Anda di halaman 1dari 18

Nama kelompok

Ade Irniawati (3B/162303101003)


Diah Ayu Safitri (3B/162303101027)
Eno Aprilya Wati (3B/162303101039)
Definisi

Secara sederhana, trauma berarti luka atau
kekagetan (syok/shock). Penyebab trauma adalah
peristiwa yang sangat menekan, terjadi secara tiba-tiba
dan di luar kontrol/kendali seseorang, bahkan
seringkali membahayakan kehidupan atau mengancam
jiwa. Peristiwa ini begitu mengagetkan, menyakitkan
dan melebihi situasi stres yang kita alami sehari-hari.
Peristiwa ini dinamakan sebagai peristiwa traumatis.
Ciri-ciri peristiwa traumatis

 Terjadi secara tiba-tiba.
 Mengerikan, menimbulkan perasaan takut yang
amat sangat.
 Mengancam keutuhan fisik maupun mental.
 Dapat menimbulkan dampak fisik, pikiran,
perasaan, dan perilaku yang amat membekas bagi
mereka yang mengalami ataupun yang
menyaksikan.
Penggolongan trauma

1. Trauma ringan
 Kecelakaan kendaraan bermotor yang menyebabkan luka ringan
 akibat ucapan atau perbuatan seseorang berupa penghinaan
2. Trauma sedang
 Musibah atau kecelakaan yang merenggut nyawa orang-orang
terdekat korban.
 Perbuatan seeseorang yang menghilangkan nyawa anggota keluarga.
3. Trauma berat
 Musibah atau kecelakaan yang merenggut nyawa orang yang sangat di
cintai.
 Intimidasi yang terstruktur dan –berkepanjangan
 Merasa bersalah yang berlebihan
Penanganan Trauma
Trauma Ringan 
Penanganan Trauma Ringan dapat dilakukan dengan
menghibur korban agar lupa terhadap kejadian yang
menimpanya dengan cara :
 Mengajaknya ngobrol dan mendengarkan keluh
kesahnya
 Jangan mengungkit kejadian penyebab trauma
 Memberikan pengertian dan motivasi bahwa musibah itu
adalah ujian untuk meningkatkan derajat seseorang
 Mengajak nya bermain permainan yang disukai korban.
 Jika gejala berlanjut bawa ke psikiater
Trauma Sedang
Penanganan Trauma sedang dapat dilakukan dengan
menghibur korban lebih intensif agar lupa terhadap kejadian
yang menimpanya dengan cara :

 Intensifkan mendengarkan, hindari kesan menasehati,
biarkan korban merasa nyaman dengan keberadaan anda.
 Jangan mengungkit kejadian penyebab trauma karena
akan mengingatkan kembali kejiadian penyebabtrauma.
 Gali informasi mengenai karakter korban, apa yang
disukai atau tidak disukai.
 Berikan motivasi, jadikan diri si korban menjadi penting
dan dibutuhkan orang sekitarnya.
 Ajak bermain dengan permainan mendidik yang disukai
korban
Trauma berat
Penanganan trauma berat sebaiknya diserahkan kepada
dokter kejiwaan atau psikiater. Psikiater sudah punya

trik-trik jitu untuk menangani taruma jenis ini.
Yang perlu di waspadai pada trauma berat :
 Kejiwaan yang sangat tidak stabil
 Sering melakukan perbuatan tidak rasional
 Mudah tersinggung
Ciri-Ciri Traumatis

 Memiliki ingatan atau bayangan yang sulit dilupakan,
seperti mencengkeram, atau ingatan lainnya tentang
traumanya
 Merasakan peristiwa seperti terjadi lagi (flashback)
 Merasa terganggu bila diingatkan, atau teringat peristiwa
traumatis karena sesuatu yang dilihat, didengar, dirasakan,
atau diciumnya.
 Ketakutan, merasa kembali berada dalam bahaya
 Kesulitan mengendalikan perasaan karena tidak mampu
mengendalikan ingatan tentang peristiwa traumatis.
Manfaat Trauma Healing

 Menghilangkan beban di pikiran
 Membuat bahagia
 Menjadi pribadi yang lebih ikhlas
 Menjadi semangat kembali
 Membuat hati tenang dan tentram
 Lebih peka untuk menyikapi keadaan yang ada
Kegiatan Trauma Healing
 Terapi bermain

 Terapi Aktifitas Kelompok
 SELF (Spiritual Emotional Freedom Technique)
 Terapi Memasak
 Relaksasi
Dampak-dampak Psikologis pasca Gempa
bagi Korban Gempa Bumi

Dampak-dampak psikologis yang dirasakan oleh
gempa bumi terutama pada mayoritas populasi anak-
anak, ialah menyangkut kondisi trauma mental yang
sangat serius. Anak-anak menunjukkan gejala-gejala
perilaku seperti: susah tidur, rasa takut yang
berlebihan, diliputi kecemasan, menarik diri, tidak mau
ditinggalkan oleh orang tua dengan menunjukkan
sikap ketergantungan yang tinggi terhadap orang
dewasa, takut masuk rumah, tidak mau tidur di dalam
rumah, rewel, psikosomatis, setress depresi, dan
seterusnya.

Oleh karena itu, upaya yang ditempuh yaitu
membantu anak-anak mengatasi gangguan-gangguan
psikologis yang dihadapiya. Beberapa program disusun
dalam kegiatan children center, yaitu (a) penanganan
trauma psikologis terkait gempa, (b) pengembangan
potensi anak dan pendampingan belajar, (c) sosialisasi
kepada anak-anak tentang bencana gempa.

Tahapan Penanganan
Trauma pada Anak
Tahap Pertama

Langkah awal program ini adalah identifikasi masalah,
yaitu mengumpulkan data korban anak-anak yang
meliputi usia, jenis kelamin, kondisi fisik, dan kondisi
keluarganya melalui survei lapangan atau wawancara
kepada korban bencana.
Tahap Kedua

Melakukan spesifikasi masalah. Setelah data terkumpul
maka anak-anak korban bencana alam dikelompokkan
menjadi beberapa kelompok sesuai kriteria-kriteria dari
masingmasing anak yang memiliki kurang lebih
kriteria yang sama ataupun mirip.
Tahap Ketiga

Setelah identifikasi dan spesifikasi masalah, tahap
ketiga adalah penanganan trauma disesuaikan dengan
permasalahan yang dimiliki anak. Penanganan ini
memiliki empat titik poin dalam pencarian solusi
masalah trauma, yaitu fisik, emosional, intelektual dan
spiritual. Karena keempat titik poin tersebut
merupakan prinsip keseimbangan dalam hidup
manusia.
Rencana Mengatasi Trauma Pada Anak
Pasca Bencana Gempa Bumi

Mendorong anak untuk menyampaikan
pikiran dan perasaannya
Menjadi role model yang positif dan optimis
bagi anak
Mengedukasi anak mengenai bencana
Menciptakan rutinitas sederhana bagi anak

Anda mungkin juga menyukai