TOXOPLASMOSIS

5/1/2019 1
 Introduction
Toxoplasmosis zoonotic
Toxoplasma gondii
Cat

Human

The prevalence in Indonesia Cosmopolit

2% - 51%

Toxoplasmosis

Adult Normal Asymptomatic

Mild Symptom
Immunity disorder Severe disease

Inherited disorder in children

5/1/2019 2
 Epidemiologi Toxoplasmosis

 Distribusi dan Prevalensi Toxoplasmosis (Toxoplasma gondii)

Herbivora
Zoonosis Carnivora
Omnivora

Kucing Pejamu Sejati lain-lain “incidental host” (9, 11, 13, 14, 28)

Kosmopolit : prevalensi pada beberapa negara dengan test serologis sbb :

– USA 13 – 68 %
– Austria 7 – 62 %
– El Salvador 40 – 93 %
– Finlandia 7 – 35 % Diperiksa dengan Dye Test
– Inggris 8 – 25 %
– Paris 33 – 87 %
– Tahiti 45 – 77 %
– Jepang 19,7 % Diperiksa dengan Elisa
– Taiwan 1,6 =- 16,5 % diperiksa dengan IHA
– INDONESIA 2 – 51 %

5/1/2019 3
  Ketinggian tempat
 Ras
 Jenis kelamin

tidak berpengaruh terhadap

Prevalensi toxoplasmosis
(15, 16, 26, 28)

5/1/2019 4
 Bentuk trofosoit / takhisoit
– Vegetatif & Proliferatif
– Piriform / Banana form
– 4 – 8 x 2 – 5 m
– Inti lonjong
– Karyosome di tengah
 Bentuk kista / bradisoit
– Resisten dalam jaringan
– 15 – 100 m
 Bentuk Ookista
– Resisiten di luar tubuh
– 9 – 11 x 11 – 14 m

5/1/2019 5
 TOXOPLASMOSIS PADA MANUSIA

Kongenita Akuisita

Penularan transplasenta  Kista (daging)

selama kehamilan  Ookista
selama proses persalinan (sayur,debu)
 Trofosoit (tranfusi,
saliva, susu)

* perinhalasi  transplantasi
 reaktivasi

5/1/2019 10
 Siklus Hidup Ekstra Intestinal
(fase proliferatif)
 Dalam tubuh hospes perantara

Trofosoit

Kista / Ookista - Sel-sel kelenjar limfe

mesenterical
- Organ-organ
 Sel retikulo endotekal
 Gejala
1. Limfadenitis
2. Suhu tubuh
3. Toxoplasmosis kongenital : Classic Triad
a. Khoreoretinitis
b. Hidrocephalus
c. Pengapuran intra-kranial
5/1/2019 11
 Pathogenesa
I. Parasitemia
Toxoplasma sel-sel jaringan
(dlm aliran darah) multiplikasi >>>

sel pecah
Tachizoit
II. Pembentukan Antibodi
(lysis)

III. Enksitasi Kista di dalam jaringan

multiplikasi lambat

pecah  reaktivasi
 reaksi imunologis

5/1/2019 13
 Manifestasi Klinis
 Sebagian besar asimtomatis
 Akut khronik / laten

1. Limfadenitis/pati
– Cervical posterior, dll.
– DD : Limfoma, Mononuol. Inf, Ca.
2. Organ-organ visera
– Pneumonitis, Hepatitis, Miokarditis
3. Susunan Syaraf Pusat
– Hidrosefalus
– Gejala-gejala serebral yang lain :
Vasikulasi konvulasi

5/1/2019 15
4. Mata
– Khorio retinitis
– Timbul segera remaja/dewasa
– Nistagmus, mikroftalmus, katarak, optik atrofi, dsb.
5. Kongenita :
– Classical Triad :
Hidrosefalus
Khorio retinitis
Pengapuran intrakranial
– Kebanyakan muncul setelah remaja/dewasa
Diagnosa
 Isolasi parasit dari jaringan
 Inokulasi pada binatang
 Uji serologik SABIN : IFA, ELISA, HA, IHA, CFT, dsb
 Perubahan histopatologik jaringan
 P.C.R. (DNA)

Therapi
 Pyrimetamin : (+ Sulfadiazin)
– Tambahkan asam folat
– Teratogenik
 Spiramisin
 Clindamycin choroiditis
 Family : TRICHOMONADIDAE
Genus : TRICHOMONAS
Hanya mempunyai bentuk trophozoit (tidak mempunyai bentuk cysta).
Species yang ditemukan pada manusia adalah :
* Trichomonas hominis
* Trichomonas tenax
* Trichomonas vaginalis

TRICHOMONAS HOMINIS
Habitat : Pada caecum (tidak menginvasi jaringan).
Epidemiologi : Bersifat komensal

TRICHOMONAS TENAX
Habitat: Dalam rongga mulut yaitu di sela-sela gigi, ginggiva, rongga
caries, karang gigi atau pada folicle-folicletonsil.
Epidemiologi: Bersifat komensal
 TRICHOMONAS VAGINALIS

Distribusi geografis: Kosmopolitan.

