Anda di halaman 1dari 25

Journal Reading

“Intermittent Diazepam versus Continuous Phenobarbital to


Prevent Reccurence of Febrile Seizures: A Randomized
Controlled Trial”

oleh :
Deodatus Irianto Moa
Ditertin Aknes Kmur
Eunike Dikwastri Ponglittin
Oktofianto F. S. Kaidel

Pembimbing :
dr. Th. Ratna Sarungallo, Sp.A

Kepaniteraan Klinik Madya


SMF Ilmu Kesehatan Anak RSUD Abepura
Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih
Jayapura-Papua
2019
Kejang Demam
Salah satu gangguan neurologis
sementara yang paling umum

Prognosisnya baik

Prevalensi sekitar 2-5% dan usia rata-


rata saat onset adalah 3 bulan-5 tahun

Beberapa kasus dengan risiko tinggi


untuk kambuh, profilaksis harus
dipertimbangkan
Tingkat kekambuhan setelah episode pertama ± 30%-37%.
Pada usia <1 tahun, bisa sekitar 50%.

Faktor risiko : usia <1 tahun, riwayat kejang demam pada


tingkat pertama, riw. keluarga mengalami kejang yang
muncul pada suhu <39°C, interval rendah antara demam
dan kejang.

Pada anak dengan satu episode kambuh, risiko kekambuhan


berikutnya meningkat dan 9-17% akan mengalami > 3 kali
pengulangan. 3/4 nya terjadi dalam tahun pertama sesudah
kejang.
Komplikasi dari profilaksis diazepam oral
intermiten selama 3 hari pertama demam
lebih sedikit seperti letargi dan ataksia

Profilaksis tetap dengan fenobarbital oral


dikaitkan dengan komplikasi seperti
gangguan perilaku, irritable, hiperaktif
dan penurunan fungsi kognitif

Profilaksis lain = diazepam supp selama


episode kejang
Dalam studi ini, dilakukan uji klinis
acak single blind untuk
membandingkan efektivitas
diazepam oral intermiten
dibandingkan fenobarbital
berkelanjutan pada anak-anak
dengan awitan demam.
Materials and Methods
 Uji klinis acak tunggal ini, terdaftar sebagai
RCT kode No. CT2015080223393N2,
dilakukan di Departemen Neurologi Anak,
Bagian Ilmu Kedokteran Universitas Babol,
Babol, Iran antara Bulan Maret 2008 dan
Oktober 2010.
Kriteria inklusi

Anak usia 6
bulan-5 tahun Kejang Demam
dengan Kejang Kompleks yang
Demam tidak menerima
Sederhana obat
berulang (≥ 3 antikonvulsif.
episode)
Kejang
Demam
Sederhana:
kejang
singkat (<15
menit),
kejang
umum yang
berkaitan
dengan
demam dan
terjadi hanya
sekali dalam
periode 24
jam.
Kriteria eksklusi
Anak
denga
n
riwaya
t
kejang
neonat
Riwayat al
Kejang
konsumsi
antikonvu tanpa
lsif demam
Ketidak-
seimbang
an
elektrolit
terkait
penyakit
Setelah mendapat persetujuan
orang tua anak, semuanya secara
acak dibagi dalam kelompok
profilaksis.
Satu kelompok
menerima
Fenobarbital oral (tab
15 dan 60 mg), 3-5 Kelompok lain
mg /kg/hari dalam menggunakan Diazepam
dosis terbagi selama oral 0,33 mg/kg/ TDS
setidaknya satu tahun selama demam 2 hari
tanpa konsumsi antipiretik
Data dasar tentang kehamilan ibu, kelahiran anak,
periode neonatal, jenis kelamin, usia, riwayat kejang
demam sebelumnya dengan deskripsi rinci tentang
kejang pertama, dan epilepsi pada orang tua atau
saudara kandung diperoleh dari dokumen medis dan
orang tua.
Follow up selama 1 tahun
dengan penilaian setiap bulan meliputi :

Terjadinya
demam

Kemajuan Kejang
klinis demam
anak baru

Efek Kepatuha
samping n
terkait terhadap
obat instruksi
Hasil utama adalah laporan kejang
demam oleh orang tua.
Data dianalisis menggunakan uji
chi-squared atau Fisher's exact
test menggunakan SPSS versi 21
(Chicago, IL, USA).
Nilai P kurang dari 0,05 dianggap
signifikan.
Results
 154 yang diteliti, sembilan pasien
dikeluarkan karena penyebab yang
disebutkan di atas.
 Dari 145 pasien yang tersisa, 71 berada di
diazepam dan 74 di kelompok fenobarbital.
 Usia rata-rata mereka adalah 22,61 ± 9,11
dan 20,59 ± 7,93 bulan masing-masing (P =
0,158).
Total pasien
yang diteliti
154 dimana 9
pasien
dikeluarkan

Has
Usia rata-rata
masing-masing
il 145 pasien
yang tersisa,
71
adalah 22,61 ±
menggunakan
9,11 dan 20,59
Diazepam dan
± 7,93 bulan (P
74 sisanya
=0,158)
Fenobarbital
Tidak ada perbedaan yang
signifikan antara variabel dasar di
kedua kelompok
11 kasus mengalami
kekambuhan (15,5%)
pada kelompok
diazepam dan 17
kasus (23%) di
kelompok
fenobarbital.

g e
i n
p al te fek
s
m
a b it rka sa
e k a r i ke it d mp
Ef nob pert sia, tid cual iaz ing
fe se ine an ak i s epa
e rk e, d te eda m
hip tabl sah rlih s
iri geli at i
.
Tingkat kekambuhan oleh diazepam kurang dari fenobarbital
(15,5% vs 23%).

Di Italia, tingkat kekambuhan kejang demam dengan


Diazepam oral sekitar 11,1% dibandingkan dengan 30,7%
tingkat kekambuhan pada mereka yang tidak menerima
profilaksis.

Deteksi demam yang terlambat oleh orang tua merupakan


salah satu masalah dari diazepam, selain efek sampingnya
yaitu ataksia dan letargi.
Dalam sebuah
penelitian, risiko
kejang demam
berulang secara
signifikan dapat
dikurangi dengan
Diazepam oral
yang diberikan
secara intermiten
dibandingkan
dengan placebo
atau fenobarbital
Kesimpulan
Diazepam oral adalah antikejang yang
aman dan cepat diserap, yang tingkat
serum puncaknya lebih cepat pada
anak-anak, dan sehubungan dengan
efek samping fenobarbital yang telah
diketahui, diazepam menjadi pilihan
yang baik untuk profilaksis kejang
demam.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai