Anda di halaman 1dari 36

ANATOMI SISTEM SARAF

Tim Kuliah Biopsikologi


Semester genap 2017/2018
Learning path
SISTEM SARAF

Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari otak dan


sumsum tulang belakang, dimana masing-masing
organ tersebut memiliki struktur-struktur penyusun
yang lebih kecil.
Sedangkan sistem saraf tepi (SST) adalah semua
saraf selain yang ada di otak dan sumsum tulang
belakang.
SISTEM SARAF PUSAT

Sumsum tulang belakang

Otak
SISTEM SARAF TEPI
 tersusunatas banyak neuron dimana setiap neuron menghasilkan
banyak sinapsis.

Sistem saraf terbagi menjadi 2 yaitu:


1. Sistem saraf somatik (somatic nervous system):
terdiri dari neuron yang meneruskan pesan dari panca indra menuju ke
sistem saraf pusat dan neuron yang meneruskan pesan dari sistem
saraf pusat ke otot.

2. Sistem saraf otonom (otonomic nervous system):


mengendalikan jantung, usus, dan organ-organ lainnya.
Sistem Saraf Somatik

Terdiri dari :
 12 pasang saraf kranial
 31 pasang saraf
sumsum tulang
belakang
Sistem Saraf Otonom
terdiri dari neuron-neuron yang menerima dan mengirimkan informasi dari dan ke
jantung, usus, dan organ-oran lain. Sistem saraf otonom tersusun atas 2 bagian yaitu
sistem saraf simpatetik dan sistem saraf parasimpatetik.

1. Sistem saraf simpatetik adalah sebuah jaringan saraf yang mempersiapkan


organ tubuh baian dalam untuk aktivitas berat. Sistem saraf simpatetik ini terdiri
dari sepasang rantai ganglia yang memanjang pada sisi tubuh dimulai dari bagian
tengah tulang belakang dan terhubung ke sumsum tulang belakang melalui
akson.

2. Sistem saraf parasimpatetik mempersiapkan organ untuk memberi respon


vegetatif yang tidak mendesak. Aktivitas sistem saraf parasimpatetik berkaitan
dengan sistem saraf simpatetik dan secara umum juga berkebalikan dengannya.
Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord)
 Merupakan bagian dari sistem saraf pusat yang dapat
ditemukan pada rongga tulang belakang.

 Terdiri dari saraf yang menyampaikan pesan antara otak ke


seluruh tubuh.

 Membentang dari medula oblongatta di bagian bawah otak ke


punggung bawah dan ditempatkan di sebuah terowongan
yang dibuat oleh vertebra tulang belakang.
Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord)
 Bedasarkan hukum Bell-Magendie, yang merupakan satu
penemuan awal fungsi sistem saraf pusat, akar dorsal
(bekas akson) yang masuk ke sumsum tulang belakang
membawa informasi sensori, dan akar ventral yang keluar
dari sumsum tulang belakang membawa informasi motor.

 Badan-badan sel neuron sensorik berada dalam suatu


kelompok di luar sumsum tulang belakang yang disebut
ganglia akar dorsal (dorsal root gaglia). Pada umumnya
kumpulan neuron di luar sistem saraf pusat disebut dengan
gaglia, dan kumpulan neuron dalam sistem saraf pusat
disebut nukleus. Badan sel neuron motorik terletak di dalam
sumsum tulang belakang.
Otak

Otak bagian belakang (hindbrain)


