Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Home care atau home visit adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan
yang komprehensif bertujuan memandirikan pasien dan keluarganya, pelayanan
kesehatan diberikan di tempat tinggal pasien dengan melibatkan pasien dan
keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan
pelayanan. Wilson et al (2012) mendefinisikan periode antenatal dalam kunjungan
kesehatan sebagai waktu kritis untuk menentukan tingkat dukungan yang
dibutuhkan setelah kelahiran dan mendiskusikan transisi menjadi orang tua.
Cowley et al (2015) menambahkan bahwa kontak antenatal melayani suatu tujuan
yang lebih besar pada banyak tingkatan yang disediakannya kesempatan awal yang
berharga untuk mulai membangun hubungan profesional dengan pasien dan
mempromosikan pemahaman orang tua yang baik tentang peran tersebut
pengunjung kesehatan. DH di Inggris menyatakan bahwa kontak antenatal adalah
ideal kesempatan untuk membahas topik promosi kesehatan (Christie, 2016).

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah


masalah besar di negara berkembang seperti di Indonesia. Sebesar 25–50%
kematian wanita usia subur berkaitan dengan kehamilan. Untuk menurunkan
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), WHO bekerja sama
dengan lembaga kesehatan dunia yaitu UNFPA, UNICEF, WORD BANK,
meluncurkan strategi Making Pregnancy Saver (MPS) dan menempatkan Safe
Mother Hood (SMH) sebagai prioritas utama.

Pelayanan di bidang kesehatan merupakan salah satu bentuk pelayanan


yang paling banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Ini tak lepas dari kebutuhan
warga negara untuk tetap hidup sehat. Pelayanan kesehatan yang memadai
merupakan tumpuan masyarakat dan menjadi salah satu kebutuhan mendasar
selain pangan dan juga pendidikan (Putra, Usman, & Abdi, 2017).
Implementasi program kunjungan rumah selama kehamilan adalah strategi
komprehensif untuk mencegah hasil kelahiran yang merugikan (ichikawa,
2016).
Masa pre-natal adalah masa konsepsi atau pertumbuhan sampai dengan
masa pertumbuhan, dan perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan
telur pada ibu dan spermatozoa pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki
memasuki ovum pada konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada
masa ini ialah perkembangan fisiologi berupa pembentukan struktur tubuh
(Deswani, Desmamita, & Mulyanti, 2018).
Masa prenatal ini merupakan masa yang sangat penting dan pasti terjadi
pada ibu. Masa dimana janin yang ada dalam kandungan seorang ibu
mengalami perkembangan struktur organ tubuh (fisik), serta emosi bahkan juga
mental seorang bayi walaupun masih ada dalam kandungan (Deswani et al.,
2018).
Antenatal Care (ANC) merupakan pelayanan pemeriksaan kesehatan
rutin ibu hamil untuk mendiagnosis komplikasi obstetri serta untuk memberikan
informasi tentang gaya hidup, kehamilan dan persalinan (Backe et al, 2015).
Setiap ibu hamil sangat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ANC
komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali yaitu minimal 1 kali pada
trimester pertama (sebelum usia kehamilan 14 minggu), minimal 1 kali pada
trimester kedua (usia kehamilan 14-28 minggu) dan minimal 2 kali pada
trimester ketiga (28-36 minggu dan setelah 36 minggu usia kehamilan)
termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami atau anggota keluarga.
Kunjungan pertama ANC sangat dianjurkan pada usia kehamilan 8-12 minggu
(Backe et al, 2015; Kemenkes RI, 2015; PMK 97, 2014). Pelayanan tersebut
diberikan oleh dokter, bidan, dan perawat terlatih, sedangkan jenis pemeriksaan
pelayanan ANC terpadu adalah sebanyak 18 jenis pemeriksaan yaitu keadaan
umum, suhu tubuh, tekanan darah, berat badan, LILA, TFU, Presentasi Janin,
DJJ, Hb, Golongan darah, protein urin, gula darah/reduksi, darah malaria, BTA,
darah sifilis, Serologi HIV, dan USG (Kemenkes, 2012)
Selain bertujuan untuk mempersiapkan persalinan, menurut Adriaansz
dalam Saifuddin (2013), salah satu alasan penting ibu hamil harus
mendapatkan pelayanan ANC adalah untuk membangun rasa saling percaya
antara klien dan petugas kesehatan. Backe et al (2015).

B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian hamil
2. Mengetahui pengertian prenatal
3. Mengetahui bagaimana fisiologi kehamilan
4. Mengetahui perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil

C. Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah sebagai bahan pembelajaran dibidang
pendidikan, terutama dibidang kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Backe, B., A.S. Pay., A. Klovning., dan S. Sand. 2015. Antenatal Care. Diakses pada
25 Desember 2019. Tersedia di
:http://www.nfog.org/files/guidelines/1%20NGF%20Obst%20Antenatal%20car
e%20Backe.pdf
Christie, L. (2016). The importance of the antenatal home visit by the health visitor.
Journal of Health Visiting, 4(3), 142 148. doi:10.12968/johv.2016.4.3.142
Deswani, Desmamita, U., & Mulyanti, Y. (2018). ASUHAN KEPERAWATAN
PRENATAL DENGAN PENDEKATAN NEUROSAINS. Malang: Wineka
Media.
Kementerian Kesehatan RI. 2012. Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu, Edisi
Kedua. Ditjen Bina GIKIA.
Ichikawa K, Fujiwara T, Nakayama T (2016) Correction: Effectiveness of Home
Visits in Pregnancy as a Public Health Measure to Improve Birth Outcomes.
PLOS ONE 11(3): e0152354. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0152354

Ravidarum, D. Engan H. Iperemesis G. 2018. “S TATUS K ADAR H EMOGLOBIN


P ADA I BU

Anda mungkin juga menyukai