Terapi Spesifik
Antibisa ular ada 2 jenis yaitu:
1. Monovalen: antibisa yang menetralkan bisa
ular spesies spesifik.
2. Polivalen: antibisa yang dapat menetralkan
bisa ular dari beberapa spesies yang sering
muncul pada area geografis tertentu.
Anti-bisa ular diberikan dengan 2 cara yaitu:
1. Kecepatan kurang dari 2 mL per menit
dengan syringe pump.
2. Infus intravena: antibisa ular dilarutkan
dalam 200-500 salin isotonik atau dextrose
5% dan diberikan dengan tetesan yang
konstan dalam 1 jam.
• Jika gatal atau timbul urtikaria, gelisah, demam, batuk atau
kesulitan bernapas, hentikan pemberian antibisa dan berikan
epinefrin 0.01 ml/kg larutan 1/1000 atau 0.1 ml/kg 1/10.000
SK. Difenhidramin 1.25 mg/kgBB/kali IM, bisa diberikan
sampai 4 kali perhari (maksimal 50 mg/kali atau 300 mg/hari).
Bila anak stabil, mulai kembali berikan antibisa perlahan
melalui infus.
• Tambahan antibisa harus diberikan setelah 6 jam jika terjadi
gangguan pembekuan darah berulang, atau setelah 1-2 jam,
jika pasien terus mengalami perdarahan atau menunjukkan
tanda yang memburuk dari efek neurotoksik atau
kardiovaskular.
Pembedahan
Mintalah pendapat/pertimbangan bedah jika terjadi
pembengkakan pada ekstremitas, denyut nadi
melemah/tidak teraba atau terjadi nekrosis lokal.
Tindakan bedah meliputi:
• Eksisi jaringan nekrosis
• Insisi selaput otot (fascia) untuk menghilangkan
limb compartments, jika perlu
• Skin grafting, jika terjadi nekrosis yang luas
• Trakeostomi (atau intubasi endotrakeal) jika
terjadi paralisis otot pernapasan dan kesulitan
menelan.
Perawatan Penunjang
• Berikan cairan secara oral atau dengan NGT sesuai
dengan kebutuhan per hari. Buat catatan cairan masuk
dan keluar
• Berikan obat pereda rasa sakit
• Elevasi ekstremitas jika bengkak
• Berikan profilaksis antitetanus
• Pengobatan antibiotik tidak diperlukan kecuali terdapat
nekrosis
• Pantau ketat segera setelah tiba di rumah sakit,
kemudian tiap jam selama 24 jam karena racun dapat
berkembang dengan cepat