Otak bagian tengah (midbrain)
Otak bagian depan (forebrain)
Otak bagian belakang (hindbrain)
 Merupakan bagian posterior dari otak, yang terdiri dari
medula, pons dan serebelum.
 Medula, pons, otak bagian tengah dan beberapa struktur
tengah pada otak bagian depan adalah penyusun dari batang
otak. Medula atau medula oblongata terletak diatas sumsum
tulang belakang dan dapat diangap sebagai perluasan
sumsum tulang belakang. Medula mengatur beragam refleks
penting seperti napas, laju denyut jantung, muntah,
pengeluaran saliva, batuk, dan bersin. Semua refleks
tersebut dilakukan medula melalui saraf kranial yang
mengatur sensasi, mulai dari pergerakan otot kepala dan
sebagian besar respon parasimpatetik ke organ. Medula dan
pons mengandung formasi retikular dan sistem raphe.
Formasi retikular memiliki bagian yang menanjak dan menurun.
Bagian yang menurun merupakan salah satu bagian otak yang
mengatur area motor pad asumsum tulang belakang. Bagian yang
menanjak mengirimkan output ke sebagian besar korteks serebrum
yang secara selektif meningkatkan perangsangan dan perhatian
pada bagian tertentu. Sistem raphe juga mengirimkan akson-akson
ke sebagian besar otak bagian depan sehingga memodifikasi
kesiapan otak untuk merespon stimulus. Serebelum merupakan
struktur besar yang terletak pada otak bagian belakang yang
berfungsi menjaga keseimbangan.
Otak bagian tengah (midbrain)
 terletak ditengah-tengah otak.
 Permukaan terluar bagian otak tengah disebut dengan
tektum. Terdapat dua tonjolan di kedua sisi tektum yang
disebut kolikulus superior dan kolikulus inferior, kedua
tonjoan tersebut merupakan bagian penting dalam jalur
sensori.
 Dibawah lapisan tektum terdapat tegmentum yang menutupi
beberapa bagian struktur otak bagian tengah, tetapi
tegmentum juga dilapisi oleh tektum. Struktur lain tegmentum
adalah substansia nigra yang meningkatkan kandungan
dopamin pada jalur-jalur informasi yang menggunakan
dopamin.
Otak bagian depan (forebrain)
 bagian otak paling anterior dan paling terlihat, terdiri dari dua belahan, satu di kiri
dan satu di kanan.

Lapisan otak bagian depan disebut korteks serebrum. Dibawah lapisan korteks
serebrum terdapat struktur-struktur lain seperti talamus yang merupakan sumber
input utama untuk korteks serebrum.

Terdapat sejumlah struktur lain yang saling terhubung dan membentuk pembatas
yang mengelilingi batang otak disebut dengan sistem limbik.

Struktur-struktur tersebut berperan penting khususnya untuk pengaturan motivasi


dan emosi, contohnya seperti makan, minum, aktivitas seksual, kegelisahan, dan
perilaku kasar. Sistem limbik terdiri dari : struktur bulbus olfaktori, hipotalamus,
hipokampus, amigdala, dan garis singulat korteks serebrum.
Talamus
a. Talamus

Talamus adalah sebuah struktur yang berada di tengah otak bagian depan.
Sebaian besar informasi sensorik masuk ke dalam talamus terlebih dahulu
yang kemudian akan memroses dan meneruskannya ke korteks serebrum.
Satu informasi sensorik yang tidak melalui talamus adalah informasi
olfaktori yang lintasannya dimulai dari resptor olfaktori menuju bulbus
olfaktori dan langsung dilanjutkan ke korteks serebrum tanpa melalui
talamus.
Talamus

 Terdapat banyak nuklei pada talamus yang mendapatkan


input utama dari salah satu sistem sensorik contohnya
penglihatan.
 Nukleus kemudian mentransmisi informasi tersebut ke satu
bagian korteks serebrum. Korteks serebrum mengembalikan
aliran informasi talamus, memperpanjang, dan menguatkan
input-input tertentu, sepertinya bertujuan untuk memfokuskan
perhatian pada stimulus tertentu.
Hipotalamus
b. Hipotalamus
Hipotalamus adalah sebuah area kecil di dasar otak yang letaknya ventral
terhadap talamus.

Hipotalamus memiliki jalur hubungan yang tesebar luas di otak bagian depan
dan tengah. Hipotalamus meneruskan pesan ke kelenjar pituitari sehingga
mengendalikan pelepasan hormon kelenjar tersebut, sebagian dengan
bantuan saraf dan sebagian dengan bantuan hormon.

