaat lain
disamping menurunkan kolesterol jahat ldl yaitu dapat
mengurangi keperluan insulin.
 Karena itu bermanfaat bagi orang diabetes
dalam mengatur gula darah. Diit dengan kadar
tinggi akan serat dan karbohidrat menurunkan
keperluan insulin antara 20-25%. Dengan cara
diatas dapat mengehentikan penggunaan obat
dari 90% pasien diabetes mellitus golongan 2.
Arti lain yang lebih penting adalah makan oat
bran mengakibatkan seseorang tidak cepat
merasa lapar.
Terima Kasih

Semoga bermanfa’at

Anda mungkin juga menyukai