Habitat:
Wanita  vagina.
Pria  urethra, epididymis dan prostat
Dapat ditemukan dalam urine
.
Morfologi :
Trophozoit:
Pyriform, 7-23 X 5-12 µ (18 X 15 µ)
Empat flagella anterior
Satu flagella posterior di tepi undulating membrane
Axostyle
Cytostome (+)
1 nucleus  nuclear chromatine tersebar merata.
Sifat dari trophozoit:
0O C  5 hari
50O C dalam waktu 5 menit segera mati.
Biakan  mati dalam PH kurang dari 4,9.
Tidak tahan terhadap desinfektans dan antibiotika
Epidemiologi:
Direct contact (hubungan sex).
lewat alat-alat toilet yang terkontaminasi
Patologi dan Simtomatologi :
Faktor yang berpengaruh  jumlah parasit, flora
bacteri dan keadaan fisiologis dari vagina. 
degenerasi dan desquamasi dari mucosa vagina

inflamasi dan infiltrasi limfocyte, neutrophyl. 
bercak perdarahan (petechyal haemorrhargia). 
secret yang berbusa, sero-purulent, warna putih
kekuningan dan banyak pada fornix posterior.
Gejala Trichomoniasis:
Panas dan gatal pada vagina
Secret warna putih kekuningan berbusa 
irritasi.  beberapa hari sampai bulan.
Setelah menstruasi gejala berkurang.
Khronis  phase latent  secret vagina
berkurang / normal.
Pada laki-laki, gejala klinis (±)  urethritis
kumat-kumatan.
Diagnosa :
Diagnosa klinis: Anamnesa dan gejala klinis.
Diagnosa pasti :
VVP - media PZ  gerakan T. vaginalis
- cat Giemsa.  struktur
Pemeriksaan urine (sedimentasi)  kadang (+)
Pada pria  pemeriksaan urine dan secretprostat.
Pengobatan: Metronidazole  peroral dan lokal.
Pencegahan: Mengobati penderita
Kebersihan perorangan
 Protozoa darah & jaringan
• Trypanosoma dan Leishmania
• 4 stadium: Amastigote,
Promastigote,
Epimastigote,
Trypomastigote
• Penyebaran : insekta
 Trypanosoma
• Trypanosoma brucei:
Trypanosoma brucei rhodesiense
Trypanosoma brucei gambiense/ african
sleeping sicknes
• Trypanosoma cruzi/american sleeping
sicknes /Chagas disease
 Distribusi geografis
• Africa  riverine : Trypanosoma brucei
gambiense
savana : Trypanosoma brucei
rhodesiense
• America  Trypanosoma cruzi
 Insekta
• Saliva gigitan Glossina:
Trypanosoma brucei
• Kontaminasi feses Triatomine:
Trypanosoma cruzi
• Reservoir host : Rusa, kuda, anjing
• Patogenesis dan manifestasi klinis:
1. Trypanosoma brucei rhodesiense
akut/rapid, fatal dalam bulan
2. Trypanosoma brucei gambiense
kronis/lambat,fatal 1-2 tahun
• Ada 3 stadium: inkubasi, patent, CNS
 Trypanosoma brucei
• Inkubasi 2-23 hari
• Inokulasi trypomastige
• Multiplikasi
• Inflamasi lokal
• Primary chancre
 Patent period
• Trypomastigote di darah/ par.emia
• Klinis belum tampak
• Parasite seluruh jaringan
• Swelling post cervical lymph node:
winterbottom sign
• Fever : remittent, lasting long.
 Patent period
• Severe : sakit kepala
• Kerandel sign no sensation of pain
• Oedema : lengan, kaki, mata
• Dyspnea
• Cardiac pain
• Gangguan visual
• Tepat u/ diagnose dan pengobatan
 CNS involvement
• Perlu pengobatan segera, fatal
• Tidak dapat berfikir, apathy
• Paralisis muskular, tidak berespond
• Paralisis spastik, neuron rusak
• Jatuh tidur yang dalam
• Anorexia, koma , meninggal
 Diagnosis
• History –tinggal didaerah endemik
• Swelling post cervical lymph node:
winterbottom sign
• Kerandel sign no sensation of pain
• Pemeriksaan serologis
• Pemeriksaan darah, cairan serebro
spinal, bone marrow: trypomastigote
 Pengobatan
• Trypanosoma brucei rhodesiense lebih
sulit
• Pentamidine isothianate
• Suramin
• Mel B
 Kontrol Epidemiologis
• Kontrol Insekta
- lalat tse tse/ glossina
• Mass kemoterapi
• Opening new land
 Trypanosoma cruzi
• American Trypanosomiasis
• Chaga’s disease
• Romana’s sign eyes
• Myocarditis
• Megacolon
• Megaoesophagus
• Megaureter
 Distribusi geografis
• Amerika
• Bentuk infektif  trypomastigote di
tinja reduvidae
• Reservoir host: anjing, kucing, kera.
 Patogenesis dan manifestasi klinis
• Inkubasi: parasit masuk ,luka, mukosa
hidung/konjuctiva mata
• Fagositosis oleh histiosit
• Amastigote inflamasi
• Lesi primer chagoma
• Parasit berkembang
 Akut
• 20-30 hari
• Anak anak
• Panas tinggi
• Oedema generalized
• Unilateral palpebral oedema: romana sign, non pitting
• Lymph nodes swelling
• anemia terbatas
• Leukositosis
• Pilihan mesenchymal cells, adipose, myocardial,
retikulum endoplasmik
 Akut
• Neuron rusak ganglion autonomik,
dinding visceral ( oesophagus, colon,
ureter)
• Gangguan peristaltik
• Pembengkaan organ
• Simptom: megacolon, megaoesophagus,
megaureter
• Myocarditis
 Kronis
• Dysphagia muntah
• Konstipasi
• shock
 Diagnosis
• Pemeriksaan darah: trypomastigote