Kerusakan pada salah satu nuklei yang terdapat dalam hipotalamus akan
menyebabkan gangguan pada perilaku yang berkaitan dengan motivasi,
misalnya makan, minum, pengaturan suhu tubuh, perilaku seksual,
perkelahian, atau tingkat aktivitas tubuh.
c. Kelenjar Pituitari

Kelenjar pituitari merupakan kelenjar endokrin (penhasil hormon) yang melekat pada
baian bawah hipotalamus melalui batang yang terbentuk dari neuron, pembuluh darah,
dan jaringan ikat. Kelenjar pituitar melepaskan hormon ke dalam pembuluh darah
sebagia bentuk respons informasi yang diterima dari hipotalamus, melalui pembuluh
darah hormon tersebut akan menuju organ target.

d. Bangsal ganglia

Basal ganglia adalah sebuah kelompok struktur yang terdapat dibawah korteks
serebrum dan lateral terhadap talamus.
Terdapat tiga struktur pada basal ganglia yaitu nukleus kaudat, putamen, dan globus
palidus. Basal ganglia memiliki banyak baian yang saling bertukar informasi dengan
bagian korteks serebrum yang berbeda. Hubungan tersebut paling banyak ditemukan
pada bagian frontal korteks serebrum, sebuah bagian yang bertanggungjawab atas
perencanaan rangkaian perilaku dan untuk beberapa aspek ekspresi memori dan
emosional.

e. Nukleus basalis

Nukleus basalis merupakan penengah antara pembankitan emosi oleh hipotalamus


dan pemrosesan informasi oleh korteks serebrum. Nukleus basalis merupakan kunci
perangsangan sistem otak, keterjagaan, dan perhatian.
f. Hipokampus

Hipokampus adalah sebuah struktur besar yang terletak di antara talamus dan
korteks serebrum, mengarah ke sisi posterior otak bagian belakang. Hipokampus
berperan penting dalam penyimpanan beberapa memori tertentu, bukan seluruhnya.
Indovidu yang mengalami kerusakan hipokampus akan kesulitan untuk menyimpan
memori yang baru, tetapi memori yang dsimpan sebelum kerusakan terjadi tidak hilang.

g. Ventrikel serebrum

Perkembanan sistem saraf dimulai dari sebuah bentuk tabung yang mengelilingi
sebuah kanal yang berisi cairan. Sebuah kanal yang berisi cairan di tengah-tengah
sumsum tulang belakang sama halnya seperti ventrikel serebrum.
 Korteks serebrum adalah bagian yang terlihat dari otak manusia, terdiri dari
lapisan sel-sel yang menutupi belahan otak. Sel-sel pada korteks serebrum
adalah substansi kelabu, akson-aksonnya yang memanjang ke arah dalam
adalah substansi putih. Neuron yang berada pada belahan otak yang berbeda
saling berkomunikasi melalui dua berkas akson yaitu korpus kalosum dan
komisura anterior.

 Terdapat area-area dalam korteks serebrum yang terbagi menjadi empat lobus,
yaitu:

Lobus oksipital; Lobus parietal; Lobus temporal; Lobus frontal


 Lobus oksipital

terletak diujung posterior korteks. Lobus oksipital merupakan target utama


akson-akson penerima input visual yang berasal dari nuklei di dalam talamus.
Kutub posterior lobus oksipital dikenal dengan naka korteks visual utama atau
korteks lurik. Kerusakan pada korteks lurik dapat menyebabkan buta kortikal pada
medan penglihatan sesuai dengan bagian yang mengalami kerusakan, contohnya
kerusakan di belahan otak kanan menyebabkan kebutaan pada medan
penglihatan sisi kiri.

 Lobus parietal

terletak diantara lobus oksipital dan sulkus sentral yang merupakan salah satu
lekukan terdalam pada permukaan korteks serebrum. Peran lobus parietal bukan
saja untuk pengolahan informasi spasial tetapi juga informasi numerik.
 Lobus temporal

adalah bagian lateral dari kedua belahan otak. Lobus temporal merupakan target
utama informasi auditori pada korteks serebrum. Lobus temporal berperan dalam
pemahaman bahasa lisan, juga dalam beberapa aspek penglihatan yang lebih
kompleks termasuk persepsi gerakan dan pengenalan wajah. Lobus temporal juga
berperan dalam perilaku yang berkaitan dengan emosi dan motivasi. Kerusakan lobus
temporal dapat menyebabkan munculnya bentuk perilaku yang disebut dengan
sindrom Kluver-Bucy.

 Lobus frontal

terdiri dari korteks motorik utama dan korteks prefrontal. Girus prasentral adalah
baian posterior lobus frontral yang terletak pada posisi anterior sulkus sentral, bagian
tersebut telah terspesialisasi untuk mengendalikan gerakan yang halus misalnya
pergerakan jari yang bergantian.
ANATOMI SEL
Sistem saraf tersusun atas dua tipe sel yaitu neuron dan glia.

