Faktor resioko
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Gangguan pertahanan tubuh
- Usia (bayi lebih mudah terjangkit)
- Paparan udara yang mengiritasi
- Sindrom down
- Anak laki-laki lebih mungkin dibandingkan anak
perempuan untuk mengembangkan otitis media
dengan efusi.
- Orang tua yang merokok dianggap
berhubungan dengan peningkatan kedua otitis media
kronis dan akut.
Djaafar, Z.A., Helmi, dan Restuti, R. 2007. Kelainan Telinga Tengah, dalam Buku Ajar Ilmu
Kesehatan)
8.tujuan pemeriksaan CT scan
teknik pemeriksaan pencitraan terhadap
suatu potongan tipis lewat tubuh yang
berasal dari data-data absorpsi sinar-x
yang di kumpulkan selama gerakan
scaning silkuler
9. a) Tes Audiometri : AC menurun
X ray : terhadap kondisi patologi
Misal : Cholesteatoma, kekaburan
mastoid
b) Pembuatan audiogram dan X- foto
mastoid
Efiaty Arsyad, S, Nurbaiti Iskandar, Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga
Hidung Tenggorokan,
Edisi III,FKUI,2007.
10.pelaksanaan farma dan non farma
Pengobatan pada stadium awal ditujukan untuk mengobati infeksi saluran
napas, dengan pemberian antibiotic, denkongestan local atau sistemik dan
antipiretik.
§ Stadium Oklusi
Pada stadium ini terapi ditujukan untuk membuka kembali tuba
eustachius sehingga tekanan negative ditelinga tengah hilang. Terapinya
dengan pemberian obat tetes hidung HCL efedrin 0,5% untuk anak <12
tahun atau HCL efedrin 1% dalam larutan fisiologis untuk anak diatas 12
tahun dan dewasa. Antibiotic diberikan bila penyebabnya kuman.
§ Stadium Presupurasi
Pada stadium ini diberikan antibiotic, obat tetes hidung dan
analgesic. Bila membrane tympani sudah terlihat hiperemis difus sebaiknya
dilakukan meringotomi. Dianjurkan pemberian antibiotic golongan penisilin
atau eritromisin. Jika terdapat resistensi dapat diberikan kombinasi dengan
asam klavulanat atau sevalosporin. Untuk terapi awal diberikan penisilin
intramuscular agar konsentrasinya adekuat didalam darah, sehingga tidak
terjadi mastoiditis terselebung, gangguan pendengaran sebagai gejala sisa
dan kekambuhan. Antibiotic deberikan minimal selama 7 hari. Pada anak
deberikan amphisilin 4x50-100mg/kg Bb, amoksisilin 4x40 mg/kg BB/hari.
Stadium Supurasi
Selain antibiotic, pasien harus dirujuk untuk dilakukan
miringotomi bila membrane timpani masih utuh sehingga gejala
cepat hilang dan tidak terjadi rupure.
Stadium Perforasi
Terlihat secret banyak keluar, kadang secara
berdenyut. Berikan obat cuci telinga H202 3% selama 3-5 hari,
serta antibiotic yang adekuat sampai 3 minggu. Biasanya secret
akan hilang dan perforasi akan menutup sendiri dalam 7 sampai
10 hari.
Stadium resolusi
Membrane timpani berangsur normal kembali, secret
tidak ada lagi dan perforasi menutup. Bila tidak menutup maka
pemberian antibiotic dapat dilanjutkan sampai 3 minggu. Bila
dalam 3 minggu itu masih tetap mungkin telah terjadi
mastoiditis.
Efiaty Arsyad, S, Nurbaiti Iskandar, Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung
Tenggorokan,Edisi III,FKUI,2007.
11.Cara hidup Sehat
Jauhi merokok, ventilasi yang cukup
bagi rumah/hunian,
12. - Perforasi gendang telinga
- Otitis media kronis
- Labyringitis
- Meningitis
- Sepsis intrakranial
- Abses superiosterial
- Abses otak
- Choleasteatoma
- Kejang-kejang
Efiaty Arsyad, S, Nurbaiti Iskandar, Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung
Tenggorokan,
Edisi III,FKUI,1997.
13. dari TTV, dapatditemukan masalah
tekanan darah yang tinggi, tekanan
darah normal rata-rata berkisar antara
120/80.
14.penyakit terdahulu bisa
menyebabkan hal tersebut, di lihat dari
patofisiologi otitis bisa dikarenakan oleh
ISPA.diabetes juga bisa mejadi pencetus
karena berhubungan dengan kuman
anaerob.
15.peran perawat
Memberikan edukasi terhadap
pasien/keluarga tentang bahaya
penyakit tersebut, mengajarkan cara
hidup sehat, beri dukungan terhadap
pasien,