Terapi :
•  aminoquinoline,
• nifortimox
 Kontrol epidemiologis
• Kontrol reduvidae
• Human terapi
• Sosioeconomic
 Leishmaniasis
• Leishmania donovani/visceral .L/ kala azar /Black death
• Leishmania tropica/cutaneous L :
1. Leishmania tropica tropica,
2. Leishmania tropica major
3. Leishmania tropica minor,
4. Leishmania tropica aethiopica
• Leishmania braziliensis/ mucocutaneous L
 Distribusi geografis
• Asia, Amerika, Afrika
• Phlebotomus : promastygote
 Klinis Leishmania donovani
• Asimptomatis
• fever intermittent
• Dum dum fever headache, tiredness
• Lymphadenopathy, splenomegali, hepatomegali
• Acut abdominal pain, dysentri
• Acut  beberapa minggu
• Subacut  1 tahun
• Kronis  2-3 tahun
 Diagnosis
• Biopsi  amastigote
• Aspirasi  bone marrow, lymph node 
amastigote
 Terapi
• Antimony sodium gluconate
• Pentamidine isothionate
Leishmania tropica/Cutaneous L
• Papule hiperkeratosis, nekrosis, ulkus
• Heals automatically
 Diagnosis
• Ulkus object cat amastigote
• Kultur Novy MacNeal Nicole
 Terapi
• Antimony sodium gluconate
• metronidazole
 Mucocutaneous Leishmaniasis
• Lesi primer : papule-macula
• Chilcero ulcer: face, ear, rusak
• Pan bois : lesi metastase  tangan dan
kaki
• Uta type : badan , self limiting, no metastase
• Espundia : metatase nasopharynx/THT,
perusakan , tdk bisa makan
 Diagnosis
• Ulkus object cat  amastigote
• Kultur Novy MacNeal Nicole
 Terapi
• Antimony sodium gluconate
• Cycloguanil pamoate
 PNEUMOCYSTIC CARINII
Penyakit:
Interstitial plasmacell pneumonia

Distribusi geografis:
kosmopolitan
Morfologi:
Dalam exudat pada rongga alveoli
bulat/ovoid  cysta  3,5-12 µm
isi 8 trofozoit  ± 1µm
binair fission
Pathogenese:
Pada bayi-bayi gizi jelek atau immature
Cara transmisinya  belum diketahui
perinhalasi ?
transplacental ?
Incubasi: 20-30 hari.
Gejala:

Anorhexia
Dispneu progresif  sianosis
Batuk kering + tachypneu
Diagnosa:
Biopsi paru
X ray
Serologi: Complemen fixation test
Pengobatan:
Kuratif:
Pentamidine isothionat 4 mgr/kg BB
Stillbamidine
Neostibosan
Suportif:
Oxygenasi
Perbaikan Gizi
Antibiotika bila infeksi sekunder