1. Struktur neuron

Neuron memiliki sebuah nukleus, membran, mitokondria, ribosom, dan organel


lain. Neuron yang berukuran lebih besar terdiri atas komponen dendrit, soma
(badan sel), akson, dan ujung prasinaptik. Neuron terkecil tidak memiliki akson
dan beberapa tidak memiliki dendrit yang jelas. Neuron motorik memiliki
badan sel yang terletak di dalam sumsum tulang belakang. Melalui dendrit,
neuron motorik menerima eksitasi listrik dari neuron lain dan menghasilkan
impuls listrik di sepanjang aksonnya menuju ke otot. Neuron sensorik telah
terspesialisasi menjadi sangat sensitif terhadap salah satu bentuk stimulasi
seperti stimulasi sentuhan pada kulit.
 Dendrit adalah serat percabangan yan ujungnya meruncing. Permukaan dendrit
dilapisi oleh reseptor sinapsis yan merupakan lokasi penerimaan informasi dari
neuron lain.

 Badan sel (soma) merupakan bagian dimana didalamnya terdapat organel-organel


sel seperti: nukleus, ribosom, mitokondria, dan lain-lain. Proses metabolisme neuron
sebagian besar terjadi di badan sel.

 Akson adalah serabut tipis berdiameter kontsan yang panjangnya kadang melebihi
dendrit. Akson berfungsi sebagai pengirim informasi yang diteruskan ke neuron lain,
ke kelenjar atau ke otot. Akson dilapisi oleh suatu materi insulator yang disebut
selubung mielin. Pada permukaan selubung mielin terdapat celah-celah yang
disebut nodus ranvier.
Istilah lain yang dikaitkan dengan neuron adalah:

akson aferen meneruskan informasi ke sebuah struktur

akson eferen meneruskan informasi dari sebuah struktur

2. Glia

adalah salah satu penyusun utama sistem saraf lainnya. Glia melakukan
pertukaran zat kimia dnegan neuron yang ada didekatnya tetapi tidak
menstransmisikan informasi dalam jarak jauh seeperti neuron. Salah satu tipe
glia, yaitu astrosit yang berbentuk bintang, membungkus terminal presinaptik
sekelompok akson yang berkaitan secara fungsional. Mikroglia yaitu glia-glia
yang berukuran sangat kecil yang berperan dalam menyingkirkan kotoran,
virus, fungsi, dan mikroorganisme lain. Oligodenrosit adalah tipe glia pada
sistem saraf pusat, dan sel Schwann adalah sistem glia pada saraf tepi.
PLASTISITAS OTAK
 Penyebab kerusakan otak diantaranya benturan keras pada kepala, berhentinya
peredaran darah ke otak secara sementara atau pecahnya pembuluh darah di
otak.

 Pengunaan aktivator plasminogen jaringan (tPA) dalam kurun waktu 3 jam


setelah serangan stroke iskemia dapat mengurangi kematian sel neuron dengan
cara memecah gumpalan darah. Secara teori penceahan eksitasi berlebih pada
neuron dapat mengurangi kematian neuron, tetapi metode yang diaplikasikan
pada manusia berdasarkan ide tersebut sejauh ini belum ada yang
memperlihatkan hasil yang memuaskan.

 Apabila salah satu bagian otak mengalami kerusakan, maka aktivitas baian lain
otak juga menurun karena hilangnya input. Obat stimulan dapat membantu
memulihkan fungsi normal sel-sel yang tidak rusak
 Apabila suatu area pada sistem saraf pusat kehilangan input, maka akson
lain mulai mengeksitasi area tersebut. Hal tersebut adalah hasil dari proses
pertunasan atau supersensitivitas denervasi. Pada kasus-kasus tertentu,
input yang abnormal tersebut menghasilkan sensasi aneh seperti sensasi
anggota badan yang sudah tidak ada (phantom limb).

 Pemulihan fungsi (tubuh) setelah terjadi kerusakan otak sebagian besar


tergantung pada proses belajar untuk memanfaatkan fungsi yang tersisa
sebaik-baiknya. Banyak individu yang mengalami kerusakan otak dapat
melakukam hal yang lebih banyak daripada yang diperlihatkan karena
mereka menghindari penggunaan keterampilan yang telah tergangu atau
sulit untuk dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai