2. Al Ashar NPM : 1726010086. P 3. Citra Handa NPM : 1726010082. P 4. Herlin Ferlina NPM : 1726010093. P 5. Noviani Sistiara Dewi NPM : 1726010075. P
Dosen : Ns. Hanifa, S.Kep,M.Kep
Menurut WHO Coronary Heart Desease (PJK) adalah ketidaksanggupan jantung, akut maupun kronik yang timbul karena kekurangan suplai darah pada miokardium sehubungan dengan proses penyakit pada sistem nadi koroner dan menurut American Heart Organitation (AHA), PJK merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh darah arteri koroner dimana terdapat penebalan dinding dalam pembuluh darah disertai adanya plak yang akan mengganggu aliran darah ke otot jantung. Kemudian terjadi kerusakan otot jantung yang akibatnya dapat menggangu fungsi jantung, (Fahmi, 2004). Pengaturan Diet penderita jantung Koroner
Pengaturan diet merupakan salah satu upaya strategis untuk memperkecil
resiko penyakit jantung koroner. Dengan memperhatikan faktor resiko penyakit jantung koroner dan peranan gizi dapat mengurangi resiko tersebut. Syarat diet yang dapat diterapkan untuk penderita penyakit jantung adalah sebagai berikut:
Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
Protein cukup yaitu 0,8 g/kg BB Lemak sedang yaitu 25-30% ari kebutuhan energi total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10-15% dari lemak tidak jenuh Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan sulemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi dan edema. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas. Serat cukup untuk menghindari konstipasi. Syarat diet yang dianjurkan untuk penderita jantung koroner menurut Krisnatuti adalah sebagai berikut : rendah kalori (terutama bagi penderita yang terlalu gemuk), protein dan lemak sedang, cukup vitamin dan mineral, rendah garam bila ada tekanan darah tinggi, mudah dicerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas, porsi kecil dan frekuensi pemberian tergolong sering (Krisnatuti dan Yenrina, 1999). Jenis diet yang diberikan untuk penyakit jantung adalah sebagai berikut: 1. Diet jantung I Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Miokard Infark (MCI) atau Decompensasio Kordis berat. Diet yang diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari. 2. Diet jantung II Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung I atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung II garam rendah. Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan tiamin. 3. Diet jantung III Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Diet diberikan sbagai perpindahan dari diet jantung II atau kepada pasien jantung dengan kondisi penyakit jantung yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung III garam rendah. Diet ini rendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain. 4. Diet jantung IV Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung III atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV garam rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain kecuali kalsium. Makanan yang Boleh dan tidak Boleh Diberikan Bagi Penderita Penyakit Jantung Koroner