Anda di halaman 1dari 33

FISIK DIAGNOSTIK JANTUNG DAN AORTA

Proyeksi jantung pada permukaan dada :


 Atrium kanan. Merupakan bagian jantung yang
terletak paling jauh di sisi kanan, yaitu kira-kira 2
cm di sebelah kanan tepi sternum setinggi sendi
kostosternalis ke-3 sampai ke-6.
 Ventrikel kanan. Menempati sebagian besar
proyeksi jantung pada dinding dada.Batas
bawahnya adalah garis yang menghubungkan sendi
kostosternalis ke-6 dengan apeks jantung.
FISIK DIAGNOSTIK JANTUNG DAN AORTA

 Ventrikel kiri. Ventrikel kiri tidak begitu tampak


jika dilihat dari depan. Pada proyeksi jantung pada
dada, daerah tepi kiri –atas selebar 1,5 cm,
merupakan wilayah ventrikel kiri. Batas kiri jantung
adalah garis yang menghubungkan apeks jantung
dengan sendi kostosternalis ke-2 sebelah kiri.
 Atrium kiri. Adalah bagian jantung yang letaknya
paling posterior dan tidak terlihat dari depan.
Kecuali sebagian kecil saja yang terletak di
belakang sendi kostosternalis kiri ke-2.
TITIK-TITIK PEDOMAN PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG

Angulus Sternalis Ludovici Anatomi Dinding Dada


GARIS-GARIS PEDOMAN PEMERIKSAAN FISIK
JANTUNG
TEKANAN VENA JUGULARIS ( JVP)

Mencerminkan fungsi jangtung bagian kanan


Cara mengukur JVP:
 pasien berbaring setengah duduk ( 45°)
 perhatikan pengembangan vena jugularis
 Bila > 3 cm di atas sudut sternum / sudut
louis ( pertemuan klavikula kanan dan kiri)
berarti JVP meningkat / abnormal
 JVP meningkat : 
gagal jantung kongesti, tamponade
cardiac
INSPEKSI

 Raut muka
Ekspresi tampak sesak, gelisah, kesakitan
 Mata :
 konjungtiva : pucat  anemia
petekhie  endokarditis bakterial
sklera : ikterik  gagal jantung kanan
Kornea : arkus senilis  hiperkolesterol / PJK
Fundus mata : untuk melihat pembuluh darah retina
 pasien hipertensi
 Bibir /kulit : sianosis  penyakit jantung bawaan
curah jantung rendah
INSPEKSI

Amatilah dinding dada dengan seksama :


Kelainan pada dinding dada misalnya jaringan parut
bekas operasi
Kelainan bentuk toraks.
Frekuensi pernafasan.
Pulsasi katup-katup jantung.
Pada keadaan normal, pulsasi pada daerah
pulmonal, aorta, dan trikuspid tidak terlihat.
Pulsasi apeks (ictus cordis) dalam keadaan normal,
akan terlihat sebagai pulsasi yang terlokalisir pada
sela iga ke-5 kiri, kira-kira 2 cm sebelah medial
garis midklavikula kiri (lihat video inspeksi jantung).
INSPEKSI

Clubbing Finger (jari tabuh) Edema Ekstremitas Bawah


PALPASI

Palpasi Katup-Katup Jantung :


Palpasi pulsasi katup-katup jantung.
Palpasi pulsasi apeks jantung.
Palpasi Heaves.
Palpasi Thrill.
PALPASI KATUP-KATUP JANTUNG
Pulsasi katup-katup jantung :
Letakkan ujung jari telunjuk tangan kanan
pemeriksa pada lokasi katup aorta, pulmonal,
septal, dan trikuspid untuk merasakan ada tidaknya
pulsasi katup jantung.
Lakukan penilaian apakah pulsasi katup-katup
jantung normal, mengeras, melemah, hilang, atau
bergeser letaknya
 Ventricular heaving : pulsasi bersifat
menggelombang pada mitral insufisiensi.
 Ventricular lift : pulsasi yang bersifat pukulan
pukulan serentak pada stenosis mitralis.
PALPASI APEKS JANTUNG

Letakkan telapak tangan pada dinding toraks


sebelah kiri setinggi sela iga ke-5 kiri, sekitar 2 cm
sebelah medial garis midklavikula sebelah kiri.
Lakukanlah penilaian terhadap pulsasi yang
dirasakan.
Dalam keadaan normal ictus cordis akan teraba
sebagai denyutan, atau tendangan halus pada jari-
jari tangan kanan pemeriksa (ictus cordis +).
Lakukan juga penilaian juga terhadap letak (berapa
cm dari garis midsternum), dan ukurannya (normal
2 cm).
Lakukan penilaian apakah pulsasi apeks jantung
normal, mengeras, melemah, hilang, atau bergeser
letaknya.
PALPASI KATUP-KATUP JANTUNG

Proyeksi Lokasi Auskultasi Jantung Palpasi Apeks Jantung


PALPASI HEAVES

Letakkanlah telapak tangan pemeriksa pada daerah


parasternal sebelah kiri pada toraks pasien :
 Lakukan penilaian ada tidaknya heaves.
 Heaves seperti gelombang pada telapak tangan
pemeriksa.
 Ditemukan pada kasus insufisiensi katup mitral, dan
pembesaran ventrikel kanan.
PALPASI THRILL

Letakkanlah telapak tangan pasien sehingga


meliputi area katup aorta dan pulmonal :
Lakukanlah penilaian ada tidaknya thrill.
Thrill getaran pada telapak tangan
pemeriksa karena desiran aliran darah, yang
terjadi karena adanya turbulensi aliran darah.
Turbulensi aliran darah ini pada pemeriksaan
auskultasi terdengar sebagai murmur.
Bedakan menjadi thrill sistolik, dan diastolik,
tergantung di fase mana thrill dirasakan.
PALPASI HEAVES & THRILL

Palpasi Parasternal Heaves Palpasi Untuk Mencari Thrill


PERKUSI

Perkusi batas-batas jantung.


Batas Jantung Atas.
Batas Jantung Kanan.
Batas Jantung Kiri.
AUSKULTASI

Bunyi Jantung Normal :


 Bunyi Jantung I & II, terdengar sebagai bunyi ”lup dub” yang
berselang-seling.
Bising Jantung (murmur).
Irama Jantung.
Bunyi Jantung Tambahan.
TEKNIK AUSKULTASI JANTUNG
Sisi diafragma, digunakan untuk mendengarkan suara jantung
yang bernada tinggi seperti bunyi jantung 1 , bunyi jantung 2,
serta murmur sistolik, dan diastolik pada katup aorta.
Sisi bell, dipergunakan untuk mendengarkan suara jantung
yang bernada rendah, misalnya murmur pada daerah mitral,
dan trikuspid.
Auskultasi jantung dilakukan secara sistematis, dengan
menggunakan diafragma stetoskop dimulai dari daerah basis,
ke daerah apeks jantung.
Lanjutkankan dengan mendengarkan suara jantung pada
daerah mitral, kemudian trikuspid dengan menggunakan
permukaan bell stetoskop, untuk mendengarkan bunyi
jantung berintensitas rendah seperti suara jantung III, suara
jantung IV, atau murmur pada stenosis katup mitral.
TEKNIK AUSKULTASI JANTUNG

Auskultasi Katup Aorta Auskultasi Katup Pulmonal


TEKNIK AUSKULTASI JANTUNG

Auskultasi Katup Trikuspid Auskultasi Katup Mitral


TEKNIK AUSKULTASI JANTUNG

Auskultasi Daerah Mitral (bell) Auskultasi Daerah Trikuspid


(bell)
BUNYI JANTUNG NORMAL
Bunyi Jantung I :
Terdengar sewaktu terjadi penutupan katup
mitral dan trikuspid, serta terbukanya katup
aorta dan pulmonal (ralat buku).
Darah dipompakan dari ventrikel kiri ke
seluruh tubuh.
Terdengar bersamaan dengan denyut arteri
sistemik, misalnya arteri karotis, atau
radialis.
BUNYI JANTUNG NORMAL
Bunyi Jantung II :
Terdengar setelah bunyi jantung I.
Terdengar sewaktu terjadi penutupan aorta
dan pulmonal, serta terbukanya katup mitral
dan trikuspid.
Terjadi pengisian ventrikel kiri.
Fase antara bunyi jantung I dan bunyi jantung
II, disebut fase sistolik.
Fase antara bunyi jantung II dan bunyi
jantung I, disebut fase diastolik.
BUNYI JANTUNG NORMAL

Suara Jantung Normal


BISING JANTUNG
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Letak murmur fase sistolik / diastolik .
Jenis murmur :
Murmur sistolik (early, mid, late, pan).
Murmur diastolik (early, mid, pre).
Punctum maximum murmur.
Derajat intensitas murmur : grade 1-6
Ada tidaknya penjalaran murmur.
Kualitas murmur kasar atau halus .
Konfigurasi murmur :
Kresendo.
Dekresendo.
Kresendo-dekresendo.
Sustained Plateu.
BISING JANTUNG
Hal-hal yang harus diperhatikan:
Letak murmur fase sistolik / diastolik .
Jenis murmur :
Murmur sistolik (early, mid, late, pan).
Murmur diastolik (early, mid, pre).
Punctum maximum murmur.
Derajat intensitas murmur : grade 1-6
Ada tidaknya penjalaran murmur.
Kualitas murmur kasar atau halus .
Konfigurasi murmur :
Kresendo.
Dekresendo.
Kresendo-dekresendo.
Sustained Plateu.
BISING JANTUNG

Letak Fase & Jenis Murmur Jantung


BISING JANTUNG

Konfigurasi Murmur
DERAJAT INTENSITAS MURMUR

Berdasarkan derajat intensitasnya, murmur dapat dibagi


menjadi 6 tingkat (derajat), yaitu :
 Derajat 1 . Bila murmur terdengar samar-samar.
 Derajat 2. Bila murmur terdengar halus.
 Derajat 3. Bila murmur terdengar jelas, namun tidak terlalu
keras.
 Derajat 4. Bila murmur terdengar keras. Murmur derajat 4
dapat ditentukan dengan cara meletakkan telapak tangan
pemeriksa pada dinding dada, misalnya daerah apeks,
kemudian murmur dapat terdengar bila stetoskop diletakkan
pada punggung telapak tangan tersebut.
 Derajat 5. Bila murmur terdengar sangat keras. Murmur
derajat 5 dapat ditentukan dengan cara meletakkan telapak
tangan kanan pemeriksa pada dinding dada, misalnya daerah
apeks, kemudian murmur dapat terdengar bila stetoskop
diletakkan pada lengan bagian bawah kanan pemeriksa.
 Derajat 6. Bila murmur (bising jantung) terdengar dengan
jelas, tanpa harus menggunakan stetoskop.
IRAMA JANTUNG

Reguler : 60-100 detak per menit


Ireguler : Misalnya atrial / ventrikel fibrilasi
Irama Gallop :
Terdengar seperti bunyi derap sepatu kuda
yang sedang berlari.
Terdengar di daerah apeks jantung terutama
pada pasien kasus gagal jantung.
Ditandai dengan terdengarnya bunyi jantung
tambahan yaitu bunyi jantung III, atau bunyi
jantung IV, dengan irama jantung yang cepat.
BUNYI JANTUNG TAMBAHAN

 Tidak terdengar pada keadaan normal (pertanda patologis)


Terdiri dari :
 Opening Snap.
 Aortic Click .
 Percardial Rub.
 Bunyi Jantung III
 Bunyi Jantung IV.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai

  • Implan
    Implan
    Dokumen1 halaman
    Implan
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Akdr
    Akdr
    Dokumen3 halaman
    Akdr
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • NY
    NY
    Dokumen1 halaman
    NY
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Kondom
    Kondom
    Dokumen8 halaman
    Kondom
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • NY
    NY
    Dokumen1 halaman
    NY
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Pil Dan Injeksi KB
    Pil Dan Injeksi KB
    Dokumen6 halaman
    Pil Dan Injeksi KB
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
    Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
    Dokumen6 halaman
    Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
    Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
    Dokumen6 halaman
    Kontrasepsi Mantap (Tubektomi)
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • LAPJAG 3 Desember 2019
    LAPJAG 3 Desember 2019
    Dokumen6 halaman
    LAPJAG 3 Desember 2019
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Referat Sle
    Referat Sle
    Dokumen20 halaman
    Referat Sle
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • LAPJAG 7 Desember
    LAPJAG 7 Desember
    Dokumen2 halaman
    LAPJAG 7 Desember
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Bisa Tatalaksana
    Bisa Tatalaksana
    Dokumen6 halaman
    Bisa Tatalaksana
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Chronic Kidney Disease
    Chronic Kidney Disease
    Dokumen13 halaman
    Chronic Kidney Disease
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • SCBB
    SCBB
    Dokumen5 halaman
    SCBB
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Referat Heme
    Referat Heme
    Dokumen26 halaman
    Referat Heme
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Mini
    Lapsus Mini
    Dokumen34 halaman
    Lapsus Mini
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • HIRSCHSPRUNG
    HIRSCHSPRUNG
    Dokumen12 halaman
    HIRSCHSPRUNG
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • 28 57 1 SM
    28 57 1 SM
    Dokumen5 halaman
    28 57 1 SM
    Cahya Maha Rani
    Belum ada peringkat
  • Tugas Akhir
    Tugas Akhir
    Dokumen9 halaman
    Tugas Akhir
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • GDP
    GDP
    Dokumen3 halaman
    GDP
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Winda
    Winda
    Dokumen23 halaman
    Winda
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Perforasi Usus
    Perforasi Usus
    Dokumen13 halaman
    Perforasi Usus
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Hipertensi Dalam Kehamilan
    Hipertensi Dalam Kehamilan
    Dokumen27 halaman
    Hipertensi Dalam Kehamilan
    Anonymous 34BEj1
    Belum ada peringkat
  • Result
    Result
    Dokumen4 halaman
    Result
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Syok Anafilaksis
    Syok Anafilaksis
    Dokumen8 halaman
    Syok Anafilaksis
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Diagnosis Pak
    Diagnosis Pak
    Dokumen3 halaman
    Diagnosis Pak
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Tetanus
    Tetanus
    Dokumen1 halaman
    Tetanus
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • Kel 1 - Pleno P2
    Kel 1 - Pleno P2
    Dokumen31 halaman
    Kel 1 - Pleno P2
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat
  • DK 2
    DK 2
    Dokumen10 halaman
    DK 2
    Diah Wardana
    Belum ada peringkat